TMCBLOG.com – Bitter sweet adalah yang umumnya menjadi impresi pertama para pembalap MotoGP berada pertama kali di sirkuit Mandalika. Para pembalap mengawali test dalam keadaan trek basah, lanjut menjelang siang ketika air perlahan-lahan menghilang memang hadir beberapa sport koagulasi dari kotoran dan debu di beberapa spot sirkuit. Kotoran ini sangat terlihat di body motor menciptakan semacam flow-vis jalur aerodinamika secara tidak sengaja.

Pict : Gareth Harford

Praktis sampai sekitar jam 15:00 sore, trek Mandalika tidak terlihat potensinya karena debu-debu ini dipastikan akan mengurangi grip ban. Dari beberapa pengakuan pembalap memang secara umum ada semacam ‘mandatory ride’ sekitar 20 lap per pembalap untuk mencoba membersihkan trek.

Pict : Gareth Harford

Dan ini lah yang sempat menghadirkan diskusi hangat kemarin karena ini tuh seperti layaknya menciptakan sebuah ‘pembersih termahal ‘dalam sejarah MotoGP karena menggunakan 24 pasang ban Michelin yang terpasang di 24 motor prototipe yang memiliki harga unlimited ini dan dikendarai oleh 24 pembalap level tertinggi dalam motorsport roda dua.

Pro dan kontra memang hadir, namun diakhir acara beberapa pembalap seperti Andrea Dovizioso mengakui bahwa pada akhirnya secara umum lap demi lap yang dilakukan oleh pembalap saat itu memang terbukti manjur untuk membuat trek sirkuit di pesisir selatan pulau Lombok ini menjadi lebih memiliki grip dan siap untuk digeber pada hari ini – hari kedua dan hari ke tiga esok Ahad. Sebegitu kecilnya jendela waktu yang dimiliki pembalap kemarin saja sudah berhasil menorehkan laptime yang lebih kencang dari rekor Superpole WSBK. Apalagi jika trek dalam keadaan bersih coba?

Apakah yang akan terjadi di dua hari ke depan? Apakah laptime akan bisa bertambah cepat dan sesuai dengan estimasi kita bersama di mana mencapai angka 1:30-an. Sembari menunggu kita simak saja galeri foto-foto pilihan hari pertama test kemarin sob.

Taufik of BuitenZorg | IG @tmcblog

37 COMMENTS

    • Ini bukan test event biasa, tapi pre-season test dimana semua pembalap mencari settingan terbaik dan data untuk balapan, bukan lagi untuk test sirkuit.

      Tes sirkuit biasanya hanya pakai test rider seperti apa yang dilakukan di kimy Ring 2019 lalu.

  1. Yang diposting hanya yang bagus-bagus saja, yang buruk ya disimpan supaya orang Indonesia tidak kecewa. Padahal mereka itu sudah berbesar hati sekali menerima kenyataan dan malah jadi tukang bersih-bersih, tapi warganya malah bilang wajar-wajar wijir-wijir.

    MGPA pun harusnya sudah bisa diantisipasi masalah sepele begini, tahu kalau sirkuit akan dipakai, tahu kalau kontruksi masih berlangsung, tapi gagal dibagian eksekusi padahal alatnya ada tinggal pakai.

    • Benar sekali, event superbike kemarin seharusnya menjadi pembelajaran bagi panitia, bagaimana saat hujan turun kotoran/lumpur tidak mengotori trek, sistem drainasenya harus diperbaiki, apalagi awal tahun ini masih sering turun hujan, semoga Maret nanti tidak terulang

  2. Harus diakui ini sirkuit sebenarnya belum siap 100 persen, idealnya tahun 2024 kita baru bisa selenggarakan motogp.
    Sirkuit ndadakan yang dipaksakan, dorna sendiri juga melanggar aturan yang mereka buat mengenai homogolasi.

    • Sepakat sih soal homogolasi itu senyap sekali. Ga ada kabar berita tau2 uda running final WSBK, trus test pramusim MotoGP. Sumpah, pertaruhan Dorna untuk Mandalika ini besar sekali bro sampai sedikit mengorbankan aturan mereka sendiri. Yakin sih sbnrnya byk tim n rider protes melihat kondisi trek yg sangat “membahayakan”. Tapi sdh di wanti2 Dorna agar jgn membicarakan negatifnya Mandalika dahulu.. suruh maklumi aja. itu si Loris Capirossi kelihatan kok pasang badan banget utk Mandalika.

  3. Agak ngeri juga liat treknya, Quartararo aja sampe hampir ngegelincir pas nyoba latihan start gara-gara treknya terlalu kotor

  4. Flow-Vis jalur aerodinamika secara tidak sengaja

    berarti kita sebagai warga Indonesia secara tidak langsung sudah lebih canggih dari motogp karena aerodinamika di test hampir tiap hari dijalanan
    wkwkwkkw

  5. yah mnurut bbrapa smbalap memang pada akhirnya keputusan mandatory lap tsb bner krn pada dasarnya aspalnya butuh ‘rubber’.. tp jadinya itu terasa jadi short cut, harusnya dbersihin dl semaksimal, baru ditimpa rubber..

  6. Flow-vis
    jadi teringat f1 gp turki 2020 apalagi di mobil lewis yang bodinya hitam
    jelas sekali aliran udaranya melewati setiap part aerodinamis di mobil f1

    • Itu cuman untuk membersihkan kalau ada crash dan ada tumpahan oli dari spd motor pembalap lain. Kalau untuk membersihkan track seluruhnya pasti bakalan kedodoran ban barunya. Kebanyakan kan pakainya medium itu buat uji coba

  7. Sebenernya yg membuat kotor itu apa ya wak?
    Apa karena dipesisir pantai persis jadi pasir ikut terbawa angin kedalam trek?
    Apakah philip island juga sama seperti ini problemnya? Sama sama di pesisir ya

      • Yang berwewenang pasti mingkem wak kalau untuk hal begini. Yang bagus-bagus saja yang di-up. Panitia butuh kritik & masukan supaya tidak terlelap.

    • Sepertinya dampak dari masih banyaknya pekerjaan pembangunan fasilitas2 pendukung sirkuit. Tapi yg harus jadi perhatian juga adalah tampias di crew pit tim2 balap kalo habis hujan harus selalu ngepel lantai

    • Jadi rumor aspal terkelupas dr jaman wsbk itu benar adanya ya? Krn wkt itu byk yg bilang itu cm kerikil gravel yg terbawa ke trek

    • gw juga bertanya-tanya, debris nya keliatan gede2 ga kyk debu atau tanah,, tapi ga tau juga itu serpihan aspal atau bekas karet ban,
      debu dan tanahnya gw perkirakan kyknya berasal dr gravel bed, krn ntah kenapa kalo rider jatuh/crash debu yg dihasilkan gravel jauh lebih banyak dan massive dibandingkan gravel sirkuit2 lain

    • Saya pikir itu pasir gravel.. Kayaknya kalau hujan pasir halus gravelnya ikut masuk track. Tapi entah lah… Ngeri juga itu kata zarco kalau sedang slip stream kena kerikil depannya jadi mau gak mau harus kendorin gas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here