Friday, 22 November 2024

Test Akselerasi Skutik Minerva GTR150 . . . Dan perbandingannya dengan LX 150 dan PCX 150

460x110_ok-9jan15

gtr

Bro sekalian, Review Pertama TMCBlog terhadap Skutik Gede Minerva GTR150 mau Fokus ke salah satu variabel Performannya bro yakni Akselerasi dengan mengukur berapa cepat Skutik ini lari dari keadaan Diam ke kecepatan 60 km/jam . . . dan untuk mendapatkan data ini, kembali gembolan aki kering yang dipadu-padankan dengan Race Logic Performance Box beraksi kembali.

440-x-100-beat-esp-long

banner-mbtech-tmcblog

data-GTR150

Sebelum itu kita bicarakan Koridor pengetesan dulu . . . walaupun secara genre, GTR 150 ini termasuk skutik sport tmcblog hanya mengukur akselerasi dari keadaan diam (0 km/jam) sampai kecepatan 60 km/jam biar sama dengan skutik skutik khususnnya skutik 150 cc lainnya.  jalur track sama persis seperti yang tmcblog lakukan untuk pengetesan akselerasi Vespa LX 150 dan PCX 150 yakni di jalan baru soleh iskandar Bogor . . . Motornya standar, bbm yang digunakan adalah Pertamax mengingat kompresi motor ini yang mencapai 10:1. Jokinya adalah TMCblog sendiri 160 cm/60 kg. Motornya standar pabrikan . ..

akselerasi-graph1

Walaupun sekitar 6 kali tmcblog mencoba pengetesan, race Logic hanya mencatat 4 data akselerasi 0-60 km/jam yang bisa dijadikan data perhitungan akselerasi dan hasil waktu akselerasi ke empat data adalah sekitar 7-8,5 detik dengan catatan waktu terbaik Minerva GTR 150 mencapai kecepatan 60km/jam dari keadaan diam adalah 7,09 detik. . . .

akselerasi-waktu

Yang tmcblog rasalkan dari GTR150 ini adalah, akselerasi lambat di rpm awal, membaik di rpm menengah dan nampol di rpm atas . . . entah kenapa lambat di bawah? padahal kalu kita melihat spek CPI 150, dimensi pistonnya boleh dibilang hampir square yakni bore x stroke (58 x 57.8mm) . . . Mungkin karena Bobot dari Skutik ini yang memang terasa berat 😀

akselerasi-jarak

Bagaimana Bila dibandingkan dengan skutik skutik 150 cc lainnya yang pernah TMCBlog ukur dengan Alat yang sama di Track Yang sama  . . . Cekidot Grafik berikut sob  . .

perbandingan-skutik150cc

Yap Saat TMCBlog Mengetest akselerasi 0-60 km/jam Honda PCX 150 tembus 6,01 detik, Dan Vespa LX 150 tembus 7,02 detik  . ..  terlihat memang akselerasi PCX lebih nampol .. .  padahal kalo dari spek, dimensi piston PCX ( Diameter x Langkah    58.0 x 57.9 mm ) boleh dibilang mirip mirip dengan GTR 150  . ..  Mungkin pengaruh Bobot sehingga mengorbankan power to weight ratio dari GTR150 ini yang menyebabkan akselerasi bawahnnya kurang greget . . . silahkan dikunyah kunyah dan semoga Berguna sob

Taufik of BuitenZorg

 

 

 

39 COMMENTS

  1. hmmm….
    ternyata diam-diam beringas juga tuh pcx…
    pantesan susah dikejar klo lagi ngacir tapi ridernya nyantai aja kaya naek sedan..

    • Minerva, pabrikan Jonggol bro. Bisa dibilang merk lokal seperti imo, evercross, mito dsb.
      Produknya rebrand produk China.
      Yang dari Jerman adalah Sachs.
      Sachs-Germany kerjasama dengan Minerva dalam hal desain, desain asli sachs untuk motor bernama MadAss. Minerva ngasih mesin untuk MadAss.
      Megelli dari Inggris.
      Fischer dari USA.

  2. sepertinya minerva salah penempatan si gt ini. skutik blom waktunya jadi kencang, tapi harus nyaman. yamaha aja ngedepanin image kencang gak gitu moncer hasilnya di pasaran

    http: //arifdadot.com/2015/01/12/tiga-blogger-kondang-masuk-kelompok-persaudaraan-elite-blogger-lain-sudah-ditunggu-terlalu-lama-hosting-di-wordpress-potensi-profit-hilang/

  3. artinya merek honda sedikit tarik ga sudah ngacir gitu ya?

    khusus denpasar bali yg bbutuh kredit pengembangan usaha
    bunga rendah 1%
    http: //www.3835group.com/2015/01/kredit-bunga-1-denpasar-bali.html

  4. Ooo…ternyata PCX lumayan to?
    Siapp di adu dengan VISO (Vario 150) nih
    ——
    http: //nyobamoto.com/2015/01/12/edian-honda-supra-fit-ini-bisa-tempuh-90-kmltr-lebih-jozz-tenan/

  5. kalo matik, jangan lupakan pengaruh CVT, mas…. kenapa lambat di awal dan nampol di atas…. buka aja CVT-nya, pasti kanvas koplingnya pendek. Jangan hanya bicara soal cc 😀

    • Padahal roller matic honda cenderung berat, tapi justru akselerasi lebih ngacir daripada matic lain yang rollernya lebih ringan.

  6. nih matic masih dijual? dulu ada dealer minerva di jalan panjang kebon jeruk jakbar, sebelum KMS (kmanggisan motor sport) tapi lebih kurang dah setahun ini dah tutup.

    sebelum, jadi dealer minerva, lokasi yang sama pernah menjadi dealer kymco

  7. Maaf ya guys… Saya bukan FBH. Honestly, PCX’s formula near perfect. Dan NMax kalau ingin bersaing dengan PCX ngga cukup dengan mesin mumpuni aja, tapi harus mengalahkan Honda di sisi all around package nya. Kelas 150, tampaknya sulit untuk menggoyang PCX, why? Feature, lumayan lengkap, cuma kurang di space underseat bagasi. Mesin, state of the art dengan ACG starter yang membuat kesan wah, konsumsi bensin irit, dan bandel – trouble free-. Dimensi, kesan maxi scoot dapet, di kemacetan juga masih relatif lincah. Dari penjabaran di atas walaupun belum mencakup semua sisi PCX, tetapi terlihat jelas tantangan dari pemain yang ikut terjun di kelas 150 cc. Dominasi Honda terlalu kuat di kelas 150 cc ke bawah, semata-mata karena eSP nya sudah teruji. Ditambah lagi dengan filosofi desain Honda yang berusaha membuat all around package, baik di R4 maupun R2. Kompetitor harus mewaspadai akan hal itu untuk bisa bersaing head to head dengan produk Honda.

    • Seperti yang di test oleh wak Haji, terlihat kalau PCX akselerasi nya relatif bagus. Dan usable speed sebenarnya untuk jenis seperti PCX adalah <= 100 km/h (commuter yang highway capable not the other way around). Keyword nya: bobot yang ringan + transmission tuning menyumbang power to weight ratio yang bagus, dan di sisi lain hal tersebut juga membantu fuel consumption yang irit. Dengan kata lain maxi scoot 150 cc lainnya boleh punya power yang lebih besar, namun all around performance ditentukan oleh banyak faktor dan butuh formula yang tepat untuk bisa bersaing dengan PCX. Dari engine power, feature, ride quality, weight, fuel consumption, maintenance, durability,dll selain dari image dan desain maxi scoot itu sendiri. Well in simple words, the "one" that at the end of the day sips less fuel, creates less strain on the rider and passenger (nice combination of power, weight dan handling are the main ingredients), looks reasonably good, and has the most practicality will likely win the market. Can it be done? It can, nothing impossible! But with Honda as a rival one need to beat its brand image too which might take an extra mile effort to do so.

  8. Apa bisa di share bobotnya berapa kok dibilang berat?

    https: //kupasmotor.wordpress.com/2015/01/10/alasan-mengapa-skok-bagus-bisa-bikin-melewati-polisi-tidur-di-kecepatan-tinggi-tidak-mental/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP