TMCBLOG.com – Dua pekan lalu di Gelaran Red Bull Grand Prix of The Americas Marc Márquez mengalami permasalahan Teknis elektronik Yang membuatnya terhempas ke posisi terakhir pasca Start dari P9. Namun berhasil melakukan balapan yang sangat kuat dan membawa RC213V finish P6. Banyak yang berfikir bahwa jika saja tak ada masalah tersebut, Maka ada kemungkinan Marc Finish Di Posisi Podium atau mungkin berpotensi menang. Banyak pembalap akan merasa kesal kepada menakik jika mengalami kejadian ini. Namun tidak Buat Marc Marquez. Ia merasa bahwa ketika ia membuat Kesalahan, Para mekanik tidak marah dan tetap senyum, Kenapa Juga karena masalah seperti ini ia harus marah ke Mekanik.
“Kami memiliki masalah teknis di awal, sesuatu yang bisa saja terjadi dengan motor baru. Honda menemukan masalahnya dan memperbaikinya agar tidak terjadi lagi di masa depan. Sayangnya saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang masalah teknis, mungkin Honda bisa melakukannya, tapi saya tidak bisa. “ Begitu Kata Marc mencoba menolak mengatakan secara detail Sumber masalahnya
” Dalam sepuluh tahun bersama Repsol Honda Team saya tidak pernah mengalami masalah teknis pada hari balapan. Saya memberi tahu tim bahwa hal seperti ini bisa saja terjadi. Pada akhirnya saya membuat banyak kesalahan. Saya jatuh empat kali di Indonesia dalam satu akhir pekan namun mekanik tidak pernah mengeluh kepada saya, mereka selalu tersenyum. Kami adalah tim dan kami akan terus seperti ini, bahkan di hari yang buruk.”
Bagaimana Marc akan mengatasi Portimao? “Saya suka tata letak dan naik turunnya trek. Banyak tikungan dan perubahan elevasi unik yang berbeda dan ini adalah trek di mana Anda harus berkendara dengan lancar. Tahun lalu saya tidak mengerti hal ini. Ketika Anda cair, itu membuatnya jauh lebih mudah. Kalau melawan motor malah jadi lebih rumit,” kata Márquez
“DNA saya adalah menyerang. Saya menunjukkan itu di Austin dan jika saya merasa baik, saya akan melakukan hal yang sama di sini. Kami harus melewati balapan secara fisik. [Forecast] Cuaca yang buruk akan membantu kami. Sejauh ini saya hanya bisa mendapatkan tempat kelima, jadi masih ada yang kurang di depan, kami harus mengambil langkah menengah dulu, katakan podium sebagai tujuan, misalnya. Di MotoGP yang tidak terduga ini, Anda tidak dapat menetapkan tujuan yang jelas sebelumnya. Hal itu hanya mungkin dilakukan selama akhir pekan.”
Marc Marquez tidak banyak memiliki Pengalaman membalap di Portimao. Ia hanya berlaga satu kali di Autodromo Internacional do Algarve saat kembali dari cidera tahun lalu. Sementara pada race Portimao 2020 dan November 2021 di GP Algarve, Marc harus absen karena cedera.
Sayangnya kami tidak memiliki banyak referensi di pit kami karena saya hanya berkendara di trek sekali. Alex dan Pol sangat cepat tahun lalu, yang sedikit membantu kami, tetapi kami perlu memahami motor baru dengan lebih baik. kata Marc ” Hal terbaik adalah melakukan pendekatan akhir pekan tanpa ekspektasi dan hanya mencoba memahami, mencoba merasakan motornya dan setelah Pemanasan kami akan mengerti di mana kami berada.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Inilah mental berpikir “apa masalahnya?”
Bukan malah sibuk “siapa yg bikin masalah?”
jOZZZ mARC..memang harus dewasa spt itu dlm menghadapi masalah…
jikalau mekaniknya tidak ..dibatasi untuk berkreasi lebih gila RCV udah bisa terbang secepat roket Iskander Rusia Urrraaaa
kok pada support russia sih?
Penasaran seri Eropa
Pembalap yang dari dulu gak pernah nyalahin tim atau mekanik kalo motornya bermasalah atau kurang kompetitif kayak di tahun 2016 contohnya
Impas lah ya,, toh Marc juga sering bgt nyusahin mekanik dan divisi sparepart timnya dgn metode dia yg selalu mencari limit motor,
kata joni lono sama lucy woryono marqeuz salah pencet tombol pit.. bukan kesalahan teknis…
Kaget waktu pertama dengar mereka ngomong begitu di video YT nya Lucy, mungkin mereka ikut balap di Cota kemaren jadinya lebih tau dan gak percaya sama omongan nya MM
marc mau crash sebanyak apapun kalo dia sanggup membawa motornya meraih jurdun itu no problem buat mekanik sekelas HRC..
Seandai nya masalah itu terjadi pas fp
Mungkin akan lain ceritanya
Jika tidak terjadi pada saat race
Giliran Takeo yang panas dingin