TMCBLOG.com – sobat sekalian, setelah berhasil Mengunci gear Juara MotoGP 2019 di Buriram dua pekan yang lalu Fokus HRC di Motegi akhir pekan ini adalah mengejar gelar Juara Konstruktor di kesempatan pertamanya. Motegi sendiri yang banyak mengahdirkan Zona Pengereman merupakan Sirkuit sepanjang 4,8 km yang bukan hanya Rumah bagi GP Jepang namun juga merupakah gelaran Home Buat Honda secara komplek ini memang milik Honda.
Yap Motegi 2019 adalah Match Point pertama Buat HRC untuk mengunci gelar Juara Manufaktur 2019, Calon Gelar Juara Manufaktur Ke-25 sepanjang Pabrikan berlogo sayap ni mengikuti GrandPrix. Pasca Buriram kemarin Honda sudah unggul 77 point dari Ducati. Jika saja Jarak antara Honda dan Posisi kedua sampai ke 75 point Pasca race nanti, maka Motegi akan jadi saksi Gelar Juara Manufaktur 2019 ini buat Honda.
Saat ini Marc Marquez telah mengumpulkan torehan 53 kali gelar Juara seri GP di Kelas primer dan ini menyamakan raihan yang diperoleh Mick Doohan. Buat Marc Marquez sendiri di Internal Honda, Ia punya kesempatan di Motegi ini untuk menjadi Pembalap Honda Paling sukses di kelas Primer dengan cara memenangkan race Seri MotoGP Motegi 2019.
Buat Jorge Lorenzo, GP Motegi 2019 Juga akan punya catatan tersendiri. Karena di Hari ahad Nanti dengan umur 32 tahun 169 hari Jorge akan jadi pembalap termuda yang melakukan 200 kali start Race Grand-Prix Lintas Kelas. Jika ini kejadian maka Jorge akan mengambil rekor yang selama ini dipegang oleh Dani Pedrosa yang saat Start GP ke 200 berusia 32 Tahun 170 hari . . beda 1 hari doang 😀
Taufik of BuitenZorg
dexlite
bertahun tahun mantengin blog TMC, baru sekarang pertama komen… terharu…..
Gas mm93
# $aVe Lorenzo …
Semoga Lord Lorenzo bisa salip salipan Sama Rossi …
nostalgia Lorenzo – Rossi cucuk cukan di Motegi yg bikin deg deg serr….
Lorenzo Muke nye Gile bnget mencucu kebanyakan ? motornya lemottt bgt …
Harga diri Lord terjun bebas …
Panas terus nyampai kemarau coy.
Wak Taufik, bikin dong ulasan mengenai jatuh bangunnya Lorenzo di Repsol Honda, strugglenya dia menjadi rider Honda yg kurang kompetitif dibanding sesama rider Honda, juga perbandingan tahun pertama Lorenzo di Ducati dibanding dengan honda
Sukses terus Wak Taufik
Yang jelas, tahun pertama Lorenzo di Ducati, fisiknya prima. Belum masuk tahun pertama di Honda, dia udah cidera di Aragon, ditambah cedera di Chang. Dan saat musim rehat, dia ketambahan cidera lagi gara-gara latihan……………
Nah idem…. rumusnya bgmna…?
32 tahun 169 hari
Skip
haha
@Qhandar sm sm bro..
jangan lupa selese di skip, langsung di skop ya mas. biar bersih. hehe..
koreksi wak, Karena di Hari ahad Nanti dengan umur 32 tahun 19 hari Jorge akan jadi pembalap termuda yang melakukan 200 kali start Race Grand-Prix Lintas Kelas.
kayanya seharusnya,
Karena di Hari ahad Nanti dengan umur 32 tahun 19 hari Jorge akan jadi pembalap termuda yang melakukan 200 kali start Race Grand-Prix Kelas Utama.
Karena di Hari ahad Nanti dengan umur 32 tahun 169 hari Jorge akan jadi pembalap termuda yang melakukan 200 kali start Race Grand-Prix Kelas Utama.
Nah ini baru ane mudeng…
tolong bantu saya untuk usul ke dorna, supaya ada gelar rider tertua yang melakukan start 200 kali race gp lintas kelas. siapa tahu barangkali kalau jikalau andai si ‘itu’ bisa menambah gelar lagi selain podium yang semakin berat dan menjauh. hehe..
Kl yg dimaksud Rossi, Lha buat ap. Rossi aja sekarang udah start di 398 race
sampean ini terlalu makjleb mas. berikanlah pendukung si ‘itu’ nafas gitu loh. hehe..
race 200 kan udah dibahas wak haji, MM menang POLE doang
MM mesin pencetak kemenangan bagi HRC
Topan hagibis kemarin gak memporak porandakan Motegi ya?
Ooiya,air banjir nya pun jernih kayak air mineral ?
di tempat dimana foto tsb di jepret beberapa hari sebelumnya bencana topan sudah terdeteksi dan Pak RT/RW setempat sudah memperingatkan agar warga mengumpulkan sampah, jad besi . . di tempat lain saya lihat ada yang juga tidak sebersih itu
Owalah pantesan bersih,kalo disini udah butek penuh sampah lagi,buat renang anak2 besoknya kulitnya pada kena kadas kurap kutu air ??
nyuss…….
nunggu kabar zarco juga deh … gimana jadi nda main-2 dgn CRV eh RCV
pembalap mental macam TEMPE, AYAM SAYUR, kalah sebelum berperang, ga usah berharap dengan pembalap GEMBEL, GA PUNYA ETOS KERJA. zaman sekarang pembalap itu harus KERJA KERAS, bukan MERENGEK minta DISUAPIN MESIN SEMPURNA. sorry ERA KEBANCIAN MICROPHONE telah USAI
Mungkin kalau gak pindah2 pabrikan malah bisa aja usia 31 sekian, mungkin kalau Stoner gak pensiun bisa aja Stoner yang dapat gelar itu. Tapi sekali lagi cuma kaum denialis yang kebanyakan mungkin, kenyataannya ya yang sesuai sama yang terjadi. Apapun itu ini nunjukin generasi Stoner-Pedrosa-Lorenzo memang bisa dibilang generasi emas MotoGP, atau generasi alumni GP250 terbaik di era 2000an sekaligus generasi terakhir alumni GP250 yang bersinar. Karena generasi berikutnya (benar-benar generasi alumni GP250 terakhir sebelum jadi Moto2) Aoyama-Simoncelli-Bautista-Barbera selain gak semuda Stoner cs mereka juga gak sebersinar Stoner cs. Selain nambah catatan rekor-rekor muda walaupun gak merubah rekor termuda sebelumnya karena cuma nambah daftar, contoh dari pembalap pole termuda ke 3 atau 2 gitu (Stoner Jerez 2006), podium termuda waktu mereka bertiga naik podium, juara seri termuda kesekian waktu Stoner menang di Qatar 2007 dan Lorenzo di mana gitu 2008, dst. Mereka bertiga gantian dominasi MotoGP era 800 dan 1000 awal dan mulai mengikis dominasi Rossi yang sebelumnya cuma lawan pembalap alakadarnya di era 990. Sayangnya generasi Stoner-Pedrosa-Lorenzo gak akan bisa terulang lagi karena selain pembalap Moto2 biasanya baru bersinar di usia 18 keatas dibanding GP250 yang 16 tahun aja udah ada di papan atas, bahkan belum 20 udah juara dunia macam Pedrosa, Poggiali, Lorenzo, juga motor Moto2 sendiri mengharuskan pembalap adaptasi dari awal lagi karena Moto2 mesinnya gak sebuas GP250. Okelah Moto2 jaman Hodna bisa sampai 135dk, jaman Triumph bisa 145dk dan GP250 cuma 110dk bahkan naikin jadi 120dk aja butuh buat sewa Aprilia RSW250LE versi tertinggi yang pakai arm karbon itu, sewa ya bukan beli. Tapi GP250 dengan power cuma 110dk bobot cuma 90KG, dibanding Moto2 sekarang yang di kisaran 150-160KG, butuh treatment khusus di bukaan gas karena power GP250 bakalan bikin mental motor 90kg, selain itu juga pembalap harus pinter2 jaga cornering speed. GP250 secara alami melatih insting bukaan gas karena memang karakter bawaan 2 tak begitu dan kepresisian ngambil racing line karena motor ringan disatu sisi mudah highside. Itu semua menguntungkan ketika pembalap terbaik GP250 naik kelas ke MotoGP, karena karakter MotoGP lebih mirip GP250 dibanding Supersport/Moto2. Ini kata Ben Spies dan Hayden ya, yang kala itu komentari kenapa lulusan GP250 lebih dominan ketimbang lulusan WSBK. Nah untung di era sekarang ada Marquez, dan mayoritas pembalap sekarang pun lulusan Moto2, jadi cacatnya kelas Moto2 gak terlalu nampak.
lah lawan VR pembalap alakadarnya, kenapa 2008 2009 CS JL DP bisa kalah??? padahal 2008 VR melawan 2 RIDER JUARA DUNIA (Hayden CS) bandingkan dengan MM yg cuman melawan 1 rider juara (VR gak masuk)
@Pak Bangun.
Maksudnya yang kuning di skop ya biar bersih…?
sampean kok ya tahu saja arahnya mas. hehe..
maap late response . . . itu 169 hari, key 6 nya kudu diteken keras2 😀
saya ada pertanyaan yang sangat genting, apakah yang akan dikejar si ‘itu’ musim depan ?? hehe..
beliau sedang tidak mengejar pak bangun, doi hanya ingin selama mungkin menjadi bayang2 buat juniornya agar rekor aman! harusnya jenengan tanyakan itu ke yamaha…apakah yg mereka kejar tahun depan?! nah itu lebih terhormat…lalalalaland #saveyamaharacing
yg dikejar JL musim depan apa?
Maaf keluar dari tema ….wak haji…jika berkenan bikin vlog tentang honda chaly dong….mumpung ada di motegi…di museum motegi kayak nya ada honda chaly….makasih wak haji…smoga wak haji sehat selalu
khusus honda chaly yah, nanti deh siiippp kalo ada kesempatan yah
sama honda MOTRA wak…pengen tau itu motor dibuat untuk apa? hehe
wedyan Motra . . . SUV bebek 😀
Sekalian bahas RCV211 wak…
Motor yg selalu bikin penasaran