Sunday, 22 December 2024

Razlan Razali Minta Maaf ke Petronas

TMCBLOG.com – Seperti sobat bisa baca pada artikel terdahulu, kepada Speedweek Dato Razlan Razali dengan blak-blakan menceritakan hal-hal detail dan sensitif yang menurutnya punya andil dibalik mundurnya Petronas me-support pendanaan utama dari SRT team di tiga kelas Grnad Prix (MotoGP, Moto2 dan Moto3). Saat itu Dato sempat mengatakan hal detail seperti “Dua wanita yang datang pada tahun 2018 telah meninggalkan Petronas, dan wanita yang sama yang pernah saya ajak berdebat telah kembali.” Yes hal sensitif yang walaupun tidak menyebutkan nama secara lugas, namun semua orang bisa menebak membawa nama Head of Strategic Communications Petronas, Ketua Dewan Direksi PETROSAINS, Dewan Pengawas PETRONAS dan Dewan PETRONAS Lubricants International Datin Anita Azrina Abdul Aziz.

Memang cerita tersebut sudah hadir setelah Petronas confirm hengkang dari SRT dan menyebabkan SRT tidak bisa lagi melanjutkan kiprahnya di balapan Grand Prix 2022 dan seterusnya. Tempat SRT di MotoGP ditempati oleh RNF Racing yang secara umum merupakan entitas baru dari PYSRT sebelumnya.

Namun sepertinya cerita itu tidak berhenti begitu saja dan bisa jadi bereskalasi lebih serius di Malaysia sana. Untuk meredam suasana, Razlan Razali -Team principal PYSRT dan founder dari tim RNF Yamaha MotoGP, telah merilis pernyataan berikut permintaan maaf atas segala ucapannya yang menyangkut Petronas dan para personal Petronas pada artikel tersebut. Berikut isi surat Dato:


Mengacu pada beberapa artikel berita online yang diterbitkan sehubungan dengan berhentinya titel partner PSRT, Razlan Razali, Kepala Tim PETRONAS Sepang Racing Team merespons.

“Saya dengan tulus menyesali hasil dari bagaimana artikel itu ditulis dan dampak yang mereka terima. Tidak pernah ada niat saya untuk menciptakan gesekan antara saya dan pihak-pihak yang terlibat. Dengan itu, saya mohon maaf jika pihak-pihak yang disebutkan oleh para jurnalis ini menjadi tersinggung dengan cara apa pun.”

” Kami telah sepakat bersama bahwa kemitraan telah mencapai maksud dan tujuan dan mengingat situasi ekonomi global akibat pandemi, saya menghormati keputusan yang dibuat oleh titel Partner (sponsor) untuk berhenti me-support tim.”

” Tim bersama dengan titel Partnernya telah mengapai dan mencapai begitu banyak dalam tiga tahun kolaborasi kami dan saya berterima kasih kepada mitra kami atas komitmen dan dukungan yang diberikan saat kami menyimpulkan dengan catatan positif pada balapan terakhir di Valencia.”


CEO Sirkuit Sepang sendiri yakni Azhan Shafriman Hanif menambahkan: “Artikel tersebut tidak mengungkapkan pandangan atau pendapat SIC sebagai pemilik tim [SRT] … Kami menghormati keputusan Petronas untuk mengakhiri kemitraan dan berdiri teguh bahwa pemisahan itu saling menguntungkan dan  yang penting, disepakati [bersama] secara damai.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

32 COMMENTS

    • ya gimana ya,, dulu dia bisa sedikit aman krn Dr M menjabat jadi PM lagi tepat di tahun 2018 dan musuhnya dibuang dari Petronas, tapi setelah Dr M lengser 2020, musuhnya balik lagi ke Petronas, doi ga bisa macem2 lagi,

      dia jadi musuh publik Malaysia krn dia terkesan merendahkan dan ga mau pake rider lokal, alasannya rider Malaysia KPI nya tidak mencukupi, puncaknya ya di depak nya Khairul Idam Pawi, banyak publik Malaysia marah, lalu Hafiz Syahrin yg dianggurin, padahal Visi tim SRT itu dibentuk utk mewadahi rider muda Malaysia, ada di website resmi mereka,,

      • masalahnya nih, rider eropa yg dikontrak tim SRT juga ga bagus2 amat performanya, bisa diliat di Moto3 dan Moto2, dan juga kembali ke awal, Visi tim SRT dibentuk utk mewadahi rider2 muda Malaysia, itu udah tertera di website mereka,
        Rakyat Malaysia ga menuntut harus semua line up diisi rider tempatan, taoi setidaknya ada satu org yg bisa mengisi kursi rider tim SRT, total puncaknya tim SRT ada 6 kursi loh,

      • Paling tidak nyisahin 1 slot buat anak negerinya sendiri kayak HTA,bukannya semua dr Moto3 Moto2 semua pembalap asing yg bahkan ga terlalu kompetitif memperebutkan juara dunia semua

      • Iyasih kalo Y dan S.

        Tapi meskipun begitu, ada aja case seperti Taka yang jadi local hero-nya Nippon–yang sepemahaman saya sih diberi satu tempat istimewa untuk jadi joki H, meskipun di LCR. Kontraknya aja 20xx and beyond….. wkwkwk

      • @Izanagi itulah, di publik Malay dia sering dianggap sok kebulean. Gw pernah baca dan pernah jg singgung ke blog ini ampe ada yg bilang mau bahasa dia keminggris ato tingkahnya sok bule tetep aja muka dan darahnya Malay. Gw jadi makin paham kenapa banyak yg bilang gitu karena ternyata dia bikin masalah itu sendiri. Mgkin sebelumnya bisa sok kuasa karena merasa punya kuasa, skrg dia dibuang sponsornya sendiri dan kurang dihormati ama publik dia sendiri. Padahal balap skrg jadi hiburan, yg artinya amat sangat bergantung pada kepuasan publik, lah kalo ama sponsor aja dia sok begitu, ama publik pun dia malah kaya membentengi diri dan merasa tinggi, ya udah tinggal nunggu jatohnya aja.

  1. Kesalahan dia disini ada 2 sih menurut gw, pertama terlalu blak2an dan tunjuk sana sini, kedua dia ngomong gitu ke media Jerman. Kelar udah. Media Jerman jangankan dikasih fakta ato statement yg bombastis, ga ada berita bombastis aja mereka bisa bikin berita bombastis wkwkwk

    Kalo dirunut dia jg hampir bikin Yamaha berang, sesumbar katanya kalo musim 2020 ga diadain dia mau Quartararo 2021 tetep balap ama mereka, sbg ganti musim 2020 yg dibatalin. Lah Yamaha yg ngontrak Quartararo mulai 2021, kok dia malah kaya ngatur bosnya sendiri.

  2. The power of emak2, Ampe sekelas rzlan yg notabene punya tim motobiji aja Ampe minta maaf…. Bener Kate org tua, jangan pernah cari masalah Ama emak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP