TMCBLOG.com – Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Marc Marquez menggunakan Honda RC213V livery RWB lengkap dengan Sasis Hitam Berbahan Carbon (Strengthened). Pasca test Jerez yang hanya berlansgung satu hari full, Marc Marquez mengaku melakukan dua run dengan motor yang dipakai Bradl pada saat Race day Jerez ini.
Run pertama Marc menggunakan ban baru sedangkan run kedua menggunakan ban bekas pakai. Menariknya adalah lap time tercepat 1:37,260 test Jerez Marc Marquez ditorehkan di atas motor yang hampir full karbon ini. Marc Marquez enggan menjelaskan secara mendetail mengenai hasil pengetesannya dengan motor tersebut. Ia hanya bilang ada sisi positif dan negatif, bukan merupakan motor yang full sempurna, yang pasti harus dicari titik kompromis dari efek positif dan negatifnya tersebut. Marc berkata bahwa feelnya terhadap motor ini sama dengan feel Bradl, tanpa menjelaskan detail ‘feel‘ tersebut seperti apa . .
Saat ditanya apakah Marc mau menggunakan sasis ini saat race mendatang, Marc langsung mengatakan bahwa hal tersebut tidak ada dalam rencananya ( saat ini ). Menurut Marc, Honda sedang dalam proses yang berkelanjutan dalam riset motornya. Engine brake management yang merupakan salah satu isu di seri seri awal dibenarkan oleh marc Marquez dan memang merupakan salah satu dari target utama riset selain feeling dari front-end Honda RC213V.
Namun TMCBlog jadi malah curiga sama omongan Marc, Positifnya ada dimana ? Cek data dulu . .
Yes, dari data di atas minimal TMCBlog bisa memperoleh data bahwa di sepanjang 75 Lap Marc Marquez mencoba test . . . Lap time tercepat sektor dua dan sektor empat berhasil diperolehnya saat menggunakan RC213V yang hampir full carbon ini.
Selama ini jika bicara Jerez, dua sektor dimana Marc tidak terlalu superior adalah sektor dua dan sektor empat. Bicara sektor 3, lumrah itu sebagai sektor ‘makanan’ Marc dan bisa sobat lihat sendiri Jerez sektor 3 itu hadir dua speed corner ke kiri yang artinya sobat bisa benar-benar mempercayai Marc untuk bisa cepat pada sektor tersebut . . Kebiasaan latihan motor Flat Track tuh dia ..
Nah, sektor dua dan sektor empat yang sering kali pace Marc kalah dari pembalap Yamaha, terlebih sektor empat dimana ada speed corner ke-kanan yang memang dari dulu adalah makanan empuk motor-motor bermesin Inline-4 . . Terlebih lagi kalo bicara Vinales ataupun Lorenzo saat pakai M1 disini, serem bro ! . . Artinya, bila melihat data tersebut di atas, Marc bisa lebih cepat di sektor dua dan tiga. Dan bahkan Laptime-nya di sektor dua ( 14,316) lebih cepat dari Laptime pada sektor dua (14,347 detik ) saat ia melakukan Flying lap kualifikasi Jerez 2019 yang kemarin.
Yap memang sih, team pasti memiliki data yang jauh lebih lengkap seperti data-data telemetri yang bisa menggambarkan traksi ban, dan efek-efek lain yang membedakan sasis alumunium biasa dengan sasis aluminium dengan Carbon-Cover ini . . Marc jelas belum mau pakai sasis ini di race berikutnya, namun efeknya secara empiris memang di beberapa titik lebih baik, terutama Sektor dua dan tiga dimana selama ini Ia dan RC213V sering inferior . . Mungkin memang peningkatan performa sektor dua dan empat yang dimaksud Marc sebagai sisi positif dari sasis carbon strengthened ini ..
Taufik of BuitenZorg
Perdua
Lama2 MotoGP ini menyisakan mesin doang yang bahannya aluminium-alloy. Sisanya ya serat karbon. Mirip di F1 sekarang.
Jgn keliru, penggunaan sasis daan swing arm karbon bukannya dilarang setelah era 800cc, karena besarnya biaya r n d, yg sekarang ini tetap sasis dan swing arm alloy tetapi dilapisi karbon
iya,kalo mau penguat atau apalah minta aja sasis full titanium!
sultan ini,wkwkwk
Ga sekalian sasis Vibranium? wkwkwkw
nanti ke wakanda dulu buat nyari bahannya
Motorku aja masih pake sasis underbone tubular ?
bikin keder muusuh2nya.. padahal hanya nge tes…
Bisa diartikan, Marc belum mau menggunakan sebelum firm dan memiliki base settingyang digunakan untuk penggunaan jangka panjang. Kl melihat history Motor yg digunakan Marc, dia hampir tidak pernah gonta-ganti motor dengan karakter berbeda. Kl pun ada dua motor pasti memiliki base setting yg sama hanya sedikit tweak untuk menyesuaikan dengan feeling dan strategi racenya.
Lagipula, RC213V sekarang masih punya masalah, kl harus ganti motor baru dengan sasis yg berbeda 180 derajat, tambah lagi variabel yang harus dipertimbangkan dan akhirnya kemungkinan GIGO saat setting motor untuk hari minggu pasti besar. Dulu d musim 2017 (sampe pertangahan 2018), Dovi termasuk yg hoby gonta-ganti paket motor menyesuaikan sirkuit (terutama terkait paket aero), tapi akhirnya dia sendiri mengakui kl pendekatan itu bukan pendekatan yang terbaik. Pendekatan terbaik adalah memiliki satu motor dengan base setting standar yang dapat digunakan untuk semua sirkuit dan kemudian baru menyesuaikan sesuai dengan kondisi track
yap, ada benarnya masih bisa diingat ketika Marc pernah pakai sasis berusia sekitar dua tahun di musim musim yang lalu
Berarti khusus paduka saja kah bro nugie apa MM ngak make semua ng make ya
yg gak karbol tinggal apa aja nih,
werpak,visor,ban,baut baut,mesin,kaliper rem,cakram belakang,triple clamp,kenal pot,bandul ????
Lah napa pake karbol om? ??
oh,typo (yg disengaja) hehe
makanya saya kagak jawab . . lah karbol 😀
Marquez ogah pakai, ya kasi lorenzo aja, kali aja cocok ?
Pointnya masuk juga . . Sasis ini bagus Buat Bradl, mungkin bagus Buat Jorge . .
Namun perlu dicatat bahwa Cover carbon ini meredam satu arah fleksibilitas dari sasis alloy . . sehinga tinggal cari fleksibiltas mana yang bikin hohe bermasalah, lalu di seting pakai carbon
hmm…kyknya main goal udah dapet, tinggal printilan detail sesuai permintaan pembalap. Ntar klo bradl keluar lg pake carbon wrapped chassis, udah di update sesuai keluhan pembalap, klo hohe nyoba juga ga nih
belum nyoba, Motornya cuma 1, gantian 😀
Kalo karbon di lapis almu pasti ok ?
pabrikan lain ngos ngosan ora nih…
https://ardiantoyugo.com/2019/05/06/spesifikasi-suzuki-dr150/
Buat ngabisin uang hsil jualan kampas rem mbit ?
Ya riset lah, mau dipake apa gk tergantung hasilnya, bnyakan mnfaat atau mudhorotnya
Bicara m1 + speed corner jorge yg paling ngeriiii…
Sudah masa lalu lupakanlah
tpi saya tertarik loh membahas m1 jorge dengan m1 tnpa jorge,…. semnjak d tinggal lorenjo perlahan-lahan karakter m1 lembut + sasis stabil + speed corne aduhai mulai hilang…. apa iya mslah m1 skrg sebenarny adlh mereka kehilangan sosok pengembang macam jorge lorenjo? iingat dulu waktu jorge baru gbung ke ymha m1 saat itu agresif loh mendekati katakter rcv
Bahkan vinales sempat bilang m1 susah belok
Lorenzo kalo gagal di hrc mending pindah ke suzki aja dari pada balik ke mantan koyo mangan jangan nget-ngetan hihi..
jangan samain efek kaku dan stabil pada sasis carbon monokok mobil sport..ini motor coyy,,tetap perlu kekendoran. kalo terlalu stiff malah menguras tenaga
menurut saya sih mark bakak memakainy di seri austria, buriram, motegi dan aragonn mugello kyakny terlalu cepat dan risetny blum maksimal, mungkin akan d coba kembali oleh bradl dulu antra seri mugello assen atau sachsenring
Makacih ceu Itoh infonya
saya rasa sasis dan swim arm karbon convered d kembang untuk memaksimalkan engine brake(selain mslah bobot berlebih kedepan).
kan gejala rcv skrang ketika hard atau late braking motor gak stabil sering geal geol berlebih yg kemungkinan efek dari sasis,
anslisa amatiran sihh
kalo nggak dibuat, Marc Nggak akan tahu efeknya
yap segitu sultannya HRC 😀
Ane liat di artikel lain. Marc bilang bisa menang sekecamatan di jerez sebenrnya. Tp Demi main Aman Dy ga terlalu push.
Bisa jadi marc ngga mau koar2 dulu kalo ini enak, karena nanti kompetitor terkaya selanjutnya macem ducati bisa contek.