Thursday, 28 November 2024

Setelah berurutan P4, P3, dan P2, akankah Alex Rins P1 di MotoGP Portimao 2022?

TMCBLOG.com – Alex Rins bisa jadi menjadi salah seorang yang diperhitungkan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022 jika melihat raihannya di empat race pertama musim 2022. Rins finish P7 di Qatar, lanjut P4 di Indonesia, P3 di Argentina dan P2 di Amerika. Jika merunut sebuah garis linear dari seri Indonesia ke Amerika, maka ekstrapolasinya akan sangat mengarah ke P1 pada seri akhir pekan ini di Algarve – Portimao, Portugal. Tentu hal itu tidak otomatis terjadi, butuh upaya dan kerja keras Rins dan team sepanjang akhir pekan pembuka seri Eropa ini. Namun yang jadi pertanyaan apakah Alex Rins berpotensi P1 di Portimao? Apakah Suzuki sudah siap menang di Portimao?

Kita sudah bicara panjang lebar sebelum ini mengenai kenaikan performa GSX-RR 2022 yang meningkat sangat signifikan dibandingkan tahun lalu. Wajar, development 2 tahun tertunda memang menampilkan banyak keter-update-an hampir di semua pabrikan untuk tahun 2022 ini tidak terkecuali Suzuki GSX-RR. Kenaikan power hampir di semua pita RPM (jadi bukan hanya di top-end power) dan juga hadirnya kestabilan berkat kehadiran ride height adjuster di suspensi belakang membuat top-speed Suzuki GSX-RR secara empirik hampir mendekati angka yang ditorehkan Desmosedici. Fakta ini jelas sangat mendukung potensi Suzuki kembali raih gelar tahun ini.

Lalu bagiamana dengan orangnya sendiri. Secara umum Suzuki di dua race Portimao tahun 2021 yang lalu lumayan bertaji namun via penampilan Joan Mir – bukan Alex Rins. Alex Rins sendiri dari tahun ke tahun memang digadang-gadang bisa menjadi penantang gelar juara, namun kadang finishing touch dari pembalap Spanyol ini kurang rapi dan hadir ‘keburu-buruan’ sebagai akibat dari ketidak-sabaran dari dirinya sendiri. Namun pada tahun 2022 ini berbeda. Timnya sendiri mengatakan bahwa tahun 2022 ini Rins terlihat lebih mature dan lebih sabar.

Lebih sabarnya seorang Alex Rins pada awal tahun 2022 ini bisa jadi hadir dari akumulasi banyak hal. Mulai dari latihan mental diri sendiri yang dapat megubah mindset serta sudut pandang dalam menghadapi race weekend dan tentunya yang kedua adalah efek dari bertambahnya performa motor GSX-RR. Paling tidak di seri Indoenesia Rins pernah bilang bahwa tahun 2022 ini ia memiliki waktu rileks lebih baik saat ngacir di straight dibandingkan tahun 2021 yang lalu.

Rins : “Setelah podium saya di Texas, dan awal yang kuat untuk musim ini, saya merasa sangat siap untuk Portugal akhir pekan ini. Motor kami solid dan trek ini memiliki segalanya, terutama beberapa tikungan cepat dan banyak sensasi. Saya ingin kembali dari beberapa hasil buruk di masa lalu dan melanjutkan jalur yang baik untuk balapan pertama di Eropa ini.”

Rins mengaku lebih rileks jelas sesuatu yang logis. Sekarang ia tahu bahwa top-end performa motornya tidak terlalu jauh dari Desmosedici. Sudah menjadi rahasia umum jika seseorang yang kalah top-end power di straight maka ia akan mencoba cara lain di spot lain untuk mengkompensasi kekalahannya di straight tersebut. Salah satunya adalah upaya pengereman di mana mereka akan banyak melakukan late braking.

Secara umum late braking akhirnya akan lebih sering mempertaruhkan keadaan grip -terutama- roda depan berada pada limitnya. Dan ini jelas potensinya dekat kepada kemungkinan terjadi crash. Dengan mindset yang sudah disetup di otak bahwa sekarang ia tak perlu lagi terlalu takut sama ‘red-rocket’, maka saat ini Rins bisa lebih santai di straight yang mungkin pada ujungnya berhasil mengubah keseluruhan mentalnya jadi jauh lebih sabar dari tahun sebelumnya.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

33 COMMENTS

  1. musim kemaren gagal podium gegara crash, dan semoga dengan grafik performa yang semakin membaik bisa P1,entah 1-2;2-1 sama Mir, terserah. lebih sabar dan hati2 dengan ducati, Marc dan akamsi Oliveira

  2. satu lagi alasan Rins bisa konsisten di awal musim ini, yaitu kontraknya yg berakhir tahun ini, kalo dia ga berubah juga seperti prediksi banyak orang kalo dia bakalan jadi salah seorang yg kursinya terancam bareng Jack Miller,

  3. ga sesulit dulu. sekarang mereka mendekati topspeednya desmo tapi juga punya cornerspeed yg lebih baik dari mereka, Mir vs duo desmo di COTA kemaren udah jadi gambaran klo motor mereka udah jauh lebih bertenaga dan bisa imbangin desmo di straight. masalah mereka tinggal dapet posisi saat kualifikasi aja. klo mereka bisa dapet set-upnya ini motor lengkap serta balance bgt dan punya segala yg dibutuhkan pembalap.

  4. Setelah mengetahui suzuki nambah power,maka kemungkinan itu bisa terjadi. Asal rins bisa menjaga ban karena power berlebih spin juga lebih gerus ban. Apalgi dia type pembalap kadang agresive sehingga mendadak dlosor.

  5. Secara skill dan kenekatan sebenernya lebih bagus dari Mir, tapi konsistensinya payah. Skrg ga perlu muluk2 kejar kemenangan saat udh masuk zona podium ampe berakhir di gravel, Suzuki motor yg lebih cocok dibawa konsisten. Yg pnting konsisten aja klo udh di zona podium, buat kokohin posisi di klasemen jadi ada kemungkinan kontrak diperpanjang ato klo mau pindah pabrikan jadi nilai plus. Rins sebenernya cocok naik V4, agak2 mirip Marquez cara dia ngejar kemenangannya, bukan Hayden style kaya Dovi ama Mir.

  6. Makanya kalau race nonton, jangan cuma nelen info pas selesai balapan doang dari youtuber2 abal2 indo 😆

    Jelas2 kemarin RINS bisa No.2 Mir ke-4

    Padahal awal musim adalah treknya V4, kita tunggu aja nanti di SERI EROPA yg rata2 treknya andalan Inline 4.

    Kalau SUZUKI aja udah berhasil ngimbangi V4 di trek mereka bahkan ngalahin DUCATI, jelas nanti di trek spesialis inline mereka akan lebih baik.

    Kemarin di COTA aja terlihat RINS effortless nyalip barisan DUCATI didepan tpi sayang LAP keburu habis gk sempat nyalip ENEA

    Dan tahun ini paling konsisten TIM SUZUKI semua pebalapnya konsisten dpet poin & kompetitif dibarisan 5besar.

    Pabrikan lain mungkin pernah menang tpi di trek lain mereka dibarisan belakang, kunci juara dunia ya konsistensi.

  7. Kotraknya mau abis. Kalo masih gitu2 aja alamat dibuang ama Suzuki. Gajinya juga terlampau besar. Kalo pindah tim gak akan ada yg mau bayar gaji dia setinggi suzuki krn secara prestasi juga masih so-so.

    Opsinya cm satu, jd juara musim ini atau diganti sama rider muda yg lbh berpotensial dr moto2.

  8. kata duo suzuki pas tes mtor 2022 di 2021…
    “top speednya kerasa sama.. tapi kayak seolah lbh cepat gapai topspeed td.”

  9. @azme
    enea kmaren kasus lain, miller aj bilang enea emng kenceng+pinter ngatur ban.
    pas 2021, enea pke motor 2020 jg udah mulai keliatan joss, kata miller

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP