TMCBLOG.com – Baik Quartararo maupun Vinales mengakui bahwa buat Yamaha Factory Tidak ada yang namanya Ace Rider di team Mereka. Semua diplot sama , semua memiliki posisi dan kepentingan yang sama di Mata Yamaha Racing. Dan ini lah yang menurut Quartararo membuat Yamaha Factory team di masa masa lalu bisa memiliki momentum dimana Dua Pembalapnya bisa bersaing satu sama lain dalam perebutan gelar seperti yang terakhir kalinya hadir di 2015. Dan secara umum Quartararo berharap Momen saat ini di mana Yamaha Memiliki kekuatan Pembalap berupa kombinasi ia dan Vinales akan sama kuatnya dan dinamisnya ketika Yamaha Memiliki duo Lorenzo dan Rossi pada waktu yang lampau.
Ketika media Scrum Via Zoom dengan Jurnalis termasuk tmcblog, Fabio berkata “Saya berharap akan seperti Valentino dan Lorenzo, karena mereka berjuang untuk dua tempat pertama di Piala Dunia,” kata Pembalap Perancis itu “Dan saya berharap berada di tempat Lorenzo dan memenangkan gelar.” . . wah masih nggak tahu nih, Di Momen yang mana yang dimaksud oleh quartararo . . jangan Jangan Momen 2015 yang penuh huru hara ? 😀
“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Maverick. Saya pikir kami bisa bekerja sama dengan sangat baik dan membawa Yamaha ke puncak. Itu adalah tujuan saya, tujuan pribadi saya: memperjuangkan gelar, ” Tegas Fabio. Namun begitu Musim 2021 – Terlepas dari Kapan Kembalinya Marc Marquez – Sosok pembalap berusia 21 tahun ini juga sangat aware bahwa calon calon Pengganjalnya untuk memperoleh gelar cukup banyak . .
Ketika Fabio Ditanya mengenai Siapa kompetitor yang paling berbahaya Tahun ini, Fabio dengan cepat menjawab “Semuanya ( sambil tertawa ), Jika saya boleh jujur, Miguel (Oliveira) terlihat sangat kuat di akhir musim. Lalu Franco (Morbidelli), Jack (Miller), Maverick (Viñales), Mir, Rins … Ada begitu banyak orang. Saya pikir tahun lalu keenam pabrikan berada di 10 besar di Brno – dan 10 teratas berada dalam 0,3 detik. Jika Anda memiliki kecepatan, Anda bisa berjuang untuk kejuaraan dunia – itu juga jika Anda konsisten. “
“Saat ini sangat sulit untuk mengatakan siapa pesaing terbesarnya. Yang pasti ada banyak. Setiap orang memiliki peluang besar – termasuk Pecco (Bagnaia), jika dia konstan, karena dia sangat cepat di banyak balapan. Sangat sulit untuk memilih satu, tetapi saya dapat mengatakan dengan mudah bahwa ada sepuluh hingga dua belas penantang gelar. ”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
kayaknya bakal sama spt Rossi vs Vinales
Hawanya 2021 bakal seru lagi, alias acakadul, gak jelas juaranya dr awal.
Mimpi terlalu tinggi lihat aja musim2 sebelumnya
konsisten aja dulu baru bicara soal gelar. klo balapan masih takut air dan ga bisa beradaptasi sama perubahan situasi dan baperan mah bicara gelar masih jauh.
Dejavu 2015..
Quartararo vs vinales bersaing gelar.. ditengah musim mm93 baru sembuh dengan cideranya,, comback secara superior dan memegang kendali penentuan gelar ???
dan terjadi lagi awkakwk
Wkwk terlalu percaya diri anda . Memegang kendali penentuan gelar, emangnya marquez robot. Udah bisa ikut balapan tahun 2021 aja udah syukur itu marquez. Tp ndak bakal kompetitif kalo ikut balapan
klo tanpa Marq bner2 sulit di tebak musim ini, tpi untuk Yamaha Factory dengan pembalap2 kurang konsisten ini jelas banget susah buat juara dan level mereka jauh banget klo di bandingin jaman Rossi vs Lorenzo bhkan untuk tahun 2015 (di mana Rossi jg sudah ga di usia muda lagi saat itu)
ya lihat nnti bisa aj gw salah tpi semoga aj ttep seru musim ini
vinales = pengganti lorenzo
quartararo = pengganti rossi
vinales saja belum bisa nyamain lorenzo
jadi Quartarato pengganti Rossi? haha
dari awal hubungan rossi lorenzo itu gak pernah bagus, diawali dengan sekat cupang dan diakhiri teori konstipasi, yakin lu mau musuhan sama vinales? ?
Hahah…bahkan dia belum layak diajak psywar depan mikropon
Entar yg ditiru malah sindir sindirannya di depan media antara lorenzo x Rossi malahan,bukan duel di lintasannya kayak di Motegi dan barcelona ?
Keingat saya mereka ribut² pasca finis dimisano dp26 juara 1,nah situ mereka cekcok perkara manuver rossi waktu itu dianggap jl99 bahaya,dan rossi cuma tertawa smiringai doank alasan itulah balapan.. coba dibalik.. ahsudahlah…
Pegang Franky say rolex ajalah
Baca judulnya doang, saya auto kepikiran
“seperti Lorenzo dan Rossi ? ngambekan maksudnya ? pasang tembok maksudnya ?”
Haha saya juga mikir demikian jg bro,mau samain level mereka ama jl99 vr46,jauh lah kali ya..,itu orang udah pernah ngecap jurdun,lah ini bocah belum gelar satupun diraih,ya masih mending vinales 1 gelar moto3..???
itu jga MV pas denger launching tim suzuki auto purapura ga punya internet awkkw
Saya justru ga yakin Quartararo bisa tembus 5 besar
Jingin ngiming doink biktiin simpiyin iti bisi pirtihinkin pisisi limi bisir…
Persaingan gelar juara Jum’at-Sabtu?
Jumat saja, karena sabtu sekarang sdh dipegang taro
Jangan sessumbar ngomong gelar,lu aja balapan start 1 finis 18 macam mane tuh? dan mental lu gampang down,tempramen gak stabil dipenghujung musim?! Mau samain ama rossi jl99?? Jauh bos masih jauh???
aku jagoin franco ah…
Berharap akan seperti Rossi dan Lorenzo, KENYATAANNYA AKAN SEPERTI MAX BIAGGI DAN CARLOS CHECA DI MARLBORO YAMAHA 2002..
rider2 Hodna gak disebut sebagai pesaing sama Quarto hehehe.. taunya ntar dibikin repot sama Pol & AM73..
Udah mirip kaya fb nya ini sembalap ?
Harusnya FM21 yg layak ditarik ke factory bukan bocah sok² samain level ama rider udah ngecap jurdun… ya kita lihat aja lah ntar apa udah bener ini keputusan jinjarpis rekrut quartarot,kalau buruk lagi hasil balap mereka siap² aja dibully ntar???
Semangat gassss
dari pmilihan kata-kata quartararo ini sepertinya tipikal “orang yang gampang stress”.
Iya ya ??????
Lha kan akhir musim kemarin dia bilang sendiri,setelah gagal total buat meraih gelar dia mau ke psikolog buat nenangin mental
Kalimat dan kata2 yg keluar dr mulut FQ21 jauh bgt sm JM36
Benerin dulu tuh mental baru ngomongin jurdun
wah mantap nih gak sabar saling salip menyalip dan sekatnya
Vinales 2.0 bersabda, ingin melawan Vinales 1.2 seperti rossi – lorenzo
hohohoho semoga kejadian, apalagi kalo sampe ada sekat pemisah….lumayan drama di kala pandemi
Jl dan rosi seorang champion,mental ditempa dari kelas intermediat,juara moto3 dan 250 ,meski jl baru bisa jurdun 250 ..lah ini moto2 timbul tenggelam gitu ,kesalahan besar tim yamaha merekrut pembalap yang tidak konsisten alias
zonk