Thursday, 26 December 2024

Quartararo dan Vinales Ingin Yamaha M1 2019 . . Rossi Bilang Sama Saja

TMCBLOG.com – Yamaha M1 secara umum sangat mendominasi statistik kemenangan 13 race pertama dari total 14 race MotoGP 2020. Total 7 P1 ditorehkan atau lebih dari 50% kemenangan seri MotoGP ditorehkan oleh Yamaha dengan 6 diantaranya oleh dua pembalap tim satelit sementara Monster Energy Yamaha hanya meraih 1 kali kemenangan oleh Vinales. Secara statistik lagi 4 kali Yamaha M1 2020 meraih P1 sementara 3 kemenangan lainnya diperoleh oleh Yamaha M1 2019. Tanpa butuh hasil seri finale di Portimao akhir pekan ini, secara umum orang akan bilang Yamaha mendominasi P1 di 2020, namun ini jelas kurang buat mengunci gelar juara dunia. Pada akhirnya yang diingat orang adalah juara dunia-nya, bukan juara seri-nya. Entah ini sebuah kebetulan atau nggak, pasca kita sama-sama membicarakan Soal M1 2019 VS M1 2020 di artikel kemarin, pasca race pembalap pembalap Yamaha juga membicarakan soal ini di Zoom media debrief.

Pasca race MotoGP Valencia 2, sekali lagi baik Quartararo, Vinales dan Rossi kembali bicara mengenai M1 2020 VS M1 2019 . . Mana yang terbaik? Fabio Quartararo di Zoom debrief semalam mengaku bahwa walaupun ia tiga kali memenangkan seri MotoGP 2020, namun ia tidak senang. Menurut Fabio dengan motor yang lebih konsisten maka ia akan lebih memperjuangkan kemenangan dan memenangkan kejuaraan musim ini. Fabio berkata, setelah apa yang telah ia dan tim lakukan untuk Yamaha M1 2020, motor ini minimal harusnya berada pada level yang sama atau lebih baik dari Yamaha M1 2019.

Fabio sendiri sempat menggunakan motor 2019 dengan ban Michelin 2020 pada test pra-musim pasca race finale Valencia 2019 setahun yang lalu dan hasilnya benar-benar sangat kencang. Namun race di tempat yang sama dengan motor 2020, ia bahkan tidak bisa mendekati barang 1 detik pun ke catatan waktu saat test tersebut. Beberapa fakta ini plus ditambah kencang dan lebih stabilnya Morbidelli di Valencia menghadirkan wacana penggunaan kembali Mesin 2019 di seri akhir Portimao 2020 dan di musim 2021. Yang pertama secara regulasi tidak diperbolehkan, “Saya ingin sekali melakukannya! Tapi menurut saya itu tidak mungkin,” Kata Quartararo. “Itu tidak mungkin, karena jika saya ingat dengan benar Anda tidak dapat mengubah spek mesin … Jika kami bisa, pasti kami bisa ganti.” Kata Maverick.

http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2020/11/15/morbidelli-akan-gunakan-m1-2019-di-motogp-2021-ini-berita-baik-atau-buruk/

Namun yang kedua sangat dimungkinkan. Yap sangat dimungkinkan secara regulasi untuk semua dari ke-empat pembalap Yamaha di 2021 nanti menggunakan mesin tahun 2019 yang saat ini di pakai oleh Franco Morbidelli jika memang Yamaha memutuskan untuk memakai mesin tersebut buat semua pembalapnya di 2021 nanti. Regulasi mengatakan Untuk event pertama tahun 2021, pembalap diizinkan untuk memilih antara spesifikasi mesin atau bodi aero apa pun yang dihomologasikan oleh pabrikan pada tahun 2020′ dan mesin yang dihomologasikan oleh Yamaha di 2020 adalah mesin M1 2020 dan mesin M1 2019.

Namun Valentino Rossi yang notabene-nya sudah mencoba hampir semua versi mesin CP4 Yamaha M1 semenjak generasi 1 mengatakan bahwa Yamaha M1 2019 dan Yamaha M1 2020 sebenarnya tidak jauh berbeda “Seingat saya, saya membalap tahun lalu dengan motor 2019, dan tahun ini dengan motor 2020, bagi saya perbedaannya tidak terlalu besar, dari yang saya ingat,” Menurut Rossi, Morbidelli-lah yang menjadi kunci utama perbedaan yang membuat Yamaha M1 2019 bisa menang di Valencia 2. “Saya pikir Franco menjalani musim yang luar biasa, dan saat ini dia adalah pembalap tercepat di MotoGP, dia pria yang lebih bugar. Bagi saya, ini membuat lebih banyak perbedaan. Dan kita akan lihat apa yang terjadi tahun depan.”

Mengenai kesulitan grip ban yang melanda Yamaha M1 ini, Maverick Vinales mengaku bingung “Kami mengubah banyak hal pada motor, juga Valentino dan Fabio, dan tampaknya tidak ada yang berhasil. Kami merasa dibatasi di 1:31, dan kami tidak dapat melakukan lebih baik dari itu. Sejujurnya, kami tidak tahu bagaimana meningkatkan motornya, karena kami telah mencoba banyak hal. Saya tidak tahu apa yang akan kami lakukan untuk tahun depan, karena sulit untuk memiliki arah yang jelas. Semakin banyak yang kami ubah, kami tidak pernah menyentuh (meningkatkan) area grip. Jadi saya benar-benar tidak tahu . . “ Bagaimana Quartararo? Sepertinya -Pembalap yang pernah dianalisa oleh Zeelenberg memiliki semacam sensor limit yang sensitif dalam dirinya dan pernah juga dianalisa oleh Lin Jarvis bahwa tekanan sudah tak lagi berlaku baginya- ini mengaku bahwa kalau memang tidak ada yang bisa dilakukan lagi dalam sudut pandang teknis motor, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah beradaptasi dengan Motor.

“Ini tidak memungkinkan karena alasan logistik,

Namun satu yang pasti kalau sempat pada musim 2021 ke-empat pembalap Yamaha M1 memakai motor 2019 maka ini akan secara otomatis membuat semua orang akan kembali berkaca pada pernyataan Lin Jarvis yang sempat mengatakan bahwa alasan Morbidelli masih memakai mesin 2019 di 2021 adalah soal logistik. Wah logistik makin berat, atau makin ringan nih?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

141 COMMENTS

      • Klo gitu morbidell dan rossi aja kasih spek 2020. Klo menurut gue emang morbidell yang bagus. Teruji di moto2. Tahun depan tim satelit yamaha punya 2 Champ, tim utamanya malah ga punya. Tahun ini tim satelit juara 6 kali, tim utama cuma sekali. Bisa jadi dengan spek motor yang sama memang tim utama yamaha yang bermasalah.
        Maaf dan mohon koreksi jika ada yg salah

    • Kesalahan yamaha yg paling fatal yaitu melepas JL ke ducati dan semenjak itu pula M1 susah bersaing
      Sebelum JL pergi M1 itu masih sangat kompetitif hanya saja saat itu mmg MM yg menggila
      Baru setelah itu M1 menurun dan ganti desmo jadi makin kompetitif

    • Yg bermasalah mental yamaha,vinales dan Quartararo yg punya ekspetasi terlalu tinggi namun lupa yg membuat motor juara itu kemampuan pembalapnya.
      Kalo motor ga bagus ga mungkin 7 juara seri didapat.
      Mereka kalah sebelum musim dimulai,yaitu terlalu percaya diri dan lupa dibamika musim berjalan,akhirnya impoten disaat2 terakhir.
      Saat bangkit kembali (morbidelli) sudah terlambat karena yg lain (suzuki) sudah terlalu kuat.

    • Faktanya
      Race musim 2020 mongtor lemot P1 sebanyak 7X (lebih dari 50%)

      Mongtor kencang RCV (honda) berapa X juara seri di 2020……?

      Weees…. AngeeL …. AngeeeL ….
      AngeL temen

    • Nunggu artikel berbobot soal Mir. Heran kyke artikel cuma dua. Ga greget pula. Coba klo yg jurdun si quar pasti artikel hebooh

  1. Sudah menjadi kebiasaan yamama berjaya diawal terus keok diakhir.
    Pada saat musim normal juga sering terjadi, paruh musim pertama kuat dan paruh musim kedua keok.

      • Menang p1 terbanyak kalo gak konsisten ya sama aja bohong, musim 2006 terulang di musim 2020 dimana yg banyak p1 tapi gak konsisten gak jadi juara dunia

        Yg dicari kan yg juara dunia bukan cuma p1 terbanyak, lagian juga p1 7 kali musim ini bukan diembat satu rider doang, 3 buat morbido, 3 buat quarta dan 1 buat vina yg bisa dibilang gak konsisten di beberapa seri tapi gak bisa memanfaatkan keunggulan p1 beberapa kali dan kalah sama mir yg cuma 1 kali p1 tapi konsisten di tiap race

  2. Rekrut Alex Rins jadi developer rider. Sudah terbukti dia berhasil balikin feel pengembangan GSX pasca salah pilih crankshaft mass. Dia bisa adaptasi entah mau kalem atau agresif, terbukti GSX bisa diajak srudak sruduk atau sehalus sutra.

      • Engineer ama tes rider emang bagian penting dari sebuah tim balap. Gw kasih kredit lebih ke Rins karena berhasil menerjemahkan visi engineer, data dari tes rider ama skillnya sendiri.

      • @fxr
        Di Box Suzuki Ecstar saat ini paling tidak ada Sosok
        Spanyol Italia yang walaupun Bukan engineer namun, mengikuti sejak awal dan Mengerti banget Karakter Mesin CP4 ini sehingga Mungkin Ia sangat tahu pendekatan apa yang harus dilakukan ke mesin CP4 ” Blue Rocket ” yang terbukti Punya Potensi Bagus Jika Arah pengembangannya Benar . . . Di adalah Davide Brivio
        (artikel tmcblog)

        Gw pernah disuruh belajar tentang managemen tim sm komentator disini karna gw komen bahwa Brivio berpengalaman tentang mesin CP M1 dan dibawa pengetahuannya tsb ke suzuki
        sampai gw dikasih timeline perjalanan awal brivio dari yamaha ke suzuki dibanding dengan masuknya suzuki lagi ke motogp
        intinya brivio gak ada pengaruhnys ke pengembangan mesin suzi

        gw lupa komentator tsb

    • Btw gaya riding alex rins agak berubah gak setegak biasanya saat menikung, mungkin itulah yg dinamakan setiap pembalap harus adaptasi terhadap tunggangannya

  3. Ini lama-lama Yamaha kayak ducati yang kadang-kadang, ambil keputusan/kebijakan suka “ngelawak”. ?yang terjadi padamu apasih yamaha heran.

  4. Masalahnya sebenarnya ada di ban, karena Michellin mendevelop ban berdasarkan motor th 2019, jd yg th 2020 tidak cocok dgn ban,th 2021 pun sama Michellin akan terus mendevelop ban untuk th 2020,jd yg cocok ya ban 2021 dgn motor 2020, hanya opini

    • Bisa JD Michelin ambil data tahun 2019 untuk ban yg di pakai di tahun 2020 ini.. mengaca pada topspeed dan akselerasi seperti nya M1 2020 lebih baik dr M1 2019.. M1 2020 punya masalah di grip ban belakang

      • @golput..Jadi michelin buat ban khusus buat M1??
        Supliyer ban hanya menyediakan
        Team balap tinggal pakai, dan kasih masukan ke supliyer ban tentunya
        Penyakit m1 kan dari tahun kemarin2, kok jadi nyalahin ban??
        Tangiooo turumu miring…
        Ayooo ngupi2 biar pinter dikit

    • Ban lagi aja yang salah.
      Padahal pas awal awal seri mayoritas pembalap komen bannya lebih grip dan lebih bagus. Kalo dari data yak memang bener, mayoritas yang menang pun mesin inline. Dan pembalap V pada ngeluh masalah grip, sirkuit yg harusnya mesin V menang pun keok.

    • Makanya jaman sekarang motor di develop mengikuti karet bundar,bukan karet bundar yg mengikuti pengembangan motor seperti jaman dulu
      Kalo gak bisa cepat adaptasi akan tersingkir dr persaingan seperti Ducati tahun ini

  5. “Pada akhirnnya yang diingat Orang adalah Juara dunianya, Bukan Juara serinya. . .”

    jleb banget ini buat fans yg suka mengelu2kan juara seri tapi ga bisa juara dunia. LOL

    • Yang pasti dari elektronik yamaha kedodoran…gabisa dapet grip yg bagus macam waktu apke elektronik sendiri….
      Telatnya dapetin orang2 yang paham betul sama nih elektronik baru…kesalahan yamaha

  6. Udah nasib Yamaha dr dulu , when they prevail it’s because of their rider, when they started to tumble it’ the bike………

    Buat saya, blm ada kongsi rider-team-factory yg seindah MM93-RHT-HRC di musim 2016 selain kongsi AR42/JM36-SET-Suzuki

      • Terlepas dr konsistensinya yg seringkali crash saat di posisi bagus, tp kita jg g bisa memungkiri kl AR42 balapan di musim 2020 dg cedera bahu saat Q2 Jerez. Kudos for him hingga bisa di posisi tiga besar saat ini.

      • imo … AR42 berjuang sebaik mungkin … push-push to the limit dan berikan data-data ke tim, kan bagus kalo bisa di manfaakan JM36

      • since crash in Le mans… he’s already mature. lihat

        pendekatan seorang Rins pasca race le mans yg lebih kalem ketika race dan penuh perhitungan juga ga mencoba memaksakan diri klo seandainya ga mampu dan cukup puas dgn posisi yg dia dapet. hal ini yg ga kita lihat pada seorang rins sebelumnya dan mentalitas seperti inilah yg dia butuhkan dan kita lihat sekarang ini.

        nilai plus dari seorang Joan Mir adalah dia punya mentalitas seorang jurdun jadi lebih paham memanage tekanan saat balapan dan sadar kondisi ketika mampu dia akan coba menang atau podium dan bila tidak, cukup puas dgn hasil yg dia dapet karena poin klasmen juga penting dibanding harus maksa dan berakhir jatuh.

        • Crash di Le Mans lebih karena kesalahan sendiri yang bukan karena agresivitas. Rins cenderung bikin kesalahan yang memang secara statistik kesalahan sering dibuat oleh pembalap pada umumnya. Bedanya, dia punya kalkulasi tajam/presisi, tapi cenderung bikin kesalahan di waktu yang sama sekali tidak krusial. Itu yang bikin dia sulit jurdun (mirip Pedrosa di motoGP), tapi kombinasi agresivitas dan fighting skillnya keren.

    • ya gmana lg yamaha berusaha mengimbangi performa suzuki ,baik di speed corner ataupun top speed walaupun akhirnya berkurangya keseimbangan mata motor

  7. Sperti kata jurnalis di artikel yg lalu (cc35 jadi test rider yamaha)
    Klo balapan ( butuh konsistensi kecepatan dalam tiap lap)
    Test (ga harus cepat, dan konsisten di tiap lap)
    yamaha selalu mendapat waktu yg terbaik di dalam test pra musim maupun di free practice hari jum’at dan sabtu sebelum weekend, tapi di race day yg dituntut semua harus perfect malah kekdodoran, dan itu semua tidak terjadi pada musim ini aja

  8. Klo pembalap gabisa ngasih input di situlah gunanya ada test rider, jgn cm ngandelin rider yg bisanya cm merengek kurang ini/itu.

  9. Ya nanti setelah musim ini berakhir ada tes akhir musim suruh morbidelli mencoba m1 2020,apakah ada perbedaan..seperti yg dilakukan taka tahun kemarin dengan mencoba rcv 2019

  10. Beli motor suzuki aja, trus dikasih label yamaha M1.???
    Rider kok maunya motor yg ngikutin keinginan pebalap.contoh dong awal penyeragaman ecu di honda.motor yg awal musim strugle bisa jadi juara dunia.apa yamaha kurang dana buat riset.

    • Yamaha adalah motor dg basis terbaik di grid saat ini… buktinya paling banyak juara seri tahun ini dg rider yg beda beda.

      Hanya saja rider yg kurang konsisten atau mungkin tim teknis setup yg kurang bs setting motornya…

      • Perasaan semua orang cuma sering nyebutin 2 nama motor terbaik segrid.
        Tahun lalu ducati dan tahun ini suzuki. Gak pernah ada yang bilang M1 terbaik segrid wkwk

      • yg khalayak ingat itu rider yg jurdun bukan yg bisanya juara seri aja. yg terbaik itu yg jurdun….

        terlepas dari itu semua M1 itu motor yg hanya bisa bagus di sirkuit tertentu, berbanding terbalik dgn GSX-RR yg bisa disemua sirkuit,

  11. Sensor limit dan tidak ada tekanan mental itu tidak terbukti di 2020. Faktanya, mentalnya amburadul ketika dapet pressure, imbasnya sensor limitnya lenyap…
    Jawaban Vina 12, selalu berulang, “tidak tahu” dan “bingung”…

    • Makanya Yamamah strugle, ace riders nya saja model begitu. Setelah Rossi dan lorenzo yamaha belum ada ace rider lagi yang mumpuni apalagi rossi sudah tua dan masukannya jarang didengar.

    • Mungkin memang dibutuhkan sensor seorang hoheho. Inget pas di ducduc, dia minta ganti sadel, biar nyaman,,, dan akhirnya kebantu. Seorang MM, ini motor sdh enak, hayo tambahin power, aku kan bisa sliding2. Vin sama Taro perlu mengasah ni fokusnya agar bisa bikin motornya makin kenceng, tp harus plus kesiapan dana dari Yama tentunya.

  12. masih inget banget tahun kmaren Morbi yg di bully gara2 klah sama rookie no 20. sekarang keadaan berbalik . dan yang lebih hebat dia rider Yamaha terbaik saat ini dan yg gw suka dia ga banyak ngeluh khas rider Yamaha

  13. Yang minta ganti pembalap yang (selalu) uring2an sama setup motornya.
    Bener kata mbah, pembalap yg (harus) bisa buat perbedaan. Dengan cara adaptasi. Contoh rossi, stoner & (mungkin) marquez ?

    • Ekekeke… kakek legend pembalap skill alakadarnya dibanggain.
      Koq gak pernah jurdun?
      Wong dulu jurdun cuma kebetulan.. ngohahahaha.

  14. Bicara data aja lah omongannya Rossi bener apa gak…

    Bila Rossi bilang sama saja.. kenapa saat race 2019 waktu balapnya Rossi lebih lama dibanding Morbidelli tahun ini ????

    Tahun 2019 Rossi : 41menit 44detik koma sekian.
    Tahun 2020 Morbi : 41 menit 22detik koma sekian.

    bedanya morbi lebih cepat 22detik.. kenapa dibilang sama saja????

    • oke ane jawab.. jadi bukan ane yg gak baca dengan bener.. poinnya adalah omongannya rossi gak bemer jika ngecap sama saja.. dan sesuai artikel ini.. banyak faktor pembeda.. yg ane garis bawahin adalah omongannya yg ngecap sama saja.

      padahal kalian semua tau kalau ada pembeda.

      jadi kita tunggu aja keputusan lansiran tahun berapa yg dipakai yamaha buat tahun depan.

  15. Yamaha adalah motor dg basis terbaik di grid saat ini… buktinya paling banyak juara seri tahun ini dg rider yg beda beda.

    Hanya saja rider yg kurang konsisten atau mungkin tim teknis setup yg kurang bs setting motornya…..

  16. rossi menua dan melambat
    yamaha gak punya rider mumpuni yang bisa development motor
    pilih vina dan taro malah inputnya jadi motor tambah unbalance
    statement pembalap jika di tanya bingung, saya tidak tahu
    berkaca pada musim ini yamaha terlalu prematur mengikat vinales yang isinya mengeluh dan (sepertinya) bingung dengan motornya,
    belum lagi GP 2020 hanya di eropa, tahun depan jika kondisi memungkinkan
    dengan race di luar eropa bisa lain lagi cerita.
    cukup ironi yamaha tahun ini, nir gelar padahal tersisa 1 seri sudah 7 kemenangan diperoleh

    • Mungkin Yam bisa meniru jalan ninja Hond, fokus sama ace rider. Tinggal nentuin siapa yg mau dijadiin ace rider. Karena sudah bertahun2, saat tidak mengutamakan 1 rider tetep tidak berhasil.

  17. kesalahan terbesar ada di orang orangnya yang dibiarin banyak ngomong di media, masalah kok diumbar ke publik, jadi ketahuan dong kelemahanya sama musuh

  18. Klo dlu Saat Honda Balik Ke Basis 2014 di bully kemunduran . Apakah Ini jga bisa disebut Kemunduran ? Klo M1 yg paling sukses Dalam 10 tahun terakhir Msh Pegang Punya JL99 sih

  19. Ya terus kalian 2019 pd dimana posisinya?
    Masih berharap mesin posisi terpuruk.
    Knp ga berharap mesin sama chasis 2015 pas jurdun aja?

  20. Ini bakal Jadi Krusial .karena Mereka Udh Dapet CC35 Sbg Testrider apakah mereka Bakal Menggunakan jasanya Semaksimal Mungkin ? Sementara JL99 saja Hanya Di Kasih Motor Basis 2018 itu pun cuman Sekali ? banyak2 lah Di panggil Ke Jepang Buat Ngetest Motor Baru

  21. Numpang ya Wak Haji :
    1.)Apakah dgn hasil musim ini bisa “benar2menampar”Yamaha?Bagi orang awam,merasa engineer & manajemen mereka morat-marit.Arah development nggak jelas kemana,Basis mesin,test team nggak jalan,lambat menangani masalah+keputusan/adaptasi,dll.Apakah ada berita perombakan lagi di internal mereka?
    2.)Gimana ya dgn nasib test teamnya baik yg Jepang (Nakasuga) & Eropa (Team Galbusera) dgn masuknya Crutchlow?
    3.)Apa perbedaan terbesar (poin plus/minus) antara entitas anak perusahaan yg fokus ngurusi aktivitas balap mereka (HRC/SRC) dgn masih satu perusahaan induk (Divisi balap saja kayak Yamaha,dll)?Mohon dong suatu saat Wak Haji buatin artikelnya ttg soal itu.
    4.)Kira2 Wak haji tahu kemana/nasib mereka sekarang dari team engineer original Yamaha CP4?Apakah sudah hilang tak berbekas lagi?
    5.)Mohon dong Wak Haji buat artikel khusus ttg sepak terjang manager2 team MotoGP (Brivio,Rivola,dll) & lead engineer masing2 pabrikan (Yokoyama,Sahara, Albesiano,Sumi,dll).Dulu Wak Haji pernah bikin artikel ttg Yokoyama dan itu bagus banget.Biar kami yg awam bisa tahu & menghargai peran/kontribusi mereka2 yg bekerja dibalik layar.
    Terima kasih

  22. emg dasar Ridernya aja yg banyak cengkunek,
    lah yg membentuk M1 2020 skrg siapa kalo bukan krn masukan2 dr mereka2 yg ngeluh ini ? sekali di buatin sesuai masukan mereka malah zonk, ini skrg malah pengen balik lagi ke M1 2019 krn ngeliat Morbidelli sukses, jadi kalo tahun depan gagal lagi mereka mau ngomong apa ?? mau bilang kalo M1 2020 lebih baik lagi ?? gue setuju omongan mbah dlm hal ini, skrg ga peduli motor versi tahun brp krn menurut mbah ya sama saja, yg membedakan hanya siapa joki nya,,

  23. Nurutku 2020 ini masalah yamaha ada di test rider yg kurang memberikan input. Andil test rider di jaman sekarang,,sangat besar.
    Saya juga ga tahu ada masalah apa antara jl dengan yamaha

    • Gmna mau Kasih Input ? . Ngetest cuman Sekali Itu pun Pake Mesin Basis 2018 . Abis itu gak Pernah Di panggil lagi . Masih di salahin Lagi .?

    • Kita ga tahu bro ada masalah apa antara jl dan yamaha.. bisa aja emang yamahanya yg salah kurang memberi kesempatan.
      Intinya,,yamaha kurang dapat input dari test rider.
      Terus antara ridernya,,beda2 kesimpulannya.. insinyurnya tambah bingung

      • In logic Kita Sbg Penonton Klo Yamaha mau dapet inputan Dari Testrider Ya Suruh dia Ngetest Motor Seri Terbaru Dong . Kasih dia Waktu Sebanyak Mungkin Untuk Merasakan Motornya itu . Bukan malah Ngasih Motor Versi 2 tahun lalu itu pun cuman sekali . Gw yakin Kalo JL99 di biarkan Merasakan Motornya Lbh banyak bakal menunjukan Progress Yg positif lah

  24. INGATLAH !!!

    yg d ingat warga dunia adalah juara dunia

    yg d ingat warga +62 adalah juara free practise

    dan kesalahan yamaha adalah terlalu banyak masalah drpd pasalah

  25. Kalau tidak salah ada pendapat yang mengatakan meningkatkan salah satu akan menghilangkan salah satu keunggulan..

    Top speed dan akselerasi keluar tikungan adalah keluhan 46 yang ingin diselesaikan oleh YFR..

    Meningkatkan Top End Power sepertinya YFR sudah lakukan di In line 4 CP Crankshaft M1, tetapi mengakibatkan kehilangan balance keseluruhan Motor.

    Di mapping bagus untuk mengejar kecepatan dalam FP dan Qualifikasi motor kehilangan kestabilan untuk tetap konsisten di long race…

    Ban belakang yang terlalu ngegrip untuk V engine musim ini dimanfaatkan sekali oleh Suzuki yang pernah mengalami kesalahan dalam menentukan beban penyeimbang Crankshaft dan berat Crankshaft secara keseluruhan. Pengalaman Suzuki ini menurut saya sangat bermanfaat untuk engineer dan test rider Suzuki..

    Dan tahun ini HRC sejak Sepang Test dan Qatar Test sudah mengalami kesulitan, dan di waktu Marc Marquez tidak bisa ikut race, engineer Honda kehilangan Engineer Pembalap yang bisa memberi masukkan.

    Jadi M1 2020 dan M1 2019 jika mengikuti pendapat 46 memang tidak ada perubahan signifikan dalam hal kemampuan akselerasi ke luar tikungan..Franco yang pernah mengendarai RC213V bisa mengoptimalkan M1 dengan ridding style yang dikembangkan nya..

  26. pembalap yamaha terlalu banyak mengeluh

    saya bukan fans marc marquez ya tapi menurut saya langkah yg dilakukan marc marquez itu harus banget di contoh sama rider lain

    dia ga perduli motornya seliar apa sebrutal apa yg penting bagi dia motor HARUS kencang, urusan sulit apa tidak dikendalikan motor itu nanti itu menjadi urusan dia utk BERADAPTASI DENGAN MOTORNYA, kurleb lah dengan casey stoner..

    pembalap yamaha ini manja manja banget apa apa salah motor apa apa tidak tau, bgmn mw juara kamu klo merengek terus

    pke berkilah lagi bagusan motor 2019, lah emang vinales tahun lalu klasemen akhir urutan berapa? tahun ini urutan berapa? ga beda kan?

    motor itu dibikin dengan hitung hitungan ilmu pasti tapi dikendalikan dan dikembangkan berdasar feeling manusia AKA rider, makanya motor itu tidak pernah salah krna motor itu representasi dari masukan rider, klo motor itu dirasa ga becus berarti yg salah ada di ridernya, udh itu aja sebenarnya..

    bisa memang 7 seri balapan artinya menang itu hal yg mudah sebenarnya buat yamaha tapi konsistensi ridernya yg mencla mencle.. permasalahan yamaha ini lebih banyak ada di orangnya, salah org sudah pasti motor jdi salah jga

  27. Kalo menurut saya Morbidelli dengan M1 2019 bisa kompetitif karena data tahun lalu apalagi tahun 2019 Fabio Vinales bisa kompetitif dan kelemahan M1 2019 adalah top speed
    Jadi jika Fabio dan Vinales tahun depan pakai M1 2019 pasti bisa kompetitif tapi apa yakin rider dan pabrikan lain perkembangan bakal sama di tahun depan pasti ada peningkatan
    Nah jika tahun depan ada pembalap Yamaha yang pakai M1 2020 saya yakin dengan data tahun ini dan perbaikan sedikit aja tahun 2021 bakal jadi motor yang kompetitif
    Suzuki GSX rr aja motor tahun ini merupakan perkembangan motor dari 2019 gak banyak perubahan besar di banding motor Yamaha tahun ini
    Honda rcv Taka nagami yang merupakan motor 2019 bisa lumayan kompetitif berkat data 2019 nya Marquez

  28. wak haji, penampilan morbi yang cukup konsisten daripada rider yamaha yang lain, apa karena spek mesin 2019 ya? yang tidak ada kerusakan klep jika dibandingkan mesin yamaha 2020

  29. PEMBALAP TETAPLAH PEMBALAP. KEKNYA WAK HAJI PERNAH MENJLENTREHKAN PERSOALAN YAMAHA TERUTAMA DI MESINNYA, KARENA SAAT INI DI YAMAHA TDK ADA YG BENAR-BENAR MEMAHAMI CP4 SEPERTI FURUSAWA DAHULU,SEHINGGA SETIAP MASUKAN RIDER TIDAK ADA YG BENAR-BENAR BISA DIAPLIKASIKAN KE MESIN SECARA TUNTAS. APALAGI TIPIKAL YAMAHA TDK SEPERTI PABRIKAN LAIN YANG MNGAMBIL THE HARDEST WAY, TAPI MLH TERKESAN THE EASIEST WAY

    • Mesin seperti apa yang diinginkan oleh Valentino, Vinales, dan Quatarto?
      Mesin 2019 dengan Top speed yang lebih kuat seperti mesin 2020?
      Mesin yang mudah di mapping seperti mesin 2019 tetapi top end power 2020?

      Grafik curva torque dan HP yang luas dan bervariasi ada lah jawabannya…

      Tapi mungkinkah dengan engine in line 4 CP Crankshaft ? Over square, over stroke, square, asimetris crankshaft main journal, off-site piston diolah agar bisa in line seperti V…

      Engineer YFR apakah binggung seperti saya?
      Buat basic engine yang bisa luas curva torque dan HP….baru kemudian up grade soft ware ecu

  30. Wak haji request bahas peta kekuatan rookie musim depan Wak, apalagi merekan semua pakai mesin v4 di MotoGP nanti yg mana berbeda dengan karakter mesin Moto2,,
    Sama mau nanya kenapa tidak ada yg melirik Marc berzechi ya Wak,soalnya menurut ane doi pembalap Moto2 yg hebat, walaupun di bandingkan sama Marina,

  31. Yg saya salut dari pembalap Y adalah seorang morbi doang . lainya kagak . ?.
    Karena doi bisa tenang dan anteng .
    Walaupun kalo dog fight dengan suzuki pasti kalah ??

  32. Masalah yamaha itu ada di motor nya bukan rider. Mau pake rider dari a sampe z ya gitu2 aja. Bisa memenangkan seri tp loyo di tengah jalan. Knp ngk coba ngebujuk masao furusawa buat membantu ato yg lebih xtreme mengganti lin jarvis.

  33. MV menyalahkan motor, bilang motor 2019 lebih baik dari 2020 tetapi kata Vale sama aja, Morbilah sebagai rider yang hebat. Sama aja MV dulu ganti kepala crew karna dia nilai tidak bagus, ehhh nyatanya kepala crew tersebut berhasil mengantarkan Morbideli juara seri. Berarti kesimpulannya adalah di imjinasi MV salah motor dan crew, sedangkan kenyataannya dialah yang masih kurang hebat.

    Penasaran tahun depan motor manakah yang jurdun. Apakah tahun depan masih CoronaGP atau sudah normal.

  34. Tepat Yamaha pilih Cal sbg tes ridernya. Thn dpn sepertinya komen dari para rider Yamaha seperti Vinales & Quartararo diatas tdk akan terjadi..

  35. mungkin lebih baik memakai basic motor 2019, melihat battle last lap antara morbi dan miller setidaknya bisa menjadi patokan kalau m1 209 masih unggul di tikungan2 walau masih kalah di top speed atas.

  36. Perlu penghitungan geometri yang njlimet dibagian frame buat ngatasi grip yang kurang sepertinya, liarnya akselerasi kudu diimbangi dengan gaya lateral terhadap gravitasi harusnya.
    Mungkin…
    Ah, entahlah

  37. “Quartararo punya sensor limit di kepalanya” itu adalah kata2 yg keluar dari seseorg yg mengharapkan ada sosok anti marquez di motogp.
    Sama seperti byk org yg berharap ke vinales, dovi dan tahun ini quartararo.
    Mungkin tahun dpn org2 berharap ke mir atau ke morbi atau bisa2 ke marini.
    Tp ya siap2 aja harapannya akan zonk.
    Marquez ternyata cuma bisa dikalahkan oleh dirinya sendiri (cedera). Tp sblum cedera, coba lihat saat di jerez 1. Sesaat sblum crash, marc tunjukkan skill yg bikin pesaingnya cuma bisa melongo (plonga plongo koyo sapi ompong). Walaupun akhirnya marc dikalahkan oleh high side. Tp lihat lawannya yg cuma bisa bengong di overtake satu persatu. Bahkan vinales pun kaget marc bisa kembali diblkgnya.
    Edian iki bocah…ruarrrr biasa…
    #gws_marc

  38. Wkwkwk komen khas anak dajjal, cem ga punya Tuhan ngatain fans rival Marquez mulu, padahal Marquez sendiri kayanya ga pernah ngataim rival atopun fans rivalnya. Gimana, udah abis belon air matanya liat Mir jurdun? Udah berdoa buat kesembuhan Marquez? Wkwkwk kalo ngatain fans lain cem gapunya Tuhan, giliran Marquez terancam pensiun dini jadi pemimpin doa.

  39. Kelemahan Yamaha ya cuma 1, kurang modal buat pengembangan.
    Team Sultan sekelas HRC aja bisa galau dalam mengembangkan kendaraan tempurnya.
    Tahun ini memang tahunnya Suzuki,,, dengan modal seadanya bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

  40. Masalah nya cuma 1 yaitu
    LIN JARVIS
    Doi ndak bisa mencari teknisi dan mekanik mumpuni yg memahami mesin CP4 macam masao furusawa
    Gaya manajemen dan kepemimpinan doi kurang sip, kurang bisa memahami karakter pembalap, komunikasi pembalap ke petinggi yamaha, khusus nya di yamaha racing moto gp
    Buktinya pembalap minta update sesuatu pasti terlambat dan ndak sesuai keinginan pembalap
    Intinya Lin Jarvis perlu di ganti
    Dan harus bisa narik lagi masao furusawa ke moto gp setidaknya jadi penasehat teknik untuk pengembangan cp4, dan ngak perlu datang ke paddock

  41. pada nyalahin motor … ganti aja semua rider yamahanya sisain Franco … gak banyak omong ..
    eh tebakan gw bener dah FQ gak bakalan juara tahun ini .. :p

  42. Ah, anda ini kayak gatau Lin Japri aja.
    Tuturnya akan selalu bersifat diplomatis.
    Gak mungkin lah dia bilang : “Dalam hal ini Petronas bersedia membayar motor spek tsb untuk Morbi, sedangkan Quart mereka bersedia beri lebih yaitu spek yang sama dengan Ross & Vina.”

    IMHO, saya agak sependapat dengan Rossi dalam hal M1 2019 vs M1 2020.
    Setup dan pendekatan ala Ramon Forcada + Franco Morbi yang membuat perbedaan. Sedangkan secara basic, inline CP Yams tidak ada perbedaan signifikan.

  43. Tp kalo awal musim selalu bilang ada peningkatan ya? Terus pas udh masuk pertengahan musim mulai keliatan kacau nya. Dan siklus nya begitu udh beberapa tahun cmiiw

  44. d sini kliatan y trlalu bnyk ego dan kpantingan d kubu yamaha ga kbayang mau pecah itu kpala lin jarvis!!…ada geng spanyol,italy,prancis hhee trlalu bnyk masukan dan ide tp ga smua bisa trpenuhi.

  45. yang membuat M1 sulit karena GSX-RRnya meningkat pesat, yang selama ini diandalkan M1 untuk menahan gempuran Desmo dan RCV adalah handling yang stabil namun setelah cornering speed diambil alih oleh GSX-RR M1 jadi semakin sulit, cornering speed sulit kalahkan Suzuki top speed sulit lawan RCV dan Desmo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP