TMCBLOG.com – Seperti kita bisa baca di artikel WSBk sebelumnya, Secara umum Bats / Liit RPM Setiap Motor WorldSBK dikembalika ke angka semula dan Tidak seperti tahun sebelumnya angka batas maksimum Raungan Putaran Mesin ini dipastikan tidak akan berkurang Karena Tidak ada lagi regulasi equalizer yang membuatnya demikian . . Namun WSBK tidak kehilangan akal untuk tetap bisa mengendalikan Kejuaraan, tahun ini WSBK lebih membatasi Konsums bahan bakar.

Mesin di Kejuaraan Dunia Superbike harus lebih lambat dan lebih hemat bahan bakar. Direktur Eksekutif SBK Gregorio Lavilla melihat langkah tersebut sebagai peluang untuk mengamankan gelar juara dalam jangka panjang. Pada tahap pertama, kapasitas tangki dikurangi dari 24 menjadi 21 liter, sehingga memaksa produsen untuk meningkatkan efisiensi mesin pembakarannya.

Dan WSBk tidak akan berhenti di sini saja . . . Mulai tahun depan, 2025, asosiasi FIM dunia juga berkeinginan untuk bisa menyeimbangkan performa sepeda motor berdasarkan laju aliran bahan bakar yang diizinkan.

Tahun 2023, beberapa sepeda motor diuji dengan membenamkan sensor aliran bbm, dan pada tahun 2024 ini, setidaknya dua mesin per pabrikan harus dilengkapi dengan sensor tersebut untuk mengumpulkan banyak data yang berarti. Hal ini kemudian menjadi dasar data dan instrumen keseimbangan baru untuk Regulasi laju aliran maksimum yang akan digulirkan mulai tahun 2025 nanti.

WSBK dan FIM tidak hanya melihat kontrol aliran bahan bakar sebagai peluang untuk menyeimbangkan, yang akan jauh lebih baik dan lebih mudah untuk ditangani dibandingkan saat ini melalui kecepatan maksimum.

“Apa yang lebih baik daripada memberikan tantangan ini kepada produsen agar mereka dapat mengatasinya? Jika mereka bisa menggunakan bahan bakar sebanyak yang mereka mau, maka tidak ada tantangan. Saya ingin memberikan alasan kepada pabrikan untuk terus berinvestasi pada kejuaraan kami. Pabrikan mungkin tidak hanya tertarik untuk menjadi cepat, namun juga ingin mengembangkan mesin yang lebih efisien.” Begiu tutup Lavilla

12 COMMENTS

  1. Padahal mesin skrg udah cukup efisien dan malah mau ditekan lagi, tapi jujur kalo urusan efisiensi dan refinement kyk bisalah berharap ke pabrikan Jepang,

  2. Cukup dibatasi jml BBM saja, tidak perlu dibatasi aliran bahan bakar agar setiap motor tetap punya karakter sendiri-sendiri.

  3. Nah kalau fuel rate yang dibatasi agak lebih masuk akal dibandingkan pembatasan RPM. Soalnya fuel rate bisa diakalin, sesuatu yang pernah dilakukan Ferrari di F1…
    Bisa juga melakukan pembatasan udara yang masuk ruang bakar/filter, macam nascar

  4. Entar abis balapan main irit2an biar ga keabisan di track. Ini nih salah satu yg bikin motogp ga seru lagi saat selebrasi.
    Kangen liat burn out di track yg juga ga peduli sama lapisan ban after race.

  5. bner2 ya, nunggu si JONY keluar dari kawasaki baru deh rev limit dibuka, tpiiii
    kya g rela full explore buat team yg bisa berpotensi mngembalikan kekuatanya,, bensin di cekik .. haddoh mbah Dorna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here