TMCBLOG.com – Selama dua hari TMCBlog dan rekan-rekan media lainnya memperoleh kesempatan untuk melakukan test ride produk baru Yamaha Indonesia : Grand Filano Hybrid Connected 2023 dengan mengarungi spot spot hang-out menarik di Bali sejauh kurang lebih 83 km. Yes 83 km dalam dua hari memang tidak jauh karena memang konsep test ride kali ini bukan soal performa perjalanan jauh, naun bagaimana merasakan impresi naik Grand Filano Hybrid dalam mode komuter yang tentunya memang merupakan gaya berkendara paling mayoritas dilakukan biker di kategori/segmennya.

Dengan fakta bahwa mesin mungkin identik dengan Fazzio dan juga Freego, namun yang TMCBlog langsung bisa rasakan dari Grand Filano adalah . . Skutik ini cukup memberikan perbedaan impresi berkendara. Ergonominya mungkin beda beda tipis dengan Fazzio dan Freego, namun naik Grand Filano memang berasa lebih tinggi dan seperti naik ke skutik dengan body bongsor ukuran medium ke atas. Mungkin ketinggian joknya mirip dengan naik Lexi dengan perbedaan di posisi titik handlebar saja.

Bantingan dari Grand Filano ini terbilang empuk . . lebih empuk dari pada Fazzio dan Freego terlebih lagi jika dirasakan di bagian suspensi belakangnya. Namun bukan berarti empuk yang mentul-mentul gitu sob, rebound dan kompresi suspensi belakang Grand Filano dibuat lebih terasa bisa menghandling hentakan dan porsi jalan tak rata seperti saat memasuki lokasi wisata tebing pantai Balangan yang gronjalan.

Impresi kedua adalah soal performa akselerasi. Akselerasi roll-on sih mirip dengan skutik mesin 125 cc air cooled Yamaha lainnya dimana penyaluran tenaga linear dari putaran bawah ke atas, tak perlu bejek gas dalam-dalam untuk menggapai kecepatan yang diinginkan. Namun memang akselerasi dari nol (0) km/jam (dari keadaan diam) memang terasa banget terbantu oleh hadirnya Hybrid Power Assist yang memberikan tambahan tenaga selama 3 detik dari kondisi motor berhenti total saat berakselerasi. Tambah asik karena ada indikator di sub-panel TFT LCD yang menggambarkan saat Hybrid Power Assist bekerja . . Canggih pol!

Suspensi nyaman ditambah busa joknya yang tebal dan cukup lebar, semakin menambah kenyamanan berkendara selama dua hari di Bali. Tetapi ya karena cukup lebar, maka pengendara dengan tinggi badan di bawah 160 cm atau memiliki jangkauan kaki di bawah 80 cm akan kesulitan untuk menapakan kaki dengan sempurna saat posisi motor berhenti.

Selain perjalanan di daerah perkotaan, walaupun dengan kilometer yang tidak jauh, Grand Filano pun sempat kami uji untuk mencoba perjalanan di windy road saat berangkat dari Pantai Balangan, ke Savaya Beach Club dimana rute kali ini didominasi kontur jalan berliku dengan banyak tanjakan dan turunan.

Dengan modal mesin 124,88 cc ber-torsi 10,4 Nm dan power maksimum 8 hp, performa dari Grand Filano terasa cukup-cukup saja untuk melibas tipe jalan perkotaan begini sob. Oh ya, selama dua hari kami juga sempat mencoba riding dua kali di tol Bali Mandara.

Setelah dua hari riding, MID yang semenjak awal perjalanan TMCBlog sudah reset memberikan indikasi konsumsi bahan bakar rata-rata selama 87,2 km sebesar 57,6 km/liter. Atau selama 2 hari perjalanan muter-muter di Bali Selatan kami hanya menghabiskan 1,5 liter bensin saja sob. Kalau menurut TMCBlog segini sih cukup irit ya..

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

22 COMMENTS

  1. Wih, asik nih, kok suspensi bisa lebih empuk dari Freego dan Fazio badahal basisnya sama, suspensi sama (dari tampilan setidaknya), kira-kira kenapa bisa beda gitu wak? apakah bobot Filano lebih berat atau karena hal yang lain?

  2. jangan lupa jembreng dara racelogic wak…
    dan komparasi data dgn matik sekelasnya pastinya..hehhe
    Kalau perlu data komsumsi bbm full to full ..hiahiahia

  3. Nyoba rute bedugul atau ubud yg cenderung nanjak2 gak wak?. penasaran impresi powernya gimana ngelibas rute nanjak yg flowing

    • wakakaka
      padahal kita berandai2 dengan nama Patent doang..
      kayaya sih Mas TMc more know than we know
      at leaset sebab artikelnya di shutdown dikasih tau sih

    • Gak jadi ah, setelah sy liat2 lagi side body bagian depan kaki tu ngelengkung firu ngelawan bavian atasnya. Lagian trauma kepentok di mio series punya temen

  4. kang mau tanya, itu posisi nopol depan kok deket banget ya sama spakbor, kalau kena jalan gelombang atau lubang agak dalem kira2 nopol nya kena hantam spakbor ndak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here