TMCBLOG.com – Seperti yang sudah tmcblog informasikan sebelumnya, Di Seri kandang red Bull ring Spielberg Austria ini, Pierer Mobility mencoba upaya terakhir untuk berbicara dan melobi Dorna Sport Guna memperoleh team Satelit Tambahan Untuk menempatkan Pedro Acosta Tahun 2024 di atas KTM RC16. Namun Kabarnya Pertemuan selama lebih dari satu jam Pada Jumat sore yang dihadiri petinggi KTM : Stefan Pierer, Hubert Trunkenpolz dan Pit Beirer yang bernegosiasi dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta berserta anaknya yang juga direktur Dorna Carlos Ezpeleta di Red Bull Energy Station gagal mengabulkan Permintaan KTM tersebut.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta tetap pada posisinya terhadap Red Bull dan KTM sejak GP Jerez: “Tidak ada slot MotoGP tambahan untuk tim satelit baru. Dua tempat Suzuki tetap disediakan untuk tim Pabrikan baru. Kami akan melanjutkan pada 2024 dengan 22 pembalap reguler.”

Gagal diupaya ini, akhirnnya KTM harus mengalah dan mau nggak mau harus menempatkan Salah satu Dari Pol Espargaro atau Augusto Fernandez diluar List Pembalap reguler Buat GasGas Tech3 Team tahun 2024 nanti. Proses pemilihan antara keduanya akan dilangsungkan secara internal dan akan berbasis pada Performa dan hasil pada paruh kedua Musim 2023 ini.

“Paruh kedua musim diperhitungkan sekarang,” Hubert Trunkenpolz menjelaskan “Kami tidak membuat keputusan untuk saat ini. Karena apa yang kita lakukan saat Pol finis podium di Misano, misalnya? Dia tidak terlihat tidak termotivasi… Itu sebabnya kami tidak ingin memensiunkan Pol sekarang.”

Stefan Pierer: “Kami masih memiliki banyak Grand Prix di depan kami tahun ini. Anda dapat melihat berapa banyak cedera yang terjadi sepanjang waktu. Topik selanjutnya: Seperti biasa, akan ada perlombaan eliminasi. Kami akan menemukan solusinya.”

Siapapun yang tidak akan terpilih baik Pol atau Augusto sebagai pembalap permanden GasGas tech3 tahun depan (2024) akan otomatis mendapatkan Posisi sebagai Test Rider Official dan  menjadi Pilihan Utama KTM untuk menajdi Pembalap WildCard 2024 yang kabarnya akan ditingkatkan jumlah entrynya  – @tmcblog

21 COMMENTS

    • Pedro ke hrc, sayang banget. Motor belum siap berkompetisi. Sudah bener ke KTM. Apalagi tim satelit belum improve banget.

    • Ya karena dulu Suzuki dan Aprilia tk mau punya stelit,sedangkan tim2 satelit waktu itu sudah tanda tangan kontrak dengan Dorna,jadi gimana dong,
      Dn waktu itu Ducati yang siap menampung tim satelit tersisa wkt itu,kenapa tk protes kpd mereka yang tk mau punya tim satelit waktu itu

      • bukannya kalau aprilia lebih keee gak ada satelit yg mau ke mereka waktu itu ya ? sampe ada unwritten rule “better ga naik ke motogp, daripada naik ke motogp tp sama aprilia”

    • 𝙃𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙧𝙚𝙜𝙪𝙡𝙖𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙜𝙖𝙨. 𝙎𝙖𝙩𝙪 𝙖𝙗𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙤𝙪𝙣𝙮𝙖 𝟰 𝙢𝙤𝙩𝙤𝙧 𝙙𝙞 𝙜𝙧𝙞𝙙, 𝟮 𝙙𝙞 𝙩𝙞𝙢 𝙪𝙩𝙖𝙢𝙖, 𝟮 𝙙𝙞 𝙩𝙞𝙢 𝙨𝙖𝙩𝙚𝙡𝙞𝙩.

  1. Padahal banyak pabrikan tidak akan menjamin perlombaan kompetitif. Di Sbk yg paling deket jg cuma Ducati-Yamaha-Kawasaki yg beneran bersaing. Di F1 cuma RBPT/HRC, Merc, dan Ferrari. Di Indy cuma Honda dan Chevy.

    2003 banyak bgt pabrikan ikut, ujung2nya hampir cuma OMR Honda tuh. Duc dan Yamaha sesekali doang ngrecokin, mirip kyk KTM dan Aprilia sekarang.

    Intinya sih memang lebih baik memaksimalkan yg sudah ada sekarang. Timnya yg banyakin. Gitu aja susah amat.

  2. Bakal jadi sistem manajemen keras ala Helmut Marko

    Abis itu Salah satunya jadi pembalap bayangan kayak Daniel Ricciardo,pas ada pembalap reguler mereka yg perform diluar target langsung dicatut digantikan oleh doi

  3. Ya Agus masi anak baru jelas kalah lah ga masok akal. Mending dia cari kursi sekalian ke wsbk kek kalau di motogp ga dapat.

    Kok ya bisa diimingi jadi test rider, jelas matiin karir itu mah namanya ckckc

  4. Lagi dan lagi, ga apple to apple Agustus baru nyemplak motogp beberapa bulan udh diultimatum begitu. Kalo sampe Agustus senasih ame Gardener, baeknya siapapun yg jurdun moto2 jgn mau naek motogp via KTM. Termasuk Acostarica, bisa jadi dia the next Rahul Fernandez? Akhirnya di motogp semusim doank abis itu dilepeh. Harusnya evaluasi by target, rookie macam Agustus target wajib masuk 10 besar, dedengkot macam Pol wajib podium. Abis itu tinggal itung dah banyakan mana, banyakan Agustus di big10 ato Pol di big3. Itu baru penilaian adil. Ibarat kata bocah baru masuk SD udh disuruh tanding perkalian ama bocah kelas 6SD.

  5. Idealnya, rookie tandem dgn senior agar bisa belajar dgn baik di masa rookie nya.
    Jadi hampir pasti si agus yg akan dibuang, menurutku istilah agus vs pol berkompetisi utk mempertahankan seat hanyalah basa-basi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here