TMCBLOG.com – Jika saja Marc Marquez tidak dadah dadah ke Fans di tribun saat jelang dua tikungan terakhir tentu Jarak antara Dia dan Valentino Rossi tidak hanya sekedar 9,816 detik . . . Kalau menang boleh dong pake kalo kalo-an kata netizen 😀 . Valentino Rossi berhasil nyelip diantara Pembalap yang diperkirakan akan terus fight neck to Neck sampai akhir musim Marc Marquez dan Andrea Dovizioso , seraya memperlihatkan dirinya tetaplah The Sunday Rider. Ini juga akhirnnya menjadikan Pecah Puasa Podium bagi rossi yang terbentang semenjak Tahun 2018 yang lalu. Tentu akan menarik membahas analisis Strategi dan Fakta Fakta lapangan Yang terjadi di Track, namun Kali ini kita akan bahas dulu data data dan Fakta hasil race MotoGP Argentina 2019 ini
Ini Juga mengartikan Point Total hampir sempurna 45 point Marc tidak bisa disamakan Oleh Andrea Dovizioso Karena terhalang Oleh Rossi. Pasca Race di termas ini Jarak point antara Marc Dan Andrea mengembang menjadi 4 point. Honda Pun berhasil menjawab Lunas tantangan Gigi Dall’Igna perkara ‘ . . mengalahkan kami di Track ‘ Pasca ditolaknya Banding soal swingarm Deflector awal pekan kemarin. Mungkin ini sebabnya Gigi hanya bisa termenung dipinggir Pit Lane saat Seremoni Parc Ferme ya ? Jack Miller leluasa hadir sebagai pembalap Independen Terbaik di race ini. Selain karena tidak ada pesaing terdekatnya, Cal Crutchlow namun secara data Miller ini memang layak berada di top 5 setelah melihat torehan pace dan speednya disepanjang race weekend mulai dari FP1 sampai Warm Up
Banyak perbahan Posisi Klasemen pasca Race Di argentina ini selain tukar tempat antara Marquez dan Dovizioso. Valentino Rossi Naik Ke posisi ke tiga, namun gelar Master Of Overtake yang disandangkan Oleh para Netizen kepada dirinya di race pertama setelah finish P5 dari start P14 langsung dipatahkan Oleh Alex rins. Rins yang pasca Race Argentina 2019 berada di posisi klasemen ke-4, di race termas kali ini memang cukup Fenomenal. Setelah Start dari Posisi start 16 ia berhasil finish di Posisi finish 5. Petrucci berada di posisi 5 Klasemen disusul oleh Duo LCR Cal Crutchlow dan Taka Nakagami.
Honda memimpin Klasemen Konstruktor dengan 41 point ( dihitung dari point Rider yang finish paling bagus ). Sedangkan pada Hitungan Klasemen team yang dihitung sebagai akumulasi point yang dikumpulkan ke-dua Pembalap dalam satu Musim mengantarkan Mission Winnow Ducati team memimpin dengan 61 Point. Jorge Lorenzo Yang masih recovery cidera dalam Upayanya cepat beradaptasi dengan RC213V membuat Repsol Honda hanya bisa puas berada di posisi klsement dua dengan point 52 disusul Monster energy Yamaha dan LCR Honda.
Joan Mir dan fabio Quartararo mengalami posisi finish Yang bergantian pada dua Race pembuka Musim 2019 ini so Point akumulasi esmeentara keduanya pun mirip yakni 8 point. Namun Karena Fabio menorehkan Point paling fresh, maka Fabio memimpin secara Official sementara.
Cal Crutchlow berhasil mempeoleh 3 point Yang berharga di race ArgentinaPasca penalti harus masuk pitlane karena kedapatan oleh Race director melakukan jump star sehingga membuatnya masih bisa tetap bertengger di puncak Klasemen sementara pembalap team Independe/ Satelit diikuti Oleh Nakagami dan jack Miller. Sementara itu LCR Honda memimpin sejauh 20 point dari Pramac racing
Perubahan besar besaran Mesin Honda RC213V Tahun 2019 yang dipakai Marc, Jorge dan Cal memang ngeri. Top Speed tertinggi dipegang Oleh Cal Crutchlow 334,4 km/jam sementara Marc Marquez berada di posisi ketiga mengapit Jack Miller Yang hanya 0,1 km/jam lebih cepat dari dirinya.
Ini artinya Hodna berhasilmenaikkan Top speed sebesar 1 koma sekian ketimbang race weekend Termas Tahun 2018 yang lalu. Aprilia dan KTM Pun soal Top speed di 2019 ini telah berbenah banyak Dua bersaudara Kandung beda pabrikan Aleix dan Pol Espargaro berada di posisi 4 dan 5 soal Top Speed dan menyentuh 330-an km/ja. padahal tahun 2018 di Track yang sama Aprilia dan KTM hanya menyentuh 320-an km/jam soal Top Speed
RESPECT 🙌@marcmarquez93 and @ValeYellow46 shake hands after the #ArgentinaGP race 🤝 pic.twitter.com/QvRAcFqfHL
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) March 31, 2019
Dan Bener Yamaha M1 masih kurang soal Top Speed ini bahkan dibandingkan engan sesama Inline 4 Suzuki GSX-RR. Namun Beruntung Rider kaya pengalaman, valentino Rossi Hadir di depan dan berhasil memaksimalkan M1 bahkan untuk menutup speed Dovizioso di Lap terakhir.
Taufik of BuitenZorg
Pertamaxx
bgmn bs dovi yg tak prnh terkalahkan saat duel head to head vs mm tp vs Rossi dg situasi yg sama dovi keok…
ini perlu jd pelajaran buat mm bgmn hadapi dovi
mksh 46
Sombong amir, Kucluk g d kadali y blm tntu mnang tuh Dovi nglawan Kucluk… Rossi jg ??
Gubbrraakk . .
Ngimpi dia..cuci muka pake air kuning ekekeke
wkwkkw prasaan Mamakes sering menang deh vs dovi..buktinya Jurdun terus..
Ga terkalahkan pala lu peyang ?…musim lalu dovi brp kali dikalahin MM sampe si dovi crash…memang lebih susah dovi tidak spt pak tino yg begitu mudah di kalahin MM berkali2 ?
Mbak nia ngelindur apa?
Dovi aja bilang setragel kok. kmrin di losail kemana aja pas dovi-markes fight? Harusnya kn bisa ngalahin dovi?
Saya jg suka liat rossi balapan, cuma kalimat anda kok lucu
Pfffttt
Rossi klo hatinya lagi seneng adem mao jabat tangan..
Musuhan di Argentina, baekan di argentina wkwkwk
mungkin Rossi juga sudah bosen dengan drama di MotoGP
Kok ngakak ya baca komen nia ini, mestinya pak tino belajar dari marc gimana caranya ngalahin mereka sambil dadah2 sama joget2 pas mereka lagi duel head 2 head
Siap
bukan April Mop salut untuk semua rider.
Podium 2 yg d rampas…. Kucluk jagoanq ?
Margondel lagi nih prediksiku juara dunianya.
Rider gendeng yo margondel ewer ewer…..
Sapa yg kmrn bilang nantang kalahkan ducati di track, wadaw…. ma yamehek yg lg penyakitan aja keok, nantang segala tuch dah dikepret ma honpret n yakampret. Rasain noh dukapret.
huahahahahhahahha
Nasib kurang beruntung melanda neng vina dan Franky, sakno tenan Last lap tinggal finish malah ndlosor
@Abdul: iya yah knp kedua pasukan kakek yamuha team haru biru kompakan pada “nyeleng ria” …(coba pinjem kata kata beye dulu)
Jadi, Yamama lebih suka kondisi beginikah? Yang satu pembalap lejen hampir pensiun dengan fans yang mungkin masih paling banyak. Satunya pembalap ala kadarnya yang menyamakan diri dengan pembalap alien. Jauh mendingan Sijuki sekalian pembalap muda dua-duanya dan lebih hebat daripada MV12.
@FBS sejati: yoi broo, padahal kata gerombolan militan “tante sizuka tanpa BPJS gak bakalan bisa kompetitip……!!!, kayaknya hasil dua race kemarin sdh cukup menampar muka, membuka mata dan menutup mulut mereka…….!!!!
Padahal marq pake belakang soft lho, kok bisa awet di gas pol dari awal sampe finish
wah ini arahnya soal ghoib ghoiban lagi nih . . . stop style beginian, ayo kita mulai smart thingking dan belajar metodik membaca data
silahkan baca artikel yang ini ya : http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2019/03/30/analisis-marc-marquez-di-fp2-termas-2019-aku-masih-seperti-yang-dulu/
19 lap dia pakai hard soft, dia sudah riset, gak ada ghoib2an, menurut saya MotoGP main data bukan Main perasaan
Pembaca IG wak, harap maklum
Upss sory wak bukan maksud saya menyinggung ban Ghaib, cuman heran kok bisa memanage ban soft sampai akhir padahal gas pol dari awal, berbeda dengan ban depan yg minta hard
mungkin lebih k faktor ergonomi dan COG dari marquez kali ya hhe.. yg lebih mmberikan stress k ban depan. inget dulu msih pake BS marc sering masuk tikungan dgn sedikit wheelie. klo skrg dgn michel uda ga ketara lgi. tpi honda mmng pny issue di ban depan yg mudah tergerus bahkan kompon hard sekalipun terasa sperti soft
Jadi makin lebih Percaya dech klw kaka hando kemarin ngajuin deflektor cmn buat mengetest kinerjanya si danny doank, wong rcv gak ada masalah kok dengan ban belakangnya dikasih compound soft saja masih lancar jaya, jadi buat apa pasang alat gak karuan kayak gituan….., tapi klw buat variasi dan mengecoh kubu lawan sih sah sah saja…. !!!
MM sudah simulasi race, prediksi dan riset di free practice..
dia langsung ngacir pake ban soft itu supaya meminimalisir duel yg bikin ban cepet habis, contohnya dovi yg pake ban sama kyk MM tapi kompon habis pas last lap dan dengan mudah di salip rossi yg pake ban hard.
ban soft + sering duel = ban cepet abis
no more ghoib!
ente yakin marc gaspoll dari awal sampe akhir? minum kopi di mari bahas motogp jgn lupa nyomot pisang goreng bro…semua ada kertasnya, eh datanya…saya tak pesen kopi jahe gepuk satu ya wak, yg pedes jahenya..hehehe
btw Bang Haji,… denger2 Cal Crutclow Ngamuk karena kena penalti..?? bener gak?… liput ala Bang haji dong…
udah di artikel baru, lengkap sama barbuknya http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2019/04/01/lcr-honda-kecewa-akan-keputusan-race-direction-soal-cal-crutchlow/
jadi karna sebelumnya di FP2 MM93 udah berhasil melakukan simulasi dengan ban belakang soft dan bisa dominan di angka 1:39-an yg hasilnya berbanding lurus dengan saat race. Hmmm…memang bisa dilakukan jika motornya udah “trouble free” jadi tinggal memaksimalkan segala potensi yang ada.
Susah ngalahin nya, setara aja belum bisa menang, apalagi dah ketinggalan. Yamaha memang gak sinkron klw masalah top speed. Top speed nambah susah controlenya , top speed kurang gak bisa jabanin honda
M1 sekarang banyak operasi plastik, akui aja emg paduka hohe yg bisa menikmati M1, mbah lejen udah pikun lupa rasanya nunggang klimax sama M1, setelah di-KO sama desmo yg seneng main atas kecepetan, M1 jangan dijadiin transgender, disaat RCV sudah mulai gak binal lg meski tetep selalu tinggi
kayanya baik, hodna, dukati, maupun yahaha enggak ada yang bermasalah dengan pemakaian ban ya wak? kirain track ini abrasinya tinggi, ternyata cukup menggunakan soft rear bisa bikin gap sampai 9.8 detik
To abdul:
No offense bung tapi kalau pendapat saya Marquez merupakan tipe rider yang senang late breaking pakai rem depan dan memang jago dia imo, perasaan kalau dia mau masuk tikungan pasti ban belakang terangkat terus hahaha, jadi mungkin itu alasan kenapa dia minta ban depan hard dan belakang soft. Atau mungkin sasis RC213V 2019 sekarang lebih condong berat di depan kali haha, jadi ban depan yang lebih tersiksa dibanding ban belakang. Intinya Marquez memang rider yang sangat cocok sekali dengan karakter RC213V.
rcv tidak ada masalah dengan spin. yang membuat saya binggung dlu honda bs membuat v4 dengan screamer bs optimal. yang secara logika v4 dengan screamer akan sgt liar karna bsarnya power engin. tpi knp tidak dengan rcv. mengapa pabrikan lain tidak mengamati itu. selagi tim lain tidak mengamati itu tidak mengetahui rumus atau kuncinya. aq yakin honda akan trus menguasai motogp ataupun wsbk jikalau honda mau
Neng oceania, jimoo, blue banned ditunggu celotehannya. Oya lupa, bung pengamat juga nih..
Selamat buat
MM93
VR46
AD04
Marques Gilaaaa…!! semua orang ditinggal se kelurahaaannn…
hahahaaaaa..
tapi seru lihat betapa Fighting Spirit Rossi yg amazing itu,… keliahatan banget strugle nya Rossi utk melawan Dovi…
mantap Wakkk…
Hehe… Aq mlh yg kcewa, bro.
G bs liat Kucluk battle ma Marq, battle ssama RCV… Spa yg lbh cepat nyampek grs finish ?
ngeri bro punya motor yg terlalu inferior, cukup digas aja langsung kesalip. tapi dovi seperti tidak berkutik di lap akhir2, sebegitu tidak cocoknya kah sirkuit ini dengan dukati?
wah.. ga sabar nunggu artikel race analisys pasca gp sragentina nih.. hhehe
udah di post di twitter MotoGP, race pace MM93 paling konstan dan stabil, dominan di angka 1:39an sesuai pada saat long run di FP2
thanks bro… ☺
@reiju gk main twitter nih, lagian analisis pasca race adalah menu khas dan favorit warung tmcblog
oh iya, skip saja mas 🙂
Hmmm aku ketidruan wak ga lhat lgsung .
Tp gpp joss mm93 vr46 juga
Salutlh bwt yamama, aplg dgn sijuki ?
wajar marquez menang, karena sepenglihatan saya dan saya ukur melalui gambar. kelihatan bahwa header knalpot rcv lebih kecil yak seukuran paralon keran air. saya juga melihat efek bandul yang berat, karena menurut ilmu fisika menyatakan bahwa kalo bandul itu berat berarti bandul tersebut tidak ringan
#pengamat dari segala pengamat
Klu sy liat.. stangnya markes tidak lurus tp kyk stang rombong bakso..
Jadi bahu bisa lebih nutup shg efek aerodinamika lbh bagus.
Itu menurut pengamatan saya sbg ahli bacot
anjerrr.. ???
Udah di jawab sama.sang master bro,mencengangkan kata beliau perform rcv
This makes my day, lmao ?
“Dan Bener Yamaha M1 masih kurang soal Top Speed ini bahkan dibandingkan engan sesama Inline 4 Suzuki GSX-RR. Namun Beruntung Rider kaya pengalaman, valentino Rossi Hadir di depan dan berhasil memaksimalkan M1 bahkan untuk menutup speed Dovizioso di Lap terakhir. “,
Tamparan keras buat YFR. mau sampe kpan trlalu brgantung sm skill pebalap dan layout sirkuit yg dukung. smntara yg lain udah adu topspeed
harus ganti V4?
Ga juga..paling tidak, samai usaha suzuku
Header kcilin ja skecil mgkn… Klw prlu sisain 1-2mm, plus psang kulkasbox.
…psti kontender jurdun! ??
tidak semudah itu untuk mengganti v4 klo masalh spin tidak teratasi sebesar2nya power mesin retap akan sia2. benar perkataan rossi dulu ada sesuatu dengan rcv. dimana dlu dengan v4 dan screamer bisa optimal. jelas klo tidak ada alat yang mengontrolnya jelas v4 dengan screamernya akan seperti badak yang sulit di kendalikan. tapi rcv optimal di segala track walaupun sekarang bukan screamer jelas tim honda punya rumus tentang traksi yang mungkin pabrikan lain tidak mengetahuinya. menurut pandangan aq sih kalo tau rumus tentang traksi maka bisa membuat slip rotari bekerja otomatis yang bisa membuat optimal laju roda disgala track tikungan basah maupun lurus. optimal loh bukan juara. klo juara. bth dukungan rider dan tim. nah itu sesuatu yang ada pada rcv. itulah jawaban yang mungkin jadi pertanyaan rossi. yang seharusnya tim yamah mencari tau. mnrt pandanganku loh
salaman mereka, respect !!
Ada apa dgn Motornya Mir…
Sayang moto2 dimek ndlosor….padahal dah nongol namanya di layar tv…..
terharu saya, mas taufik,,
liat 46 salamin 93,,
demen liat akur2 gt..
semoga komentator disini jg jgn saling menjelekan,,
pada akur gt kn,,
amin
sabar bro, komen artikel motogp sementara ini tetap kondusif dan bahkan sangat membangun
thks to pak pulisi Nug 😀
tapi wak, komen di warung ini makin kesinii bahasanya tinggi bener…mau ngetik sekarang rasanya dag dig dug ser,…apalagi soal motogp, saat ini pembahasan motogp di warung ini suasananya udah kayak kondisi di ruang media centre, opini dan isu2 yg beredar sudah ada backup data, dari data artikel terdahulu, komentar dari artikel tahun 2012 pun muncu! ini kayaknya seru para konsumen di warung ini besok di data trus pas motogp mandalika di kumpulin di satu padock khusus wak, sebelahan sama padock race direction! cakep…
Sama ane juga seneng bgt
Yah walaupun tidak akrab tp rasa respek tetap harus ada
Rossi sudah membuktikan omongannya
Dia yg ngajak salaman ketika dia merasa itu perlu
Hal umum ketika pembalap yg dibelakang memberi selamat kpd yg finish duluan
Mungkin kasus aerogate mengurangi sorotan hub kedua pembalap
Lah itu kan drama lama, sekarang ganti drama Team vs team
“Kemenangan hanya masalah waktu”, Jorge Lorenzo.
Buset, Gigi termenung di pojokan di bahas juga, sakit wak hehehehe… pa lg master of overtake hihihi.
Beban sedikit agak terlepas, hal2 yg menjadi hiruk pikuk belakangan ini di tabok dg lunas 12,3 detik ???
Si ngunuo langsung ilang ditabok 42ins ?
Plus pengaruh head.muffler rcv yg pas sizenya bro jadi torsi ledakan power mesin lebih plong… Kalau kata bung pengamat paket rcv memang udah komplit…
Makan tuh sendok semen…???
Saya itu suka mbaca komen komen para pembaca tmc blog yang kadang unik dan mbiking terpingkal…matur nuwun para partisipan tmc…kira buat ketawa minus gontok gontokan saja ya….
Lumayan jadi hiburan ditengah hiruk pikuk pemilu
kena pinalty ride through pit lane, crutchlow kehilangan 30 detik, gap crutchlow wkt finish dg mm 31,398 detik. sehingga kalo tdk ada penalty, crutchlow hanya tertinggal 1,398 detik dari mm alias podium 2.
Iya juga yah, tapi pasti ada perlawanan di pack kedua
CC35.. topspeed.tertinggi.. lap time terbaik ke 2…
wak haji buat analisa race CC35 vs VR46 vs DV04…
abaikan MM93 untouchable…
Kalo menirut saya wak motor suziku ini bagus untik race pace, tapi waktu nyari time attack emang kedodoran entah kendalanya dmn, makanya posisi start mereka (rins dan mir) ga terlalu istimewa, contoh time attack bagus race pace nya kedodotan : vinaless
Bedanya, yang satu mesin angkot super. Yang onoh angkot KW-KWan. Namanya KW ya bagus di awal doang kecuali udah dapat posisi bagus. Kalau yang super kan keliatan kualitasnya ketika memang harus diuji di battle race meski start belakang. Jadi bener itu slogan Sijuki FU-FI, Loe boleh start duluan, gue finish duluan. Sijuki harus adaptasi lagi dengan limitasi konsesi. Udah duit sedikit, SDM juga sedikit, ya mau gak mau kan mikirnya juga harus lebih keras, pakai komposisi pembalap aja muda-muda dan bayaran mungkin paling murah. Gambling. Tapi kalau mau survive dalam kondisi terbatas emang kudu muter otak.
yah neng vina udah bilang sendiri seh, doi pembalap yg gak bisa cepat klo gak run sendirian, diiiaaaar jago FP doank nih, klo dia bisa maksimalin M1 mungkin bisa ky paduka hohe si touring, sayang sekarang M1 banyak dioperasi plastik jadi transgender jadi sudah ngeluk’e 😀
Kalau kata bung jono ada di mental,mental si pina masih ah sudahlah…
Koreksi dikit wak n ane yakin bukan typo
Yg sombong nantangin bukan gigi
Tp claudio domenicalli via twitter
Kayanya nih orang gak belajar jaga omongan sejak kasus kekecewaan jolor
idem bro.. pandangan sy jg demikian. yg gecor ya mulutnya ya si claudio itu. mulai dari era rossi gagal di ducati statementnya mmng kontroversial. gigi mungkin ikut pusaran para petingginya tapi omongannya terkontrol lebih ke hal teknis.
orang mau sombong atau apa lah, kita cere2 ini mending enggak usah terlalu dipikirkan, toh enggak ada efeknya dengan kehidupan kita. kalau jadinya keluar kata2 yg tidak baik cuma nambah dosa ? fanboyism ?
ho oh bener juga ya . . ya mungkin Gigi termenung membayangkan omongan Bosnya ya ? 😀
Wak, request di artikel analisis termas kalo boleh dibahas kenapa style MM cocok banget sama Termas padahal bukan counter-clockwise..
lagi proses bro, lagi masukin laptime satu satu nih 😀
Analisa CC35 (minus penalty) vs VR46 vs DV04..
Baca artikel kalo kagak baca komenya ibarat pup tp kagak cebok .ada yg aneh rasanya gmnaa gitu .
mantap prediksinya bosque 😀
Wkkkk… Om @taufik penuh dengan “satir” ke komentator disini…
“Seandainya / kalo kalo-an”, “gelar master of overtake” pakai huruf bold lagi… ??
Bahkan posisi gigi yg termenung di pinggir pitlibe pun dimasukan ke post… Wkkk
thermas de rio HONDA
ini memang sirkuit khusus karakternya rcv banget prediksiable lah
so lets forget the champions
battle for second position is very amazing n high andrenaline.
Honda ini kaya ngomong ke Ducati: Lu jual gua beli
Betul bro Rossi hebat vs Dovi tapi mati kutu saat vs mm
jangan lupa kata mr.engineer bandul crankshaft juga menghasilkan downforce yang membuat rcv kompetitif
waduh balapan dibikin rumus seperti itu
boleh lah kalo mau begitu sudut pandangnya
tapi diitung lengkap dong bro
jgn dihitung pas VR menang doang
biar tidak terlihat seperti anak kemarin sore
AD04 vs VR46 head to head
qatar 08 : AD04 win ( 1 vs 0)
mugello 09 : VR46 win (1 vs 1)
sachsenring 10 : AD04 win (2 vs 1)
laguna seca 10 : VR46 win (2 vs 2)
sepang 10 : VR46 win (2 vs 3)
estoril 11 : AD04 win (3 vs 3)
le mans 11 : AD04 win (4 vs 3)
mugello 12 : AD04 win (5 vs 3)
silverstone 14 : VR46 win (5 vs 4)
qatar 15 : VR46 win (5 vs 5)
austin 15 : AD04 win (6 vs 5)
qatar 16 : AD04 win (7 vs 5)
assen 16 : AD04 win (8 vs 5)
silverstone 17 : AD04 win (9 vs 5)
qatar 18 : AD04 win (10 vs 5)
mugello 18 : AD04 win (11 vs 5)
assen 18 : AD04 win (12 vs 5)
valencia 18 : AD04 win (13 vs 5)
argentina 19 : VR46 win (13 vs 6)
fyi
dibanding DP, AD lebih sering menyulitkan ketika dog fight dgn VR
sampai sempat dikasih gelar “rossi slayer”
bahkan saat debut dengan jir scoot dia sempat menang duel dengan VR
inget motor kelas 2 rcv melawan kombinasi VR n M1 di masa jayanya
Mantab maen data begini.. Paling ntar ngelesnya waktu dulu belum pake usb sama ecu pireli makanya ga bisa dijadiin patokan wkwkwk
Njirr dikasih data panjang sama @lia mata @jimoo berkaca kaca bacanya .malam2 yg dia jalani akan semakin pilu dan bantal yg selalu setia menemani kesedihanya akan semakin kuyup oleh air mata .
Acara menghibur diri tp saya suka omongan’a gk terlalu ngelantur kemana”???
yg jelas jagoan saya Nakagami konsisten di 10 besar
dan jack miller layak gantiin Petrucci
btw.. Alex rins gila sih overtake”nya
Cal gila…penalty masuk fit masih bisa no 12. Honda mengerikan! Nggak yakin marquez menang mudah kalo cal nggak kena penalty. Minimal pasti podium 2!