TMCBlog.com – Bro sekalian Motogp.com telah merilis satu video animasi menarik dan sangat mengedukasi. Video itu menggambarkan seperti apa ilustrasi pendekatan dari cara kerja mesin 4 silinder dengan berbagai konfigurasi yang ada di 6 pabrikan yang berlaga di ajang MotoGP 2017 baik itu Mesin Inline-4 ( 4 silinder sejajar ) , V4 dan Juga L4 90 derajat . .  silahkan cek di video twitter di bawah ini sob . .

Seperti Kita ketahui Pabrikan Yang menggunakan mesin Inline 4 dengan firing order big bang adalah Yamaha dan Suzuki . . .

Walaupun sama sama Inline 4, namun ternyata suara idlenya dari Yamaha M1 dan Suzuki GSX-RR pun berbeda, yap firing order bisa saja sama sama Big Bang – Namun secara detail kita kan nggak tahu persis berapa derajat timing masing amsing proses pembakaran . . bit of secret, uh ?

Lalu ada 3 Pabrikan Yang menggunakan mesin V-4 Yakni Honda, Aprilia dan KTM . . . Honda Tahun ini sudah pakai V-4 Firing order Bigbang, Sementara KTM dikabarkan sampai di Argentina masih menggunakan Firing order Screamer untuk mesin V4 nya. Nah di video atas sobat juga bisa mendengar perbedaan suara idle dari mesin Big Bang dan mesin screamer

Suara Mesin Big Bang lebih ada jeda dentuman dentumannya, sedangkan Suara mesin Screamer yang dipakai oleh KTM mirip mirip mesin RCV ditahun tahun lalu yang padat dan lebih kontinu . . secara ilustrasi grafis sobat juga bisa mebandngkan langsung suara dan bentuk grafiknya di gambar atas . . klop kan ?

Namun begitu KTM dikabarkan / Di gosipkan juga berfikir untuk mengubah firing order mesin V-4 nya ke Big Bang saat musim 2017 berjalan. Hal ini dimungkinkan karena sebagai Pabrikan baru, KTM memperoleh keleluasaan mengubah mesin dan melakukan development sepanjang musim berjalan. . .

Dari ketiga pabrikan yang menggunakan mesin V-4 Honda, Aprilia dan KTM  suara Idle yang diberikan oleh MotoGP berbeda benda . . Mungkin perbedaan kemiringan dan sudut antara dua pasang silinder berbeda, derajat firing order, dan hal hal lain . . . tentu sulit untuk bisa mengakses lebih detail karean ini jelas motor Prototipe yang dijaga benar kerahasiannya oleh Mereka. Foto pada ilustrasi sendiri sebenarnya tidak menggambarkan secara eksak persinya bentuk dan kofigurasi mesin yang real digunakan.

Yang terakhir sendirian adalah Ducati yang mengguankan mesin L4 . . L-4 sendiri adalah sebuah mesin Khusus V-4 namun kedua pasang silindernya berhadapan secara tegal lurus 90 derajat sehingga lebih membentuk Hurup L ketimbang huruf V . .  nahh, sobat bisa lihat dan dengarkan Juga bahwa suara nya pun berbeda  . .. Silahkan dikunyah kunyah sob, Semoga Informasi ini bisa menambah pengetahuan kita bersama  . . .

Taufik of BuitenZorg

110 COMMENTS

    • suara v honda kaya parutan kelapa?
      apa iya?
      kamu kerjanya jadi operator yg ngupas kelapa dan masukin kelapa ke gilingan pemarut yah
      pantes BC nya semangat amat

    • Aji Sukala April 8, 2017 at 08:40
      Siklus Honda dan yamaha pada moto GP

      Honda
      struggle test pra musim -> Keteteran diawal Musim -> pembenahan di tengah Musim->Mulai kompetitif->Akhir musim Juara->kembali ke phase awal

      Yamaha
      Superior test pra musim -> Juara beberapa Seri -> Terlena ditengah musim -> Mulai muncul berbagai technical problem -> Mulai keteteran diakhir musim -> Runner Up->Mewek->Kembali ke phase awal

      Silahlan Sewot
      ekekekeke
      +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
      Kira2 sekarang penerawangan anda bijimane brooo???

    • itu pengembangan dari mesin V-engine yg membentuk sudut 90° identik dengan huruf |__ 90°
      coba diambil kanan 45° kiri 45° = V juga hasilnya,,
      Kalo masih ngeyel fix kamu fby,,

      Ngah-Ngah,,

    • Mong bahas 90° kok,
      Kamu Jimo nyampe’ 180°,,
      Ya Alloh,
      kamu memang kelewat pinter Mo’__ Jimo,,
      Jimo,, KONYOL,,,

      hahahahaha,,,

    • Fix_ Jimo itu kelewat pinter tapi cenderung gila,,,
      Mohon buat para komentator lainnya harus legowo’ sama komennya Jimo’__

      eeeekkkkeeeekkkk

    • Alex dungu wkwk
      V tetep V, L tetep L, inline tetep inline silinder sejajar.
      Apa mesin inline jg pengembangan dari V yg di sejajarkan?? Wkwkwk dungu

    • Gw suka sama kekompakan FBY ato haters Honda kayak kalian,,
      Militan dan Spartan,,
      Tapi tetep aja kalian gw anggep level kalian masih Coro’__
      Belum bisa nandingin DARMO,,

      Memang secara umum huruf V itu membentuk sudut 60° lha yg saya bilang kan L 90° paten Ducati adalah pengembangan dari V engine,,
      Lha salahnya dimana,,??
      Wong ane sebut pengembangan,,
      Sekali lagi pengembangan,,!!!
      hahahaha

      Memang kenyataannya,
      Mesin V engine sudah ada sebelum Ducati matenin L 90° di tahun 1970,
      Padahal Moto GP nd F1 sudah berlangsung dari tahun 1950an,,

      Pake ngatain ane’ Dungu’,.
      Gag tau diri ente’,,
      Lihat2 dunk ente lagi debat sama siapa,,???

      Hahahaha

    • Loh
      Saya bilang bukan L loh
      Coz konfig mesin macam2 cuma orang kita aja yg mengelompokan dalam 1 nama jadi engine V
      Padahal kn bnyak tuh
      L4 90
      L4 120
      V4 90
      V4 120
      Boxxer 120

      Malah nyebut saya FBY
      Kekekekeke… Gagal paham ente mas

    • Maklum, vroh…alex udah kontrak mati bela in merk sayap. Percuma eyel2an sama alex.. ujung-ujungnya ente pasti dibilang fby dungu, kaum marjinal. Selow aja, itu tanda alex udah mentok dalam mewakili fbh dan merk sayap yg songong.

    • Jimo semakin ngawur,,
      Lagi ngomongin sudut sampai bahas origami,,,
      Gw jg tau Mo’ mesin inline itu gag punya sudut alias 0° / flat sejajar,
      Memang benar yg nemuin paten mesin V itu Harley Davidson,
      Lha duluan mana Harley Davidson patenin V engine sama Dengan Ducati patetin L 90° ,,???

      Udah Mo’, Jimo,,
      Minum dulu obatnya,,

      Ada ya FBY yg gag tau diri macem Jimo,,
      Kebangetan TuLuLnya,,,.

      Hahahaha,,.

    • Klo soal ngeles tingkat dewa sok tahu ya alex rajanya. Semua di anggap haters wkkwkwwk paling tahu sejagad raya.bawa2 dharmo ?? Mang dharmo siapa ?? Kwkwkw

    • Saya sependapat dengan Connoco, mengenai ngeles Alex saya anggep diatas rata-rata skill nya, tapi selain ahli ngeles dia juga paling ahli nyebut lawan bicaranya sebagai FBY

      Kurangi firasat negatifmu bro, gak ada manfaatnya…

    • si chm sepertinya seorang operator mesin parut kelapa dgn jam terbang tinggi
      sampe apal bener,
      jabatan operator parut klapa enta udah certified ya bro?

  1. ChUrUtZz April 8, 2017 at 07:11
    Paling sangar n serem suara rc213v, paling jelek suara ducati

    ??☝ Sangar lemotzz dan serem Ngesotnya kanmaksud ente kan ? ngiahahaa

    • kayanya bner mas
      L twin
      L saja sudah muat 2 piston
      L twin artinya L kembar
      berarti 4
      kalau L4 malah pistonnya jadi 8 dong
      IMHO cmiiw

    • Dalam penyebutan mesin huruf didepan menunjukan konfigurasi (model). Dan angka dibelakang huruf menunjukan jumlah piston(silinder) contoh L Twin (L2) mesin dengan 2 silinder dengan konfigurasi menyerupai bentuk L. V4 bentuknya V 4 silinder. W16 bentuknya W dengan 16 piston dan sebagainya.

  2. Mantab infonya disertai gambar dan suara, ini baru blog mencerdaskan bukan kaya blog lain yg menyimpulkan 2 motor yg berbeda dan membuat persepsi atas dasar cicak bin kadalnya

  3. Ducati itu konfigurasi V 90 derajat apa L sih ? Kalo L berarti langkah toraknya berbeda dong antara satu sama pada kedua sisi langkahnya (satu panjang satu pendek) dan boxer juga mirip V cuma 180 derajat …. intinya jenis mesin oposite bukan inline

    • DUCATI di motoGP pakai V4 90° kalau di WSBk pakai mesin Panigale L2 90° dengan stroke yg tentunya sama panjang

  4. Tapi suara prototype bike paling enak masih dipegang ZX-RR inline screamer sih,kedua RCV screamer,ketiga Desmo GP07
    IMO

    • aneh artikel mencerdaskan kayak gini
      yg comment adalah individu berotak dangkal
      apa karena kesehariannya jadi operator mesin parut kelapa ya

  5. ducati menggunakan L-TWIN LOH?? hebat, padahal yg lain menggunakan 4 silinder tapi yg ducati tetap 2 silinder. mungkin seperti di WSBK 2 silinder tapi kapasitasnya 1299 cc

  6. Walaupun tipe mesin sama ternyata feel soundnya beda ya pa haji mantep nih infonya.

    Kalau mesin 2 silinder motor produksi massal 250cc kira2 bisa dibikin firing order screamer ga ya?

    • hmmm 2 silinder screamer artinya jeda masing2 firing mirip, kalo yang agak beda itu lah yang bisa 90 derajat atau 270 derajat

  7. masak sih,di #QatarGP onboard lap suara RC213v lebih mirip ke GSX-RR tapi lebih cempreng dikit,kalo suara M1 lebih ngebass

  8. Wak tolong pencerahannya….
    Kalau crossplane kan jarak pengapian per silinder 90 derajat…
    Kalau big bang di yamaha yg menganut crossplane gimana ya wak haji?
    Makasih wak ji

    • Suaara m1 lebih padet dibanding gsx.
      Apa karena crossplane itu?
      Gsx jedanya lebih panjang..

      Suara ktm yg paling ngeri.. padeeeettt…
      Kalo 18rb rpm suaranya pasti dahsyat

    • Crossplane dengan jarak pengapian 90 derajat tiap silinder itu crossplane yg umum di mesin 8 silinder dan kelipatannya (inline maupun V).

      Yg diciptakan oleh Yamaha berbeda prinsipnya.
      Crossplane crankshaft-nya justru pada mesin 4 silinder saja.
      Beda waktu pengapiannya juga bukan 90 derajat.
      Tujuannya selain menyempurnakan sistem pengapian big bang, juga menghilangkan secondary vibration yg terjadi pada mesin inline dengan crankshaft konvensional.

      Pada mesin inline konvensional, bobot piston yg bergerak naik turun akan menimbulkan gaya yg tdk seimbang terhadap gaya berputar pada bandul crankshaft.
      Makin tinggi putaran mesin, imbalance ini akan semakin tinggi sehingga getaran mesin makin bertambah.

      Itu dialami Yamaha pada musim 2006, saat Yamaha menaikkan rpm maks agar bisa meningkatkan top speed nya.
      Ujung2nya, jurdun lepas dari tangan Rossi ke tangan Hayden yg gak pernah menang tapi konsisten podium sedangkan Rossi banyak DNF nya karena motor bergetar.

      Itu alasan kenapa Ducati, Honda, Aprilia, KTM, dan Suzuki (dulu) selalu memilih mesin V untuk mesin balapnya.

      Karena mesin V memiliki keseimbangan alami dengan terpisahnya arah gerakan pistonnya (membentuk sudut V).
      Belum lagi keuntungan mesin V bisa lebih slim (dari arah depan) yg memberikan keuntungan tambahan yaitu bore tiap silinder bisa dimaksimalkan untuk mencapai putaran yg lebih tinggi lagi.
      2 silinder dengan bore katakanlah 81 mm tentu lebih slim daripada 4 silinder berjejer dengan bore masing2 81 mm.
      Kalau mesin inline dipaksakan pakai bore besar, mesin akan sangat lebar. Ada efek negatif dari sisi aerodinamikanya.

      Keuntungan mesin inline dibandingkan dengan mesin V untuk diaplikasikan ke R2 hanyalah pemusatan bobot yg lebih baik & aliran udara inlet yg lebih mudah dan merata dibandingkan mesin V.

      Jadi sebenarnya dari sisi design mesin, V engine lebih unggul daripada inline untuk aplikasi racing.

      Tapi sebagai pabrikan yg chassis based, Yamaha tetap ngotot memilih mesin inline.
      Kelemahan vibrasi pada putaran tinggi diakali dengan menciptakan crossplane crankshaft versi mereka sendiri.
      Wajar kalau tahun 2009, dunia otomotif dibikin heboh oleh temuan ini.
      Membuka cakrawala baru akan masih banyaknya potensi yg bisa digali dari mesin inline kalau ada kreativitas & sedikit kecerdasan.

      Akhirnya Suzuki comeback dengan ikut memakai mesin inline setelah gagal total dengan mesin V nya.
      Ntah inline konvensional dengan senjata rahasianya sendiri atau ikut memakai crossplane crankshaft.

    • Alasan yamaha make mesin inline, its simple engine, thats itu, cuma itu aja,
      Dengan simple engine, lebih bisa explorasi sasis lebih baik dan mendekati sempurna,
      Sedang honda dan ducati, mereka terikat filosofi pabrikan masing2, dan memang mesin v bakalan sush ngebangun sasisnya,
      Dn jgan salah, saat honda dn ducati mendapatkan ramuan yg pas untuk sasis engine mereka, saat itu jg yamaha gigit jari, krna keunggulan yamaha saat ini ya sasis, nothing more

    • Ane gk setuju kalo mesin inline itu balance, mesin v adalah mesin perfectly balance bahkan dibandingkan inline sxpun secara design, centre gravitynya bagus, dn gk perlu balancer untuk konfigurasi 90 degree angle juga perbandingan power dan torsi adalah yg terbaik, namun masalah muncul dihandlingnya yg acak kadut, tinggal plih aja mesin lemot tapi handling superior atau mesin joss handling ancur

    • @moge,
      Anda terlalu emosional.
      Mmg mesin V lebih seimbang & minim getaran dibandingkan mesin inline.
      Baca lagi baik2 komen saya di atas

    • Ane fokus di centre graviti, dn mesin V lebih baik dibandingkan inline, baca baik2 lagi komennya sndiri yah, klo vibrasi bla bla, ane setuju

    • Berarti Anda tdk mengerti soal center of gravity 🙂
      Center of gravity itu motor secara keseluruhan, bukan mesin doang.
      Dengan bentuk mesin yg lebih memanjang, merancang motor yg lebih terpusat bobotnya lebih sulit.

      Belum lagi bicara arah gerakan piston.
      Saat kondisi dinamic, mempengaruhi posisi center of gravity.

      Sudah ya…
      Belajar lagi soal mekanika kalau mau diskusi yg positif

    • Wawww mekanika, hahaha
      Inline itu forward mass gravity, silahkan anda terjemahkan sendiri V engine, kecuali kalo anda focus di front end, silahkan pake inline.
      Gerakan dinamic piston hanya berhubungan dengan balance, dan sangat kecil pengaruhnya ke centre gravity, krna sifat gaya2 yg dihasilkam gerakan piston diusahakan akan saling menghilangkan, no residual force.
      Sedangkan centre gravity, hubungannya keposisi,

      Dibaca lagi yah jurnal2nya

    • Apakah Center gravity yg mas maksud ini ketika motor hidup tp dalam keadaan diam alias tidak bergerak atau dalam keadaan berakselerasi ???

  9. Gimana Pun KTM tetap Ketinggalan Honda Di 2016 masih screamer tapi Sudah Back rotating Cham
    KTM screamer tapi Masih pake putaran Cham biasa

    Harus nya Mesin KTM berlaga Di moto GP 2014/2015

    Kalau Aprilia Sudah Ke arah pengembangan Yang benar
    Sehingga Honda Mengikuti
    kalau Aprilia Cham putaran yang sama Kaya M1 atau honda Bisa tamat RCV
    tapi Fokus aprilia belum ke situ Masih ke Sasis Bagaimana Agat Power Yang ada Tersalurkan Ke Ban belakang dengan baik tapi sudah mulai ketemu

    Kalau kTM Silahkan Simpulkan sendiri.Gak tega saya Bilang nya

  10. Gini, ane nolong mencerahkan temen2 fby disini yg rempong ngeributin L4 ama V4,
    V4 honda ama L4 ducati itu mirip, sejarahnya dulu, L4 ducati posisi enginenya emang seperti L, hasilnya motor jdi ngk rideable seperti sekarang, nah honda make konfigurasi yg persis sama ama duc, tpi posisi slinder belakang sedikit di geser kebelakang, jadilah dia V4,
    Honda dan duc, sama2 make 90 derajat antar slinder belakang ama depan, ini menghasilkan primari balance yg baik di banding mesin tipe lain, dan sekarang, duc mengikuti langkah honda dengan mengubah posisi slinder lebih ke mirip V, bukan L namun masih sama2 90 derajat.
    Ni ane baca di asphaldandrubber
    Permasalahan keduanya pun sama, sama2 belum punya sasis mampuni buat ngimbangin sasis yamaha.

    • Selama masih pakai mesin V atau L, selama itu juga Ducati & Honda tidak akan selincah Yamaha di tikungan.

      Sebaliknya, selama Yamaha masih ngotot pakai mesin inline, selama itu juga top speed Yamaha tidak akan sekencang Ducati dan Honda.
      Saat ini Honda kelihatan kurang top speednya akibat akselerasi yg memble.
      Trek lurus keburu habis sebelum RCV213 mencapai rpm maksimum di gear tertingginya.

      Dengan perbedaan konfigurasi ini, tinggal masing2 memaksimalkan potensi yg tersedia dan meminimalkan kelemahan yg ada.

    • Masalah di honda bukan serta merta krna enginenya dan sasisnya, tpi juga elektronik,
      Knapa top speed honda meble, krna eletronik gk bisa memaksimalkan power enginenya, acc lemot krna spin over torque,
      Juga keluar tikungan untuk menggapai top speed diujung strigh gk bisa maksimal,
      Smpai saat ini, gk ada sasis yg bisa menghandle mesin V sebaik honda, dan sampai saat ini juga gk ada mesin inline yang punya power mendekati mesin V kecuali yamaha, tpi yamaha juga didukung kecepatan di tikungan dn keluar tikungan yg bisa memaksimalkam top speed.
      Ane berani bilang, kalo yamaha gk kan mampu bikin sasis mesin V sebaik sasis dia sekarang. Dan kenapa honda gk berubah haluan aja ke inline, karna inline ya gitu2 aja, gitu2 aja.
      Dan apabila honda berhasil membangun handling mesin V lebih baik aja,
      Dah pasti rcv jdi motor terbaik sepanjang masa

    • @moge,
      Era GP500 yang ledakan torsinya lebih liar & tiba2/unpredictable dibandingkan mesin 1000cc MotoGP, semua peserta menggunakan mesin konfigurasi V.
      Tidak terkecuali Yamaha dengan mesin YZR-500 nya.

      Nyatanya chassis Yamaha terkenal denfan kestabilan & kelincahannya di tikungan.

      Begitu juga dengan RGV-500 milik Suzuki.

      Dan perlu diingat, saat itu control electronics sangat minim.
      Bisa dibilang ibarat masih jaman purba kalau dibandingkan kontrol electronik sekarang

    • Jaman 2 tak, yzr kemana??
      Nsr malah yang megang, klo yamaha sukses bikin sasis mesin V, bukan nsr jdi motor terbaik sepanjang masa tpi yzr

    • Jangan lupa, sebelum Lawson, Rainey, & Schwantz pensiun, Doohan tdk bisa pecicilan di atas NSR.
      Musim 1999 – 2000, RGV bangkit.
      YZR jg bangkit di 2000 – 2001, tapi tdk kuasa melawan Rossi dgn mengandalkan pembalap kekas 2.

      1994 – 1999 harus diakui NSR ditangan Doohan tdk ada lawan.
      Tapi bukan karena chassis, power mesin NSR mmg paling beringas

    • Power without control sama aja zonk boss,
      Kalo yamaha jago dengan sasis mesin V, NSR gk kan naik daun, ngk kan punya nama, saat itu yamaha tau, mentok pengembangan sasis mesin V, dan hasilnya itu2 aja,
      Jaman skg liat, power gk segala2nya krna regulasi, dbikin power gede jadi liar, di bikin power lemot gk narik

    • Control power itu bukan pakai chassis Om.
      Tapi memang disain mesin dari awal.
      Curve power mmg efisien, dibantu control dari throttle, pengapian, kopling, transmisi, & electronic.

      Chassis mau bagus kayak gimana juga kalau akselerasi dan top speed kalah telak ya gak ada gunanya.
      Ingat musim 2007, saat Yamaha & Honda memikirkan mengail keuntungan maksimal di tikungan, ternyata Ducati yg sangat powerfull di akselerasi & top speed dengan mudahnya menggilas M1 & RCV212.

      Sudah ahh…gak guna diskusi dengan yg gak ngerti mesin

    • Wkwkwkw, ente mgkin tau mesin, tpi ente gk tau kontrol paket lengkap itu awalnya dri mana, thats why yamaha sasis based not engine based.
      Oo 2007 yaa saat semunya masi spring valve lawan desmo valve itu yaa

    • NSR mtor paling powerful dibanding yzr di eranya, tp yZR motor paling lincah di era nya. Sebaiknya nonton ketika era waine rainey eddi lawson dan kevin schwants. Nsr dominan di Era mick doohan setelah mereka. Klo mo diskusi mesin plisss jgn buta merek alih2 netral.

    • Wak minta tolong komen nya Moge dan benpiss ini munculin ke atas aja.
      lebih manfaat baca nya daripada para sales tengkar diatas

  11. Wak, mungkin yang membedakan suara GSX-RR sama M1 itu disebabkan bedanya konfigurasi crankshaft. M1 menggunakan Crossplane, sedangkan GSX-RR mungkin masih menggunakan Flatplane #CMIIW

    • Isu pertamanya krna software massal ngk bisa ngatur power mesin screamer rcv, mknya honda balik ke big bang supaya natural under controlnya meningkat dengan software massal

  12. V4-L4-Inline 4 sama aja,, motogp skrg suaranya jelek terlalu bising & terlalu berisik sejak pemakaian knalpot silenser pendek (sejak 2003-2004 klo gak salah)…
    suara terbaik buatku adlh 2002 era awal 4 tak. M1 pake termignoni silencer panjang, rcv gsvr zxrr silencer medium, rs3 cube akrapovic silencer medium dgn diameter lebih besar. suaranya ngebass merdu banget mirip superbike…

  13. Klo menurut pribadi saya, Crossplane crank milik yamaha itu sudah bukan “Bigbang” wak, lebih cocok disebut “Longbang” atau “Irregular”.
    Dan buat yg berdebat diatas, tetep adem ya om. Disini kita berbagi ilmu. Tp monggo kalo niatnya debat.
    Tapi menurut saya alasan yamaha pakai mesin i4 adalah karena simpel, ini gak sepenuhnya benar.
    Perlakuannya lebih ribet dari mesin V. Mau dibikin bertenaga, ujung2nya lebih boros dr V, dibikin irit, jadi under power. Dilema pertama.
    Yang kedua adalah dari rancang bangun awalnya. Jangan kira klo bikin mesin inline dengan bentuk crank yang selisih pengapiannya gak rata itu simple. Justru susah, krn dr fundamentalnya aja udah bener2 tidak biasa. Meskipun CP sudah dipakai pada muscle car pada masa lampau, tp aplikasinya adalah utk mesin V. Ingat ya, V, dan silindernya minimal 8 utk Charger dan mesin2 Hemi pada saat itu.
    Masao Furusawa bisa lihat peluang ini dan dibikinlah i4 denga CP. Ini baru pengapiannya ya, belum derajat dan posisi cam yg juga “irregular”.
    No offense, tapi begitulah adanya.
    Utk mesin V, kalo menurut saya memang agak dilematis antara power dan handlingnya. Mungkin kalo pebalap punya toleransi tinggi terhadap power njengat dan getaran hebat, maka nasibnya ya ga akan jauh dari Stoner dan Marc. Tapi sayangnya pebalap juga manusia. Ada limit yg membatasi fisik mereka. Itu aja.
    CMIIW, Lets have a warm discuss

  14. Klo menurut pribadi saya, Crossplane crank milik yamaha itu sudah bukan “Bigbang” wak, lebih cocok disebut “Longbang” atau “Irregular”.Dan buat yg berdebat diatas, tetep adem ya om. Disini kita berbagi ilmu. Tp monggo kalo niatnya debat.Tapi menurut saya alasan yamaha pakai mesin i4 adalah karena simpel, ini gak sepenuhnya benar.Perlakuannya lebih ribet dari mesin V. Mau dibikin bertenaga, ujung2nyalebih boros dr V, dibikin irit, jadi under power. Dilema pertama.Yang kedua adalah dari rancang bangun awalnya. Jangan kira klo bikin mesin inline dengan bentuk crank yang selisih pengapiannya gak rata itu simple. Justru susah, krn dr fundamentalnya aja udah bener2 tidak biasa. Meskipun CP sudah dipakai pada muscle car padamasa lampau, tp aplikasinya adalah utk mesin V. Ingat ya, V, dan silindernya minimal 8 utk Charger dan mesin2 Hemi pada saat itu.Masao Furusawa bisa lihat peluang ini dan dibikinlah i4 denga CP. Ini baru pengapiannya ya, belum derajat dan posisi cam yg juga “irregular”.No offense, tapi begitulah adanya.Utk mesin V, kalo menurut saya memang agak dilematis antara power dan handlingnya. Mungkin kalo pebalap punya toleransi tinggi terhadap power njengat dan getaranhebat, maka nasibnya ya ga akan jauh dari Stoner dan Marc. Tapi sayangnya pebalap juga manusia. Ada limit yg membatasi fisik mereka. Itu aja.CMIIW, Lets have a warm discuss

    Menarik sekali bro komen ente, saya jadi kayak terbuka matanya. awalnya memang ane kira Yamaha pake Inline 4 itu karena sederhana bentuknya, simple, dan murah. karena itulah banyak juga para FB yg membully bahwa itu adalah mesin Carry 1000 buat angkot. Ya memang mereka ngga sepenuhnya salah karna faktanya inline 4 Yamaha bentuknya emang sejajar 4 silinder persis mesin Carry 4 silinder itu. tapi yg tidak mereka tau, inline 4 Yamaha itu bukan Inline 4 biasa, memang bener seperti yg mas fajri bilang, pengapian Yamaha oleh mereka sendiri disebut uneven firing order, dan entah kenapa, tone suara yg dihasilkan oleh Yamaha M1 waktu digeber itu sangat mirip dg Tone suara All New R1, apakah ini berarti kedua motor itu memakai pengapian yg identik?
    soalnya R1 di WSBK saat ini kendalanya IMO cuma satu, yaitu soal top speed, mirip2 M1 di motoGP yg slalu kalah soal top speed. dan lagi katanya, dampak dari pengaplikasian irregular itu Yamaha harus memasang balancer ya bang, untuk mengurangi getaran yg juga tentunya berpotensi menambah lost power.

    • Kalo gak salah yamaha R1 suda pake crossplane kan dari 2009 bro, si R1 mata “alien” itu
      iya bener memang, untuk mengeliminir getaran dr mesin saat peak powernya, juga ditambah lagi bandul crankshaft, makanya bisa dibilang i4 crossplane lebih “jinak” jika dibandingkan dgn flatplane yg selalu padat dan kenyal *eh salah.. padat dan berapi api di setiap putarannya

  15. L4 kan pengembangan mesin V4, kenapa Ducati repot2 nyebut L4, pengen beda sendiri ni Ducati yak
    kalo melihat huruf L berarti 2 blok sebelah harus beda panjangnya kalo sama ya tetep bisa dianggap V cuma V lagi ngangkang, tu pendapat w kalo liat huruf L lo

    • Mesin produksi massal menurut saya kebanyakan ya pake screamer om.
      Utk yg 4 silinder ya. Yg jd pengecualian adalah yamaha R1 dengan “uneven” firing ordernya dan ducati yg confignya L twin.
      Sisanya ya kebanyakan screamer. Mulai cbr 600, 1000, zx10r, s1000rr, H2R, aprilia RSV4, R6, dsb.
      Kok tau? ya karena khas screamer itu kontinyu dan di rpm tinggi suaranya melengking dgn nada tinggi.
      Coba denger R1, pasti suaranya beda, gak melengking tp menggerung ky V8 di rpm rendah, dan di rpm tinggi cenderung mirip spt motor 2 silinder.

  16. masih penasaran kalo ZX-10R spek WSBK ikutan MotoGP dengan J.Rea & Tom Sykes ridernya 🙂 kira-kira mereka bisa dapet podium nggak gitu hehe

  17. diluar big bang atau screamer,
    generasi nsr power terbesar, karena engine v murni. sementara yzr 500, bukan v murni, tapi 2 buah inline twin, digabung jadi 1 membentuk huruf v.

    mungkin biar mudah, seperti 2 buah mesin ninja 250 ditempelkan, tapi dibentuk V. antar crankshaft dihubungkan dengan gear. karena power train lebih banyak, maka engine v versi yamaha secara natural powernya akan lebih rendah sedikit dibanding murni V honda.
    tapi ada kelebihannya, yaitu, karena 2 crank berputar berlawanan, gaya gyroscopisnya minimal (gampang dibelokkan, mengatur arah di tikungan/trek lurus), dan getarannya juga saling meniadakan/minim. jadi ada 2 filosofi, yang satu balance, yang lain power.

  18. kalau dulu rata2 yzr kalah dari nsr mungkin faktor teknologi dan pembalap serta team saja. toh, ketika setingan tepat, bahkan pembalap sekelas max biaggi pun dengan mudah mengasapi rossi yang masih muda waktu itu. contohnya di gp brno. bahkan garry mc coy pun bisa juar di gp welcom afsel, dengan gaya slidingnya, juga dengan yzr, di team satelit, bukan pabrikan.
    jika faktor teknologi, setingan, dan pembalap seimbang, hasilnya mungkin seimbang juga, dimana ketika trek dominasi lurus dan high speed cornering pure v engine merajai, di trek dominasi balance dan flowing cornering, engine v(2 inline twin) yang merajai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here