Friday, 29 November 2024

Skutik dominan di tengah merosotnya penjualan sepeda motor Indonesia

TMCBLOG.com – Di artikel yang lalu, sudah tmcblog infokan bahwa angka distribusi penjualan bulanan sepeda motor mencapai titik rendah pada bulan Mei 2020 yang lalu. Cuma tembus 20 ribuan Unit Se Indonesia, yang artinya Turun 96,2 % dibandingkan dengan data di bulan yang sama mei tahun 2019 yang tercatat 561,657 unit. Namun ditengah merosotnya Market Sepeda motor Domestik Indonesia varian jenis Skutik ( skuter otomatik ) tetap mendominasi.

Category Unit %
Underbone 90.859 6,20%
Scooter 1.276.175 87,70%
Sport 87.758 6,00%
Total Domestic 1.454.792 100,00%

 

Menurut Data resmi Aisi dari total 1.454.792 unit sepeda motor yang didistribusikan secara wholesales dari 5 pabrikan anggota AISI sepanjang Januari sampai Mei 2020 tercatat 87,7% di antaranya atau sekitar 1.276.175 Unit merupakan jenis skutik.

Sementara Untuk jenis Underbone (bebek) berada pada ceruk 6,2% (90.859 unit) dan Untuk Jenis sepeda motor sport terdistribusi total sebanyak 87.758 unit atau menguasi ceruk 6% pasar domestik.

Category Unit %
Underbone 18,553 11,2%
Scooter 124,213 75,0%
Sport 22,760 13,8%
Total Export 165,526 100,0%

 

Sementara eskpor Sepeda motor dari Indonesia ke Luar Negeri tercatat Total sebanyak 165.526 Unit dan dari jumlah ini Skutik menguasai 75% jumlah unit yang di ekspor sementara Sepeda motor jenis bebek menguasai 11,2% Unit ekspor serta Jenis Sport menguasai 13,8% Pangsa ekspor dari eindonesia selama 5 bulan ini –

of BuitenZorg / Data : AISI

22 COMMENTS

  1. Multifungsi, gak ribet, mudah dikendarai, makanya laris di Indonesia.
    Mungkin 70-80% lebih pemilik matic buat mobilitas harian/kerja. Sisanya lifestyle

  2. Buat saya skutik memang motor mustbuy Wak, setara dengan mobil 3 baris. Kebutuhan fungsional. Bukan hobi atau kesenangan.
    Honda beat cukup. Belinya 8 tahun lalu yg starternya masih bletak duor itu, odo belum 20ribu jadi belum akan beli skutik lagi mungkin utk waktu yg masih lamaaa…

    • 8 tahun dan gak nyampe 20rb sih bukan kebutuhan namanya om.. normalnya sih 1 tahun kilometer segitu kalo dipake harian (tp hariannya bkn macem ojol ato gawe yg rumahnya jarak jauh yes, sma aja kilometer tinggi jg hehehe)
      Tp salut nih msh setia sm tunggangannya..

      • Memang sangat jarang dipake om, cuma bila pergi belanja sendiri tanpa istri, atau sesekali buat ngantor yg jaraknya nggak nyampe 4km dari rumah. Tapi itu skutik berasa “harus punya” gitu, ada kalanya saat butuh yg gesit dan praktis. Pernah kepikiran ganti waktu pertama lihat Scoopy 12inch tapi terus mikir beatnya dikemanain..
        Perasaan “harus punya” ini mungkin yg bikin skutik paling laku di masa pandemi.

  3. Umumnya..yg memiliki motor sport, udah pasti punya motor matic..
    Menurut saya shich, motor sport lebih kepada hobby aj..klo untuk aktifitas harian..lebih praktis matic..
    (Pengalaman pribadi.)?

  4. Sayang motor matic yang dominan di jalanan Indonesia itu agak kurang sempurna di segi kenyamanan.
    -jarak jok ke tanah itu terlalu pendek bikin sakit pinggang buat orang di atas 170cm
    -mayoritas joknya keras
    -getaran mesinnya pas baru jalan dan di geber kalah jauh di banding motor manual

    Tapi keunggulan matic ya apalagi kalo bukan kemudahan pengoperasian dan daya angkut barang yang lebih banyak, gak bakalan bisa di lawan itu.

  5. Wak haji,, bahas yamaha m1 dong bagaimana jika yamaha buka segel mesin ke-6 , apakah hukumannya cuma start dari pitlane , terus start dari pitlanenya tiap seri atau cuma satu seri, kalau cuma start dari pitlane mudah berarti ya wak hukuman untuk yamaha , Marquez saja dihukum lewat pitlane di argentina bisa menyodok ke 5 besar…thanks wak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP