TMCBLOG.com – Jonathan Rea dan Kawasaki gagal mempertahankan dominasi mereka di World SBK tahun ini dengan melepas gelar juara dunia ke tangan Toprak Razgatlioglu dan Yamaha. Kembali menggunakan nomor 65 musim depan, Rea mengaku lebih termotivasi untuk menghadapi musim kompetisi 2022. Namun, menurutnya Kawasaki perlu membenahi beberapa bagian pada motor demi menghadapi rival mereka yang tampil semakin kuat tiap tahunnya.
Saat media debrief pasca Race 2 di sirkuit Mandalika hari Ahad 21 November yang lalu, saat ditanya oleh mbak Scherazade dari Motorsport.com Indonesia mengenai apa yang akan Rea dan Kawasaki lakukan untuk persiapan musim WSBK 2022, tanpa basa basi Rea langsung mengatakan bahwa akselerasi motor merupakan perhatian utama mereka untuk ditingkatkan. “Kawasaki harus bekerja untuk meningkatkan performa motor, menurutku ZX-10RR adalah salah satu motor yang paling kompetitif. Kami hanya perlu memoles beberapa titik lemah kami untuk bisa kembali bertarung. Saya menikmati pertarungan yang terjadi musim ini dengan Scott dengan Toprak, itu menyenangkan dan saya menyukai balapan dengan cara seperti ini.” kata juara dunia 6 kali beruntun World SBK ini.
“Kami perlu meningkatkan akselerasi dan juga top speed, ketika balapan di sirkuit yang punya karakter lambat seperti Most dan Navarra di mana kami kesulitan saat berakselerasi sejak gigi pertama. Terkadang kami kehilangan 0,3 detik pada straight. Itu menempatkan saya dalam situasi krisis untuk mempertahankan laptime. Jadi, ya itu adalah area yang menjadi fokus utama di mana kami seharusnya meningkat. Kami akan bekerja keras pada sektor mesin dan mengujinya pada bulan Desember untuk menilai hasilnya.”
Seperti yang kita tahu bahwa Kawasaki tidak mendapatkan update limit Rpm efek dari penggantian komponen internal mesin ZX-10RR versi jalan raya. Karena menurut Scott Smart – Technical Director FIM bahwa pabrikan yang kebagian tambahan limit RPM seperti BMW M1000RR dikarenakan mereka menggunakan mesin yang baru. Menurut FIM yang diwakili oleh Scott, jika ada pabrikan yang memiliki piston baru yang berbeda di mesin mereka, tidak berarti itu sebuah mesin yang baru bagi FIM. Itu hanya lah komponen baru. Namun, saat TMCBlog tanyakan langsung kepada Rea soal regulasi equlizer ini dia mengaku kecewa bahwa aturan terasa tidak adil bagi Kawasaki termasuk juga tim balap independent yang memakai motor Kawasaki.
“Isu terbesar kami adalah lemahnya akselerasi dan top speed karena untuk tahun 2021 kami memiliki ZX-10RR dengan mesin baru yang lebih kencang, memiliki RPM yang lebih tinggi, juga punya torsi yang lebih besar dari versi sebelumnya. Tetapi apa yang kami pakai untuk balapan masih dengan spesifikasi motor di musim sebelumnya, karena regulasi yang ditetapkan oleh bagian teknis FIM. Tapi ini lah yang namanya hidup, ada sebuah aturan yang harus ditaati, kami tetap terus bekerja keras pada area ini untuk mendapatkan performa maksimal motor kami.” tutup Rea. | –Nugi–
mesin lama dgn komponen baru, ya ya ya
tapi jujur aja musim ini WSBK jauh lebih seru drpd MotoGP di musim yg sama,,
tinggal gap antar pembalapnya aja yg mesti sedikit demi sedikit dikurangi, kadang gap antar trio alien WSBK sama yg dibelakang bisa sampe se RT yg membuat rider2 dibelakang hanya sekedar tampil sbg penghibur aja,,
Moto gp race 1 kali ribet gara gara ban…
WSBK punya race 2 kali & ngga ribet masalah ban…
Kata pepatah, merebut lebih mudah daripada mempertahankan.
Rea mempertahankan gelar 6kali berturut turut..
Kok bisa mesin torsi dan tenaga lebih besar tapi masih lemah di akselerasi
Padahal udah dijelasin sama Rea dan gue tulis di paragraf terakhir 2 kalimat awal. Masih gak paham juga. Hmmmmm
Di capslock dan bold mas biar langsung terpampang nyata 😁
iya mas nugie, maksud komentar saya itu saya tujukan ke kawasaki hehehe, udah buat mesin dengan komponen baru, torsi lebih besar, eh masih aja kurang akselerasi. peace om nug
Terlalu rumit mungkin bagi dia, tulis aje lebih singkat ‘dikebiri regulasi’. On point, tapi resikonya kolom komentar jadi ga kondusif karena gaduh wkwkwk
Ini merupakan cara Dorna untuk membuat WSBK kompetitif, walau harus sedikit “mencederai” keadilan…nantinya Khan sponsor2 besar datang dan utk kesejahteraan umat WSBK juga
Ganti material Valve dan mekanisme nya biar bisa mengail rpm yg lebih tinggi ,terus jangan ngomong mesin lama ubah dikit bore/stroke nya kayak hodna,biar terlihat totally baru jadi pengetesannya untuk meng-set rpm dr nol lagi
Ya gpp skali2 gantian pabrikan laen donk.. Toh udah kenyang jurdun, 6x tanpa putus tuh hebat banget.
Ga sabar nunggu 2022, palagi sirkuit kebanggaan Indonesia masuk kalender WSBK.
Capaian rea sebagai pebalap sukses membumi hanguskan hampir semua rekor di wsbk. Sedangkan capaian kawasaki masih dibawah ducati yang sukses juara manufaktur 7x beruntun 1998-2004.
Waktu itu ducati serasa mendapat keistimewaan karena mesin 2 silindernya boleh 1000 cc.. sementara yg 4 silinder cuma 750cc.. setelah 4 pabrikan lain mengancam keluar dari sbk.. barulah dorna revisi aturan
Akakakw seakan akan Kawasaki jurdun kaga pake effort gitu yang modal hoki. Ampe disuru ngalaj karna udah keseringan.
Ssmangat mandalika 2022
‘Tapi ini lah yang namanya hidup, ada sebuah aturan yang harus ditaati’
Josss bgt nih rea..
Nanti pada ngeluarin super/turbocharger jadi gila gilaan lagi para pabrikan dan terbitlah gentleman agreement jilid 2
#CMIIW
Tp untuk capaian sebuah mesin screamer yg trkenal liar ini udh bagus banget loh..
Eh tp liarnya screamer massal sm proto motogp beda yah rasa2nya.. apalagi ni ban bukan michelin
Oh iya ini kelas sbk crankshaft boleh d utak atik ga sih dr standarnya?
Ga boleh. Makanya skrg motor2 superbike punya crank yg race ready kalo dulu motor superbike cranknya biasa aja baru utk keperluan wsbk pabrikan ngasih race spec, tapi sejak dipegang Dorna dan sedikit banyak make aturan superstock mau gamau pabrikan harus bikin motor yg race ready dari dealer.
Aduuuuh ribet ya klo motor jalanan harus jalan pke spek race nyaman ga tuh..
Tp ini tantangan pabrikan skaligus salah satu aspek batasan bahwa spek sbk ga akan pernah selevel motogp
Lha gmn klo buat d jln ini motor sbnrnya spek race
Klo buat race ini motor sbnrnya buat jalan2
Yah stengah2
Yg dipakai yg versi homologasi, kalau ZX-10 yg versi RR, jeroan mesin beda sama yg R nya 1, kalau gak salah loh
Oooh bisa jd rasio kompresi versi rr sm yg r beda yah
Otomatis massa crankshaft jg beda
mungkin gara² desain bodyworknya juga nih yg menghambat akselerasi, di bag. headlamp spt kurang streamline
Ya mgkin desain downforce muka yg skrg buat menahan potensi power yang bisa dikeluarkan dari apdet mesin terakhir itu
“Johnny is not slowing down, Toprak is bringing new talent to WSBK.”
#Biaggi
Hadiahnya jurdun brapa yuro wak?
Pernah baca di sportekz wsbk jurdun prize money dari dorna (2020) 1st €195000. 2nd €130000. 3rd €100000. Nggak ngerti deh itu untuk joki aja atau dibagi dengan timnya. Tapi yang pasti bonus dari sponsor juga pastinya dapat.
Wsbk prize money (2020) 1st €195000. 2nd €130000. 3rd €100000.
Rea emang dari dulu dewasa banget, khas pemikiran orang Irlandia Utara. Dia ga bikin drama ato nyalahin aturan biarpun paham Kawasaki dipersulit regulasi. Mungkin dia berusaha redam publik Inggris secara keseluruhan jg karena ampe detik ini isu rpm disana masih kental dgn isu mengalahkan Rea via regulasi.
di WSBK emang beda keliatannya, sama lawan aja masih sering becanda an. kekeluargaan nya ada
Ya karna mgkin imho pembalap wsbk tue tue dan sebagian ex motogp
“Yauda kita santai aja udeh umur bukan bocil yang napsu gelar dikejar kejar.. di motogp dah capek drama ama saingan tingkat dewa, di sini kita santai aja la”
Faktakan motor 204 PS mau kalahkan yg power 221 PS & 218 PS y ndak bisa. Sangat mustahil. Jika Kawasaki meracik mesin yg benar2 Baru utk zx10rr dengan power 220 PS on crank nah itu baru bisa meningkatkan akselerasi Dan top speed. Kawasaki!!!!!! Wake Up!!!!!!
Yaiyalah minta akselerasi yang digeber. Mau urusin top end power kan udah dikebiri regulasi