TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui semenjak awal musim HRC mempekerjakan mantan manajer Suzuki Ecstar – Ken Kawauchi untuk menggantikan Takeo Yokoyama yang pulang ke Tokyo dan memperoleh tugas baru mempersiapkan teknisi teknisi muda HRC untuk di-feed ke MotoGP. Ken mulai aktif semenjak tes privat lanjut Shakedown Test Sepang mempersiapkan semuanya dengan segala signature-nya yakni sebuah notebook. Dari Sepang lanjut ke Portimao terlihat semakin besar pengaruh dari Ken Kawauchi ini pada beberapa keputusan teknis yang di-supply HRC baik ke Marc Marquez maupun Joan Mir.
Salah satunya adalah evolusi sasis yang dipakai kedua pembalap Repsol Honda ini sepanjang dua hari test pra-musim di Algarve. Dimulai dari Sepang dimana keempat pembalap Honda (Marc, Joan, Rins dan Taka) masing-masing memiliki dua rangka baru dengan bagian balok bawah yang lebih dalam.
Analisanya adalah Honda sedang bermain dengan kelenturan lateral untuk menikung yang lebih baik, sambil mempertahankan kekakuan longitudinal yang merupakan salah satu keunggulan RC213V yakni stabilitas pengereman.
Nah, lepas dari Sepang, hadir dua hari di Portimao dimana HRC membawa frame baru yang merupakan update dari frame pada tes Sepang. Pada frame ‘spek Portimao’ ini lah mulai terlihat andil sosok Ken Kawauchi yang mungkin ia bawa dari pengalaman setup Suzuki GSX-RR.
Detailnya sangat mirip dengan Frame yang hadir di GSX-RR dimana setelah pivot swingarm, area frame mengecil relatif dangkal namun melebar ke depan untuk memberikan kekakuan longitudinal yang baik, sekaligus memungkinkan kelenturan lateral saat sepeda motor berada pada sudut miring yang tinggi.
Tujuan yang mungkin sedang dikejar HRC adalah membuat RC213V meningkat kinerjanya di area tengah tikungan dan membuat motor bermesin V4 ini cepat berada di apex untuk selanjutnya pembalap bisa langsung mengangkat motor menghadapi straight. Cepat mengangkat motor penting agar pembalap bisa cepat berada pada keadaan dimana area kontak ban belakang lebih lebar (lebih banyak grip ke aspal) dan efeknya adalah bisa sesegera mungkin memulai memulai akselerasi. Teori dan analisa memang mudah untuk diperkirakan dan ditulis di blog, namun jelas sulit untuk dikerjakan . .
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Nyimak Ken San
mirip frame 2018 sih
Karena pada dasarnya sasis juga berfungsi sebagai suspensi kedua selain suspensi depan -belakang
Top markotop bang ken
Semoga….
Kehadiran Ken memang sangat berpengaruh besar n positif.. Namun masalah utama Honda adalah masih pada mounting mesin yg dirubah lebih ke belakang(versi 2022)walaupun di musim 2023 sedikit dibuat lebih kedepan.. Kenapa gak dikembalikan lagi seperti awal versi 2020
hmm interesting
Kopling motor inline tinggi juga yah penempatannya
Ditunggu hasilnya ya bang, jaga Asian Pride.
Yang pasti pebalap2 asuhan ken arok di shizuka berkali2 lebih cepat dibanding marwoto di sesi test.
Lekukan Body gitar spanyol
Jadi penasaran nih apa sasis yg ketutupan fairing jg jadi lebar khas motor inline
Sentuhan magis mulai terlihat secuil cuil, beruntungnya pebala ex Suzuki bersama HRC 😁, ken percaya feedback mereka akan beriringan dengan hasil kerjanya Ken
mengangkat motor atau menegakkan motor Wak?
Menegakkan hukum 😊
Tinggal plus mechanical vva tanpa nambah lima sese
Ini jadi berasa sebeer ygy
Ken bisa juga neh disuruh bikin sasis buat pedang api biar lebih lincah dan gak sering lemparin pembalapnya
Knp tdk sejak Takeo hadir upaya ini ya? Bukannya dia ahli sasis?
Kok belum ada komentarnya Marc,
Ditunggu bagaimana komentarnya
Kenapa kehadiran Ken di box suzuki dulu itu kayak gak pernah terkespos ya?
Sering kok pas free practice. Apalagi kalo crash pasti dia langsung nyatet di notebook
Di hari terakhir marquez malah menggunakan sasis yg di tes di sepang.
awal kemunculan ken di box, saya ngeliat / ngerasa marc “kurang seneng”, mungkin karna ken datang dari suzuki, yang mana itu pabrikan asal team mate nya sekarang. ada bau bau kekhawatiran. penasaran kedepannya.
sasis rcv emang kelihatan terlalu sederhana. apa ketebalan boxnya ada pertimbangan sama power ya?
Akhirnya artikel teknis yg terbebas dari singlet.. eh winglet.. wkwkwk..
kalah 0,05 detik setiap tikungan andai ada 20 tikungan saja sudah defisit 1 detik
Bener2 stress tingkat tinggi , lebih gampang nulis blog 🤪
Sejak kemunculan desain sasis pertama yg tebel di 2022 udah ganggu bgt di mata. Kesannya jadul mirip punya Fireblade era 97an. Versi terbaru di atas minimal sudah keliatan lebih cakep dilihat, entah kalo soal performa.
Ayolahhh cepet bangkit. Biar bisa bungkam pembuat regulasi.
saya percaya diawal musim HRC akan berada diatas 5 besar, kemudian 10 race x 2 disitu riset terjadi besar2an… dankeadaan akan membaik, spt di era 2016 motor sampah diawal musim krn marc sabar berkat belajar kekalahan di th. 15 dan juga janji seorang spartan dia berkata kpd marc sabarlah tunggu sampai jeda pertengahan musim maka kau akan juara dunia… IMHO
Expresi mir kek mau nonjok muka ken kawauchi 😅😂… ✌
Jeli amat yak🤣🤣🤣