TMCBLOG.com – Dengan Maksud untuk mengendalikan laju pertumbuhan kendaraan bermotor serta mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin tinggi di Jakarta, Pemerintah Provinisi DKI Jakarta untuk menaikan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ( BBN-KB) kendaran bermotor. Hal ini tertulis secara jelas dalam surat edaran salinan Peraturan Daerah ( Perda) Pemprov DKI Nomor 6 Tahun 2019 mengenai Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 Tentang BBN-KB
keterangan dalam Perda Nomor 6 Tahun 2019 itu berbunyi : Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengenaan tarif BBN-KB terhadap dampak kemacetan lalu lintas, maka Pemprov DKI Jakarta memandang perlu melakukan penyesuaian tarif BBN-KB yang lebih proposional dengan tujuan diantaranya adalah mengatasi kemacetan lalu lintas dengan tidak mematikan sektor industri otomotif dan memanfaatkan hasil penerimaan BBN-KB untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta moda dan sarana transportasi umum
kenaikan tarif BBN-KB sendiri tertuang dalam perubahan Ketentuan ayat (1) Pasal 7, yang menjadi :(1) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing-masing sebagai berikut :
a. Penyerahan pertama sebesar 12,5 persen (dua belas koma lima persen) : dan
b. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1 persen (satu persen)
Sebelumnya, dalam peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, BBN kendaraan bermotor ditetapkan sebesar 10% untuk penyerahan pertama. Sementara untuk penyerahan kedua dan seterusnya masih sama, yaitu 1%
Peraturan tersebut sudah ditetapkan Resmi per-11 Nopember 2019 dan akan berlaku mulai 30 hari semenjak Tanggal penetapan yang artinya BBnKB di jakarta Baik untuk kendaraan Roda empat maupun sepeda motor naik 2,5 % dari awalnya 10% menjadi 12% pada 11 desember 2019. BBnKB adalah salah satu Variabel utama pembentuk nilai angka Juga On The Road sehingga bila BBnKB Naik maka Harga OTR akan juga Naik sob . . so Siap siap saja yah
Taufik of BuitenZorg
Biar ga macet lah ya
Kesempatan dalam kesempitan wak… tetep aja melonjak..
Ke jakarta aku kan kembali…
Justru motor makin banyak…
Tidak masalah kalau menurut saya sih yg terpenting dengan uang itu semua fasilitas berkendara lebih bagus itu aja .. kalau negara kita uangnya banyak fasilitas umum malah makin baik ..
Asal ga dikorupsi sih. Atau perencanaan asal2an.
biar ga macet ya ditutup pabriknya wak haji, kalo masih produksi terus ya sama aja
alasan:
gimana buruh-Nya di pabrik?
gimana para sales yang super per per banyak?
dulu rokok juga pengen kayak gitu
Nah ini ni salah 1 warga +62 yang smart… Tu petani ladang nya ditutup aja sekalian biar kita g kekenyangan ,, pabrik miras ditutup biar g ada yg mobook , , , contoh 2 ini aja udah ber efek banyak banget mas brow ,, dri karyawannya yg kena phk , bbm juga penjualan mrosot , petani jd pengangguran , lari nya kemana kalau orang udah terdesak .. kalau tinggal ngomong sih gampang mas bro .. .. mau negara kita miskin dan kejajah orang luar ?
bukan nya skrg negara sdh miskin dan sdh terjajah ya
Merdeka itu keadilan dan kesejahteraan merata, makin ke sini makin terlihat jurang antara kaya dan miskin (koruptor vs maling baut)
Foto profil nya aja berdasi berpakean rapi tp pemikirannya kayak anak kecil
Ow,motor 500 up turun,ganti motor kecil yg naik
mereka tau yg berpotensi menghasilkan cuan lebih banyak ??
500up turun itu level nasional
BBN naik jadi 12.5% tuh DKI
Jadi mereka yg mana nih yg cari cuan banyak?
Yang penting duitnya buat kesejahteraan rakyat kecil, kalo kelas atas mah gk usah dipikirin juga udah bisa makan enak tidur nyenyak
slogan dari zaman nyi roro kidul
Wong cilik
hmm.
Jimny oh jimny
Lumayan kenaikannya bisa buat tambahan bayar cicilian
Ga ngefek, tetep aja pada beli, muacet
Kasihan sekali yg beli motor jaman sekarang.
Sudah harga mahal
Kualitas, ya pada udah tau kan.. Karna cost
Pajak mahal juga
Kredit pula
Di jual kembali jadi uang receh
Apalagi belinya matic. Siap duit jajan lah ya.
Sudah bagus, tp sy justru berharap lebih dari ini. Hilangkan skema kredit, kalo beli harus cash. Dan berlakukan ke seluruh wilayah Indonesia. Sabar 12-24 bulan kebeli lah..
Kalo mau motor murah, beli seken aja.
SETUJU!!! yakin deh lebih efektif untuk mengurangi populasi kendaraan (mayoritas kredit). Jadi biarlah yg punya motor yg benar-benar “mampu dan siap”, mampu dan siap segalanya. Terbiasa untuk menabung, menahan diri untuk menggapai cita-cita tanpa kredit.
Mental, ekonomi. Karena memiliki kendaraan tdk sekedar menaiki, tetapi juga merawat, menjaga, mampu memange emosi dijalan, toleransi kpd sesama pengguna jalan, mau membyar pajak, SIM serta kelengkapan yg lain. Kemarin sempat pas lg jalan lihat didepan ada banyak banget motor berhenti, kirain ada demo eh…taunya ada razia diujung jalan jd mereka pd menahan diri nunggu razia bubar, pdahal sy lihat motornya rata-rata keluaran tahun baru semua tuh??! so knp takut razia? mati pajak? blm ada surat? atau tdk bawa?
pajak naek juga kah…
walah siap2…blok motor yg kemaren gw jual…walah harga mobil tahun depan naek yah berarti…serem juga
Solusi yang kurang solutif nih haha gapaham saya signifikan nya dimana. Sehat?
Makasih buat wan aibon dong..
Maksudnya penyerahan kedua dan seterusnya itu gimana wak? Pajak progresifkah?
Kalo iya harusnya itu yg dinaekin. Jgan cuma 1%.
Kasian jg mereka yg punya motor cuma satu.