Friday, 29 November 2024

MotoGP Info : HRC Daftarkan Swingarm Deflector sementara Ducati beberkan data efek penggunaannya

TMCBLOG.com – berikut ini adalah Kumpulan informasi menarik dari Arena MotoGP yang bisa tmcblog kumpulkan Hari Jumat jelang FP1 sampai FP2 MotoGP Argentina 2019 nanti. Dari Autosport di informasikan bahwa pada Hari Kamis 28/03/2019  HRC telah membawa desain sejenis Swingarm Deflector Ducati Namun versi mereka. Mereka ‘ mendaftarkan ‘ Ke Danny Aldridge sebagai tujuan agar lolos dan diperbolehkan dipakai di race weekend Termas De Rio Hondo

Namun begitu baik Marc Marquez maupun Alberto Puig masih belum mengetahui kapan Honda RC213V akan mulai menggunakan Part ini. Marc berkata ” Saya tahu Honda dan Tentunya mereka akan mencoba menganalisa, mereka mencoba mengerti fungsi spesifiknya, dan dimana kita bisa improove dengan part tersebut, dan saya yakin semua pabrikan akan mencobanya “

Sementara Itu Alberto Puig mengawali dengan pernyataan bahwa Honda menerima secara menyeluruh hasil Pengadilan banding yang melegalkan Swingarm Deflector Ducati. Smeentara itu menganai Alat serupa yang telah di’ daftarkan ‘ ke Aldridge, Puig berkata : ” Tentu kita nggak tidur, namun untuk saat ini kami adalah seperti apa kami sekarang “

Swingarm Deflector turunkan suhu dan hasilkan downforce

Masih mengenai swingarm Deflector Via Crash.net Gigi Dall Igna membuka semua data efek akibat penggunaan Swingarm Deflector. Gigi Dall Igna mengaku bahwa Ia meng-copy Ide Yamaha untuk digunakan di Ducati. Mengenai data penurunan suhu menurut Dall’Igna Part berbentuk sendok/ spoon ini berhasil menurunkan Temperatur permukaan Ban rata rata sebanyak 7 derajat ( celcius ?)

Namun seperti Juga yang pernah tmcblog duga, Dall Igna mengaku bahwa Swingarm Deflctor itu Juga menghasilkan downforce alias gaya tekan ke bawah dengan nilai sekitar 300 gram atau tepatnya 3 Newton sampai 4 N pada kecepatan 180 km/jam. Angka ini menurut Dall’GIgna sangat minimal dan lebih merupakan Efek tambahan/ bonus saja.

Seperti kita ketahui di pembahasan 4 variabel penentu variabel downforce dari Winglet . . . dalam prinsip Fisika Bernoulli, Rumus antara downforce dan lift-force di aerodinamika itu mirip . .. Rumus gaya angkat/ Lift itu adalah

dimana :

  • Cl : Coefesient of Lift yang berhubungan lurus dengan Angle of Attack, kemiringan dari sudut dari bilah wing
  • 1/2ρ : Densitas ( kerapatan udara )
  • v : Speed ( kecepatan )
  • S : Luas dari sayap

Ini artinya jika di kecepatan 180 km/jam downforce yang dihasikan sebesar 3-4 N, maka pada kecepatan duakali lipatnya semisal 360 km/jam maka downforce yang dihasilkan akan sebesar 9-16 Newton.

Sementara Itu Via GPOne Davide Tardozzi berkata Bahwa saat ini ia merasa bangga bahwa Ducati merupakan Rival Utama Honda. Jawaban ini menyambung opini bahwa terlihat di Qatar Pace Honda jauh lebih baik dibandingkan Qatar tahun kemarin. Dan Peningkatan Honda ini sebagai sinyal kepada lawannya terutama Ducati bahwa Honda telah menaikkan level untuk mengimbangi kontinuitas perkembangan Ducati. Semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

198 COMMENTS

    • Owalah, MengCopy dr ide YAMAHA…

      kemaren ada yg bilang Yamaha gak ikut protes krn Yamaha gak tahu ilmunya…

      langsung dijawab menohok… ternyata ide ini dr YAMAHA

    • Yeekan… yeekann?? Bener perkiraan gw…
      Ducati terinspirasi Spray Deflector yang Yamaha pake waktu wet race di Austria. Dimodif lagi lah sama dia buat di dry race dengan fungsi yg berbeda. Ini kalo di dunia desain namanya ATM (Amati Tiru Modifikasi). Sah2 aja kok. Yg lain silahkan mengikuti, toh alat ini ga membahayakan seperti winglet versi awal, malah menambah keamanan karena membuat ban lebih awet dan ngegrip.

    • Paragraf terakhir ada faktanya, coba liat2 lagi video lap terakhir yg disandingkan atas bawah yg diupload motogp.com di medsos, kelihatan kalo akselerasi rcv meningkat pesat dibandingkan tahun lalu

    • ….. daaan desain winglet swing arm Hnoda pun ditolak oleh Aldridge.
      ini beritanya:

      Honda’s Ducati-style winglet rejected by MotoGP.

      Honda representative approached Aldridge with a similar design for the team’s bike on Thursday ahead of this weekend’s Argentinian GP but homologation was refused when Aldridge was told the purpose of the device.
      Honda’s move was a deliberate attempt to highlight the problems with the current regulations and the FIM decision.
      http://www.motorsport.com/motogp/news/honda-winglet-ducati-rejected-aldridge/4360325/amp/

      drama?
      atau dagelan?
      ?

      • “Honda’s move was a deliberate attempt to highlight the problems with the current regulations and the FIM decision.”
        ————————————–
        Statementnya udah jelas, dagelan dengan satire tingkat dewa………………

    • musim depan sangat bisa sekali terjadi untuk di banned mas Gem. dg catatan apabila musim ini dikiti masih saja gagal jurdun. lebih asik tonton mogotp sampe seri motegi dulu. hehe..

  1. Tanpa itu saja honda nempel, top speednya lebih malah.
    Yakin Ducita ke B Hodna mengejar ke A?
    Bagaimana dg zona B?
    Jangan jangan itu zonanya Hodna..

  2. ” Dall Igna mengaku bahwa Swingarm Deflctor itu Juga menghasilkan downforce alias gaya tekan ke bawah dengan nilai sekitar 300 gram atau tepatnya 3 Newton sampai 4 N pada kecepatan 180 km/jam. Angka ini menurut Dall’GIgna sangat minimal dan lebih merupakan Efek tambahan/ bonus saja. ”

    Terang2an bilang ada efek downforce nya. . Tapi di lain sisi, peraturan menyebutkan parts deflector TIDAK boleh menghasilkan downforce. . .

    Peraturan bingung nih.

    • nawaitu nya sih.. buat mendinginkan bro nug. tpi apa daya klo mmng ad efek downforce nya yg sepersekian nm itu. ibarat kata tak ada gading yg tak retak.. cari yg mulus tetap ada cacat kecilnya. mungkin gt kali yah..pengibaratannye hhehe ?

    • Makanya Aprilia ngotot ya aplg mrka jg dari awal musim sdh mendaftarkan part serupa tp ditolak krn gak lolos regulasi bab efek aerodinamika

    • Bro nug kalau bingung “CD” nya dibalik…

      udah di bahas wak haji peraturan skarang emng ambigu tapi Ducati dipihak statement yg kuat kalau lebih diperketat regulasinya tinggal kasih batas nominal maximal penghasil downforce seperti opini2 …
      dan Ducati juga dah membeberkan diatas nomilanya dan mereka bilang nominal itu kecil sebagai bonus aja …?

    • Ya mungkin aprilia nilai downforcenya lbh besar dari batas / berpengaruh sekali, kalau ducati nilai downforcenya dibawah batas / tdk berpengaruh..
      Kalau saya ga ikut bingung..

      • @Fivaro Berarti ayat di regulasi yang jelas2 salah.
        Seharusnya ditulis, “Parts diperbolehkan selama tidak memiliki tujuan utama memproduksi downforce” Lalu di tulis sub-ayat besaran nilai downforce maksimal.

        Kalau cuma ditulis “TIDAK boleh menghasilkan downforce”, ya downforce sebesar 0.03 Newt pun juga tidak boleh.

        Saya sih gak bingung, Darno aja yang bingung karena udh kepalang tanggung berbuat blunder amandemen 2 Maret.

        Kita liat aja kalo semisal nanti Aprilia, HRC, KTM dan Suzuki bikin deflector serupa dengan besaran downforce 2 – 3 Newt , tapi mereka daftarnya untuk downforce, apakah masih dilarang atau lolos. . Kan besarannya sama kayak Ducati, cuma beda nama.

        Hahahaha

        • namanya tetep “PENDINGIN BAN”! dah itu fix mas nugie, soal hasilnya ga di gubris sama darno, yg penting sesua yg tertulis! kan blogok namanya….mau berlayar kemana ini motogp, sekarang marc dan hodna cuma jadi peterpan di atas kapal bajal laut yg besar dan seram yg seakan akan mau memenangkan pertarungan…teruskan sendiri ceritanya mas nugie….hehehe

    • Nah entu dia, jadi bingung kan…!!! Padahal di regulasi tersirat dan tersurat jelas klw part tsb harus bebas dari efek aerodinamic sama sekali (zero aero), eh itu Gigigusi malah ngakuin (keceplosan koyo e)…, dan anehnya hasil sidang kemarin malah dilulusin padahal sekelas FIM lho….!!!!!

    • Efek downforce nya 300 Nm pada kecepatan 180 Km/h. Efek downforce nya pasti akan bertambah seiring dengan bertambahnya kecepatan. Benda gak, Kang Taufik dan Mas Nugie?

      • Jika di kecepatan 180 km/jam downforce yang dihasikan sebesar 3-4 N, maka pada kecepatan duakali lipatnya semisal 360 km/jam maka downforce yang dihasilkan akan sebesar 9-16 Newton.

        • @Wak Haji: Kalo nilai dari rumus yg wak haji kasih, v(speed) nya pangkat 2 wak, jadi peningkatan kecepatannya bukan linear tp eksponensial.

        • ya bener jg sih wak. sy jg ada kpikiran akumulasi kcepatan yg dihasilkan dan imbasnya trhadap daya tekan kebawah.. ternyata mmng jadi membingungkan bneran. wkwkwk

    • makanya aku nyaranin ducati…eh Dorna kembali refisi regulasi, dari yang “tidak boleh ada efek aerodinamika” menjadi “boleh ada efek aerodinamika dengan ketentuan hal tersebut hanya efek sampingan dari fungsi utama” atau kata wak haji harus ada nilai pasti maksimum efek aerodinamika. klo ga ttp abu2

    • ini lagi rame2nya di forum luar soal blunder darno gegara fungsi “primer” mendinginkan ban, bisa2 ntar di blkg dikasih spoiler macam f1 tp daftarin ny sebagai pegangan buat dorong klwr masuk motor ke pit dilegalkan wkwkwkwk

    • Iya di peraturan nya sudah jelas kalau ada efek downforce maka dilarang, besar kecil nya gak perlu dipermasalahkan lah, wong sudah jelas melanggar.

      Ini yg jadi kontroversi. Standar ganda untuk ducita

    • Nih tak kasih enlightment: biar ga ada down/up force, siripnya kudu horizontal.
      Gitu aza bingung. Pecco bingitnia

      • Sebetulnya Ducati bisa buat deflector angin dengan bilah sirip vertikal. Tapi cuma akan mendinginkan ban tanpa adanya efek downforce. Maka dari itu Ducati pakai desain dengan bilah sirip horisontal supaya ada efek tambahan (baca downforce) yang diselimurkan sehingga terjadilah polemik.

        Tapi sekarang sudah clear, part seperti itu boleh dan semua pabrikan bisa pakai parts serupa.
        Hanya saja, kalau sampai ada pabrikan lain yang dilarang (lagi) maka ini sudah terang2an sebuah persekongkolan. . Hehehe..

    • gigi ngaku begitu karena sekarang part itu udah dilegalkan, kalo sekarang jd dilarang gara² gigi udah ngaku, mau ditaro dimana muka rapi ahmat? bingung kan

      • Mungkin lo makin bingung terkait aturan. Tanda baca, koma, huruf besar atau huruf kecil akan membuat perbedaan arti. Alatnya sama yg satu didaftarkan sebagai deflektor, yg satu lagi didaftarkan sebagai aeropart, gue yakin 100% yg didaftarkan sebagai aeropart pasti di tolak. Itulah fungsinya orang legal menganalisis celah dari aturan seperti ini. Bedanya curang dengan smart sangat tipis. Gue ga tau deflektornya ducati masuk yg mana, karena dokumen proposal pendaftarannya kita tidak tahu, apalagi part yg didaftarkan adalah part prototipe, sehingga tidak ada pihak lain yg tau persis fungsi alat yg didaftarkan tersebut sebagai nara sumber. Coba aja bawa gunting design anti mainstream buatan sendiri didaftarkan sebagai gantungan kunci, bawa ke dalam pesawat. Asal bentuknya memang tidak serupa dengan gunting kebanyakan, pasti bisa masuk. Padahal fungsinya bisa jadi gunting juga.

  3. Kasian bannya,
    Sebelum race dipanasin, pas udah jalan didinginin..
    Tau rasanya engga?
    kaya udah PDKT anget anget, pas udah jalan malah dicuekin.
    Kan KZL

  4. Kalo yg 1 boleh pake, yg lain harus boleh pake. Kalo yg lain ga boleh pake, maka yg 1 harus ga boleh pake juga. Sederhana kan…

    Nah itu mbah Gigi sudah terang-terangan membeberkan ada keuntungan aerodinamika (downforce) dari part tersebut. Sekecil apapun itu kalo di dunia balap, kuntungan tetaplah keuntungan. Tinggal disimpulkan legalitasnya saja dengan mengacu ke peraturan.

  5. Lama” moto gp bukan hanya dikasih sendok dibawah swingarm nya..tapi lama” shock depan pun dikasih kanan dan kiri..begitu jg baut as roda belakang!! ??

  6. Ducati menyerap teknologi yamaha dan honda..
    Tp kalo ecu dkembalikan inhouse lagee ..tamatlah pabrikan lain jd penggembira..
    Kita liat apkh semua pabrikan akan make swingarm deflector ini di argentina..

  7. Apa akoh bilang di komen sebelumnya klw kakak hando ini pasti langsung riset… Dan terbukti kan…..!!!!!! Sultan githu loh. Yang paling sangat dirugikan ya pihak mas duc duc sendiri. Sdh riset keluar uang banyak eh datanya malah di exspose ke kompetator Dan mungkin saja dengan dilegalkannya alat deflector ini kakek yamuha bisa mengatasi penyakitnya selama ini dan klw sampy sembuh bahaya bagi mas duc duc sendiri, ya logikanya saingannya jadi bertambah….
    !!!

      • @pengamat katanya: Klw HRC (kaka hando) cepat tanggap (fast respon) broo, sedangkan YFR (kakek yamuha) lambat tanggap (slow respon)…, smpy smpy semua ridernya pada nyanyi bareng via vallen…. akoh seloooww, mereka (Iwata dan jin jarvis) selooowww…semua selowwww cape dech…..

        • @komandan aming yoi bisa di lihat hasil jepretan poto paddock haerce”ramon aurin” kepala crew jl99 bener2 mendengarkan masukan seorang jl99… Itu yg paling di butuhkan seorang jl99,ngak salah juan Ilansa bilang”ngak nuruti kata hohe,akan datang masalah” terbukti ducate terlalu mengabaikan masukan jl99 waktu masih bela tim tsb sampe 1,5 musim lamanya…

  8. nanti motor matic ane depan joknya kasih begituan mah, nanti kan enak dipake jalan wuss wuss dingin sampe kedalem dalem celana ?

  9. hadeh itu mbah gigi koplak kemarin disuruh beberin datanya malah nyerang winglet honda, sekarang terang terangan dah.
    emang bener kata mike leitner kalo gigi itu licik wkwkwk

    btw pernyataan ducati lama lama ko jadi besar kepala, sombongnya gak habis habis. yok ahh para pabrikan lain bersatu, hancurkan ducati hahaha

    • Ga usah dihancurkan juga hancur sendiri. Dari taun2 lalu juga kalo ngomongin motor, ducs udah paling ampuh top speed nya, cuma sembalap nya yg kurang konsisten ?

  10. Naahh… terbuka fungsi sebenarnya.. tinggal pabrikan lain untuk mencoba dan mendapatkan manfaat dari aerogate tersebut..

    Regulasi yg lucu..
    Nanti lek pas race cuacanya hujan.. ada ide moncong knalpot di arahkan ke ban belakang biar ban lebih hangat..
    Tambahan part lagi..

  11. Emang yaaa mata seorang ahli aerodinamika kyk om Rivola jeli banget..cm dengan ngliat aja dia yakin banget klo deflektor duc duc punya downforce effect yg which is keuntungan buat duc duc..makanya sebelum race qatar,si om Rivola ud negor duluan..ehh yg ditegor kyk orang keabisan alesan..cm ngmg buat dinginin ban aja kq…wkwk

  12. Habis itu ada part yang mendorong udara ke dalam pengapian mesin, tapi gak mau disebut turbo, cuma buat mendinginkan mesin biar kerja radiator gak berat2 banget ?

  13. Gigi Dall Igna mengaku bahwa Ia meng-copy Ide Yamah* untuk digunakan di Ducati

    mungkin terinspirasi saat yamha menggunakan deflectro saat wet race, ini mungkin alasan yamha tidak ikut protes dan wait an see

    • Terlalu banyak politik n drama
      Gigi mengaku copy ide yamaha
      Kemarin bos ducati muji2 kecerdikan insinyur itali
      Ternyata cuma segini

    • 300gr kan klaim sepihak, bisa aja efeknya 1500gr? Dan pendinginan ban adalah bonusnya. Tapi sama Gigi dibalik pendinginan ban utama, downforce bonus. Permainan lidah aja. Ntar juga semua pabrikan bakalan bikin pendingin ban, tapi tujuam terselubung ya berlomba2 buat yanh berefek downforce paling bagus

    • Hampir semua motor di Indonesia kan ada winglet di body depan nya tuh, kira2 berapa newton ya daya tekan kebawah nya ?

  14. Gigi gak konsisten ngomongnya yah, katanya gak ada efek downforce tp di artikel wak haji menurut gigi malah jelas2 mengatakan ada efek downforce sekian newton…kui kepiye jal…

      • ga bisa case closed begitu aja, lihat regulasi dong, “TIDAK BOLEH ADA EFEK AERODINAMIKA” tanpa menyebutkan efek samping atau besaran maksimal tertentu, jd sebesar biji zarah pun (kata Wak Haji) harusnya tidak boleh/ ilegal

  15. Ahirnya sang maling mengakui sendiri kecurangan yg dia lakukan ??
    Udah d bantu ecu , d bantu singlet , dibatu regulasi , planggaran yellow fag g ada pengurangan poin
    Masih aja g juara ?
    Terlalu lah

  16. terus sekarang CERDAS dan PINTARnya gidalgina dimana? mana? mana?
    hahahaha…yakin ini kubu hodna ketawa di pojokan sono noh…haha

  17. Makin seru saja aksi part”‘baru dr pabrikan. sekalian nanti motor yg naik robot saja. biar canggih semua dgn prototype. kan pabrikan dah bs bikin motor jalan sendiri ya.

  18. @santoso: Eh dari dulu kakak hando bukanya gak kepikiran untuk kesana tapi berbenturan dengan regulasi yang ada, kan kemarin protes itu hanya pengen tahu kelegalitasanya sj. Klw tahu begini mungkin dari dulu dulu kakak hando riset wong SSG saja yang jauh lebih kompleks mampu ciptain kok apalagi sendok makan kaya ginian….., dari isi komen anda ketahuan klw anda ini pasti koloni ABH (asal bukan Hando) atau ABM (asal bukan Marq)…..

  19. 4 Newton di 180 km/h ??? ginian yg dipermasalahin? ??? sebagai engineer gw cuma bisa ketawa ??? lumayan lah drama berkepanjangan sampe hampir 3 minggu ???

    • bisa dibayangin efeknya ketika slow corner di mana GRIP ban belakang sangatlah kritikal untuk akselerasi keluar tikungan. Literally nothing ???. terus di kecepatan tinggi malah ngurangin top speed ? ?? ? “downforce” btw ? ?

    • Akakak

      bener ini sederhana tapi dibikin komplek sama NitiZen Mahabenar …orang enginner pd nyengir …mikirnya halah apa lagi ujung2 nya dijiplak juga sama pabrikan lain

      cuma gara2 regulasi …
      pada gak ngeh apa Dorna udah dr dulu ngasih keputusan kontrasepsi eh kontroversial..?

    • Yang 4 Newton itu y tetep downforce, lek.

      Sementara di regulasi jelas-jelas disebutkan kalau deflector yang diperbolahkan hanya berfungsi sebagai pendingin atau membelokkan air atau debris bukan sebagai perangkat untuk menghasilkan downforce. Sekali lagi, bukan sebagai perangkat untuk menghasilkan downforce.

      Dan yang menjadi masalah adalah ketentuan amandemen yang dikeluarkan Aldridge g tersedia di website resmi FIM, sehingga kita sendiri tidak bisa melihat term languagenya seperti apa. Pasal yang menyebutkan “dan”, “atau”, “dan/atau” untuk memisahkan regulasi dan kondisi bisa memiliki makna yang berbeda terhadap enforcementnya terhadap regulasi tersebut. IMO, Langkah keempat pabrikan yang mengajukan keberatan resmi ke FIM udah tepat, daripada berkutat dengan pasal abu-abu, sekalian aj ruling body (dalam hal ini FIM) mengeluarkan ketentuan yang bersifat mengikat untuk memperjelas yang abu-abu itu menjadi hitam dan putih.

      IMO, Dall’igna harus diacungi jempol sifat cerdiknya, khas engineer Italia. Tapi kecerdikannya sekarang menjadi pedang bermata dua, karena yang awalnya berharap hanya dia sendiri yang memiliki keuntungan, tapi akhirnya pabrikan lain juga diperbolehkan untuk menggunakan keunggulan tersebut, dan akhirnya lapangan tempat bermain pun jadi rata lagi……………..

  20. Kalau saya ber opini nih kang taufiq … Kalau memang dukatii pengen buat pendingin ban kenapa siripnya g dibuat horisontal kang jadi agak melebar kekanan dan kekiri kan itu aman dari efek downforce kang n kemungkinan bisa lebih stabil tu motor g getar wkwkkw.. agar tidak memaksakan sirip vertikal yg bisa menghasilkan downforce … Lain hal nya kalau memang dukatii niat membuat itu buat downforce

  21. drama part ternoda sebenarnya sudah tidak perlu untuk diungkit lagi, karena sudah berakhir dg dikeluarkan keputusan part tsb sudah legal, meskipun masih meninggalkan noda. haha..
    anggap saja drama seri 1 sudah tamat. lebih menantikan drama seri 2, dimana semua tim diperbolehkan untuk menggunakan alat tsb.
    drama seri 2 ini yg membuat menarik adalah, apa dan bagaimana reaksi dirni-dikiti sebagai duet “bunga bangkai” ketika hasil drama seri 1 menjadi blunder maut dan bumerang sendiri?
    paruh musim pertama yg seru dg drama-drama paling lucu di sejarah mogotp. haha..

    • saya juga berfikir udah finish pak
      makanya saya ngak nulis penjelsan sebelumnya dari vendor ducati, namun ketika Gigi keluarin angka angka ini nih yang bikin menarik lagi, walau sebenarnya nggakada hubungan lagi dengan soal protest2, cuma soal reveal hal hal yang selama ini nggak dikeluarkan oleh Gigi

      • dikiti mengeluarkan pernyataan tsb, karena sudah memenangkan keputusan akhirnya mas, yaitu part tsb legal dan sah. titik. ini yg jadi pegangan dikiti. besar kecilnya efek downforce yg dihasilkan tidak akan berpengaruh sama sekali dg keputusan yg sudah keluar, karena intinya tetep legal dan sah. dirni mau membatalkan keputusan sah tsb bisa saja, pertanyaannya, apakah dirni memiliki nyali besar untuk membatalkan keputusan akhir tsb? hehe…
        menurut saya, apapun hasil keputusan sebenarnya tidak mengubah apapun, kecuali blunder ke dikiti. yg menarik ketika dinyatakan legal, pabrikan lain tentu jg tidak mau ketinggalan untuk berinovasi menciptakan part “pendingin ban” ternoda ini. hehe..
        setelah semua pabrikan dg inovasinya masing-masing mengaplikasikan part ini, apakah tim dikiti masih di depan atau mundur ke belakang ketika race?
        karena jelas ada 1 tim yg diam-diam sangat berpotensi akan bisa merangsek maju dan mengancam posisi dikiti yaitu tim yimihi minstir. hehe..

  22. semakin cepat motor kemampuan mesin untuk menyebabkan wheel spin juga semakin berkurang jadi enggak butuh downforce, sehingga pada kecepatan tinggi hanya mengurangi aerodinamika motor, alias top speed berkurang ? downforce dibutuhkan ketika berakselerasi dan cornering, karena efeknya menambah gaya normal yang diterima ban. gaya normal berbanding lurus dengan friksi ?

    • @mentega lah kata mbah gigi 3-4 newton itu bonus (keuntungan), kalo gk ada gunanya dan cuma ngurangin topspeed ya pasti gk dipake atau gk didesain menghasilkan downforce, misal dibuat scoop nyamping kaya scoop rem depan

    • Saya rasa om mentega ini butuh belajar lagi deh ttg peebandingan antara besaran downforce yg di dapat dari aerogate dgn kerugian dark aerogate di swing arm itu..

      Knpa semua pabrikan tertarik.. secara analogi aja sudah bisa di tebak.. jika keuntungan downforce itu sangat berpengaruh terhadap hasil race..

      • Mentega engineering yg sudah expert dalam masalah begituan,sampai2 doi bilang orang ga selesai balap pun tetap dapat point bener2 sudah sangat expert gak beda jauh ama jimoo sama2 super expert…

    • Situ ngaku engineer, tapi ngomongnya bertentangan. Jelas-jelas rumus lift meningkat secara eksponensial ekuivalen dengan penambahan kecepatan. Dan wing itu fungsinya juga untuk mengarahkan aliran angin, bukan semata untuk menambah drag.

      Memang pasti ada efek terhadap kecepatan seara keseluruhan akibat adanya drag, tapi efek drag pun bisa diminimalisir dengan merubah arah aliran udara, sehingga muncul vortex. Pada merhatiin g, kenapa penerapan aero part yang kontroversial itu bersamaan dengan penggunaan body part pada ban depan…….

  23. yg perlu digaris-bawahi dg sangat tebal adalah, dikiti ini sudah menantang terbuka semua pabrikan untuk ber”inovasi” dibalik regulasi dagelan karya dirni mogotp.
    dikiti ini sedang memprovokasi para pabrikan untuk memancing pelanggaran regulasi. terutama pabrikan “itu”. ketika dirni menyatakan pelanggaran, otomatis poin keseluruhan akan dihanguskan. siapa yg paling diuntungkan?? hehe..
    dikiti-dirni ini sudah saling mem”back-up”. dikiti sedang memerankan peran alcapone.
    untuk mengalahkan hadno sang rival utama secara h2h, jelas dipastikan dikiti saat ini tidak bisa dan tidak mampu, makanya perlu dukungan diluar faktor paket motor, yaitu regulasi. siapa yg memegang peranan regulasi? yaitu dirni.
    apakah hal tsb licik? iya pakai banget. tapi dalam bisnis ini yg dinamakan “langkah cerdas”. hehe..
    sama persis dg caranya alcapone dalam menghadapi musuh-musuhnya

  24. abis ini ada yg pasang tabung N20,alasannya karna pembalapnya suka model nya,kalo ada keuntungan performa berarti cuma bonus,wkwkwkwk

  25. yuk yamaha dipake lagi swingarm deflector nya,,
    sapa tau efek ban belakang yang cepet abis bisa diatasi,,
    spinning2 nya itu lho..
    drpd kemaren pke swingarm yg dibolong2in,,
    ga ngaruh buat dinginin ban,, mending pake deflector..

  26. Kemarin kemarin gw salut sama Duciti la setelah ngikutin drama aerogate makin kesini kok duciti jadi menjijikkan apalagi kalau emang benar terbukti permainannya pakek menggunakan/melihabatkan dorni
    Benar benar mafia talent

  27. Seiring berjalanya waktu dan semakin terkuaknya keanehan2 regulasi khususnya pasal2 terbaru mampus gak tu ducita.bisa bisa ntar kalau WSBK juara orang ngiranya juga juara dari hasil pasal karet

  28. aseli bikin bingung aja, apa ada unsur politik ya..
    Tinggal bilang maksud & tujuan dari hati yg paling dalam. Terlepas dari konsekuensi yg terjadi.

  29. Yang menang banyak y HRC. dengan pengembangan mesin RC213V yang semakin mendekati mesin GP19, dapat bonus aplikasi part yang udah jelas legalitasnya. Sementara yg paling merana, insinyur Yamaha yg cuma misuh-misuh kenapa kmrn mikir desain deflectornya cuma buat mecah cipratan air sehingga bentuknya kaya bajak, alik-alih kaya sekop buat mengalirkan udara ke atas.

    Dan kedua pabrikan itu naik level lagi menjauhi pabrikan lainnya. Yamaha yang membawa ide awal deflektor, malah masih terpuruk. Sementara Suzuki dan Aprilia yang dari sisi kekuatan modal jauh di bawah dua counter partnya (Honda dan Ducati), langkahnya sedikit tertahan. Sisi positifnya, yah setidaknya Yamaha tidak lebih jauh tertinggal lagi dibandingkan Suzuki di musim 2019 ini.

    • Kalau kata jimoo sang expert ahli analisis bilang
      Yamaha mmg bkn kaleng kaleng. pelopor inovasi yg terbaik..itu arm terbalik creator ymha skr jd standar baku.

  30. Wak haji mau tanya, Aprilia kalau kagak salah pernah juga mengajukan design deflector spt duc,tapi di tolak.
    Apakah Aprilia pernah test deflector tersebut belum ya Wak,kalau sudah ada data berapa besar downforce yg dihasilkan apa tidak,,?buat pembanding pernyataan gigi

  31. dorno dan pim keluarin regulasi balap harusnya semua model fisik beserta feature semua tim harus sama.. kecuali mesin harus beda udah itu aja.. eh ama stiker skotletnya biar tau yg mana rossi dovisioso marquez dll.. wkwk

  32. Mentega engineering yg sudah expert dalam masalah begituan,sampai2 doi bilang orang ga selesai balap pun tetap dapat point bener2 sudah sangat expert gak beda jauh ama jimoo sama2 super expert…

  33. Team Mafioso ng Ferarri di F1 ini nambah satu lagi Ducati haahahaaha, kebanggan semu lah juara ngakalin regulasi. salah Dorna juga terlalu banyak grey are

    • Lha, Ferrari dan Ducati kan emang deket. Enzo Ferrari dan Fabio Taglioni kawan deket, bahkan desmodromic-actuated valves katanya saran Ferrari kepada Taglioni. Saking deketnya, sampe-sampe Ducati yang juga make lambang prancing horse untuk menghormati Francesco Baracca (Ace Italy era WWI) rela g menggunakan lambang itu lagi biar bisa dipake Ferrari.

      Sejak 2003, Ducati dan Ferrari juga disponsori perusahaan yang sama, Phillips Morris. Bahkan saat race pembuka Formula One di Melbourne, tebak siapa yang jadi tamu VIP Ferrari untuk melihat lebih dekat mobil Vettel……………..

      • Indeed, saya jadi benci F1 gara2 si mafioso ferarri ngerjain idola JPM sama Vettel heheheheeh jgn sampai berlanjut oni drama SpoonGate

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP