Thursday, 14 November 2024

Takaaki Nakagami tidak asal copas gaya Marc Marquez

TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui, selagi Honda kehilangan Ace rider mereka Karena recovery Cidera,  ada Pembalap Honda lain yang mencuri perhatian : Takaaki Nagami. Mulai Di akhir pekan pertama Jerez, Pembalap Jepang ini sibuk menganalisa Data Data Saat Marc Marquez memakai Motor Honda RC213V Model 2019 atau Motor yang dipakai Oleh Taka Saat ini. Dan Hasilnya adalah, Ia Sempat Finish di Urutan ke empat di Jerez yang merupakan Raihan tertinggi Taka sampai Seri ke 5 MotoGP 2020 semenjak Kali pertama Karirnya di kelas Primer . .

Bukan Hanya selesai sampai di sana, Taka selalu mencuri Perhatian di kala Marc dan Juga bahkan Cal terlihat Strugle. Di beberapa Kesempatan Taka Sempat memimpin Time sheet latihan bebas, bahkan di latihan bebas dimana pembalap tidak berkonsentrasi di time Attack Seperti Misalnya FP4 Styrian GP 2020 akhir pekan lalu . . Bayangkan saat itu Taka berhasil Torehkan waktu tercepat menggunakan setup Race pace . . Ketercengangan Orang akan taka tahun ini kembali terlihat di race Run pertama GP Styria (sebelum Red Flag) di mana ia masuk ke barsian Depan sebelum Red Flag berkibar.

Di artikel artikel yang sudah sudah, telah sama sama Kita paham bahwa memang Taka lebih fokus memperlajari gaya riding marc Marquez, Tapi Gimana caranya ? . . mengemulasi 100% gaya riding pun menurut tmcblog belum tentu bisa berhasil, Yang pertama terlebih mungkin Karena Postur keduanya pun tidak sama  . . .  Takaaki Nakagami 175 cm/ 70 kg sementara  Marc Marquez 169 cm/65 kg  . . . Lumayan beda kan?

Yang kedua perbedaan Ban belakang michelin di mana tahun 2020 ini memiliki sifat lebih Nge-grip . . ini artinya akan lebih susah Bagi mesin mesin V untuk mengadpsi gaya Nikung bersudut V karena motor motor jenis ini mementingkan Slide roda belakang dengan bantuan rem belakang untuk mengubah arah Motor untuk kemudian berusaha Ngacir dengan akselerasi yang biadab ala mesin V. Ini artinya Nggak bisa 100% gaya Marc Marquez 2019 menaklukan RC213V bisa dengan sukses dilakukan Taka tahun ini. Lalu apa yang dilakukan Pembalap bernomor start 30 ini ?

Kepada Mat Oxley, Crew Chief Taka Giacaomi Gudotti Bicara Blak blakan : “Data tidak (bisa begitu saja ) berbicara. Tidak akan berhasil Jika Hanya menyalin gaya berkendara atau menyalin set-up. Kami hanya mencoba mengeluarkan yang terbaik darinya. Tentu, kami menunjukkan kepadanya apa yang Marc lakukan dengan motornya, seperti yang kami lakukan tahun lalu, tetapi dia tidak melakukan sesuatu yang berbeda, hanya beberapa beradaptasi. Kami hanya memperlakukan dia seperti pembalap top, kami mengatakan yang sebenarnya dan kami mengatakan kepadanya, ‘Di sinilah Anda harus belajar,’ dan ‘Di sinilah Anda perlu mengubah sesuatu’. Kami memberinya tips ( kiat kiat) dan dia seperti spons (fleksibel). “

Lebih Mendetail mengenai apa yang diubah, Guidotti bicara lagi “Pengaturan yang kami gunakan – distribusi bobot dan sebagainya – sangat berbeda dengan yang digunakan Marc tahun lalu, sebagian karena ban belakang baru. Saya mulai bekerja dengannya tahun lalu [di tahun kedua MotoGP buat Taka], persis ketika dia tumbuh dengan sangat baik, mengambil langkah kecil ke depan di setiap akhir pekan balap. Jika dia tidak cedera di Assen dia akan sangat kompetitif di akhir musim. ”

Honda Sendiri saat ini, walaupun memberikan Taka Motor RC213V 2019 – Namun peranti lainnya di tingkatkan seperti Sistem pengereman Brembo yang lebih baik dan tentunya sobat bisa lihat perbedaaan warna tabung Shock Depan Taka tahun ini yang menggunakan Warna Hitam Carbon . . yes Supensi Ohlins untuk taka pun ditingkatkan performanya Tahun 2020 ini, tahun lalu kebanyakan Kita bisa melihat dengan Mudah Bahwa Taka mengguankan swingarm alumunium . . namun tahun 2020 ini? Swingarm warna gelap sangat menandakan bahwa bahan Carbon untuk swingarm adalah yang Honda provide Ke Taka saat ini.

Terlebih lagi seperti yang juga sudah kita Sering bicarakan bahwa absennya Marc, membuat Takeo Yokoyama lebih sering ‘ngebezuk’ Taka, menyerap Input dan memberikan Solusi solusi. Mengenai Taka, Takeo berkata “Taka beradaptasi dengan cara Marc, meskipun itu sangat, sangat suli. Dari percakapan percakapan kami, Taka Tahu apa yang dilakukan Oleh Marc dan yang lebih penting mengapa Marc melakukannya. Dan Ia mampu beradaptasi sampai batas tertentu. Ia Cerdas dan Memiliki keterampilan “

Selain itu Takeo menambahkan “Kebugaran fisik adalah hal lain yang tidak bisa Anda kesampingkan. Jika Anda melihat tubuh Taka, dia sekarang lebih mirip Marc. Honda membutuhkan pengendara untuk menjadi sangat kuat dan bugar, seperti Marc, dan Taka sekarang siap menggunakan potensi penuh motornya. “

Balik lagi ke Guidotti, Crew Chief ini menambahkan perihal perubahan Mentalitas nakagami sekarang  “Setelah balapan pertama di Jerez, Taka membuat perubahan dalam mentalitasnya, bagaimana dia mendekati balapan akhir pekan, Sekarang dia jauh lebih kompetitif dalam caranya mendekati setiap sesi; inilah perbedaan utamanya. “

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

50 COMMENTS

  1. Nah ini kadang demen sama manajemen racing Honda.
    Dr sisi “manusia”nya jg dikembangkan.
    Ada aja yg bisa proses sisi mental dan psikologis pembalapnya.
    Ada beberapa pembalap yg kecewa dengan manajemennya, tp terlihat itu bukan sesuatu yg dibesar besarkan. Cuma sekedar hubungan kerja yg cocok dan tidak cocok.

    • ” Apapun bisa terjadi , selama Dorna menyetujui, Karel Abraham pun bisa di jadikan jurdun”
      .
      .
      .
      dOrNa teMaN kAsiNA & iNdRA kaN pAcK? xixixi
      #merasa jadi pengamat

  2. Walaupun seluruh data Marc di berikan ke seseorang pembalap lain, dia(pembalap itu) butuh polesan dari insting sendiri. Itu yg sulit.

    Nah

  3. Mengcopy 100% gaya orang lain ga mungkin juga, apalagi dari kecil udah bawa motor dan punya style sendiri, trus yg mau diru Marq? ??
    Berarti waktu puig sampaikan ke lorenzo tarik aja gasnya, maksudnya mungkin secara “data” motor ini bisa dikendarai selain marq. Nakagami setidaknya membuka sedikit celah itu

  4. Pengen liat Taka menag balapan. Paling enggak podium lah biar balapan makin berwarna dan ga ngebosenin. Dan juga satu-satunya wakil Asia di MotoGP. Tapi walau sesama Asianga banyak fannya nih anak, fans girl juga ga banyak padahal muka lumayan ganteng.

  5. Motif awal bisnis mencari keuntungan tentunya. Kalau sudah tercapai baru kepentingan lain.

    Repsol -> sukses jadi sponsor, kepentingan nasional masuk lewat pembalap spanyol

    Honda -> sukses jadi pabrikan, kepentingan nasional masuk lewat pembalap spanyol, Taka adalah “anak emas” Honda Jepang

    Petronas -> sukses jadi sponsor gak tanggung tanggung di F1 dan Motogp sekaligus meski di kelas premier Motogp baru seumur jagung di tim satelit sudah 2x juara seri. Kepentingan nasional mungkin sekarang belum, tapi pasti punya keinginan pembalap dari negara asal…

  6. kata cal,motor 2019 memang lebih mudah dikendarai ketimbang 2020..tapi melihat marq saat race pertama..motor 2020 terlihat lebih superior ketimbang 2019…

  7. Ikut bangga lah sesama Asian..

    Proyek Taka kalo berhasil podium beberapa kali, data2 dan setupnya bisa dijadikan panduan bagi rookie yg baru icip2 RCV

  8. Yang keliatan banget ngadopsi gaya balap MM93 sih pas braking,klo tikungan kanan kaki kanan ga pernah turun dr footpeg. IMO

    • Gaya itu yg persis jg ditiru oleh poll dan brad binder.. dan sukses jinakin rc16 aka rcv kw.. paling kentara saat braking keras.. kaki kanan ttep nempel di footpeg krn hrs rem blkg jg… abis tu ban blkg ngesot keluar buat arahin motor…?

      • Dan waktu di tikungan posisi badannya lebih “ngegelayut” (au dah bahasanya apaan yg bener). Cm krn postur badannya aja yg lebih tinggi dr #93 makanya badannya jd keliatan lebih jauh dr motor. IMO maning

  9. Spanyol gak bisa bikin motor bisa juara
    Jepang bisa bikin motor gak bisa juara
    Italy bisa bikin motor bisa juara
    Indonesia gak bisa bikin motor Belum Juara

  10. Ketika sang Alpha absen, biasanya andrenalin anggota yg lain naik, lebih waspada dan warning mode! Makanya balapan lebih “seru”….tapi bagi pengembangan mesin, pemburu jadi ga punya bidikan mana yg harus di buru!

  11. kangen dengan pembalap Jepang di podium tertinggi. Padahal sekarang ini postur tubuh lebih pendek lebih menguntungkan buat motor, orang Jepang sekarang malah tinggi tinggi..

  12. keliatan sangat agresif saat seri austria 2 sebelum red flag, apakah ini juga karena team RHT melihat potensi motor 2019 masih bagus di banding motor 2020 yg mungkin masih minim segala sesuatunya karna absennya marq

  13. ngikutin dr mulai moto 2,luamayan bisa bersaing di grid depan,cuuman last season di moto 2 banyak apesnya
    eh..pas naik ke motogp di musim kemarin pas lagi bagus”nya malahan kena tubruk si legend,jd cidera deh..
    btw,abis race 2 jerez emang performanya kerasa naik bgt,udah berani agresif ngesot” pas mau nikung.kans buat di perpanjang terbuka lebar melihat performa musim ini,dan semoga bisa podium lah,lama bgt ga liat orang jepang naik podium

  14. Tepat. Lht Taka cornering mirip gaya Marc..
    Klo di KTM ada sentuhan Dani, apakah HRC jg butuh “sentuhan” Takeo utk Taka?

  15. Ceker, karakter kau ini sama seperti ganti cangkir, komen kau ini selalu mancing rusuh. Kena karung IP kau bentar lagi..macam gerot nian kau ni. Kupatahkan leher kau kagek..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP