TMCBlog.com – Sobat sekalian, kita semua paham bahwa posisi rider analyst berperan cukup penting di era MotoGP modern. Sejak beberapa musim kebelakang, Valentino Rossi menggunakan jasa Luca Cadalora sebagai ‘coach’/ analist pribadinya dengan membantu untuk menganalisa gaya berkendara Vale dari pinggir lintasan. Nah, TMCBlog baru dapat kabar bahwa Cadalora akan memilih pergi dari sisi Valentino Rossi nih.
Meski hingga kabar ini dirilis, Cadalora masih ragu-ragu untuk hengkang dari garasi Vale. Dirinya belum memberikan kepastian kepada Rossi apakah masih tetap bersamanya sepanjang musim 2019 berjalan atau akan berhenti. Belakangan diketahui kehadiran Idalio Gavira di pit Valentino pada test Jerez. Maka berkembang lah isu bahwa dirinya yang menjabat sebagai coach team balap milik Rossi, SKY VR46 Team Moto2, sebagai orang yang menggantikan posisi Luca Cadalora. Namun hal itu belum bisa dipastikan kebenarannya.
Sebetulnya Valentino Rossi tidak menginginkan Cadalora pergi, ini bukan keinginan ataupun keputusan darinya untuk menggantikan Cadalora dengan orang lain, karena Vale sangat puas dengan kerjanya dan menganggap Cadalora masih sangat kompeten dalam menganalisa dirinya dan juga memberikan informasi lain dengan pantauan matanya. Cadalora merencanakan untuk mengakhiri hubungan kerja ini karena pertimbangan hadirnya 19 seri balap dalam satu musim dan beragamnya sesi test membuat Cadalora berpikir untuk tetap berkecimpung di arena MotoGP. Faktor U mungkin yah.
Dengan hasil kerja sama yang sangat baik di umur keduanya yang sudah tidak muda lagi, cukup disesalkan juga yah hubungan ini bila benar benar akan berakhir meskipun tidak terjadi gesekan atau masalah antara keduanya. Valentino pun masih berusaha untuk mendapatkan kepastian jawaban dari Cadalora atas rencananya tersebut, namun Cadalora masih menimbang dan meninjau kembali sebelum memutuskan apakah dirinya akan lanjut bekerja bersama Vale ataukah Cadalora akan memberikan posisinya kepada orang lain untuk mendampingi Vale musim ini dan kedepannya.
Nugi TMCBlog
Pakai Nmax
nek kaya kie…penake sing d BC apa.ne yaa mas ???
menunggu komen2 yg menghina mbah,,,???
Kopi sama camilan dah siap ndan
Wah kenapa gak pakai jasa paidi/dharmo dan jajaran klonengan corp nya ya, yakinlah yamaha pasti jos dg mereka
Paidi dharmo adalah ujung tombak beye lokal, kalo mereka diekspor nanti beye sini plonga plongo gk ada pimpinannya
Ngiah ah ah ahhhh
dunia emang begini tak ada jabatan,ketenaran/nama besar yang abadi orang yang ada disisimu akan pergi meninggalkan atau ditinggalkan
sudah sampe Buriram belom Wak haji???ditgg artikel ARRCnya tks
memang sosok pelatih sangat penting, ibaratnya dia bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat
Inget Cadalora inget Marlboro yamaha…
Tapi pernah di Honda juga sih thn 1996 pake NSR Livery starsport yg putih mulus .
Kemenangan Cadalora paling konyol di Nurburgring, dimana Doohan sdh melambaikan tangan tanda kemenangan di garis finish, smentara Cadalora terus melaju, krn emang bener Doohan salah itung lap..hahaha. Cadalora win!
faktor U siapa nih?
cadalora atau si dia ?
ngah…ngah..ngah..
both…
off them..
Mending melintir kumisnya om paitdi
Ngiah ah ahhhh
Ingat cadal…ingat comodo..!!
Masa legend pake mentor segala…katanya LaeGend….ahh ross ross….udah pensiun bebaskan pikiraan mu….nikmati sisa hidupmu…..harta mu cukup untuk kau nikmati bersama anak cucumu…apalagi…..ehmmm ehmmmm….jurdun ke 10…..buang jauh jauh fikiraan itu ….hanya akan menjadi bebannn untukmu….ingat sadar diri….jangan lupa diri ross…..
Merasa kesaing sm uccio