TMCBLOG.com – Bila Bicara soal Ducati GP23 – terlepas dari Insiden Crash-tunggalnya Pecco Bagnaia yang kemudian Naas diterjang Oleh Binder pada tahun 2023 – Bisa dibilang Kurang begitu Adaptis sama Trek dengan Grip Rendah. Sirkuit Catalunya adalah salah satu Sirkuit Paling aktif di Dunia, Pol Espargaro kepada siniar Keith Huewen sempat bilang bahwa dalam satu tahun Mungkin hanya 3 – 4 hari saja Sirkuit ini kosong dari kegiatan. Dan ini lah yang menjadi salah satu penyebab sulitnya mempertahankan grip permukaan asphal walaupun sudah di Lapis Ulang.
Tahun Lalu Motor yang memiliki downforce saat Menikung yang hebat karena desain Fairing ground Effectnya – Aprilia – Berhasil finish 1-2 dengan Aleix – Vinales yang seakan Juga membayar kesalahan menghitung Lap Sang El-Capitan di tahun 2022 ketika memimpin balapan. Tahun ini ? Memang sih Yamaha adalah pabrikan paling sukses dengan 14 kemenangan GP500 dan MotoGP ( Valentino Rossi (2004, 2005, 2006, 2009, 2016), Jorge Lorenzo (2010, 2012,
2013, 2015), Quartararo (2020, 2022); tiga di GP500: Wayne Rainey (1992, 1993), Luca Cadalora (1994). ) . . namun perkembangan Aerodinamika Aprilia kian Bagus terutama di Ground effect.
Apakah karena hasil 2023 maka membuat 4 Pembalap yang menggunakan GP23 akhir pekan ini secara silogisme tidak akan mendapatkan potensi balapan yang bagus ? Sepertinya belum tentu juga, terlebih karena mereka memiliki sosok Marc Marquez yang merupakan Rider adaptif dan merupakan salah satu Pembalap terbaik Saat ini dalam hal performa balap.
Marc Pun rumornya semenjak Jerez dan Le mans telah mendapatkan beberapa Update Minor untuk GP23nya setelah Ducati Melihat perkembangannya. Ditambah pula insentif motivasi dimana Jika Marc Marquez memenangkan balapan Grand Prix di hari ahad Catalynya, itu menandai kembalinya Marc ke Podium tertinggi yang ia telah tunggu selama 945 hari sejak kemenangan terakhirnya di Emilia-Roma 2021.
GP Romagna
Setelah itu tentu Bagaimana GP24 di trek Dengan grip Rendah adalah sebuah pertanyaan Bagus dan perlu dikepoin. Patut dicatat bahwa Mereka pun secara resmi mengkombinasikan detail Ground Effect dengan detail Difusser Downwash Duct yang menurut tmcblog punya kesempatan dan Potensi untuk memperoleh hal positif yang selama ini diraih Aprilia di sana. Patut dicatat bahwa Kemenangan terakhir Ducati di MotoGP Catalunya adalah ketika Jorge Lorenzo menang pada tahun 2018 dari pole.
Total Ducati telah meraih empat kemenangan MotoGP di sirkuit Catalunya, termasuk kemenangan pertama mereka di kelas tersebut bersama Loris Capirossi pada tahun 2003. Catalunya Juga merupakan Kunci, Jika di sini Ducati berjaya, di Sirkuit dengan grip rendah entah apa lagi yang bisa menahan mereka di seri seri mendatang . . – @tmcblog
Penasaran juga euy
Selain aprilia, jelas yg jd sorotan adl marc marquez, grip rendah bkn hanya trjd d sirkuit ini, tp jg trjd saat hujan..
Smentara raja berbasah basahan tetep ya si itu
Jd yaaaa grip rendah tetep ya si itu jg ga sih??
Buset cuma 3-4 hari aja kaga ada kegiatan ? keren bener wkwkkw
Marc kalo kondisi tricky biasanya bisa lebih menguasai situasi drpd yg lain,
Dan btw, kalo sirkuit low grip kyk gini apakah makin membuat duo Jepang makin tambah mumet ? Mereka kan punya masalah grip,
Satu lagi GP 24 katanya punya masalah mewah yaitu chatter gara2 grip berlebih berarti di sirkuit ini kemungkinan bisa tampil baik, cmiiw
Bukannya Marc mengakui kelebihan dia itu bisa cepat di saat grip rendah?? Dia bisa cepat di saat awal race saat ban belum panas, bisa cepat di flag to flag, dan juga cepat di cuaca hujan
Gmn mas, wes panen lombok ðŸ˜ðŸ˜??
Gile adaptif ya, dari mode rodeo ke mode metronom,