TMCBLOG.com – Setelah diubek ubek Via data terlihat memang Marc Marquez seperti race di planet lain di MotoGP argentina 2019. Race Pacenya beda banget, tidak sedikitpun di dekati Oleh Kompetitor kompetitornya. kalau saja Perkataan ‘land’ tidak terlebih dahulu menjadi trade Mark Lorenzo Mungkin termas De Rio Hondo 2019 bisa dibilang ‘Marc’s Land’. Sobat Bisa lihat secara empirik di layar televisi dimana Marc Marquez terus menjauhkan diri lap demi lap mulai dari Lap pertama sementara Pack kedua yang berisi Dovizioso, Rossi, Vinales, Petrucci, Miller secara kasat mata terlihat memiliki Pace yang beda beda tipis.
Berbedanya Laptime Marc Marquez membuat Grafik awut awutan seperti cacing tawuran diatas pun tetap mudah untuk mengambil kesimpulan bahwa race Pace Marc Marquez adalah yang tercepat. Sobat bisa lihat sendiri dari Grafik. Tanpa holeshot device, tanpa swingarm Deflector, Lap pertama sendiri Marc sudah melakukan sebuah holeshot start run yang cukup mencengangkan, ia hampir 1 detik lebih cepat dibandingkan Pembalap Lain di Lap pertama ini.
Dari grafik Top 3 Finisher Race di Argentina 2019 kemarin bisa dilihat bagaimana Marc Marquez sangat mendominasi race. Ia tak tersentuh oleh siapapun mulai dari lap pertama. Laptime Marc hanya sama dengan Dovi dan Rossi di Lap ke 16 dan setelah lap ke 22, sementara di lap terakhir Marc hampir sekitar 4 detik lebih lambat dari rata rata Laptime yang di lakukannnya. Yap jika saja Marc Terus ngegas sampai finish line, bukan tidak mungkin Gap 12-13 detik akan menjadi torehan permanen di Statistik MotoGP Argentina 2019.
Amazing Valentino Rossi
Valentino Rossi sendiri boleh dibilang amazing di Argentina kemarin, pembalap berusia 40 tahun ini berhasil menjaga konsistensinya menguntit Andrea Dovizioso. Terlepas dari sifat umum durabilitas ban Soft yang lebih rendah dari ban medium, ban Rossi yang berkompon medium memang terbukti lebih awet dibandingkan dengan Ban Soft Dovizioso.
Namun itu bukan berarti Jika Medium dipilih oleh Dovi maka Ia akan lebih baik. ini bukan Hanya perkara Ban, namun kombinasi antara Ban, distribusi bobot, karakter mesin, riding style pembalap dan lain lain. Buktinya Ban belakang Soft Marc Marquez tetap punya durabilitas yang baik.
Rins yang mengejutkan
Alex Rins termasuk yang jadi Buah bibir Pasca race di Aegentina kemarin. Dengan start dari posisi 16 ia bisa finish di Posisi 5, secara kuantitas usaha lebih banyak kenaikan posisi yang diusahakan Rins ketimbang Rossi di Qatar yang start dari posisi 14 finish juga di Posisi 5.
Masalahnya di sepanjang race weekend MotoGP argentina kemarin, penampilan Rins dan Suzuki GSX-RR secara umum memang nggak banget. Kurang memperlihatkan potensi mereka untuk figsht di Top-5. Perolehan Laptime Rins dan Mir di Free Practice tidak pernah masuk ke posisi top 5 dan bahken mereka berdua harus dicuci dulu di Q1 sampai bahkan tidak lolos ke Q2.
Jika kita lihat pace Alex Rins di Saat race, Pace Laptimenya secara umum memang ada sekitar 9 lap dimana Pace rins sedikit lebih cepat dari Laptime Rossi dan Dovizioso ( di Grafik terlihat grafik laptime rins di bawah keduanya ). Dua analisa tmcblog berdasarkan data yang membuat RinsNggak bisa tembus ke posisi yang lebih baik lagi yakni di 6 lap terakhir Pace Rins sedikit merosot terutama dibandingkan dengan Dovi dan Rossi.
Strategi aneh Riset ban Maverick Vinales
Sekarang kita ngomongin Maverick Vinales. walaupun sudah dipakai saat warm-up di pagi hari tetap saja Adalah yang mengejutkan ketika kita melihat pilihan Ban yang dipakai oleh maverick Vinales. Ia mengguankan ban depan -belakang slick Michelin dengan kompon Soft-soft. Untuk ban belakang memang mayoritas pakai soft, namun untuk Pilihan ban depan soft ini sangat berbeda banget dengan yang dipilih Oleh Valentino Rossi dan Mayoritas pembalap Lain yakni ban slick Hard.
Yes, di atas adalah Gambaran laptime Maverick Vinales dibandingkan dengan Laptime Rins dan Rossi sebelum Ia crash di lap lap akhir akibat efek karambol dari Franco Morbidelli. Terlihat memang Laptime Maverick cukup konsisten terjaga bahkan sampai akhir Lomba. Mari Kita lihat jejak digital Riset pemakaian Kombinasi ban yang dilakukan Rins
- FP1 Maverick Vinales : medium -Medium , Medium – Soft
- FP2 Maverick Vinales : Medium-Medium, Hard-Soft, Hard-Medium
- FP3 Maverick Vinales : Hard -soft, hard – Medium, Soft – soft
- FP4 Maverick Vinales : Hard-soft
- W-Up Maverick Vinales : Soft – Soft
Yap Boleh dibilang Maverick Menggunakan Ban dengan konfigurasi Soft-soft hanya di 4 lap di akhir sesi FP3 ( Pagi, temperatur permukaan asphal 25 derajad Celcius ) dan di sesi Warm-Up ( Pagi , temperatur permukaan asphal 26 derajad Celcius ).
Sementara itu Maverick Tidak pernah merasakan feel Ban soft-soft disaat waktu yang mirip dengan Race Time seperti FP2 ( siang, temperatur permukaan asphal 32 derajad Celcius ) dan FP4 ( siang, temperatur permukaan asphal 36 derajad Celcius ) . Sementara itu Race time MotoGP Argentina dihelat dalam keadaan Asphal bertemperatur 41 derajad Celcius. Maio Maregalli sebelum Kick Off start dilakukan Mengatakan bahwa Maverick Memilih soft-soft Karena merasa lebih comfort dengan Kombinasi itu.
25 derajad ke 41 derajad kan jauh sob . . terbentang sekitar 16 derajad. Ducati aja keluar duit banyak untuk membela sesuatu yang efeknya cuma 7 derajad sampai Ke pengadilan banding FIM, Lha ini ?
Memang sih Maverick yang ngerasain Motornya dan mungkin pemilihan soft soft berhubungan dengan Niatnya yang ingin tampil lebih agresif saat start. Namun ia nggak bisa pakai Kacamata Kuda gitu dong. Ada baiknya ia melihat juga yang lebih senior dalam hal ini team-Matenya valentino Rossi Yang secara umum menggunakan Mesin yang sama dan juga mayoritas pembalap lain. Pace Maverick sudah cepat dan Konsisten, namun menurut tmcblog karena Maverick tidak punya banyak data akurat / mendekati akurat mengenai ban soft soft di Kondisi temperatur seperti race, maka sepertinya Maverick seperti ‘ dibatasi ‘ oleh keharusan ia ‘ memanage ‘ kompon ban soft depan belakang.
Kalau saja Crutchlow Nggak kena Ride Through penalty . .
Seperti Kita ketahui hanya dikarenakan efek guliran ban sedikit banget akibat Cal Crutchlow yang berusaha menstabilkan posisi kaki kirinya yang menopang Motor saat start, Cal Crutchlow mempeorleh hadirah penalty harus masuk ke Pitlane . . . nah sobat tentu pengentahu seperti apa hadiah nya secara kuantitatif, silahkan simak Gambar grafik berikut ini.
Jika rata rata Pace Cal Crutchlow 1:40, Maka Pacenya di Lap ke 5 sudah turun detik karena harus pelan saat mengakhiri Sektor terakhir dari lap ke 5. Ini ditambah lagi Cal harus melakukan Laptime Yang lebih lambat sekitar 19 detik karena ia harus membatasi speednya sepanjang Pit Lane ( pit lane termasuk dalam sektor 1 dari lap ke 6 ).
Here is the video from Race Direction showing Crutchlow’s jump start at the #ArgentinaGP
The explanation of how he was penalised for this can be found under article 1.18 section 14 of the rule book (see the tweet below for full description). pic.twitter.com/1zWN2PG0pO
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) March 31, 2019
So Total karena goyang dikit saat start, Cal Crutchlow harus membayar dengan denda sekitar 24 detik. Soal Hukuman Jump start memang benar untuk menegakkan regulasi dimana pembalap harus berhati hati saat start. Namun angka 24 detik tidaklah proporsional dalam aspek keadilan.
Oke sekarang kalo kita menggunakan Asas yang happening di kalangan Netizen yakni ‘kalo kalo an’ maka cek deh jarak finish antara Rossi dan Cal Crutchlow. Berdasarkan data result jarak keduanya adalah 21,582 detik dan angka ini lebih sedikit dari jarak time hadiah dari ride through Penalty ( 24 detik ). walaupun emmang terlalu simpel untuk mebandingkan ini head to head, namun secara umum kira kira apa Relasinya angka 21,582 detik yang lebih kecil dari 24 detik ? jawab sendiri deh . . jawaban terbaik dapat helm digital dengan merek yang bisa di requez sendiri nanti . . . silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna
Taufik of BuitenZorg
Podium
Resi Dorna ga mau podium 1-2 disabet Honda, entar anak emasnya ga kebagian podium.
siippp
Numpang koment
Vinalles ini memang kelihatan aneeh wak..
Dia sangat minim pengalaman…tapi gengsi..
Merasa hebat dgn kemampuannya.. namun ternyata lawan lebih hebat darinya..
Ini sudah karakter pribadi vinalles mungkin..
Sulit untuk jadi juara dunia kalo dia gini terus…
@agista setuju saya mas sama pendapat sampeyan,plus pendapat saya dia sekarang berada di tim pabrikan mungkin terlalu jumawa kali ya…
Lha, emang Suzuki bukan tim pabrikan?
haruse kalo2an Cc 35 mungkin bisa podium 2
itu yg seharusnya terjadi, tapi darmo tau ada kakek lejend d situ ntar si misionwinow gak kebagian poduim lah.
So…jika gak kena penalthy….Crutchlow bisa finish di depan Rossi.
kalau berdasarkan data, race pace Dovi dan Rossi memang sengaja diset segitu untuk menjaga durabilitas ban atau memang Marc jauh lebih cepat? kira2 gimana wak?
ups sori salah tempat komen
ya baik rossi dan Dovi memang dapetnya segitu, sedangkan Marc Menurut saya bisa eksplore lebih sehingga bisa bejek lebih dalam ban namun ettap jaga durabilitas ban
Klo 35 ga kenak pinalti bisa 3 detikan dpn rossi donk…wew, ato mungkin bisa fight sama marc klo dia rapi n slipstream…
Honda selangkah lbh advance nemuin balance set up motor nih timbang pabrikan lain.
siap wak, ternyata memang Marq is on another level
kalau, jika saja, jikalau, misalnya dsb ? tolong tambahin yg kurang
Engineer kok kebanyakan tanya. Oh iya kan lagi caper, biar diakui dimari?
Yang bisa bebas atur ritme balapan, cuma pembalap yang di depan. Yang di belakang? Y bisa aja atur ritme, tapi bakal ada harassment dr pembalap lainnya, bahkan kl pembalap yg di depan jaraknya g terlalu jauh, y tetep ada gangguan jg dr pembalap yg pacenya lebih cepat (Qatar 2019, Dovi ngotot ambil alih posisi tiap Rins sukses charging).
Mana ada ceritanya race pace memang sengaja diset untuk rebutan posisi dua dan tiga untuk menjaga durabilitas ban…….
kan kali aja mereka tahu kalau mau mengikuti race pace Marq bakalan struggle di akhir race karena kondisi ban, macem Zarco di qatar 2017-2018, kenceng di awal melambat di akhir.
asli agak kecewa sama penaltinya si cal, berharap bisa ikit fight didepan malah darno haus drama dicuci dolo di pit ckckck
Woiyah pelanggaran minor dan gak membahayakan rider lain padahal. Penalty nya ga proporsional.
Kalo ngomongin podium 2 blm tentu seperti halnya dovi kalah podium sama rosi. Tp yg pasti bertiga bisa cucuk2an sama rosi dan dovi.
Wuss wuss wuss 13 kecamatan
Jika saja cal tdk kena pinalti, podium 2 bisa jadi miliknya
Iya… ndlosor karambol bertiga dgn Rossi & Dovi..
best plot twist ?
kalau tidak kena hukuman penalti, CC bisa dapat podium 2
Tanpa ride through Penalty yg memakan waktu 24detik..dan jika kita melihat dari jarak finish antara CC dan VR yg cuma 21,582 detik,mungkin CC bisa podium 2..kalo dihitung diatas kertas CC akan unggul 2,5detikan dari VR..
berarti kalo pakai teori kalo kalo an, cal finish 3 detik didepan rossi…. CMIIW
Koq malah dibikin teka teki?
Kirain bakal di bandingin race pace cal, rossi, dovi n rins
Untuk marc mah udah keliatan dr musim lalu memang race pace nya lebih cepat dr yg lain
Oh musim lalu hujan/kondisi gak normal
Ok lah dilihat dr fp 2 aja deh
Dgn ban bekas + kompon lebih keras (dr sebagian pembalap) dia cuma beda 0.3 dr dovi
gak bisa di bandingin apple to apple juga karena pace di FP2 itu naik turun, namun secara umum memang mirip
kalo duren saya mau 😀
berarti crutchlow harusnya bisa ninggal rossi dan dovi dgn gap 2.418 detik
ya gak sih?
dovi juga kayaknya gak terlalu bisa main yoyo di argentina kemarin,mungkin emang setragel
kalo ane menang,pesen icon Airflite Battlescar aja lah,wkwkwk
Maybe yes, maybe no. Karena ini bukan balapan model time trial yang kemenangan dihitung dari akumulasi waktu per lap.
Tp yang jelas, kl tidak ada ride through penalty ada kemungkinan fight ketat antara Dovi-Rossi-Cal-Miller-Petrucci-Vinales-Morbidelli (dan mungkin Alex Rins), bahkan bukan tidak mungkin Cal akan head to head dengan Marquez.
compound Michelin emang aneh, compound soft, medium, dan hard bisa punya durabilitas yang hampir mirip. Mknya akhirnya balapan jadi kaya balap sepeda, masing-masing mengatur ritmenya. Bahkan MM93 sebagai pole sitter sendiri udah bikin dua model taktik balap: A) Kl starts bagus, langsung melejit bikin jarak; B) Kl starts kurang bagus, atur ritme balap saat pertengahan race untuk bangun momentum di akhir race. Dan akhirnya, tanpa holeshoot device, dia sendiri sudah memiliki starts yg bagus untuk memilih taktik A.
Untuk Cal sendiri, it’s a pity to him. Bahkan Randy Mamola sampe bilang “Bad Freddie”, karena udah merampok kemungkinan fight seru dengan faktor Cal di dalamnya. Wlpun ada a fraction of a movement, there’s no advantage gained.
kalo menurut aq, MM bisa cepat d sirkuit yang dia suka. sedang d sirkuit yang tidak d sukai,MM berusaha untuk tetap d barisan depan (dgn memanage ban). karena MM sudah tau kemampuan ban itu sendiri…
Yah kalo pake “kalo kalo an” kudunya Cal bisa di posisi kedua….Cuman itukan based on angka which Cal ngejar sembari nothing to lose lah….kalo real mah yah ga bakalan tau juga kaya apa akhirnya…..Bisa2 malah karambolan ato nyungsep kali….
Sepakat… motogp gak sesederhana itu
Ada faktor traffic n duel
Jelas akan ada perbedaan tk abrasif ban
Ada faktor pressure juga
Ada faktor slipstream
Wah banyak dah
Jadi inget dulu ada hitung2an kaya gini demi sesembahan
Lahhh . . . kan udah saya tulis di artikel
” walaupun memang terlalu simpel untuk mebandingkan ini head to head ”
btw sebenarnya Cal ini bukan bahasan utamanya sih, saya lebih ke soal Pace Marc yang luar biasa dan strategi riset Maverick yang rada aneh 😀
Bisa jadi karena MM sudah tau limit ban yang digunakan sampe mana jadi di push lap timenya sehingga pace racenya luar biasa, sedangkan AD seperti biasanya tidak terlalu push lap time lebih memilih dengan memanage ban jd rombongan belakangnya punya lap time mepet, bahkan VR46 bisa overtake AD di lap terakhir.
Bila ini kejadian lagi di Austin, maka MM bakalan melenggang sendirian seperti race kemarin. Ducati, Yamaha, Suzuki yang 2 race terakhir meramaikan barisan depan mesti ada riset khusus mengenai durability ban di tiap racenya ini untuk mengimbangi kecerdikan MM dan HRC
Y itulah fungsi simulasi race d free practice. Dan kelemahan Dovi sbg pembalap papan tengah y gitu itu. Enggan flirting dengan resiko, terlalu berhati-hati. Dia maunya semua resiko dimana é dengan baik. Mknya fortuna juga jarang lirik balik…….
sepertinya MM sudah belajar dari pengalaman, bahwa tidak memungkinkan menghadapi ducati secara 1 on 1 dengan segala kelebihan mesin desmo jd dia ambil keuntungan riset durability ban untuk push pace race lebih dulu.
Dengan kejadian race argentina kemarin, akan mengkhawatirkan lagi bila sisa race kedepan di podium hanya akan diisi oleh trio honda. dimana riding style CC gak beda jauh dengan MM dan JL bila sudah klik dengan RCV dimana dia punya riding style lebih smooth dari MM paling tidak lebih bisa push race pacenya sebab HRC sudah mengantongi data durability ban yang akan digunakan.
@AIM-1N
weks flirting . . saya pinjem ahh kosa katanya , 😀
@wak haji
Abis ending artikelnya dijadiin teka teki
Jadinya bablas fokus ke cal
Kalo soal vinales, ane rasa itu kombinasi ban pilihan terbaik dia (walau.berbau gambling juga sih)
Toh dia masih bisa bejaban walau masih kurang dgn apa yg diharapkan
Kalo marc… yah memang berada di level yg beda
Seperti ane bilang d atas… dgn ban bekas n lebih keras aja dia bisa bejaban apalagi pake ban baru
Hilang lah dr layar tv gak kesorot
@aimin
Jgn disamain brow
Sejarah d trek ini dovi cukup kesulitan
Jd wajar aja dovi kesulitan cari settingan pas
Kalo dr awal bisa yakin settle kaya marc
Ane rasa semua pembalap bisa mulai simulasi d fp2 n fp4
wakakakak iya yah 😀
Neng vina harus ikut kursus start kayanya.
Sedangkan bang cal ga perlu dibahas lagi, tinggal disimak di balap selanjutnya aja. Percuma kalo di kalo kalo in ?
Ya minimal harusnya bisalah di 6-5 besar karena tetep harus duel dengan pembalap lain ga melenggang sendirian di sirkuit kosong, lalu kemudian dikarambol Morbidelli dan maverick.
haha
Meskipun harus duel saya yakin cal itu gak gampang nyerah gitu aja.
Mungkin vinales takut kena hukuman pinalty ride trough,jadi mending telat beberapa mili sekon dibanding kecepetan beberapa mili sekon tapi hukumannya 25 detik
imo
Artinya kucluk 2,5s didepan rosi ya wak
Nice artikel
Kalo saja CC35 tidak kena penalty. Saya yakin perebutan posisi 2 dan 3 makin seru.. Yaa minimal AD04 bisa gak dapat podium Di Argentina.
Jadi ungkapan “Mengalahkan kami di track” jadi krasa makjleb.
Kalo menurut saya kalaupun cc35 ga kena penalty posisinya bisa 2/3/4 bertarung bareng AD sm VR, tergantung seberapa struggle mereka salip2an.. bisa aja sih malah finish 2, ntu juga kalo di 10an lap awal bisa lewatin tuh duo itali.. krn yg saya liat klo cal lg bertarung suka bikin salah sendiri.. ya ngelebar, ya bannya abis duluan dlsb
mantap
kalo Cal tidak penalti, maka cal akan di posisi 2, dengan unggul kira-kira 2.418 detik dari rosi di yg posisi 3.gitu kali wak? wkwkw
intinya cal akan di posisi 2 jika tidak kena penalti lihat data statistic race.
Peyek fby detected
Kusembelih kau nanti, nyampah bae kau ini
Harusnya Cal bisa sabet podium 2 wak, kalo:
1.tidak jatuh
2.secara banyak riders jga di depan, yg ada di pack 2
saya smpe heran wak, apa yg dilihat yamaha dari seorang vinyales? pembalap yg mungkin sampe saat ini ga ngeh arti test pramusim, ga ngeh buat apa ada FP1-2-3-4, dan blm sadar dia saat ini berdiri dan duduk di atas pabrikan kelas wahid di motogp, apa tugasnya, apa kapasitasnya sbg pembalap pabrikan? apa ..apa ..apa coba?
wak ada pembiaran dari hodna agar diciti biar terlihat terus di media sepertinya, pembiaran motor desmo di cap sebagai motor yg paling siap juara dunia, desmo motor yg paling kencang saat ini! eforia dan hedon diciti sepertinya akan terus di pelihara oleh hodna…apa yg disembunyikan oleh hodna wak? apa..apa..apa coba?
singa satunya yg belum fit
Lha, waktu di Suzuki sendiri prestasinya lumayan untuk tim pabrikan yang masih dalam masa konsensi, bisa posisi 4 di klasemen dan menang di Silverstone. Kelemahannya, y cuma Bipolar aj sih. Cm skrg, setelah ditinggal Vinales, pengembangan GSX-RR malah makin moncer………….
dia pebalap kedua di Y bro. ga usa di hitung wkwkkwkw
sama aja kek Petruk, Mir, Lorenz. selama jadi pebalap kedua support nya tetap 1 level dibawah pebalap no 1
gorengan yg belum dibayar lunas tidak bisa dicoba-coba mas DarsoNo. bisa rugi bandar saya. hehe..
yowes tak liatin aja gorengane pak bangun, tapi pesen boleh pak bangun….selain gorengan besok2 pesen kopi lah, kan lebih cair gitu, yg punya warung dah ready tuh beraneka macam kopi…hihihi
bukan bgitu wak dan mas nugie? hehe
Dulu di puji2 jin jarpis”pinales itu kombinasi ridingnya marc dan jl99″ kalau ngak salah ya… Halah sekarang cuma omong kosong doank,sesi latihan bagus,pas race langsung drop,tambah lagi pilih ban radaan aneh,lha katanya mau ngepush dengan agresif harusnya pilih hard atau medium minimal… Bener kata bung jono pengaruh tekanan saat race bisa pengaruhi performa seorang rider..
Dia berkesempatan emas jadi pembalap masa depan Sijuki. Tapi karena si pembalap ala kadarnya ini menilai diri sendiri setara alien, akhirnya tidak sabaran dengan perkembangan Sijuki. Bukannya mengembangkan diri di motor medioker Sijuki waktu itu, malah nyelonong ke Yamama. Padahal Sijuki ada di bawah Davide Brivio. Sampe kapanpun ya gak bakal menyamai Alex Rins sekalipun.
@Darsono
saya bisa membayangkan Kamu menulis komen ini sambil pake esmosi yang meledak 2
” . . . apa apa coba ? “
Dukatty malioboro ‘rule the world’ .
MM93 GG ikutan race woy.
Dia masih di FP5.
FP5 tanggal 30 februari bro 😀
yang jelas cal bakalan ikut battle di pack 2, dan pertarungan gak hanya cuman VR nguntit AD trus final attack di last lap, akan lebih epic cucuk”an mgkn pack 3 jg bs manfaatin momentum itu krn semakin battle ban semakin tergerus, pack 2 jadi semakin gemuk ada 7 pebalap
soal jump start adil gak adil soal sanksi emg dibuat berat biar peraturan gak dilanggar, klo bisa jangan salahkan sanksinya tp lebih ke arah penilaian RD soal jump start, sayangnya lagi apesnya cal dia gerak pas barengan lampu merah padam jadi kena ayat 1 dan 2, cb sebelumnya dia gerak waktu lampu masih merah mgkn dapet ayat 3, dan gak perlu kena pinalty through
Dramanya boleh bermacam2 gorengnya jg lumayan , juara tetap 4L
Tapi anehnya ya meski 4L entah kenapa motogp justru jadi diuntungkan krn gak gak gak membosankan..
Jauuuhhh divandingkan wsbk, 4L siap2 gk menarik lg.. dan emang pebalapnya jg gk tenar.. beda kelas kali ya
Maksudnya wak haji, kalo Cal gak kena penalty, dia bakal bersaing sama Marc di depan, ninggalin Rossi dan Dovi.
Tapi begitulah balapan dengan segala drama nya. Kesimpulan sementara, Honda tahun ini bisa menggila kalo gak diredam sama Ducati, Suzuki, dan Yamaha..
plus diredam drona ya om…hehehehehe
Secara relasi sih wak si Cal bisa merebut podium 2 dengan selisih waktu 2,418 detik (24 – 21,582)…
kata “amazing” spertinya lebih tepat disematkan pada alex rins mas. rosi bisa begitu karena yimihi m1 hasil pengembangan yg berhasil dari rosi. contohnya vinales dan morbodeli crash, tentu itu pengembangan yg salah dari yimihi.
markes memang layak disematkan baby-alien sejati.
lorenzo di start kog bisa-bisanya mencet tombol pit limiter, wah rupanya lorenzo latah suka mencet-mencet. perlu dihilangkan kebiasaan buruknya.
kesimpulannya, sekopnya dikiti blunder menampar mukanya sendiri.
saya request sarung cap gajah berlari saja mas. kalau helm saya sudah punya yg paten teruji terpercaya. hehe..
loh? munculnya di sini
Tapi mendingan lah yg sekarang pak tahun maren jl99 cuma posisi 15… Sebenarnya dia berpotensi nempel di posisi 7-8…
jl99 race argentina kemaren jg pantas mendapatkan master of opertake loh itu mas. start drop di urutan akhir, terus merangsek ke posisi 12. artinya menurut saya, ada 2 master of opertake. rins dan lorenzo. hehe..
Saya setuja Dengan pak bangun… Kalau di cota gimana pak raportnya jl99 tahun2 sebelumnya?
seharusnya seri cota nanti jl99 bisa masuk top 5 minimal, maksimal ikut masuk top 3. karena dg paket motor yg sekarang dan hasil race argentina kemaren, jl99 punya potensi bertarung di pack depan mas. bila hadno seri cota mendominasi, artinya hadno bisa sapu bersih podium. hehe..
yang pasti jd manusia itu jgn takabur.. baru menang satu seri sj dah berasa juara dunia… jd begitu deh kena karma tuh dikiti..wkk
betul mas. dikiti belum mengenal karakter hadno yg sebenarnya. yimihi yg sudah lebih lama berkompetisi dg hadno, spertinya sudah memahami untuk tidak memancing hadno. dikiti ini pedenya terlihat sangat overload.
crutclow sudah kelihatan agak berbeda riding style-nya, lebih tertata. tidak asal agresip sperti musim sebelumnya. sudah familier dg hadno rocovo spertinya. hehe..
saya upvote koment jenengan pak bangun, gorengane ojo di entekne sek pak, jo lali kopine di siapkan buat ngopi di texas…
saya kaya e tidak bisa nonton seri cota mas DarsoNo. bengi banget iku mas. saya nunggu tayangan ulang sperti biasanya. hehe..
gorengan komplit mas, ada pisgor, mendoan, bakwan, tahu isi, tahu bakso, molen pisang, molen nanas, martabak. tapi bayar loh yo, ora gratis iki. haha..
Maklum lah Ceo ducate serta petinggi lainnya yg pada songong kan mereka anak gadisnya darno……
Regulasi Jumpstart udah jelas, menyebutkan “advantages gained”. Kl situ pembalap terus motor gerak dikit karena garuk pantat, ato benerin telor yg geser, terus disuruh ride through penalty, masih rela?????
bisa dilakukan sebelum lampu merah padam biar kena ayat 3 (advantages gained) kemungkinan gak bakalan kena penalti, sayangnya cal lakuin itu berbarengan sama lampu merah padam jadinya kena ayat 1 dan 2 (anticipated start)
MV12 aneh, dari pertama gabung yamaha sampe sekarang makin keliatan doi bukan pembalap “cerdas” atau pembalap “alien”. Kayaknya selamanya MV12 gak bisa jadi lawan MM93 seperti yang di heboh2kan sebelumnya. Karena MM12 tiga level di bawah MM93 secara skill atau mental.
Jgn gitu brow
Wkt masuk ke yamaha di puji2 loh dia
Malah gw yg dibully gara bilang vinales masih perlu pembuktian
Padahal kan maksud gw bukan merendahkan
Cuma yah gitu namanya juga fb
Jangankan MM, lawan rekan setimnya aja masih kalah.
Memang benar tahun kemarin dia sempat P1. Tapi tidak konsisten.
Mau fansboy nyinyir sampai bibirnya nyentuh tanah, tetep aja no. 1 di yfr dipegang kakek lejen karena statistik perolehan nilainya lebih besar.
Cc bisa P2 peluangnya besar, lebih besar lagi kalo rider yang berseteru di Pack 2 disuruh minggir atau di bedil satu-satu haha.
Yg cocok itu jz gantikan posisi dia di ymha… Dia juga mengeluhkan size ymaha terlalu besar beda dengan sujuki lebih pas katanya.. Hhmm kalau saya telaah lagi kata2 mv12 ada sedikit penyesalan dia out dari sujuki…
apa nanti mo di tuker guling sj mv12 balik kucing ke suzuki…?hii
@orang pangandaran saya rasa berat sujuki menerima pinales lagi,soalnya mereka udah nyaman dengan 2 rider mereka sekarang.. Dan sujuki (davide brivio) pun udah melihat hasil pinales sejak gabung ymaha,keteteran mulu… Artinya ngak berselera lagi mereka lirik2 pinales.. Tapi ngak tau juga lah keDepannya gimana,…never say never…
Yap bnr @Noolan… Kmposisi team dgn rider utk skrg dirasa sdh ckp ideal.nmun mmang yg tetap mnjdi pembeda adlh qualitas motornya itu sendiri.bs qt ambil cntoh kasus zarco+ktm
Dalam hal apapun ada faktor lucky dan unlucky. Mm lucky krn dibelakangnya sibuk bertarung habis”an ban dan waktu.unlucky jg berlaku buat mv,morbido,lorenzo yg slh pencet pit limiter dll. intinya nikmatin saja balapan.
siap2 dihajar lu gan, gw nonton saza ??????
@mentega, pasti dibilang fby atau fbr aku ya bro. no fans boy comment on me
makasih sama gw lu, karena komen gw, enggak ada yg ngehujat kamu hihihihi ?
Fortes Fortuna Iuvat, Fortuna Eruditis Favet………………
Kampret wkwkwkw pas bagian Syukuri apa yg ada, gw auto nyanyi.
untung km g dkroyok bro…habis bilang faktor luck and unlucky. klo berhadapan dgn fansboy km bkl dibilang fby/fbr.
harusnya ini kemunduran buat yamaha,,
paling ngga jalan ditempat,, cmiiw ya,,
soalnya di taon2 sebelom nya,,
ducati ga ada apa2nya di track ini dan memang beda jauh sm pabrikan lain,,
honda uda pasti,, yamaha suzuki kan kemaren jg,,
nah sekarang rossi mpot2an kejar dovi,,
gt didepan ga bs bikin jarak,, nyusul lap terakhir jg susah payah,,
harusnya berkaca dr taon2 sebelomnya,,
honda yamaha suzuki di depan ducati,,
skrg ngejar ducati aja susah,,
cm honda doang yg stabil ya bisa jauh depan ducati,,
yamaha turun jd cm bisa nempel ducati,,
suzuki terseok2 di practice sm qualifikasi..
imho
Sependapat…
Hnda via marc n cal bahkan taka memang cukup baik
Ymaha gn “motor sampah” 2017 bisa 1 n 2
Tahun 2018 runner up via zarco
Dcati improve lumayan jauh
Bukan cuma dovi tapi miller n petruci juga
Asumsinya 2019
Rcv n desmo improve
M1 seperti jalan d tempat
selama masih ngejar top speed tinggi bakalan masalah mulu, bawaan lahir motor lemot koq minta top speed tinggi, ngiri ma yg bawaan lahir top speed tinggi seh, eksplore lg elektroniknya biar lemot tp cepat di laptime, yg lain sudah explore biar gak celeng lg di top speed yg mumpuni (speed tetep tinggi coz emg bawaan lahir)
Jawabannya marc akan ikut meramaikan posisi finish 2, dengan style cal sepertinya perrbutan itu bisa berlangsung lebih seru
Kalau cal tidak kena penalti menurut ane Rossi tetap finish posisi 2,yang berbeda mungkin akan terjadi duel yang lebih seru antara Dovi,cal sama Rossi,,utk jarak finish yg 21,8 detik kagak pengaruh karena persaingan di baris depan sama belakang tidak sama,
Utk Vinales semenjak pindah ke yamama kok seperti mengalami kemunduran ya Wak,apa karena terlalu ambisi raih titel gelar juara,,,?
Saya setuju klo cal tdk kena pinalti bisa podium 2,tapi jaraknya dengan rosi tdk akan lebih dari 1 detik,karena setelah masuk pit dia jadi paling belakang jdi otomatis bisa bejek gas sedalam dalamya tanpa ada rintangan sehingga punya pace yg lebih baik di bandingkan rosi maupun dovi,tapi klo tetap di track(tdk masuk pit)maka cal akan terlibat fight sejak awal pasti pacenya lebih lambat
nah logis sekali, nyalip pembalap lambat jauh lebih mudah daripada menyalip pembalap yang punya race pace sama
IMO, yg diajak fight, juga pasti race pacenya ikutan lambat. AFAIK, kl udah fight, harus mikir defense juga, otomatis g bisa fokus mempertahankan pace karena harus mikir strategi line yang diambil, braking zone, dsb. Itulah kenapa pembalap yang sudah melenggang sendirian lebih fleksibel menentukan dan mengembangkan race pacenya
goood point 🙂 jangan kaya MV aja cuma bisa balapan sendirian ? kecewa gw dukung dia cape2, mentalnya ndak ada ?
Mvk12 bukan ga ngerti gunanya fp1-fp4 cuman mungkin seperti kata TMC, motornya masih belum sesuai dengan apa yang mvk12 inginkan, makanya dia riset riset riset dengan gonta ganti ban dan setingan, klo kenapa mm93 bisa riset race simulation ya karena motornya sudah dalam kondisi yang sesuai dengan yang mm93 inginkan, itulah sebabnya vr46 sering banget strugle di fp tapi bagus pas race
ya gitu deh yahaha, kata netijen aja masih bagusan sizuka ke mana2 ?
@gomik
Saya belum menangkap jawaban atas penyataan terakhir ” itulah sebabnya vr46 sering banget strugle di fp tapi bagus pas race ” . . jadi apa sebabnya ?
Ya karena M1 motornya belum stabil wak, jadi baik vr46 maupun mv12 masih meraba raba mencari settingan yang pas dari mulai FP, jadi belum punya basic setup yang pas untuk segala kondisi, berbeda dengan mm93, rcv mm93 sudah punya basic setup pas, FP1 cari setingan ningkatin kecepatan dari basic setup, fp2 fp3 sudah bisa race simulation, perbedaan antara vr46 dan mv12 mungkin ada di pengalaman wak, vr46 sudah banyak pengalaman sehingga misal fp1-qp jelek, di wup pagi bisa ningkatin setingan, race nya hasilnya baik. Dari pemilihan ban mv12 pun keliatan kalau dari fp1-qp dia ga bisa nemu setingan yang pas.
apakah ada yg mengamati morbodili? spertinya sengaja menutup pintu miler, petruci, dan rins, supaya tidak bisa mendekati rosi dan dovi. saya melihat balapan ulangnya, morbedili sebetulnya bisa ikut masuk bertarung dg rosi dan dovi. apakah sesuatu??
Kompor lagi…
Ya udah deh gw nyakut
Sekilas morbid seperti jadi pengawal buat rossi
Kan anak didik n senior d yamaha
Bukan hanya morbid, tp juga petruci
Setiap miller mau nyerang rossi
Langsung diovertake balik
Secara miller gak punya hub dgn rossi
Sehingga bisa menganggu
Tp kenyataannya kan gak gitu
Kalo morbid mau jd pengawal rossi yg baik
Seharusnya ketika rossi berhasil overtake dovi, morbid juga ikut overtake biar bisa blok
Berharap miller juga ganggu dovi
Bukan terus2an dibelakang dovi akhirnya malah diganggu miller n rins
Eh krn maksa malah hajar vinales
hehe…
miler dan petruci spertinya memang sengaja menutup rosi, dan morbodili menutup dovi. sebetulnya strategi tim sudah bagus. crutclow semestinya menutup dovi, rosi, miler, petruci, morbi, vinales.
rins yg paling bebas bisa menyerang siapa saja. dobel opertakingnya berhadiah nonton gratis seri sepang. mudah-mudahan vote-nya saya menang
sampe lupa yg harusnya di tutup malah asik ngopi sama pak ndul, jendral alien dan raja pbb di planet Astronos, beda dimensi jd ga kliatan…hihihi
sudah ada yg bahas kemaren di artikel sebelumnya pak bangun, katanya gpp sebagai murid jagain gurunya.
loh? iya to? berarti saya telat ya komentarnya? haha..
saya kira belum ada yg mengomentari hal itu mas. haha..
kalo ga salah itu namanya wing man…tugasnya mengawal pembalap utama..
wing man nya marc si cratcrutcrot berhasil dieliminasi dengan kejam..
tinggallah duel wingman duceti sama yamama (petruci vs morbi)
karena sempat jg diangkat jg vidio pendek antara tim satelit dan tim pabrikan.
bila dilihat kembali tayangan ulang race argentina kemarin memang terlihat tim independen sebagai penutup pintu tim pabrikan lawan.
sebenarnya akan sangat seru bila strategi ini terus berlanjut sampai akhir musim mas, jadi penonton bisa mengetahui mana tim satelit yg pintar memainkan pace setelah berhasil menutup pintu.
race kemaren dari tiga rider; miler/petruci/morbodili, yg terlihat pintar memerankan penutup pintu adalah morbodili, karena crutclow lengser.
adegan pertarungan lebih seru antara morbodili vs miler/petruci/rins, daripada morbodili vs vinales. hehe..
Artinya pace Crutchlow lebih cepat daripada Rossi.. “kalo” gak dapet penalty bisa aja Crutchlow didepan Rossi sekitar 2.5 detik dan dapet podium 2 dan Rossi ke 3
Bisa2 cal podium 2 wak
komen saya masih di laundry dulu. hehe..
Menurut ane secara selisih waktu iya bener didepan VR cm IMHO setiap pembalap overtake yg lain kadang butuh waktu,entah harus fight abis2an sehingga waktunya tertahan pembalap didepannya, entah ketendang Upsss, entah malah dlosor gegara tertalu push, nah mungkin iya bisa finish posisi lbh baik..cm blm tentu didepan VR cz ga mudah kali overtake gt..CMIIW wak kaji..
Gak bahas pace nya jolor wak? Sempet kececer kebawah, sampai masuk barisan poin, dan akhirnya dapet poin lumayan akibat insiden yamaha, lumayan kan buat seorang yg masih dalam tahap penyembuhan cedera
next race deh ya
Intinya Honda skrg tidak terbendung alias paling balance, dan dorna pusing mau bikin regulasi apa lagi, uda dibuat single ecu single imu ban ganti michelin, tp Honda tetap Honda dg segala kekayaan sumber daya finansial maupun manusianya
VR46 Race pacenya kebanyakan disekitar angka 1:40an detik, artinya tidak penah di angka 1:39 kecil, dg kata lain M1 2019 boleh dibilang mengalami kemunduran dari tahun 2015 dimana VR46 sanggup fastest 1:39 koma kecil. Kalo pihak Iwata tidak mampu menyadari hal ini dan tidak cepat berbenah (untuk mengatasi problem M1), maka seterusnya mereka akan selalu jadi bayang2 nemesis abadinya, Red Alert untuk blue team. Kalo mau memunculkan mesin pengganti inline 4 yg sering dibilang KW sekian itu, dengan mesin V4 ya bisa saja, namun bukan soal bisa bikin atau kagak, tapi soal dananya ada apa kagak, maklum blue team adalah pabrikan “missqueen” yg mungkin . . . , mungkin saja “kekuatan modalnya bergantung dari keuntungan penjualan motor dari negeri yg dikuasai absolute oleh pabrikan nemesis abadinya” itu, yg jualan motornya ibarat ratu semut yg kerjaannya berteloorrr mulu itu.
Cuma dua biji yang bahas cucuk2an bisa memperlambat race.
Yang lain lebih terobsesi 13 detik sama 2.5 detik lebih cepat. Secara tidak langsung mau bilang pack 2 rombongan motor lemot, pack 1 motor dan rider alien wkwkwk
Wah…wak haji kok keliatan gemes begitu sama vinales…sama kok wak…wong berharap bisa head to head sama marquez…lha kok malah salah pilih ban…
Ikut njawab kuis nya wak haji nih…berarti itung2 an di atas kertas…kalo cal 35 ndak kena sanksi ride throught…cal bisa sekitar 3,5 an detik didepan rossi…alias bisa podium 2…kalo lho wak…
Ditunggu helm digital nya wak…btw…helm digital itu apa tho…? Serius nanya ini…wong helm itu ya helm…kok pake digital…he…he…
helm ghaib masbro, hahaha
wkwkwk helm yang berbentuk GAMBAR mas,tinggal di print atau di buat wallpaper hp
kalau CC35 gak kena penalty, bisa jadi fight antara AD, VR dan CC jadi seru dan bisa diduga CC podium 2
Valeban oh valeban
Saya itu mau usul wak…tapi kok ngoyoworo…para pemirsa motogp kayak sy ini…yang ditunggu kan aksi2 nya marquez ketika overtaking…apalagi pas miring2 agak nyrempet bahaya…rasa nya gemes campur ngeri campur macem2lah…pokoknya mbikin mpot mpotan…
Jadi…usul sy Marquez itu kalo start di tengah saja…lha ini usul ngayawara bin ndak mutu…tapi mbikin seneng…he…he…
@ayam (kasih AT sekarang, komen mencelat kemana2 sekarang)
hora iso marc disuruh start no 5, marc masih mau bukak diler bmw
Untuk kasus vinales, bisa saya bilang ini gambling yg sesungguhnya ?, cuma ya memang lagi apes, namanya juga gambling. Tapi saya yakin di austin dia bisa finish podium minimal
Saya setuju termas de rio hondo bisa dibilang salah satu sirkuit kekuasaan marquez, tapi faktor luck juga berpengaruh, di sini marquez gagal menang cuma karena apes, selebihnya bisa dilihat sendiri kalau dia memang dominan catatan waktunya
Untuk kasus cal crutchlow, kalau menurut saya dia apes karena dijadikan “tumbal” oleh dorna. Dan untuk pembalap lain saya sarankan jangan sampai menunjukan gejala bahwa akan membuat poin dovi makin tertinggal dari marquez, ingat sang sutradara bisa merubah jalan cerita sesuka hatinya ???. Sudah sangat jelas dorna ingin ducati yg jadi juara, atau setidaknya ada drama yg membuat orang orang membicarakan motogp. Berhubung antar pembalap suasananya adem ayem untuk saat ini, ya apa boleh buat, akhirnya sang sutradara ikut ambil peran di filmnya sendiri. ???
Bagus di sesi latihan pas race langsung drop… Pengaruh tekanan kali bro?
bahas vinales ini sebenarnya sangat mudah loh mas. mengapa vinales begitu?? vinales gonta-ganti jenis kompon ban, sebetulnya karena vinales sendiri bingung, dan tidak tahu mana kombinasi kompon yg terbaik. daripada vinales malu karena bingung dan tidak tahu mana pilihan kompon yg terbaik untuk race, maka pilihan paling aman ya dipilihlah kombinasi kompon paling enak, meskipun cuma enak di lap-lap awal sampai pertengahan. bila ada pertanyaan dari timnya kalau kalah tinggal alasan, “grip ban habis, spin, bla bla bla..”, untungnya hal tsb tidak terjadi. vinales sang juara dunia tes pramusim berturut-turut. hehe..
apalagi setelah race selesai VR sama MM salaman…wes alamat pasang ranjau di luar circuit tambah banyak! bahaya untuk motogp kalo ada salaman!
Padahal Sebelum race dovi bilang udah punya kartu andalan untuk lawan marc di argentina tapi pas race tiba malah gak melawan, mungkin kartunya ketinggalan kali ya :v
dovi bawanya kartu member belanja carrefour mas. haha..
yang dibawa kartu gaple wkwk
dovi bawa kartu BPJS Kelas 3 pak bangun, itu msh di subsidi darno statusnya.
Saatnya menatap seri Amerika
Sijuki nge-voor lagi…
Sijuki menang lagi…
Biar podium 5 yang penting dapat gengsi…
Mantap jaya…
Aslinya lebih seru liat pemeran figuran bisa nyolong spotlight cem Alex Rins. Bisa jadi malah Sijuki ikutan disingkirkan Duc kalau ikutan berebut podium. Gue bangga jadi FBS.
pesanan YIMM gan, masa yg sponsori yamaha, yg disorot Hadno wkwkwkwkwkwk
berati seri berikutnya pesan suruh marquez kabur aja…biar yg kesorot kamera pak tino en pembalap ymh lainnya…hihihihih
Mamam tu holeshot,sendok arm,….ducacrut:diam dan kalahkan kami di sirkuit hongda:gua bls dgn senyum dan nikmati podium
ini sama kaya bautista dulu waktu terlalu agresif lawan stoner dimotegi kalo ga salah dikasih kado black flag, seandainya itu rider top kaya MM, JL, VR mungkin beda ceritanya
Yang menarik di atas sebenar ya MV ya! Apa pertimbanganya kog milih ban soft-soft
Ini udh tahu ke 2 di yamaha dan ke4di mtgp ya? Kog masih kurg pengalaman ya?
saya saja kesel,,bilangnya mau turn beast mode on…malah pakai ban sof”.itu seh turn off the beast mode. Gak ada yg bener yamaha milih ban dah tau degradasi ban. untung saja msh punya mr sunday. dah dibilang fbr/fby dah saya.hahahaha
emang lah udah bener kalo MV diganti Zarco (dulu), dia juga udah keracunan M1 sampe enggak bisa naik V4 + trellis ??? win-win solution
Kalau status anda seorang enjiner harusnya anda ga nyinyir lagi sama yg punya blog… Ah anda bagaimana sih bung mentega jangan bikin saya kecewa lah sebagai yg awam disini…
Coba di tanyakan ke bung pengamat gan… Beliau ahli dalam jeroan mesin… Bung pengamat silahkan jabarkan penjelasan anda!!!
Akibat tantangan bos ducati jd di jawaban satu kecamatan sma honda dn marquez majleb????? utk rins the best pokok nya wak aji
Jawaban dari tantangan ducati utk honda?
Analisa yang brilian wak. Mantap jiwa
Si mbah46 mamazing wak
Bikin fb ABY(asal bukan yamaha)serasa di jedotin ke aspal
Lebih amazing lagi 13 kecamatan..
Bikin fb ABH (asal bukan hondaa) serasa di jedotin ke aspal…
membaca komentar sampean saya ngakak kekel mas. haha..
Ini mahkluk ngak paham dengan pepatah pak” di atas langit pasti ada genteng eh langit maksudnya”…
Ini makhluk ngak paham dengan pepatah ini pak” diatas langit masih ada genteng eh langit maksudnya”…
@pak bangun Berarti fiks dapat hadiah gorenagan digital dari pak bangun?
Inline kw marzuki empot2tan ngejar si mbah46
Puas tenan wak
Saya heran kenapa sampeyan dengki amat ama sujuki? Ceonya aja ngak melakukan hal2 yg kontroversi,dan pembalapnyapun juga ngak bermulut besar… Kenapa sampeyan mas dendam amat sama sujuki?
Daripada jadi fb nganu tapi berbalut bulu ketek liucinta lontong.
carl bisa motong sampe 3 detik dengan rossi karena riding sendiri sedangkan rossi dan dovi ada battle ya ga bisa begitu aja membandingkan kalo carl bakal menang dengan beda 3 detikan kalo tidak kena penalty karena pasti ada battle dengan pembalap lain tapi kesempatan kedua atau podium bisa terjadi
ah gak juga kemaren juga MM goyang dombret didepan fans’nya, marshal jg pd minta foto kya pas VR podium 1
Marshallnya ada yang kepalanya dijedotin g????
yang pasti nggak diem aja tuh piston
menurut hitungan saya, crutclow bila tidak kena penalty akan podium 1 dg gap semua rider di operlap sama crutclow masing-masing kena operlap 2 lap.
jangan bertanya, “kog bisa begitu, Pak Bangun? darimana itu hitungannya?”. sekali lagi jangan ditanyakan, cukup dibayangkan saja perhitungan dari saya dg jurus “kalau..jika..andaisaja..”. hehe..
wekekkeek 😀
Suzuki sudah mulai ke jln yg benar.
Di angan2
ini nick name nguono nglno keliatan benci bgt ke sujuki deh..
apa iri liat perkembangan sujuki yg lebih baik ketimbang yamaha? heran gw
Kayaknya iya bro beni sejak davide out dari ymha,udah bikin moncer sujuki,sujuki dulunya sempat mundur dari gp tahun 2015 mulai ikut ajang gp,jarang bahkan tidak pernah melakukan hal2 yg berbau kontroversi + pembalapnya saya lihat kalem aja ngak banyak ngomong ke media…Saya rasa juga ada kaitannya terlalu fanatik ke si lejen,dengki ketulungan amat kelihatan bodohnya…
Yg bikin salut, waktu dia double overtake Miller sama Morbidelli. Dia cerdik bgt baca situasi, sengaja ambil line terluar, sehingga saat Miller menyerang Morbidelli dg block pass, dia bisa menusuk masuk line yg lebih dalam. Kemampuannya membaca situasi emang jempolan, termasuk seperti saat terlibat fight di balapan paling ketat sepanjang masa d Assen 2018.
Sygnya, dia g punya salah satu modal world champ’s material, which is a better bike packages……
Dari sini saya bisa simpulkan bahwa cacing nya marquez beda kelas.. Jadi gk ikut tawuran
Kemarin kok ga ada penyerahan thropy buat overtake champion ya? Di skip ato gimana ya? Saya liat di FS kok juga ga ada penyerahan thropy overtake champion ke alex rins
Mungkin menurut sy yg awam ini, faktor argonomi recivex yg mendukung ban blk MM lebih awet
artinya klo tidak kena penalty CC35 akan finish sekitar 3 detik di depan VR46…
waktu Iannone kena ride through penalty karena jump start apakah ada yang nyalah2in dorna? ? jangan lupakan standar ganda oi standar ganda?
Anda kan enjiner kok masih nanya?
Situ yakin g ad yg nyalahin Dorna wkt kejadian tahun 2017?? Tahu dr mana? Dr dl juga banyak yg protes mengenai regulasi jump start. Terutama article yg menyebutkan kl ad pergerakan saat lampu merah menyala race director hanya dapat menggunakan judgementnya, untuk menentukan apakah ada keuntungan yg diperoleh atau tidak {akibat pergerakan tsb), apabila pembalap berhenti sebelum lampu merah menyala. Beda dg regulasi d tahun 2014 yg masih memungkinkan adanya campur tangan dari Race Director untuk menilai apakah pergerakan rider sepenuhnya untuk anticipating start untuk memperoleh keuntungan d awal lap atau tidak.
Pertanyaan utamanya, apakah Cal (dan Iannone) berhak memperoleh hukuman ride through penalty? Legally, y. Tp by logic, it’s too harsh. Bahkan Oxley sampe bilang “Is the law an ass? Possibly”………
Dan sekali lg FIM dan DORNA tercoreng dengan regulasi yg mereka buat sendiri.
pokoknya sudah 2 kali terjadi, jadi emang sudah sewajarnya hal itu terjadi. kalau sekarang kan malah nyinyirin dorna menganakemaskan dukati ??? gw sih juga enggak setuju kalau jumpstart harus ride through, enggak seberapa keuntungan yang didapat. yang gw masalahin standar ganda manusia2 di sini ?
komen aing kena modeterasi, sabar ya ?
@jimmo ,mabok aer rebusan pembalut lu ye ??
Race 1 :
1. Sendok Gate
2. Jok Gate
3. Yellow Flag Gate
Race 2 :
1. Jump Start Gate
Race 3 :
….
Ya untuk kasus penalty yang berefek 24 detik jika dibandingkan dengan hasil finish CC dan VR yang bedanya 21 detik, artinya face CC lebih baik 3 detik selama race (akumulasi setiap lap), maka artinya CC berpeluang ikut berebut posisi 2 bersama VR dan AD
Relasinya sangat jelas bahwa dengan jarak Finish sebesar itu di atas kertas secara matematis Cal akan finish di depan Valentino Rossi. tanpa harus fight dengan Rossi dan Dovi di final Lap, karena mereka Lebih dari 3 detik. Walaupun Cal tidak dapat mengejar Marc Marquez, tetapi ia adalah RCV dengan total laptime kedua terbaik di atas Nakagami (setelah total lap time dikurangi Ride Trough Penalty 24. Apabila melihat dari data ini artinya akan ada waktu dimana Cal melakukan Overtaking terhadap Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi serta pembalap lain yang ada di Pack terdepan pada Race kali ini di Argentina. Pasti lebih seru.