TMCBLOG.com – Sebelum ini kita bisa membaca bahwa Fabio Quartararo sempat memberikan semacam pernyataan bernada ultimatum yang ia alamatkan kepada pabrikan tempat ia bernaung. “Yamaha telah menjanjikan banyak hal kepada saya selama tiga tahun dalam dokumen setebal sepuluh halaman, sembilan setengahnya tidak terpenuhi. Saya tidak ingin melihat hal-hal tertulis, yang ingin saya lihat adalah motor di Misano, karena 95% akan menjadi motor yang akan balapan di tahun 2024. Saya percaya Yamaha dan saya memberi mereka kesempatan, tapi tidak akan ada kesempatan kedua.” begitu kata Fabio waktu itu. Namun di media scrum pra-race weekend Austria, Quartararo terlihat seperti menyesali pernah mengungkapkan pernyataan keras ini.

Di Red Bull Ring, juara dunia 2021 ini mencoba meredakan situasi: “Saya sedikit agresif, mungkin terlalu berlebihan. Di bagian pertama musim, saya terlalu memikirkan posisi di mana saya ingin menyelesaikan balapan. Saya selalu ingin menang, finis di podium, atau finis di lima besar,”

“Saya tidak pernah bahagia karena saya tidak pernah mencapai tujuan saya. Posisi ketujuh pada hari Minggu di Silverstone akhirnya bagus karena kami kehilangan banyak waktu di belakang pembalap lain,”

“Saya ingin mendekati bagian kedua musim ini seolah-olah ini tentang musim rookie saya. Tim dan saya akan memberikan 100% dan kemudian, tergantung pada kecepatan kualifikasi, kami dapat menetapkan target, kemudian kami dapat bahagia ketika kami memberikan segalanya dalam balapan.”

Ketika ditanya jika hasil test Misano pada bulan September nanti belum dapat memenuhi ekspektasinya mengenai motor yang kompetitif buat menghadapi musim 2024, Fabio menjawab “Saya ingin kembali ke tempat kami dua tahun lalu. Saya ingin berjuang untuk kemenangan dan podium. Tentu saja test Misano akan sangat penting, tapi setelah itu masih ada lima bulan tersisa sebelum Februari yang akan menandai dimulainya musim. “

“Saya ingin menjadi juara dunia lagi, sebaiknya bersama Yamaha. Bangkit kembali setelah musim yang sulit seperti itu akan sangat bagus. Jika tidak, saya akan mencari solusi lain. Melakukan itu dengan Yamaha adalah impian saya saat ini.”

“Saya ingin Yamaha tampil lagi. Kami saat ini mencoba beradaptasi dengan mode operasi ala Eropa. Anda dapat membawa hal-hal baru dalam beberapa hari, karena saat ini terlalu banyak menyita waktu kami. Tapi kami sedang mengusahakannya dan kami membuat kemajuan.”

Dan dia mengakhiri: “Saya telah berjuang untuk gelar selama dua tahun dan sekarang saya berjuang untuk mendapatkan tempat di 10 besar… Saya benar-benar marah di kepala saya selama sepuluh balapan pertama. Karena saya tahu potensi saya, saya tahu apa yang bisa kami lakukan, tetapi kami menemui kesulitan. Menyadari sekarang bahwa Anda harus melupakan posisi ini, memang menyakitkan. Tapi saya pikir saat ini kami harus mendapatkan pengalaman dan memberikan 100% terlepas dari peringkatnya.” – @tmcblog

20 COMMENTS

  1. yah kicep dia, mungkin dibelakang layar doi diperingati sama penasehatnya, ntah itu manajer atau psikolognya atau malah pabrikannya krn termasuk poin merusak brand imej di dlm kontrak

    • fabio ini emang labil. kemaren bilang udah ga akan marah lagi sama yamaha, sekarang bilang ultimatumnya terlalu agresif. jadi kaya ga punya kepribadian. atau berani ngomong doang tapi mau keluar dari yamaha tkt g dpt tim/slot jd bingung, alhasil nempatin pantatnya mudur lagi kebelakang sm yamaha

  2. Yah ga salah sih rider yg biasa terus di podium bahkan pernah nyicip jurdun tiba2 harus berjuang utk sekedar dpt 10 besar, pasti frustasi bgt, seperti saat2 2020 nya Fabio, mentalnya agak kena,

  3. Terlalu banyak mengeluh di publik gak baik buat CV dia buat ngelamar ke tim2 lain.
    entar kayak Vinales,Vinales CV nya itu udah tercoreng sebenarnya cuman karena Aprilia (saat itu)lagi butuh pembalap kencang dia masuk dgn lancar,kalo dia gak kunjung dapat hasil pasti cepat atau lambat digusur Aloe Vera pria yg gak neko-neko poi tapi punya potensi lebih,dan Vinales mau kemana lagi coba?gak bakal ada tim motogp yg mau nampung dia

  4. Banyak komplen. Ngeluh. Ngomel. Ciri rider tak bisa ngembangin motor. Liat oppa. Hohe. Dovi. Stoner. Pedrosa. Mana ada gituan. Silent but dradly tau tau musim drpan jurdun aja…

    • oppa ? ngeluh kurang power sampe kena lingkaran setan pilih lemot atau motor jadi liar sejak ditinggal hohe

      hohe yang baru belom setaun udah caw dari ngondah, dan… dovi ?

      bagian mananya sih “tautau musim depan jurdun aja..” ?

  5. Kotaro minami : saya ulimatum !
    Yamama : yowes kalo memang mau pergi (sambil kipas-kipas surat kontraknya rinso 🤭)

  6. Kotaro minami : saya ngancam pergi !
    Yamama : yowes kalo memang mau pergi (sambil kipas-kipas surat kontraknya rinso 🤭)

  7. Ya gimana kalau kaga diultimatum sampe dibacotin di depan media, ga bakal didenger. Tetep nyungsep juga kan dari zaman vinales ampe kesel mblayer mblayer sama satelitnya pada ogah netap ?

  8. Yamaha butuh “The New Doctor”, ini seperti masa lalu, pembalapnya jg harus bs menganalisis kelemahan motornya utk menjadi referensi pabrikan dlm pengembangan motornya.

  9. Kena mental fq20..mm93 juga d honda sama..jepang udah nurutin tapi smua skrg dkndalikan atrn mbah darno..kalo mau adil eropa dgn singlet ecu mm,jepang dgn ecu dan ban jembatan batu nya.. skrg aja ducati bisa 8 biji.ktm minta slot tambahan..
    Haruskah nakamoto dan furusawa turun gunung

  10. kalau kata bang haji, “darah mudah darah yang ber api api”. fabio sama marc dua pembalap yang punya potensi buat juara dunia lagi. tapi sekarang terbatas gara2 motornya lagi pesakitan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here