Saturday, 16 November 2024

Dua kali Honda dapat ‘Durian runtuh’ karena ‘Man-management Disaster’ Ducati

TMCBLOG.com – Mau bilang Ducati tiga kali Hampir juara dunia kalau nggak ada sosok yang namanya Marc Marquez juga, tetap saja yang diingat dalam Statistik adalah Satu satunya Juara Dunia Di Era MotoGP dari Ducatii sampai saat ini adalah Sosok pembalap Australia – Casey Stoner dan itu hanya terjadi di Era MotoGP 800 cc di tahun 2007. Casey Stoner ini punya kepribadian yang menarik, kita ketahui bahkan sampai gajinya dinaikkan diatas 10 Juta Euro Per Musim untuk bisa stay barang setahun di repsol Honda saja ia tampik, layaknya orang yang udah nggak butuh materi lagi.

Begitulah Casey, ia menyukai balap namun ia tidak menyukai hal hal berbau PR di dalamnya. Dan ketika berusia 27 tahun ia merasakan ‘ Cukup Sudah ‘ maka tak ada materi yang bisa memaksanya untuk pensiun. Namun Begitu seperti yang pernah dikatakan Livio Suppo, tempramennnya sangat mudah berubah dalam waktu singkat. Ingatkah ketika ia marah kepada Honda dan Suppo saat Proposal untuk menggantikan Dani Pedrosa ditolak oleh Nakamoto? Begitu pula lah alasan yang sama seperti yang ia lakukan pada ducati dan menjadi dasar baginya untuk pindah ke Honda dengan Mudah.

Ya, menurut Livio Suppo, Tidaklah Sulit untuk meyakinkan Casey Stoner pindah dari Ducati ke Honda. Livio Suppo yang terlebih dahulu hijrah dari Ducati ke Honda menceritakan bahwa Awal mula cerita ini bersal dari tahunya Casey Stoner bahwa Ducati diam diam melakukan Pendekatan ke Jorge Lorenzo ketika dirinya Sakit

“Ketika kami memutuskan untuk membawanya ke Honda dari Ducati, kami mengiriminya sebuah motor Roda empat (quad) saat Natal sebagai isyarat dan pada Januari saya pergi mengunjunginya. Dia sudah sangat yakin untuk meninggalkan Ducati dan hanya ingin tim terdekatnya ikut bersamanya juga, “

“Pada 2009, dia absen tiga balapan dan kembali ke Australia karena dia sakit dan butuh beberapa saat untuk mendiagnosis intoleransi laktosa. Ducati mulai bernegosiasi dengan Lorenzo ketika Casey sakit dan itu membuatnya marah, dia melihatnya sebagai penghinaan yang nyata. Kami tidak perlu meyakinkannya banyak untuk datang ke Honda. “

TMCBlog melihat bahwa Honda ( HRC) mengalami dua kali memperoleh ‘ durian runtuh ‘yang disebabkan Oleh lagi lagi gaya ‘Man management Disaster ‘yang ditunjukan Oleh Ducati kasus pertama saat memperoleh Casey Stoner yang akhirnnya membuahkan paling tidak satu lagi gelar Juara buat Honda (2011) setelah menunggu cukup lama (5 tahun) semenjak Kejayaaan Nicky Hayden Di 2006.

Kasus kedua adalah saat memperoleh Jorge Lorenzo. Walaupun hasil akhirnnya berbeda dengan Kasus saat memperoleh stoner, Namun Tetap Lorenzo adalah sosok Juara dunia yang diperoleh Honda dengan Budget yang tidak setinggi ketika Ducati membelinya (12,5 Juta Euro per Musim) . Dan bahkan untuk kasus ini bahkan lebih istimewa kareana Lorenzo Sendiri yang melamar Ke HRC Via telefon ke Alberto Puig. Lorenzo merasa Putus asa karena Top Management Ducati Kala itu tersa mengerdilkannya.

Ducati CEO Claudio Domenicali di awal musim 2018 bilang bahwa Lorenzo tidak sukses dalam memaksimalkan besarnya kehebatan Ducati Desmosedici GP18 . .. Tanpa mengomentari perkataan Domenicali, saat Mendengar perkataan tersebut Jorge Lorenzo langsung merespon dengan perkataan ” “We are looking at other options [besides Ducati],” . . wiiiiiii Mungkinkah gegara kasus kasus ini Kesalnya Ducati ke Honda levelnya beda banget sama ke Pabrikan jepang lain 😀

Taufik of BuitenZorg

41 COMMENTS

  1. Tp dukaty juga pernah dapet durian runtuh dari onda saat dapetin stoner dulu, apalgi harganya belum tinggi.

    • Itu bukan durian runtuh..Sblum ke ducati,crashy stoner ngampas mulu dihonda, ducati malah gambling besar dgn rekrut langsung ke pabrikan..dan prtaruhan itu satu2nya keberuntungan yg sampe skarang belum menaungi ducati lagi…

  2. Dan yamyam pernah dapet durian runtuh sekebon dari onda juga ketika rossy bedol desa dari hrc dulu. Walau harganya mahal.

  3. Menurut ane, bukan masalah durian runtuh…
    Tapi, para pembalap top ingin merasakan gabung ke Tim Balap Tersukses dalam sejarah GP.. sekalian memperbesar peluang expose pemberitaan, kemenangan, bahkan juara..
    Fakta..

  4. Ducati akan selalu dikenang sebagai pabrikan ‘hampir’ juara, atau pabrikan ‘juara 2 gak papa’

    kata domicelli

  5. Wkwkwk ditambah udah aturan ECU & software nguntungin mereka, eh malah diembat hodna juga juara dunianya. Keselnya nambah beribu ribu kali lipat ?

    Btw yang paling parah sih emang pas petinggi ducati blak blakan ke media jelek jelekin lorenzo. Kecewa sih boleh gak sesuai ekspetasi tapi seperti tak beretika apalagi lorenzo masih di tim itu.

  6. Jangan jangan alasan kepindahan Fillipo Tossi ke hodna jg karena ini,entah karena minta naik gaji tapi tidak dikabulkan karena ngeremehin peranan dia buat Ducati

  7. Kan salah satu petingginya juga blg kl rider yg masuk tim factory ducati tuh di tujukan untuk lgsg menang. Makanya ketika mereka dapet pembalap yg bagus di tim lain tp melempem di ducati, mereka lgsg kecewa dan lgsg nyari alternatif rider bagus lain tanpa mau bersabar dl dan melihat potensi asli rider yg mereka pikir “melempem” itu. Lorenzo adalah contoh kasus yg amat sangat nyata.

    Jadi, kl emang man management ducati kaya gini terus, maap2 kayanya mereka dlm wktu dekat blm akan bisa menikmati juara dunia. Sebenernya mereka punya motor yg kompetitif, tp ya tadi, man management mereka tak sebagus motornya. IMO CMIIW ?

      • Skarang dovi aja yg utah tiga tahun jadi runner up mw di depak oleh ducati apa gak kebangetan tuh pabrikan secara ducati udah dikmbangin sma dovi dlm beberpa thn terhir,hnya krn gagal jurdun masak mw didepak anehkan.

  8. Cal gak diitung duriah runtuh ya sekalipun korban man management nya ducati (at least dr pengakuannya dia)

  9. Sebenarnya cal juga termasuk didalamny. Cal sempat hmpir reunian mlah ke wsbk bersama tim ijo tpi langsung d sambar hrc

  10. Kekeliruan hrc dlm mncari bkat waktu itu emg pas 2006. Tapi emang dani menipu. Dani datang dgn trek rekor yg fantastis dan d debutny d motogp bisa juara seri dan lebih tinggi klasemen poin ny dari stoner sehingga banyak yg yakin ama dia bhkan tim lain pun tergiur sma dia plus teammateny nicky hayden yg merupakan jurdun saat itu. Jdilh mereka mempertahankan dani hayden dan melepas stoner(yg gak mau d satelit sklpun faktori contrak dan factory support)

    • Dani gue rasa tepat tepat aja, rookienya saja langsung bisa juara seri di MotoGP, (layaknya Rossi dan Marquez disaat rookie)sesuatu yg gak bisa dilakuin Lorenzo sekalipun,dia juga lebih konsisten dalam perolehan poin dibanding Stoner yg naik turun sesuai mood
      Hanya saja nasibnya yg apesnya kebangetan bikin prihatin

    • imo….
      secara performa skill, kerapihannya membalap dan kemampuan dlm memberi masukan, Pedrosa itu punya value yg tinggi lho, bahkan kata bung Matteo (klo tidak salah), Pedrosa itu punya riding style yg balance dan sempurna.
      Dia juga jagoan di kelas 250cc 2 stroke. Lorenzo aja (imo) bisa dibilang kalah ama Pedrosa.
      jadi tidak ada salahnya.

      sayangnya ya itu dia, ada hal2 lain yg dia kurang.
      selain fisiknya yg (maaf) terlalu cebol untuk kelas utama, kerapihan dan “kepolosan” dia saat membalap juga menjadi kelemahan (jadi gampang “terbaca” ama rival yg agresif)
      entah apakah itu karena trauma akibat kecerobohan yg dia lakukan terhadap Hayden (Estoril 2006) sehingga dia jadi (terkesan) sering ragu2 untuk tampil secara “gung-ho”.
      faktor eksternal lain yg dia kurang miliki …..adalah bernama “luck” (bahkan ada kesan, dia datang di waktu & tempat yg salah)

    • Dani rider yang very talnted, masuk generasi emas spanyol, dan GP 2 dekade terakhir 2011 2012 dan 2013 itu kesempatan besar dani buat jurdun terutama 2012 tapi betul badluck dan keberanian buat push kurang kalo di race dia gak sempurna, dani itu konsisten di race ketika pace oke punya 2 pilihan kabur atau 5 lap trakhir kejar secara agresif, phillip island dani bisa P1 apa P2 di valencia dani juara dunia

  11. sori sedikit oot
    pembalap pindah2 karena “nyari tantangan” itu adalah sebuah “bullshit statement”
    pembalap itu juga ga beda dgn (kalimat sopannya) : “pencari kerja”
    kaga jauh2 dr nyari : penghargaan & pengakuan (terhadap skill dll), kepastian karir dan kenyamanan finansial setinggi-tingginya.
    bukan orang yg seenak jidatnya bisa milih-milih tim/pabrikan, nunjuk, lalu lgs dapet.

    mana ada pembalap bergelar Jurdun yg rela dibayar rendah (kecuali yg sadar diri klo valuenya sdh turun entah akibat cedera berkepanjangan atau sebagai akibat zonk bertahun-tahun padahal udah dikasi kendaraan “nyaman”)

    btw…karena “man-management-disaster”nya,
    ga heran jarang ada pembalap top yg betah berlama-lama di tim utama Duc-duc. Begitu dibayar tinggi harus rela / kuat dinyinyiri ama petingginya bila kalah race. (tp si Dovi termasuk kuat juga ya),

  12. Mungkin di bagian kepala Ducati harus ada perwakilan orang Jepangnya,kayak hodna yg selalu ada perwakilan orang Eropa kayak suppo dan Puig jadi gak terlalu kaku kalo orang Jepun semua

    Nah ini harus ada penyeimbang dikubu Ducati biar tetap harmoni, orang Jepang kan selalu berpikir efek jangka panjangnya sebelum menentukan langkah

  13. Man Management Disaster ducati ini sama kayak wsbk jg. Mental bossy polah terserah. Padahal kesuksesan itu kan proses dan kesatuan tim. #yaelah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP