TMCBLOG.com – Dengan laptime rekor baru yang ditorehkan di Q2, Jorge Martin start dari posisi pertama pada balapan sepanjang 13 lap Tissot Sprint MotoGP Mandalika Indonesia 2024. Pemilihan ban belakang umumnya kompon soft dengan ban depan antara kompon soft dan hard. Start yang bagus dari Martin langsung diikuti Pecco sementara Marc luar biasa bisa langsung naik ke posisi lima dari grid 12.
TIRE Sprint #IndonesianGP
last Minutes : MM#93, JM#43 & AM#73 switched to HARD FRONT
33°C air temp. & 48°C track temp. pic.twitter.com/aNu1E4uVX3— tmcblog (@motoupdate) September 28, 2024
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) kembali meraih kemenangan di Tissot Sprint di Grand Prix Indonesia, tampil tenang dalam Balapan cepat Sprint 13 Lap dimana Jorge Martin (Prima Pramac Racing) mengalami Crash mengejutkan saat memimpin balapan dan menciptakan perebutan gelar juara kembali hidup. 12 poin untuk kemenangan Bagnaia kembali memperkecil jarak antara dua pembalap teratas menjadi setengahnya 12 Point menjelang balapan Grand Prix yang menegangkan esok hari.
Di atas semua drama itu, ini adalah finis Sprint paling ketat musim ini saat Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) melakukan serangan serius di akhir, hanya tertinggal 0,107 detik dari rekan setimnya setelah menyerang dan melewati Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP), yang menyelesaikan podium di P3.
Saat lampu padam, Martin melakukan start yang luar biasa, melaju ke depan di depan rival utamanya Bagnaia, yang menerobos dari sisi luar tikungan 1. Martin ngacir, sementara Marc Marquez melaju di awal setelah lolos kualifikasi dari posisi ke-12 di grid – mengiris bagian dalam dengan presisi yang tajam dan berada di Posisi 5 di ujung dari sektor 1 Lap pertama. . . peningkatan 7 Posisi.
Namun, drama terjadi di awal, dengan Martin tiba-tiba kehilangan posisi terdepan di Tikungan 16 yang sulit, hampir mirip dengan kecelakaan Bastianini dan Marc di kualifikasi. Pemimpin klasemen itu kembali ke lintasan, berusaha memulihkan beberapa poin, tetapi Bagnaia meninggalkannya di posisi terdepan untuk berusaha meraih skor maksimum 12.
Perebutan podium kemudian dimulai dengan sungguh-sungguh, dengan Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46 Racing Team), Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3) yang lepas kendali. Motor Marc Marquez segera menyalip Acosta di Lap 3, memasuki posisi tiga teratas dan Sejak itu Juga Acosta menjadi target berikutnya dari Bastianini. Hal itu membuat Rookie itu turun ke posisi kelima.
Martin melanjutkan pemulihannya, melesat ke posisi 15 teratas dan kemudian 12 teratas, segera memasuki posisi 10 teratas setelah menyalip Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing). Namun setelah terperosok di belakang banyak pembalap lain yang ingin melaju, dan mendapat beberapa sikutan dari Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), poin tidak dapat diraih lagi oleh Jorge Martin.
Di depan, Bagnaia melaju dengan cukup ruang saat Bastianini mulai mendekati Marc Marquez di lap-lap terakhir. Mengarahkan pandangannya untuk bergerak dengan tiga lap tersisa. Pembalap Italia itu naik ke posisi kedua, dengan Bagnaia delapan persepuluh detik lebih jauh di depan.
Akhirnnya Ducati Lenovo Team finish 1-2. Marc Marquez menyelesaikan podium 3, tidak cukup mampu mengimbangi kecepatan Bastianini. Di belakang trio terdepan adalah Bezzecchi, yang memiliki kecepatan bagus tetapi tidak mampu mengejar ketertinggalan setelah kesalahannya. Bezz memiliki keunggulan yang cukup besar atas Franco Morbidelli (Prima Pramac Racing), sementara Franco mampu menyalip Acosta, yang finis di urutan keenam. Acosta itu melintasi garis finis dengan keunggulan kurang dari setengah detik atas Maverick Viñales (Aprilia Racing).
Sementara itu, Johann Zarco dari CASTROL Honda LCR mengamankan posisi kedelapan yang luar biasa. Pembalap Prancis itu tampil luar biasa, melintasi garis finis di depan Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team), yang meraih poin terakhir. Martin tidak mampu finis lebih tinggi dari posisi ke-10, menyelesaikan hari sabtu tanpa poin dan terpaut 9,104 detik dari Pecco. Berikut kejadiannya lap per lap
- Lap 2 – Martin crash di tikungan 16 pada akhir lap pertama. Pecco memimpin 0,4 detik di depan Acosta.
- Lap 3 – Joan Mir crash, Pecco masih memimpin di depan Acosta, namun Acosta melebar dan turun ke P4.
- Lap 4 – Bastianini overtake Acosta dan naik ke P4.
- Lap 5 – Pecco memimpin 0,3 detik dari Bezzecchi diikuti Marc.
- Lap 6 – Masih Pecco, Bezzechi dan Marc di top-3. Acosta dapat warning track limit.
- Lap 7 – Bezzecchi melebar di T10, Marc naik ke P2.
- Lap 8 – Pecco memimpin 0,38 detik di depan Marc lalu disusl Bastianini.
- Lap 9 – Jorge Martin ada di posisi 13 setelah rejoin, sementara Pecco masih memimpin.
- Lap 10 – Pecco memimpin 0,2 detik dari Marc diikuti 0,2 detik kemudian oleh Bastianini.
- Lap 11 – Jarak top-3 kepada Bezzecchi yang ada di P4 mulai menjauh. Binder dapat peringatan track limit.
- Lap 12 – Pecco memimpin 0,336 detik dari Marc. Augusto Fernandez crash.
- Lap 13 – Pecco memimpin di lap terakhir sejauh 0,8 detik dari Bastianini yang berhasil overtakin Marc di tikungan 10.
Dan akhirnya PECCO BAGNAIA memenangkan Sprint race MotoGP Mandalika 2024. Bastianini P2, Marc Marquez P3, Jorge Martin finish P10 (0 poin).
Jarak Martin yang memimpin championship sementara pasca sprint mandalika 2024 ke Pecco menjadi 12 poin menjelang balapan utama esok hari. Bastianini di Posisi tiga, sementara Marc Marquez yang bilang bahwa Target 2024nya sudah tercapai ada di posisi 4
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
MM msh belum tumpul, padahal bawa senjata lebih dan tidak terupdate
lebih tua
Markes udah defend sampe turun kaki kesana kemari,tapi karena kendaraan besti sedikit lebih baik di mesin,sedikit di device,sedikit di fairing lama lama menjadi bukit..ya jebol jebol
Wkwkwk sedikit di ini di itu di anu dllll…
motor improve sedikit disana sini, tanpa kekurangan kekuatan sebelumnya, itu maut sih
martin martin
Semangat Horhe
hadeh Martil Martil
Seminggu lalu waktu martin kalah di sprint race saya bilang tenang nanti dibales di mandalika, eh malah ndlosorr..
Sabar dong hohe baru juga lap pertama
hah?
Martin kek gini gmn bisa juara nih,. minggu mudah2an bisa martin sabar..nggak push di awal
P10=0
marc enak posisinya sampai bisa p5 padahal gk roket2 amat startnya.
martin mending dlosor di lap ahir kalau track gede gini. apa lagi dlosornya pelan gitu. auto p 20 lap 1 😂.
btw semoga besok bez atau digia podium
perbedaan antara Dukati dan Yamah terlihat jelas saat balap. Fabio saat mau masuk tikungan motor terlihat lebih pelan. keistimewaan mesin inline hilang sudah di tikungan.
btw, enak banget sih nih layout mandalika, begitu mengalir, cuma 2 tikungan akhir itu yang hampir mustahil buat nyodok karena jaraknya yang dekat keburu belok ke kiri menuju start. andai dibuat tikungan parabolik menuju start seperti catalunya, bisa lebih banyak aksi salip.
2 pimpinan klasemen sering jatuh nih pada gak pengen bersaing buat menang atau gimana sih?