TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui Hari Jumat kemarin adalah Kali pertama sesi real race weekend Maverick Vinales diasuh kembali Oleh Sosok Crew Chief Veteran : Silvano Galbusera. Galbusera sendiri walaupun boleh dibilang ditinggalkan Oleh Rossi, Namun tetap saja merupakan Sosok ‘ Yamaha Guy ‘. Rossi sendiri yang selama 2014-2019 diasuh Oleh Galbusera sempat Mengemukakan Pendapatnya mengenai Sosok Crew Chief ini . . “Dia (Galbusera) tahu betul M1, tetapi terutama dia tahu betul atmosfer, di tim. Dia sangat mengenal Maio Meregalli, ia selalu menjadi orang Yamaha.
“Di Yamaha, kantor pusatnya dekat dengan Monza, dan Silvano bekerja di sana 25 atau 30 tahun – sebelum tim MotoGP lahir. Dan dia tahu segalanya dengan sangat baik, dan saya pikir di bawah sudut pandang ini bisa banyak membantu Maverick untuk berkembang.” Begitu Ramalan Vale mengenai Perubahan hubungan Kerja pembalap – Crew Chief Yang secara umum lebih banyak diseting Oleh Yamaha ini.
Oh Ya menurut tmcblog, Dengan Kuatnya andil Yamaha Factory Racing dalam Kasus ini sehingga bisa ‘memaksakan ‘ pergantian crew chief sudah cukup untuk menggambarkan Bahwa Posisi Maverick Vinales saat ini di team tidak se-Powerful 2,5 tahun Yang lalu ketika ia ‘menyingkirkan’ Ramon Frocada –Â Crew Chief Veteran yang telah Juga memberikan andil beberapa Thropy MotoGP Untuk Yamaha Via Jorge Lorenzo – dan menggantikan dengan sosok Crew Chief Muda dari masa lalu Maverick Sendiri ketika di Moto3.
Bisa dibayangkan betapa Powerfulnya Vinales 2,5 tahun yang lalu ketika ia Berhasil memaksakan hal tersebut. Ini sangat berbeda dengan jelang pertengahan Musim 2021 ini dimana Vinales terkesan ‘hopeless’ terhadap Veto Yamaha Racing ini. . . tapi Ya gimana Lagi, Maverick saat ini Secara Fakta data performa memang Lebih inferior bila dibandingkan dengan darah Muda Quartararo. Beda banget dengan akhir 2018 ketika ia masih dibanding bandingkan dengan Valentino Rossi.
weh ngelantur kemana mana . . Lalu Gimana Galbusera Effect ini terhadap Maverick Vinales sendiri? Pasca seri Jumat kemarin, Maverick Mengambarkan Hal Positif antara FP1 dan FP2 “Kami masih harus terbiasa satu sama lain. Tapi itu akan berkembang selangkah demi selangkah dan kami akan berhasil membangun kepercayaan. Saya merasa baik dan saya sudah mengenalnya dari test drive di Qatar. Dia bekerja di level tinggi dan sukses bersama Valentino. Saya yakin dia bisa mendukung saya dengan hal-hal kecil dan dia akan mengerti saya.”
“Kami berkonsentrasi untuk menemukan grip depan yang hilang sejak Qatar. Kami memiliki motor yang sangat berbeda antara FP1 dan FP2, dan di FP2 kami telah membuat lompatan ke depan pada grip depan. Saya menemukan diri saya sangat nyaman, makanya ritme saya bisa naik satu detik lebih cepat daripada di pagi hari. Kami sedikit melupakan Rear end, besok kami harus bekerja lebih keras agar (ban belakang) tidak terlalu banyak spining )
“Dengan Silvano saya menemukan diri saya baik-baik saja, sangat berbeda dari perlakuan yang saya peroleh dari Esteban, karena dengan dia saya memiliki banyak kepercayaan diri dan itu sedikit berbeda. Dengan Silvano kami harus mencoba membangun sedikit demi sedikit. Saya telah mencoba motor yang sangat berbeda, itu adalah sesuatu yang tidak biasa saya lakukan namun hal itu tidak buruk. Saya pikir kami telah mencapai kesimpulan yang sangat positif, mari kita lihat besok. Dari FP1 ke FP2 kami telah meningkat banyak. Kami akan mencoba untuk melanjutkan perbaikan ini selama akhir pekan “.
Sobat Bisa lihat dari data FP1 dan FP2 Vinales di atas . . . Pace Maverick pada Sesi FP2 terlihat emmang jauh lebih teratur dan terlihat memang seperti sudah hadir sebuah kestabilan yang lebih baik pada FP2 baik ketika Maverick riset Race Pace dengan Ban medium medium ataupun ketika Time attack dengan medium soft baru . . .’ Galbusera Effect ‘ terlihat lumayan positif di hari pertama, Kita akan lihat perkembangannya di Sabtu dan ahad nanti sob
Taufik of BuitenZorg ~ @tmcblog
We’ll see… anyway galbusera kenyang pengalaman, tinggal vinales aja mau apa ngga menerima masukan
Begitulah Vinales, alesannya tiada pernah berakhir.
Hahaha mantap..
Kalo panglima Tian Feng berkata :
Begitulah cinta, deritanya riada akhir
Skrg the all new vinales esp+
Klo msh gagal ganti the all new vinales esp++
nanti ada byk versi, Vinales 2.0, Vinales 2.1,… 2.3.., 2.38,
Tiap versi ada update/patch utk perubahan skill, ganti mekanik, ganti sasis, ganti arm.. ganti motor/team..ehh
Udahlah vinales gantiin morbido aja. Skill developer ngga ada, baperan disrempet di sosmed, dan serba tidak tahu.
Lu udah tau ngebangun motor motogp???
Senior memang mantap jiwa
Yamaha mulai galak dan gerah tidak kunjung juara dunia, rossi disingkirkan, sekarang maverick juga terpojok
hayo Vinales, now or never deh,, lu udah punya anak istri, tentu pikiran ga bisa se focus waktu masih lajang, makin lama pikiran lu pasti akan terbebani antara keluarga atau puncak karier,
Update MV
Ganti Factory : ✓
Ganti Crew Chief : ✓
Ganti Nomor : ✓
Selanjutnya update apalagi
Vinales mah klo fp/tes tanpa crew chief juga pasti top,
Nah pas rece ini crew chief yg pada punyeng liat kelakuan vinales mau santi hernandes yg pegang vinales saya yakin hasilnya gitu” aja,kecuali crew chiefnya xijingping pasti di musim ke2 jurdun
Gk sekalian kim jong un..
Hahaaha
lebih berharap Vinales diganti sama Morbidelli.lebih cepat lebih baik
Lebih berharap vin ke sizuki. Bagnaia ke yamahmud , rins ke ducati ?
Vinales menemukan hal positif dgn Silviano tp disisi lain Joan Mir juga menemukan kecocokan dengan Shinichi Sahara, begitu juga dgn Peco Bagnia dan Miller jg sdh dapat hal positif dari Gigi Dall’igna
Saya malah penasaran sama mamang oci, pasca test jerez sudah sangat percaya diri karena masalah dimotornya sudah ditemukan. Kirain bakal ada perubahan, eh sama aja dibelakang jagain adenya mulu. Dan seakan dilupakan sama fby wkwk
Top-Gun M1 : Mision Impossible
uda gak ada Brivio lagi… uda jd anget2 e’e ayam
wak, bisa sedikit bahas ttg mbah vale? sejak masuk ke SRT peformanya jauh menurun, apa ada masalah jg sama mekanik disana?