TMCBLOG.com – Akselerasi development Motor MotoGP Honda pada khususnya dan pabrikan Jepang pada umumnya di Jaman MotoGP Modern sekarang ini sering jadi Bahan Perbincangan karena Kalah Cepat dibandingkan Dengan Pabrikan Eropa. Salah satu Penyebabnya adalah Gaya Development yang konservatif dan butuh kepastian akan keselamatan Penggunaan part part anyar untuk bisa memberikan lampu Hujau Kepada para Pembalap Pabrikan Jepang mencobanya di Race Weekend. . . Mengenai Hal ini ditanyakan Oleh Jurnalis Jepang Akira Nishimura Kepada dua petinggi HRC Jepang baru baru ini dalam Review 2023.

Kedua Persona HRC tersebut adalah Tetsuhiro Kuwata, kepala departemen operasi balap Departemen Balap Sepeda Motor Honda Racing, dan Tatsu Sato, kepala departemen pengembangan HRC. Hal pertama yang dimintakan Penjelasannya adalah Bagaimana HRC di 2023 mengolah data dari ke-empat pembalapnya Guna menghasilkan sesuatu kesimpulan Data yang memberikan solusi kepada semua Pembalap.

“Kami memiliki empat pebalap, namun hingga saat ini kami telah mengerjakan masing-masing tim secara individu, jadi kami tidak dapat menyangkal bahwa kami belum dapat memanfaatkan data atau menghubungkan semuanya dengan baik. Namun, mulai sekarang (2024) Pendekatan kami adalah mengalokasikan waktu akmi untuk ke empat pebalap dan memaksimalkan potensi mesin sebelum kualifikasi. Di situlah kami akan berbeda dari sebelumnya.” Begitu Kuwata Menjelaskan

Lalu HRC Pun dimintakan Penjelasannnya mengenai Bagaimana di 2023 dan 2024 mereka akan memaksumalkan team Satelit sebagai Laboratorium berjalan Pabrikan seperti yang selama ini telah dijalankan Oleh Ducati. “Sebenarnya kami sudah lama aktif merekrut tim satelit, lalu yang berubah adalah hasilnya, ada dampaknya.

Hingga tahun 2019 kami adalah tim saat ini, kami mampu melakukan apa yang kita bicarakan barusan. Ketika Cal [Crutchlow] ada di sana, dia akan mencobanya terlebih dahulu dan kemudian melemparkannya ke Marc dan Dani [Pedrosa].

Namun, ketika hasilnya buruk, dan tetu saja kita dituntut soal hasil sehingga prioritasnya pasti diberikan kepada tim pabrikan. Jadi urutannya berubah. Tahun sebelumnya (2022), kami masih bisa melakukan beberapa perbaikan selama Race weekend. Namun, kenyataannya tahun lalu (2023) hal itu sama sekali tidak mungkin. Setelah mengakui kenyataan itu, saya menyadari bahwa saya harus mengubah pendekatan mulai sekarang.”

Kami mungkin memiliki cara berpikir yang berbeda mengenai kehati-hatian pemeriksaan keselamatan dibandingkan pabrikan Eropa, dan ini mungkin ada hubungannya dengan kecepatan memperkenalkan suku cadang.

Selain itu, dalam hal manufaktur, kami berbeda dengan pabrikan jepang lainnya dan Misalnya saja Eropa.Eropa mungkin kaya akan sumber daya dan informasi yang tidak dimiliki Jepang, termasuk aspek budaya balap. Kami juga akan secara aktif memanfaatkan sumber daya tersebut. Kami berharap dapat menggunakan pendekatan ini untuk mempercepat prosesnya.” – @tmcblog

13 COMMENTS

  1. Padahal dulu pabrikan Jepang bisa dibilang sumbernya inovasi dan hebatnya hampir semua inovasi tersebut bisa diturunkan ke produk massal mereka, terutama era 70an sampai 90an

    • Tiap tahun MotoGP makin kenceng, lap record pecah terus. Mau ecu in-house dibalikin juga tetep bakal ketinggalan itu duo Jepun.

  2. Sok atuh geber again pabrikan jepang, oprek regulasi jangan takut da yg takut mah dorna klo sampe pada cabut dari motobiji wkwkwkkwk….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here