TMCBLOG.com – Honda pernah beberapa kali bikin geger dunia sepeda motor produksi massal dengan merilis sistem Hondamatic di 1970-an dan DCR di tahun 2000-an dan kini Honda baru saja mengumumkan pengembangan lain untuk membuat perpindahan gigi lebih mudah dalam bentuk ride-by wire Honda E-Clutch dimana sistem ini memungkinkan start/pemindahan/penghentian yang mulus tanpa perlu pengendara sama sekali mengoperasikan tuas kopling di handlebar kiri.
Honda belum secara resmi memberikan rincian teknis sistem E-CLutch ini . . Hasil kerjanya mirip dengan Quick Shifter, namun Honda telah merilis video dimana di dalamnya ya dapat lah sedikit diraba-raba bahwa sistem E-Clutch ini pada dasarnya adalah aktuator kopling elektrik yang membuka pintu ke berbagai kemungkinan strategi baru dalam sistem opling dan Quick Shifter.
Honda mengatakan bahwa mereka ‘berencana untuk menerapkan Honda E-Clutch pada model sepeda motor tipe fun-nya seiring berjalannya waktu’ dan dari video yang hadir terliat bahwa gambar-gambar tersebut mengonfirmasi bahwa sistem E-CLutch dipasang pada Mesin 4 silinder Segaris CB650R yang juga akan sangat mungkin hadir di CBR650R.
Namun begitu, Grand Designya adalah Sistem E-Clutch dirancang agar dapat dipasang pada sebagian besar mesin yang ada saat ini tanpa perubahan besar. Gambar yang diperoleh dari video teaser menunjukkan bahwa sistem ini menggunakan sepasang motor listrik yang membentuk sistem servo kuat. Sistem servo ini bekerja pada mekanisme kopling yang ada dan dioperasikan secara elektronik berdasarkan perintah ECU.
Sistem ini tidak mengubah sambungan mekanis normal dari tuas kopling yang ada – jadi ketika sistem ini di-non-aktifkan dengan tombol yang sudah disediakan, rider dapat berkendara secara konvensional dan melakukan pergantian gear dengan cara semula yakni menarik kopling secara manual.
Pada video terlihat pada display dashboard mirip yang dimiliki CB650R namun hadir lampu yang menunjukkan saat sistem E-Clutch sedang aktif. Berbeda dengan transmisi DCT yang rumit, yang memerlukan gearbox berbeda dari gearbox standar, hadir dua kopling, dan sistem kontrol elektro-hidraulik, E-Clutch berpotensi dipasang pada hampir semua sepeda motor dengan kopling manual konvensional. Kandidat lain yang mungkin mendapatkan sistem ini di masa depan adalah Hornet 750, Transalp, dan bahkan model berbasis Honda CB500 atau CBR250RR yang diproduksi di Indonesia. – @tmcblog
Canggih ya
Buat motor gp bisa?
Kan motogp lebih canghih..sudah pake seamless gearbox… motor motogp ganti gigi sudah ga pake kopling dan RPM dah ga turun saat ganti gigi…macem matic lah..naik terus rpm padahal di tengah2 naik ada proses ganti gigi….teknologi motogp jangan di samakan ma motor produksi masal..harganya aja selangit…1000cc motor motogp harga 7M 1 unit motor produksi masal 1000cc harga cuma 250jt an…masuk indo 500 – 700jt
Semua akan matic pada waktunya…..
Yup,mesin bakar akan selalu dihati,inovasi tiada henti
Kalo d mobil brati sistem AGS??
Idenya simpel tapi kenapa ga kepikiran dari dulu yak ??
Strategi bisnis bro, dikeluarkan satu persatu, kalau langsung semuanya ya bakal jenuh ntar pasar
Koyo ef one udu yo…
kok kaya transmisi AMT di mobil jadinya ya. Ada actuator untuk injek kopling secara otomatis.
Tapi ini kayaknya belum bisa pindah gigi sendiri ya?
Mobil juga ada yg AMTnya pindah gigi manual, contohnya Wuling Confero ACT
Suka video teaser gak berisik musik musik musik, 😢
Elegan aja
Jadi mirip honda revo dong ga pakai narik kopling
Seperti tiptronic.?
Bukan triptonik kan pake 2 kopling ini tetep 1 kopling..semacam quickshifter aja…
Honda dah punya triptonik di beri nama DCT
Tapi apa gak ketinggalan jaman ya?
Yg main molai coba buat ninja elektrik…superbike elektrik dr moto e malah honda tetep kembangin sistem konfensional?
Mirip wuling confero yg act (automatic clutch transmision)
fizr sporty jaman dulu udah menerapkan seja th 2005
Motor bebek jaman baheula kalo mindah gigi ga pake tekan tuas kopling deh…
Bebek mah pake kopling sentri, ngikutin putaran mesin. Gakan bisa sat set ngoper na
Oalah ngisi marketnya detail banget ya. Kalo quick shift masih wajib kopling saat start (minimal), kalo matic/dct si rider gabisa rasain sensasi kopling. Jadi ini fokusnya kopling ya, bisa kaya motor bebek, bisa juga full sport. Ini mah cocok sih buat bangkitin pamor sport 150-250cc di Indonesia