TMCBLOG.com – Jorge Martin unggul 24 poin di depan Pecco Bagnaia menjelang 12 balapan (termasuk Tissot Sprint) dimulai dari balapan di Mandalika, Lombok, Indonesia akhir pekan ini. Ia jelas lebih diunggulkan jelang fly-away race yang akan menguji mental dan fisik pembalap ini karena akan bersisi beberapa kali balapan beruntun. Martin lebih punya potensi bisa membawa nomor start #1 tahun depan yang ia peroleh di atas Ducati Desmosedici namun akan menempelkan nomor start itu fairing depan Aprilia RSGP. Seperti agak kurang fair, namun itu boleh dan bisa terjadi. Bagaimana Martin sendiri melihat hal ini?
“Haruskah Ducati khawatir jika saya mengambil nomor #1? Saya bisa menang, seperti finis kedua atau ketiga. Tujuan saya selalu jadi yang nomor satu, memberikan segalanya. Saya akan berjuang dengan sepenuh hati untuk mendapat nomor itu, juara dunia. Namun, itu hanya untuk saya, bukan untuk Aprilia, apalagi untuk Ducati.” Begitu Jorge mengawali penjelasannya ketika ditanya soal nomor start ‘bergengsi’ ini.
Lanjut, Martin mengatakan alasan kenapa ia begitu yakin punya potensi besar membawa nomor start 1 tersebut ke Aprilia tahun depan, karena ia merasa lebih konsisten ketimbang Pecco dan bahkan Marc yang tahun ini mulai recovery. “Perbedaan antara Pecco Bagnaia, Marc Marquez dan saya?… Menurut saya, saya jauh lebih konsisten daripada mereka berdua.”
“Memang benar saya pernah jatuh dua kali dan melakukan kesalahan di Misano, tetapi dengan lebih sedikit kemenangan, saya berada di posisi pertama klasemen. Itu berarti saya lebih konsisten di setiap lintasan.”
“Apakah saya melihat diri saya lebih kuat dari tahun lalu?… Ya. Saya lebih percaya diri, saya merasa bisa melakukannya, bahwa saya bisa memenangkan gelar Juara Dunia. Dan jika saya ragu, mereka (tim) membantu saya menjadi lebih fokus.”
Lanjut lagi, Jorge Martin kembali menjelaskan hubungan profesionalnya dengan Ducati Corse yang masih memiliki kontrak dengannya sampai tanggal 31 Desember 2024 ini “Apakah hubungan saya dengan Ducati akan memburuk antara sekarang dan akhir tahun?… Saya rasa tidak.”
“Saya hampir tidak memiliki hubungan dengan Ducati, yang diwakili oleh [Claudio] Domenicali dan saya tidak pernah berbicara dengannya, tetapi di trek, dengan Gigi dan para insinyur. Saya tidak berpikir hubungan ini akan berubah sampai Valencia.” – @tmcblog
belum kena ban apes nih…. ekekekekekek
Ucapannya bisa jadi blunder 😅
Bisa juga Ducati gerah dg Martin & Pecco lalu jedarrr MM yg di support gila2an biar Jurdun 🤣
MM93 tidak akan bisa terlalu banyak merecoki perebutan gelar juara dunia karena dalam kondisi normal motor GP23 tidak akan bisa menandingi GP24.
Di musim 2024 ini, semua rekor-rekor lap time bisa dengan mudah dibantai dan dilibas oleh Ducati GP24, siapapun penunggangnya.
GP23 bisa menandingi GP24 saat potensi GP24 tidak bisa di push maksimal, misalnya kalau trek dalam kondisi basah/ licin.
Kesempatan JM buat bisa Jurdun, karena melihat performa tim tujuannya, berat buat doi tahun depan. Termasuk buat Parmac yang taon depan pakai mesin Yamaha, bakal jadi suatu pencapaian banget bisa bawa pembalapnya jadi Jurdun lawan tim pabrikan yang tahun lalu Jurdun.
begitulah martin.. gak ada sungkan sungkanan..
menjadi diri sendiri
konsisten gagal pabrikan merah
harusnya di bold wak “…APALAGI DUCATI” WKWK
apakah ada konspirasi nanti ?
Bagusnya memang Martin yang juara dunia.. 😀
Wajar kalo bicara gitu. Karena memang fakta berbicara dia masih di puncak.
Tapi seperti biasa, never say never 😁 Entah kenapa masih pegang Pecco untuk tahun ini dibanding Martin. Kita lihat 3 seri terakhir mungkin bisa jadi berdarah-darah
jangan bicarain itu dulu,entar kena jinx nangeess
Ingat jorge, jadilah low profile! karena lawanmu di tim merah bukan hanya pecco, ada bestia yg siap mengganggumu. Mungkin saja pecco akan gagal juara dunia karena telah melakukan kesalahan di kandangnya sendiri seperti tahun 2021, tapi jorge juga bisa saja melakukan kesalahan seperti di tahun 2023 kemarin.
aturannya sih jangan banyak omong dulu wakakak
Sungguh menampar
Perbedaan antara Marc dan saya?
Harusnya Hohe jawab, “dia cuma GP23, saya punya GP24”
Martin adalah Martin
Kode alam, kesombongan awal dari kehancuran, awas ain bang martin, apalagi dulu pernah jahat sama madun, kena karma skrg