Friday, 8 November 2024

Vale belum bisa maafkan Marc Marquez dan berharap tak ada dua balapan di trek yang sama lagi

TMCBLOG.com – Jelang hari ulang tahunnya yang ke 42 pada 16 Februari 2021 yang akan datang, Valentino Rossi sedang mempersiapkan kejuaraan dunia ke 26-nya dan yang ke-20 kalinya di MotoGP. Kali ini bersama tim baru, Petronas Yamaha dengan kru yang juga mayoritas baru, plus anak didiknya Franco Morbidelli sebagai team mate baru. Gym dan peternakan untuk pelatihan. Ia berbicara banyak hal kepada Coriere.

Yang pertama mengenai MotoGP 2021 yang menurutnya akan sama sama sepi penonton sama seperti tahun lalu “Ini akan menjadi kejuaraan anomali lainnya. Tahun lalu, dalam balapan dengan tribun kosong di sekitar saya, saya bertanya pada diri sendiri: ‘apa gunanya? Apa yang saya lakukan disini?’ Saya harap tahun ini berjalan sedikit lebih baik, tidak ada lagi balapan yang diulang di trek yang sama, singkatnya, saya mengharapkan setidaknya kejuaraan dunia yang lebih benar.”

Yang kedua Vale berbicara mengenai targetnya mengemas gelar ke-10 “Saya membalap karena saya pikir saya bisa memenangkannya. Tapi itu bukan obsesi. Saya akan senang melakukannya dengan baik, naik podium, menjadi protagonis, dalam pertarungan.”

Yang ketiga Vale berbcara mengenai kenapa semenjak 2017 ia tidak pernah lagi raih podium tertinggi “Karena menang adalah persoalan yang sulit (saat ini), karena level pembalapnya sangat tinggi. Saya memiliki setidaknya tiga peluang dalam beberapa tahun terakhir, dimana selalu kehilangan, beberapa kali karena jatuh dan kami sering menderita secara teknis.”

Yang keempat Vale berbicara mengenai pendekatannya saat ini dimana membalap di usia kepala empat “Itu tidak banyak berubah. Saya berusaha dengan keras, menghindari omong kosong. Hal itu akan selalu seperti ini, saya berusaha melindungi diri saya sendiri bahkan pada usia 20 tahun. Saya tidak pernah menjadi pembalap yang sembrono. Hanya saja saya ingin membahas topik ‘(kemustahilan) balapan di usia 40’ tetapi itu tidak mungkin: tidak ada seorang pun yang berada di jok motor begitu lama.”

Yang ke lima Vale berbicara mengenai perbedaan membalap di usia 40-an dibandingkan saat berusia 20-an “Prioritas berubah. Pada usia dua puluh Anda berpikir tentang membalap dan kemudian terus membalap. Akhirnya Anda bahkan tidak ingat apa yang terjadi antara satu balapan dan balapan lainnya. Sekarang berbeda, meskipun antara pelatihan, nutrisi yang akan dirawat, kompetisi dan ujian, zamannya identik dengan masa lalu. Namun, pikirannya juga lain. Saya bahkan bisa mengikuti politik sedikit.”

Yang ke enam Vale berbicara mengenai perbedaannya dengan Luca Marini “Kami berbeda. Misalnya, dia benar-benar orang yang serius. Dia, menurut Saya saat melihatnya, terkadang dia tampak seperti satu-satunya yang berusia empat puluh tahun dalam keluarga. Dia keren, dia sangat berbakat, dia selalu percaya pada kemampuannya sendiri. Saya berharap dia melakukannya dengan sangat baik meskipun dia membutuhkan waktu untuk belajar bagaimana mengendarai Ducati.”

Yang ketujuh Vale berbicara mengenai keprematuran momen kembalinya Marc Marquez pasca operasi pertama tahun lalu “Saya pikir ia terlalu cepat ingin kembali balapan setelah operasi dan saya tidak mengerti bagaimana mereka membiarkan hal itu terjadi. Dr. Costa adalah seorang perintis dan termasyhur dalam merevolusi perawatan dan metode pemulihan. Kemudian, setelah kasus cepatnya recovery Lorenzo di Assen pada 2013, untuk menghindari risiko yang berlebihan, Dorna memasang beberapa taruhan. Dengan Marquez ‘mereka semua tiba-tiba melompat’, entah kenapa.”

Yang ke delapan adalah penjelasan Vale ketika ditanya apakah Ia senang Marc tidak ikut balapan Hahaha … di sini kita membutuhkan jawaban diplomatis: Maaf saya tidak membalap. Jika dia sembuh, yang sepertinya belum diketahui siapa pun saat ini, bahkan oleh dia apakah dia akan sekuat sebelumnya. Tapi Marquez bukanlah lawan terkuat yang saya temui.”

Yang ke sembilan Vale menjelaskan apakah perasaannya ke Marc Marquez semenjak kasus 2015 sudah berubah “Mustahil. Apa yang dia lakukan padaku tidak bisa dimaafkan. Ketika saya mengingat kembali (tentang) hari-hari itu, saya memiliki perasaan yang sama seperti saat itu. Dan (saat ini) sudah enam tahun. Tampaknya sulit bagi saya bahwa hal ini bisa berubah.”

Yang kesepuluh Vale bicara mengenai keputusan Yamaha memilih pembalap 2021 bahkan ketika musim 2020 belum berjalan. “Mereka memilih pembalap 2021 sebelum 2020 dimulai dan itu adalah kesalahan menurut saya. Ini adalah MotoGP. Kita harus menunggu setidaknya beberapa balapan. Namun Quartararo menjanjikan dan Vinales, meski dengan pasang surut, sangat kuat. Mereka akan melakukannya dengan baik, saya yakin!”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

79 COMMENTS

    • Mark Marquez dulu memang sengaja menghambat Rossi, itu jelas terlihat… Shg peluang juara dunia Rossi sirna direbut Lorenzo… Akibatnya sekarang Marquez kualat thd Rossi… Tamat riwayat Marquez… Tidak bisa melampaui Rossi… Dukun nya Rossi sakti… Wkwkwkwk

      • Benar sekali sob….sy rasa itu karma yg di terima Marques…sy si berharap marq ga bisa sembuh dan pensiun aja,dia sangat brutal dan beretika busuk ketika balapan

        • wedew… ojo dongake uwong sing ora apik bos.. iso mbalik nang keluarga mu , isih syukur kowe sing keno… kita cuma penonton nikmati aja sambil ngopi… salam satu aspal….

        • Segitu amat benci ama marques bung.. emang marques ada salah apa sama sampeyan? Jadi kurang uang jajan sampeyan kalau marques juara?.. akibat fanatikan berlebihan jadi gini nih ??

  1. Marq sepertinya memang ingin menghambat vale waktu itu untuk menjadi jurdun
    Tapi tidak ada asap kalau tidak ada api (katanya)

    • Mungkin kalo ga ada tuduhal di press conference pasca Philip island,Sepang clash gak akan terjadi
      Mungkin juga tetap terjadi,karena kita gak tahu isi hati orang

      Move on ,move on yok

    • Emang keliatan MM ngalangin vale terus. Walaupun harusnya mreka balapan wajar mreka berdua bisa mengejar JL99 bahkan menyalipnya tapi MM sengaja memperlambat vale waktu itu. Jelaslah VR46 marah. But saya bukan fans siapa siapa ya.

    • Analisa ngawur saya…

      Itulah penyebab dia makin kurang perform…..
      Gimanapun dalam melakukan pekerjaan apapun (dalam hal ini balapan) tidak boleh Ada satupun pikiran yg mengganggu.
      Konsen drop, hasil drop….

      Banyak pembalap yg menunda pernikahan dengan alasan konsentrasi kacau (bertambahnya beban setelah berkeluarga terlebih ada anak juga)

      Mo juara k 10
      Kejar lah..
      Minimal mulai dengan move on….

      Masih ngeyel…….?
      Banyak pendukung yg masih berharap juara k 10, pendukung kecewa Termasuk pribadi pun sama kecewanya…..

    • kalo aku bilang akar masalahnya di assen, rossi menang dan merayakan dgn bangganya pdhl jelas2 “cut track”. kesalahan awal sbenarnya ada disitu…

      • Masalah awal bukan assen sih menurut saya, tapi sebelumnya. Waktu mereka fight dan ban depan marques keseret ban belakang rossi sampai dia dlosor. Tapi rossi menang tanpa sepatah katapun kepada marques, (gatau kalau dibelakang layar) dan sepenglihatan saya (mungkin shuuzon) rossi sengaja banting motornya buat mepet marques. Plus assen ya makin jadi dendam si markess

  2. ngapain si mbah beternak wak? ?
    mgkin tdk hrs dtrjemahin muntah2 gitu.. ttep dtulis gym n ranch kyaknya gpp
    salut sm pasionnya, smpe sempat2 nya selebrasi d depan tribun kosong…

  3. Suka lihat komen terbuka seperti ini.
    Tp penasaran siapa lawan terkuat menurut vale,antara lorenzo dan stoner atau di era awal dia di kelas motoGP,??

  4. Agak kasihan kalo lihat badan Rossi,demi kejar PWR lebih baik badannya kelihatan kurus

    Padahal sebelum kedatangan Stoner di Ducati,dan belum menyadari PWR itu sangat penting badannya rada berisi

  5. yah dia mungkin bisa bilang bukan lawan yg terkuat, tapi suka ga suka harus dia akui sebagai lawan yg bisa bikin dia gagal fokus balapan kala itu dan bikin dia baperan ampe sekarang.
    mungkin karena tumben dia “kalah” dalam psywar yg dia ciptakan sendiri

    • jujur aja markes satu2nya rival rossi yg gak mempan dgn psywar, tetap santai dan kalem. sekelas stoner, biaggi kalah dgn psywar mbah tapi mark tidak.. ingat di misano dia malah nembak balik ? “pertarungan itu disirkuit, bukan didepan microphone”

      • Dan pas menang disana selebrasinya sampe jingkrak-jingkrak seolah balik mengolok-olok suporter salah satu pihak yg biasanya booooing ke dia bahkan diketawain pas crash di free practice

  6. koq? padahal HRC udah bersedia buka2an data telemetri kan agar bisa bantu apa yg sebenarnya terjadi di Sepang 2015.. tp gak ditindak lanjuti sama Darno..
    turun ke trek membawa dendam itu gak baik mbah.. ?

  7. Haha masih dendam ya,dendam itu ngak bikin hidup tenang,percayalah!!! Karena saya pernah mengalami hal semacam dendam itu,pas dah baikan ama yg bersangkutan…hati jadi tenang
    ..,mungkin ini kali ya yg mengganggu pikiran vale selama ini gelar ke 10 udah didepan mata raib begitu saja karena dendam+ motor bermasalah awal pergantian ban alhasil susah nambah gelar ke10..
    So pelajaran diartikel kali ini bisa diambil adalah janganlah saling dendam dan benci karena hanya akan jadi duri dalam jiwa raga kita,ngak akan tenang hidup anda,gelisah dan nambah penyakit yg ada,mari saling memaafkan meskipun itu orang salah duluan..

  8. Yaiyalah bukan lawan terkuat. Rossi harusnya udh pensiun di umurnya, ibarat di bola messi mau dibandingin sama maradona.
    Tiap masa ada jagoannya.

  9. Nyariin statement “berharap tak ada dua balapan di trek yang sama lagi”-nya tak muncul.

    Terlepas tindakan Vale yg berlebihan saat itu, tapi MM emg ngeselin. Kontras sekali dia hanya ingin duel/mengganggu Vale sepanjang balapan, srudak sruduk, yg cepat atau lambat mungkin juga bakal berakhir keduanya crash.

    Satu yg pasti, dua-duanya menjijikkan.

    • setuju, di sepang menurut ane ga ada bedanya kita nonton balap lokal yang saling gunting trus jatuh ngambil karung di lempar ke rider yang menjatuhkan.

      mohon maap buat kedua fans ya. tindakan kaya gitu ga mencerminkan sportifitas

    • Iya dua-duanya menjijikkan, MM yg ga punya chance juara malah sengaja main2 sejak PI vs Iannone.
      Vale banyak komen ga mau diganggu yg mana ga gitu caranya berkompetisi.
      Lalu MM beneran bertingkah di Sepang.

      Mau api atau asap, ini menjijikkan.
      Sama-sama ga fair, sama-sama ga menghormati pembalap lain.

      • klo menurut gue sih bukan karma
        cuma “ini lah roda kehidupan”
        istilahnya “someday life will fuc* you up”
        suatu saat orang yg berada di atas akan berada di bawah.
        ada masa dimana orang akan terpuruk, Kaga mungkin dia bisa terus di atas.
        di 2019 dia mendptkan nyaris semua harapannya seolah-olah dia udah make semua keberuntungannya di tahun itu.
        di 2020 keadaan berbalik, dia nyaris kehilangan semuanya di musim balap yg “abnormal”

        sekarang kita liat apakah dia bisa “bangkit”

  10. sudah jd rahasia umum vale sangat iri dg keperkasaan marques..semenjak vale dikalahkan dg mudah hingga tak mampu balikkan keadaan bikin rossi makin membenci marques..apapun dijadikan konfrontasi mencari celah menjatuhkan marques..itulah bejadnya sifat rossi yg malah menghancurkan karirnya

  11. Pantas klo rossi lum bs memaafkan kejadian di musim 2015 krna setelah musim tersebut terus mengecil kans nya bisa juara dunia lagi dan jd koleksi yg ke-10, klo bukan marc rival terkuat yg pernah dilawan siapa lagi mgkn casey stoner yg terbukti bisa jd juara dunia satu2nya ducati sampai saat ini atau max biaggi kli ya

  12. Rossi 46 jaman muda juga kontroversi
    Marc 93 tetap jawara menurut saya
    di pacdock MotoGP si semut dari tahun ke tahun masih diakui pembalap langka

  13. Sbg fans simbah saya kecewa dgn pernyataan doi. Kejadian 2015 itu saya lihat justru dia yg gak dewasa. Padahal kalau dia mau fokus dan gak ngelakuin hal konyol doi mungkin masih bisa ngejar poin dan bisa jurdun. Di Sepang 2015 MM93 emang agresif banget, tapi itu gak ada bedanya sama simbah waktu usia muda. Apa yg dulu dia lakuin akhirnya waktu itu dia rasakan juga. Soal MM93 bkn lawan terkuat menurutku itu juga terlalu naif. Toh buktinya semenjak MM93 masuk kelas Motogp doi gak pernah ngerasain juara lagi. Dog fight di track pun lebih sering kalah. Come on mbah, be gentleman.

  14. Kutipan dr Luca montezemelo, Ferrari
    : tapi dia pintar dan lebih suka tetap nomor satu di sepeda motor daripada ( berada di posisi ) empat atau lima di mobil.


    Tapi sejak 2018 hingga sekarang lebih sering urutan 4-5,kenapa dia masih di kejuaraan ini ya?

  15. VR46 sudah berada di ambang batas. Dia gak bakal bisa lebih cepat dari yg sekarang, beda sama pembalap yg masih muda dan gampang beradaptasi dengan elektronik. Bener katanya CS27, kalo VR46 lebih menguasai motor yg minim elektronik.

  16. Selepas Jorge keluar dari Yamama, hancur udah itu base set-up. Nyaman kagak, juara dunia kagak. Yamama emang paling byk mengantar juara seri tapi sebenarnya karena faktor base set-up dari pembalap, bukan karena motor.

  17. jdi inget awal nnton motoGP nonton dr kecil (umur 7 tahun) d tahun 2004 dan otomatis waktu itu jd fan si mbah 46 ini.. ngeliat dia agresif dlu keren banget dan di bilang “this is race”.

    tapi yang terjadi sekarang miris banget udh g pernah menang dan nyalahin sana sini kya motornya atau pembalap lain terlalu agresif dll. (lah ga inget diri sendiri waktu muda ni orang)

    heran aja kok masih banyak yang suka sama dia gw sendiri sadar dan stop jadi fan dia waktu di Sepang clash 2015 di tambah Argentina 2018 pas ga mau nerima jabat tangannya Marq (gw mikir-nya kok yng tua justru g dewasa xD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP