Saturday, 28 December 2024

Jangan tersihir sama Livery Repsol Honda yang ngebosenin . . . Air Funnelnya Beda !

TMCBLOG.com – Sob, Jangan disihir sama Livery Repsol Honda yang ngebosenin. Adalah Omongan Direktur HRC Tersuhiro Kuwata Selalu Bikin kepo. Ia bilang begini saat perilisan Repsol Honda Team 2019 yang lalu ” Motor (RC213V) Berubah banyak dibandingkan 2018, Namun kita baru bisa lihat Di Qatar “ waini dia, kepo kan, jadi yang berubah apanya Om Kuwata ? Karena Kebanyakan dari Kita Seperti tersihir oleh Ngeboseninnya Livery repsol Honda Yang selalu itu itu saja.

Hmm Jangan Jangan itu memang strategy HRC. Strategi Dimana Biarlah semua orang menyangka RC213V tidak ada yang berubah. Dengan Tujuan agar semua orang abai alias Tidak aware. Namun salah satu yang ternyata memang berubah lumayan Banyak hadir pertama kali tmcblog  sempat baca di Paddock GP. Yap Aliran Tunnel Asupan udara dari Moncong ke Box Filter udara RC213V 2109 disinyalir berbeda sangat Signifikan dibandingkan RC213V 2018 sob. Bedanya memang Gimana ?

Soba Bisa lihat RC213V Marc Marquez Tahun 2017-2018 di atas, itu setelah Udara ditangkap Oleh Air Funnel, maka Udara akan mentok dan dibelokan terus ke kanan dan ke kiri Via air Tunnel ke Box Filter udara.

Jalur air Tunnel-nya seperti sobat Bisa lihat di atas, jadi masuk ke Box Filter udara melalui sisi samping Frame yang khusus ‘ bolong ‘ untuk tempat masuknya udara. Ok, Lalu kita sempat melihat ada perubahan yang hadir di Motor Marc Marquez saat etst Valencia dan jerez . . Cek ini deh  ..

Yap Itu adalah Steering damper yang masih tetap mekanis. FYI  electronic steering damper Tidak diperboleh kan regulasi MotoGP. Yap Posisinya yang awalnya kemungkinan di daerah diantara dua Tripple T pindah ke daerah tanki. ini adalah salah satu Indikator ada yang berbeda, Bukan berbeda feel peredaman steernya, namun berbeda Desain di daerah head-stock

kalau menurut tmcblog, Lubang Funnel yang awalnya hanya 10-15 cm lalu belok kini harus masuk dulu lebih dalam lalu ketemu dengan semacam penghalang tengah. Setelah itu Udara sepertinya tetap terpisah kiri dan Kanan. Air Funnel yang ‘lebih dalam’ ini lah yang kemungkinan menjadi salah satu penyebab kenapa ada part seperti Steering damper yang Pindah ke atas. Dan sepertinya head stock dari Frame RC213V 2019 pun berbeda desain .

Bicara Performa mesin bakar oto itu ada 3 hal utama : Pengapian, Feed Bahan bakar dan feed Udara. Yap hanya itu saja, cuma memang bisa di-ejawantahkan setingannya ke dalam berbagai kombinasi cara. Dan salah satu yang mau diubah sama HRC di RC213V 2019 disinyalir adalah mengubah jalur asupan udara dari depan. Mungkin biar lebih ‘Plong’, Mungkin biar lebih lurus. Dipastikan semua ini ada perhitungan dan alasan dinamika fluidanya dan tidak asal Desain. Apa sebenarnya yang sedang dicari Oleh Repsol Honda team ?

Secara Umum tahun 2018 yang lalu masalah mereka adalah soal Penggunaan ban. Mayoritas Marc dan Dani Serta semua Pembalap Honda harus menggunakan ban Dengan kompon lebih keras dibandingkan pembalap pabrikan lain. Tahun 2019 ini Honda harus lepas dari Ketergantungan ini. Apakah Ubahan dia ats ini ada hubungan Itu, atau tujuan Lain seperti bikin top speed dan akselerasi putaran Bawah Naik? Kita akan simak di test Sepang mulai tanggal 6 Februari 2019 nanti sob . .

Taufik of BuitenZorg

56 COMMENTS

  1. pabrikan paling pelit informasi,kalo petinggi pabrikan lain kayak Ducati atau Yamaha pasti ada keceplosan dikit2,kalo ini dipastikan susah buat dikulik

    • gak inget 2011 ketika honda pertama kali bahas SSG di rcv nya stoner terus jadi rame dan itu motor sampe diperiksa dorna guna melihat SSG itu ilegal atau legal, yak ujung ujungnya setelah rame pada pake semua kan. lebih baik sepi begini kalo ada teknologi baru selama gak melanggar aturan.

    • Emang Yamaha pernah kasih info kenapa rangka dan arm di cat item? Hahaha setiap pabrikan pasti punya rahasia bahkan tim cere macam Aprilia sekalipun

      • oh iya so, kok gw tanya pertanyaan serius gak dijawab sih? wkwkwkw gw tulis ulang ya. kenapa nilai kontrak lorenzo turun waktu dia terpuruk di ducati? kata lu yang penting pernah jurdun. mau terpuruk selama 2 tahun di ducati juga harusnya gak ngaruh sama nilai kontrak kan? 🙂 jangan kabur lagi

      • kan menurut lu walaupun terpuruk 2 tahun di ducati, pembalap tersebut tidak ala kadarnya karena punya 3 title. sedangkan yang runner up 2 tahun berturut-turut cuma ala kadarnya karena dia tidak punya title. tapi kenapa nilai kontrak pembalap yang tidak ala kadarnya bisa turun drastis?

      • saya berpendapat begini mas, setiap rider memiliki nilai jual masing2 yg berbeda. penentu harga jual adalah salah satunya prestasi untuk meningkatkan “trust” nilai transaksi. jl99 kala itu dihargai ducati dg nilai jual yg sangat tinggi (menurut saya fantastis malah). ducati memberi jl99 harga tinggi dg ekspetasi yg jg sangat tinggi, yaitu ducati bisa jurdun di musim pertama jl99, ternyata ekspetasi tsb tidak terjadi hingga musim kedua jl99. ducati putus harapan, meskipun motornya terjadi perkembangan yg jelas signifikan. kegagalan jl99 membuat “trust” petinggi ducati dan (mungkin) tim lain menjadi “turun” dan pesimis akan kemampuan jl99. namun tidak dg tim honda. jl99 ini di gp250 anak emasnya honda.
        di dunia bisnis, musim kedua jl99 ada di titik “lesu”, maka jalan satu-satunya adalah tidak mematok harga dulu, sampai ada penawaran masuk di mulai di angka berapa nilai tawar itu.
        tapi seturun-turunnya nilai jual jl99 tidak turun di titik terendah kog mas, hitungannya nilai jual jl99 masih di level mid-high. nah honda melihat celah peluang emas di sini, di saat tim lain masih berspekulasi, honda langsung gerak cepat turun tangan dg penawaran proposal nilai jl99 sekian euro.
        kenapa jl99 menerima proposal honda? keuntungannya justru ada di jl99, tim repsol honda adalah tim “super” besar dibanding tim lain. tidak menutup kemungkinan nilai jual jl99 akan terkerek naik bila jl99 terus berprestasi apalagi nanti bisa jurdun. semua tergantung dari setinggi apa sisi “trust” lingkaran bisnisnya.
        hal ini jg akan terjadi pada semua atlet. paling gamblang kalau mengamati bursa transfer pemain di sepakbola mas.
        opini saya seperti itu. hehe..

      • Orang tololl muncul lagi, yaudah kalau Dovi pembalap jago, ngapain aja selama ini di Ducati gak pernah juara dunia? Emang dia laku di Repsol?

    • wkwk yaudah kalau lorenzo jago banget kenapa dia selalu di bawah dovi selama di ducati? motor sama, gaji jauh lebih besar, hasil = 0? jawab dong pertanyaan gw jangan kabur aja kerjaannya. sekarang pakai bahasa kasar wkwkwk tipikal fans semut garis keras

      • dovi sudah berapa thun mbak diducati, jl berapa tahun..semua butuh adaptasi, toh jl termasuk adaptasi lebih baik dibandingkan VR dan dovi, dovi jg pernah di yamaha dan repsol.

      • selalu di bawah? IMO, kl dia g terlalu napsu buka gas di Aragon, bisa jadi dia best finisher Ducati di musim 2018.

        Coba liat trend kemenangannya AD04 dan JL99, Dovi cuma unggul satu kali kemenangan, wlpun Lorenzo harus absen di lima seri. Dan IMO, sering kali saat mereka harus head to head, JL sering kali bisa lebih unggul (dan musim 2018 baru tahun kedua JL mengendarai GP series). Ingat seri Ceko, di mana kl JL tidak harus fight dengan MM93, bisa jadi dia akan overtake Dovi di lima lap sisa. Atau di Austria, saat dengan mudah JL fight dengan MM93 sementara Dovi harus mundur untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Atau di seri Misano, saat dengan mudah JL99 memotong jarak dengan Dovi walaupun harus fight dengan MM93 (yah wlpun akhirnya tetep crash juga). Dan ingat, musim 2018 adalah tahun keduanya mengendarai GP series, yang sebelumnya dia harus mati-matian mengendarai (smp Oxley bikin blog dengan judul “Lorenzo: from one-trick pony to corner chameleon”.

  2. paruh musim kedua nanti biasanya rcv jauh lebih ganas dibanding paruh musim pertama dan itu yang bikin penasaran karena pasti ada perubahan yang cukup signifikan

  3. Yg jelas yamaha yg masih struggle.. mau bikin motor yg beda utk 2 pembalapnya jelas butuh resource lebih, mau bikin yg paling proper utk salah satu pasti jd polemik, bikin bagus utk dua2nya susah krn beda karakter dan postur..
    Klo honda 5 thn terakhir lab berjalannya paling mantep,wlpn 1-2 seri pertama ancur2an, tau2 tengah musim udah serem, mau kasih apa aja bs asal masih sesuai regulasi.. ducati efisien, orientasinya langsung bikin motor 99% sempurna di awal musim, musim berjalan tinggal adjust sesuai track sm masukan pembalap

  4. hahaha…..siapa bilang ngebosenin tuh. btw klo power mesin v4 dinaikin bakal tambah liar. yakin pembalapnya brani overlimit terus.

  5. Kalau mnurut saya langsung masuk ke airbox wak, tanpa kembali ke kanan/kiri. Jadinya mirip2 m1 atau superbike2 spt r1m,zx10r. Penghalang tengah cuma buat rumah komstir.

  6. kalau hujan, ko air ga ikut masuk ke ruang bakar ya ?
    disaring dimana dan apakah penyaringan menghabmbat laju udara ?
    mungkin bisa dibahas

    • Liat saluran cbr 250 rr, itu ada loop, udara lebih ringan dari air, akan tercipta air pocket dimana air tdk bisa mengalir, dan pasti Ada trap.untuk mengumpulkan air.

  7. jangan keblinger sama tim honda. sama saja “harakiri” dini artinya. hehe..
    ayo mas TAUFIK, saya dukung hib-hib hurah untuk ngulik sistem gearbox-nya honda. saya seuper kepo itu, mas. hehe..

  8. mari ngopi mumpung hujan deras, biar anget tambah jahe. seger, nikmat, dan wuenaaakkkk tenaannnn..
    sampai kapanpun jangan pernah percaya dg tim honda. tim cerdas itu. lengah dikit siap-siap selalu kalah berturut-turut. hehe…

  9. 5 tahun blakangan untuk menahan marc, HRC melakukan sedikit perubahan gaya menciptakan motor kencang…di paruh pertama musim, HRC selalu wait and see untuk marc…itu bisa dilakukan hanya dengan pabrikan yg punya mesin mumpuni serta pembalap seperti rossi, marc serta stoner, begitupun musim ini…tidak semua dilakukan untuk marc dan hohe tentunya…dan itu dani pun merasakan…jadi dengan HRC untuk kejuaraan, tidak dengan kuat dari awal, tapi berjuang dari awal…sungguh seni mesin balap ala ala timur wak ?

  10. tim honda adalah tim yg cerdas dalam “memanage” sesuatu apapun bentuknya. lengah sedikit dalam menghadapi, sama saja artinya dg persiapan menerima kekalahan beruntun, seperti yg terjadi di tahun 2014

  11. honda rc213v my2019 terlihat lebih ramping dari yg versi sebelumnya ya? perhatikan motor yg di tes sb6 di jerez kemarin. pantas saja gigi d’lana bilang tim honda tetap yg paling menakutkan. bukan sekadar omong kosong beliau

    • Nah, kayaknya ini alasan mereka memindahkan steering damper dan air tunnel ke bagian tengah, jadi fairing bisa dibuat lebih ramping.
      Mungkin sekarang mereka sedang mengejar topspeed yg lebih tinggi

    • kyaknya lebar air tunnel d samping itu msh kalah lebar sm radiatornya.. jd kl mau bkin rmping msh hrus ngurangin lebar radiator..

    • nah, menarik ini mas. selain terlihat ramping, bentuk fairingnya jg agak berbeda. menyesuaikan aero dinamik baru mungkin ya?
      jadi ingat saat tes awal para mekanik tim lain pada nuding bagian belakang dan samping. pertanyaannya, kenapa mekanik2 tim lain (terutama ducati, aprilia, dan yamaha) pada berebut melihat rc213v dari belakang dan samping???

  12. Honda rcv yg paling ganteng itu zamannya rossi ..moncongnya aza keren…makin kesini motornya kok pd nyeleneh..apalagi liat ducati ueleknya minta ampun dah..ganteng zamannya stoner…ga neko neko

  13. gimana so, pembalap mana lagi yang menurut lu ala kadarnya? kakek legend ✅ Dovi ✅ Petrux ✅ crutchlow ✅ vinales ✅ ada lagi? ✅

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP