TMCBLOG.com – Bila kita coba ubek-ubek jejak digital mengenai pabrikan mana paling benci dengan pengembangan sektor aerodinamika serta beberapa pengembangan lainnya di MotoGP zaman-now yang umumnya dipelopori oleh Ducati, maka jawabannya adalah KTM. Brand asal Austria ini beberapa kali secara terang-terangan mengatakannya. Sampai dengan komentar terakhir mereka pada bulan Mei 2023 yang bisa kita simak dari perkataan Sebastian Risse selaku Direktur Teknologi KTM MotoGP ketika ia ditanya oleh jurnalis Mat Oxley mengenai apakah pendapat KTM mengenai aerodinamika adalah “Apakah kami percaya bahwa hal itu (sektor aerodinamika) baik untuk olahraga ini? Tidak, jelas tidak!”
Sudah sejak lama KTM diketahui tidak menyukai perangkat aerodinamika downforce – karena para insinyurnya percaya bahwa ‘dirty air’ yang dihasilkan oleh aero di belakang motor membuat aksi menyalip menjadi lebih sulit, yang jelas-jelas akan menjadi handicap buat terciptanya ‘close racing’ dan akhirnya bisa merusak pertunjukan balap secara umum.
Tetapi dari apa yang kita bisa lihat di Jerez test – di mana kemungkinan semua solusi aerodinamika tersebut akan dihomologasikan sebagai desain aero kedua bagi pembalap KTM dan GasGas – terlihat bahwa KTM seperti tidak memiliki pilihan selain berinvestasi besar-besaran di bidang pengembangan aerodinamika motor ini.
Yes, investasi mereka besar-besaran dan sangat serius, bicara soal ini, dari penjelasan Team Leader Aerodynamics at KTM Racing GmbH – Daniel (Dan) Marshall, yang mengepalai tim kecil di Munderfing pada artikel TMCBlog yang lalu terlihat bahwa kolaborasi KTM dengan Red Bull Advanced Technologies – RBAT adalah hal yang super duper serius jika tidak bisa dibilang mungkin paling serius yang pernah diinvestasikan oleh pabrikan MotoGP selama ini.
Kira-kira kenapa KTM memiliki karakter ganda seperti ini, kembali Sebastian Risse menjelaskan “Jika ada area di buku peraturan yang dapat anda manfaatkan dan dapatkan keuntungannya, maka anda harus menggunakannya. Ini balapan!”
“Jadi kami tidak ragu untuk melakukannya dan kami berusaha keras dan kami juga bersemangat dengan apa yang kami lakukan. Tapi ini semua terjadi karena hal itu adalah sesuatu yang tetap diperbolehkan, meski kami masih tetap yakin kalau itu semua tidak cocok untuk olahraga ini (MotoGP).”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Benci untuk mencinta
Mungkin koyo lagune tito
Tito Saha?
Naif zamannya diriku benci untuk mencinta
Karnavian
Pak pol itu nug 😌
Sejujurnya ogut gak ngikutin penyanyi zaman now nug 😌 sumpah
Tito cilapop tahun 2005
Ya ampun, hampir kebaca caravan :’)
Yhaa kaya kita males kerja tapi kalau ga kerja gabisa makan yang enak 🤣🤣
Wings to survive
“Red Bull Gives You Wings”; the explanation for this slogan is that the energy drink is supposed to give consumers so much energy that they could fly [source: Red Bull]
udah kecipratan jd nanggung nyebur sklian
kl terpaksa ada yasudah pol2an sekalian. basahnya ga nanggung kalo bisa malah jadi penyebab nanti dirubah lagi regulasinya wkwkw
Jejak digital memang
Gegara pengambilan keputusan harus dgn suara bulat,KTM & yang lain mau teriak2 sampe suara serak pun ya tetap gabakal jadi.
jadi nyelam aj sekalian
Yg paling miris ya mungkin harus ada korban jiwa baru ada revisi
Nah, ini yang paling rasional, beda dengan F1 yang pakenya suara mayoritas jadi gak harus keputusan bulat pun bisa rubah regulasi. Alhasil regulasi sempet berubah beberapa kali, kembali lagi F1 aja mencoba menjadi close racing dan tetep masih susah. Regulasi berubah beberapa kali sejak era Aero dirubah lagi di 2017, 2018 dirubah lagi di sirip hiu nya, 2019 dirubah lagi di Front Wing biar lebih simpel, dan 2020 atau 2021 yang rencananya bakal berubah besar2an terpaksa dimundurin jadi di tahun 2022 gegara Covid 19. Dan itu semua gak harus keputusan bulat, melainkan hanya berdasarkan Voting dan diskusi yang gak langsung mendadak juga.
Semua tim pragmatis, bahkan jika itu bertentangan dengan hati nurani.
Kalo engga ngikutin cara main tim lain (apalagi dasarnya mampu), ya siap2 aja hanya jadi pelengkap grid.
*Lirik Williams.
Suka atau tidak suka dan kebutuhan adalah dua hal yang berbeda.
Ktm mungkin gak suka sama aero device tapi mereka butuh agar motornya bisa kompetitif.
kayaknya aerobody tidak seharusnya d hilangkan tapi cukup d batasi saja penggunaannya, misalnya winglet eksternal yg d tempel itu harus d larang, dan aerobody hanya boleh berupa lekukan d body motor tanpa menambahkan body terpisah yang menonjol, contohnya seperti sidepod atau desain aerobody M1 2017
Aero hanya cocok untuk yg power mesinnya berlebih…sehingga masih ada sisa untuk kompensasi downforce dari aero tsb…
La kalau mesinnya power pas2an dipaksa pakai aero ya malah sangat mubazir aeronya dan mesinnya ngos2an…
Gimana?
Tahun depan hon dan Yama gak juara mending cabut , kan puas Dorna dan duc duc, ha ha ha ha
Terapin aja budget cap kaya di F1 kalo niatnya buat ngurangin biaya riset, ecu bebasin aero juga bebasin asal masih dalam budget cap itu. Dari pada kaya sekarang budget buat riset aero juga ikutan bengkak.
Karena ia jenggah,ducati yg memulai dan mendominasi. Apalgi mreka memakai mesin v4 yg emang lebih liar dari i4 yamaha. Mau ngirit malah tekor pengeluaran motogp. Knp gak sekalian ecu dibebasin klo dorno brani
dan kenyataannya dari zaman primitif yang paling mampu survive dalah yang paling mampu beradaptasi, bukan yang paling kuat
Iyo,kyk. Wsbk naikin harga bole ya.
Yahaha