Vario Trip to Cilember

Senin Pagi, setelah sebelumnya memposting artikel YZF R15, Saya berangkat menuju acara refreshing yang diadakan kantor yaitu curug Cilember. Awalnya saya diajak untuk bersama menggunakan mobil, tetapi karena posisinya yang hanya selemparan batu dari Bogor, saya memutuskan meminjam Vario Isteri. Awalnya saya berencana menggunakan V-Ixion, tetapi karena dorongan untuk mencoba down hill tanpa engine brake sekaligus mencoba performa ban baru FDR Sport XR depan dan COMET Belakang, akhirnya subuh saya putuskan untuk memilih Pinky Sabila, sebutan Vario kami.

Selepas Tajur, jalan mulai terasa mendaki, terlebih selepas gadog, Performa mesin matic Honda 110 cc ini dipaksa untuk meraung lebih tinggi untuk melahap tanjakan panjang berkemiringan kira-kira 35 derajat, saya sampai kasihan melihatnya dan urung membejek grip gas lebih dalam lagi, tercatat kecepatan maksimal vario hanya saya panteng di kisaran 60-70 km/jam. Beberapa chicane di daerah gadog-megamendung dilahap dengan mulus karena kepercayaan saya yang cukup pada duo FDR-COMET yang menggawangi sektor ban.

mendaki

Curug 5, Kekanan lurus 😉

Mejeng dicurug 5

biutipul Curug 5 😉

Taklama kemudian saya sampai di Lokasi acara. Acara langsung ke tujuan utama yakni kembali memesrai jalur pendakian wisata curug cilember seperti yang telah kami( saya dan rekan-rekan kantor) lakukan 3 tahun yang lalu. Kompleks wisata Curug Cilember terdiri dari 7 step curug (air terjun) penomeran dihitung dari puncak ke bawah. Jadi curug terbawah disebut Curug 7. Tiga tahun yang lalu kami telah mencapai curug 2, tapi kali ini melikat persiapan yang serba dadakan kita sepakai hanya mendaki sampai curug 5. sepanjang jalur pendakian mata saya tidak lepas memperhatikan keanekaragaman hayati khas dataran tinggi, bahkan saat pulang saya meminta izin pada penjaga curug untuk mengambil satu batang pohon kecubung gunung untuk di stek di rumah nanti. Sungguh semua peserta merasakan pertambahan umur 3 tahun memberi dampak yang sangat berarti, terbukti, baru mencapai curug 5 saja banyak diantara kami yang sudah ngos-ngosan atau kecapean.

Curug 7

Setelah setengah jam di curug 5 kami pun kembali turun menuju curug 7. ternyata di Curug 7 sedang ada pengambilan gambar spot iklan L-Men, wuiih peserta iklannya berdada segi tiga semua, sedangkan kami …. Berdada segi banyak hahaha …. Setelah satu jam dicurug 7 kami kembali ke meeting position awal dan memutuskan untuk makan siang di rumah makan Khas Sunda..SIMPANG RAWI persis di pertigaan gadok menuju ciawi, wuuuiiih, sudah kebayang sate kambing, daun poh-pohan plus sambel tomat khas sunda.

simpang Rawi..hmmm..cobain dech

Perjalanan ke simpang rawi bertipe Down Hill, saya harus ekstra hati-hati karena Motor Matic tidak memiliki Engine Breake alias hanya bertumpu pada tuas rem depan dan belakang. Jadi walaupun grip gas di tutup tidak ada terasa deselerasi, motor terus aja nyelonong turun, wuiih seyem bro. Bersyukur akhirnya sampai di Simpang Rawi, Langsung saja”isi bensin” pake sate kambing, pepes ikan mas, sop sapi plus lalapan daun poh-pohan dan dan selada di tutup dengan segelas es kelapa muda…hmmm yammy

Salam Taufik of BuitenZorg