Sunday, 24 November 2024

Davide Tardozzi : MotoGP Modern, Masalah Ducati dan Pramac Ducati

TMCBLOG.com – Manager Team Ducati factory MotoGP Davide Tardozzi berhasil diwawancarai Oleh Mat Oxley menjelang seri Finale Valencia dan dari Beberapa subjek pertanyaan yang dijawab Oleh Davide ada beberapa point yang menurut tmcblog memeprlihatkan bahwa Davide ini agak berbeda dengan Paolo Ciabatti dalam memilih kata kata terutama Menanggapi soal Honda RC213V secara mesin. Jika Paolo Selalu Bicara RC213V seakan Bukan Mesin terbaik karena hanya bisa dimaksimalkan Oleh Satu Pembalap Saja, Tidak dengan Tardozzi. ” Honda is winning with a bike that isn’t an easy bike, but it’s the winning bike. Okay, so Marc is riding it, but in the end it’s still the winning bike “ Begitu kata Tardozzi . . . sampai 3 kali ia mengulang Bahwa RC13V adalah Motor Juara . . Sebuah pengakuan tersendiri.

Davide sendiri mengatakan bahwa saat ini merupakan Era tersendiri Buat Karakter pembalap yang memiliki Sikap Mental tertentu. Davide mengatakan Bahwa Marc Marquez membuka Era baru pembalap dengan sikap mental baru ini yang diikuti Oleh Fabio Quartararo. Untuk Ducati sendiri, Tardozzi mengatakan bahwa Sikap Mental Era MotoGP saat ini dimiliki Oleh Sosok Jack Miller.

Mengenai Jack Miller sendiri yang merupakan Pembalap team Independent Pramac Baik di 2019 dan 2020 nanti, Tardozzi ikut menjelaskan bahwa di Ducati sangat kecil perbedaan perlakuan antara pembalap Di team Factory Seperti Dovi dan Petrux bila dibandingkan dengan perlakuan terhdap Pembalap Factory di team satelit seperti Miller. Tardozzi mengatakan walaupun secara fisik Miller berada tidak di Garasi Merah, namun ia memiliki Race Engineer dan Electronic Engineer dari Ducati Corse dan Juga Sosok Gigi Dall’Igna Bekerja sama dekatnya ke Jack dan Dovi-Petrucci.

Perbedaan Support Jack Miller dengan Dovi-Petrux menurut tardozzi salah satunya ada di tingkat Cepatnya Proses feedback antara para analisator Data Ducati Corse yang bekerja dibelakang Garasi Tim Merah dengan Crew dari kedua Pembalap Tim Pabrikan Ducati. Dan Fakta hubungan feedback cepat ini tidak ada di belakang Garasi Pramac . . Cuma itu doang kata Tardozzi

Terakhir, Davide Tardozzi mencoba Mengevaluasi seperti apa Umumya ducati Di 2019 ini. permasalahan umumnya masih sama yakni saat menikung. Pasca Perubahan Sasis pasca Seri MotoGP Catalunya, Tardozzi mengatakan Ducati memperoleh perubahan Positif  pasca Catalunya di Bagian akhir pengereman saat pembalap mulai melepas tekanan pada Tuas rem mereka. namun permasalahan ketika berbelok dari Pertengahan Tikungan ke Posisi Keluar tikungan, Ducati Desmosedici masih bermasalah. Menurut Tardozzi, Para Insinyur Ducati terus berusaha mencari solusi akan hal ini namun Ia sadar, Ducati adalah pemain baru di Sasis Alumunium dibandingkan dengan Pabrikan Jepang.

Taufik of BUitenZorg

44 COMMENTS

  1. boleh kan berpendapat?

    Motor Ducati punya power yang baik (mungkin Desmodromic effect atau apalah). handling kelihatannya juga lebih baik dari RC213V. masa marquez gak mampu kompetitif pake desmo?
    Tardozzi punya bukti dari perolehan pembalap yang katanya “kelas 2”. hasilnya? bandingkan Tito rabat di duc vs di EG

      • Wkwkwk
        Gak tau casey rookie pakai rcv211
        Gak bisa bedain rider sama pabrikan
        Gak biaa bedain rcv212 sama rcv213
        Sekarang gak tau 2016 jack naik rcv my sama dengan marc n dani

        Ngelawak aja terus

    • kita belum tau apakah desmo bisa diajak 3 cara balap berbeda oleh mm93, jadi akuilah rcv motor juara. mm93 sendiri yang bilang bisa ajak rcv lebih cepat rem masuk tikungan akan tetapi aksel kaga ketinggalan. nah looo

  2. Bahwa Marc Marquez membuka Era baru pembalap dengan sikap mental baru ini yang diikuti Oleh Fabio Quartararo. Untuk Ducati sendiri, Tardozzi mengatakan bahwa Sikap Mental Era MotoGP saat ini dimiliki Oleh Sosok Jack Miller.

    ___

    Tuh kan peco biasa biasa aja,menang tampang doang sama ijazah alumni 212,eh 46

    • Kelebihan Bagnaia, ad di corner speed, sama seperti Quartararo. Dan GP18, g punya kelebihan itu. Kl masalah, skill Phillips Island cukup jadi acuan sebesar apa talent Bagnaia………..

      • Coba bandingin data laptimenya sama data bautista tahun lalu, cuma kondisi cuacanya beda, masih bisa dibandingin gak kira kira

      • IMO, saya lebih prefer kl Bagnaia lebih punya raw talent. Pertimbangannya karena ini tahun pertama Bagnaia di motogp dan tahun pertamanya menggunakan Ducati GP-18. Wlpun sebelumnya Bautista cuma naik motor tahun lalu, sebelum akhirnya menggantikan JL99, setidaknya dia udah tahu karakter motor GP series

      • Tahun : suhu udara : suhu trek : kelembapan
        2018 : 13 : 32 : 55
        2019 : 16 : 30 : 63

        Best race laptime 2018
        Dovi 1’29.778
        Alvaro 1’29.714
        Jack 1’30.044

        Best race laptime 2019
        Jack 1’29.856
        Peco 1’29.902
        Dovi 1’29.875

        Tuh ane modalin dikit buat kunyah2
        Kalo mo race laptime full ke motogp aja
        Ane lg gak pegang laptop
        Agak ribet kalo d hp

    • Ko media luar ga ada yg nyinggung tentang pernyataan itu ya? Ga kebayang kalo ada media mainstream yg mbahas ke sombongan ducati di awal musim.. wkwkw nama tinggal nama dah tu media kyknya..wkwkw

  3. Nanti begitu mereka bisa bikin sosis yg bagus buat nikung, eh tau tau akselerasinya jadi memble, atau malah jadi celeng yg susah direm ?

  4. Oot,katanya Galang ada kemungkinan naik ke wss600,tapi masih dipertimbangkan antara Verdoia atau dia yg naik di tim yg pernah nganterin Randy krumenacker

    Bener gak tuh?

  5. tinggal nunggu ducati bisa menyelesaikan masalah pada midle corner tanpa menghilangkan keunggulan yg skr, atau meningkatkan skill pembalapnya dengan merekrut yg punya skil lebih ok, tanpa mengecualikan miller dan pecco

  6. Itu sembalap mu ae brow bukan sembalap alien .. itu aja . . . Dovi di rcv g begitu kuat .. pegang desmo jd lebih kuat dri pegang rcv ..

    • Kalau kata Om Dar so dulu, pembalap alakkadarnya. Dan memang sekarang terbukti. Dulu diserang mati2an sama FB eR garis keras si anak boddat yang ngaku2 enjiner. Sekarang terbukti mana yang analisanya nancep, mana yang beggoo gak ketulungan wkwk

    • Yg kamu maksud darsoo itu sapa mentegaa .. aq ? .. hehe salah orang mas sampean .. akunn ku ini udah 2009 nancep disini .. tanya tu kang taufiq .. n aq koment g pernah pakek akunn lain ato nama lain .. ya cuma 1 ini

  7. Si CEO cuma karena sentimen tingkat tinggi ke Hodna, makanya paling anti bilang Hodna motor bagus, yang bagus Markez. Kalau Tardozzi kan ngerti teknis, pasti dia dengan mudah tau mana motor terbaik. Jangankan Tardozzi, semua pembalap pun pasti ngimpi buat naik RC213V, semua mekanik pengen pegang dan ikut andil puter2 bautnya.

  8. Ducati kenapa gak hire orang Kalex aja ya? Atau sekalian Moriwaki yang udah dari jaman 500cc sering bikin sasis sendiri? Dulu Team KR, Ilmor bahkan Kawasaki juga gak murni bikin sasis sendiri tapi kerjasama sama fabrikator lain. Mungkin cuma WCM yang bikin sasis sendiri. Ini ngomongin era 4 tak ya. Tapi Ducati ini kan italiano bung, gengsi lebih gede. Masa mau minta tolong sama pabrikan sasis rumahan, negara “sebelah” pula wkwkwk

    Tanya sendir jawab sendiri ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP