TMCBLOG.com – Stewards MotoGP sempat menyatakan bahwa insiden Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di race Grand Prix MotoGP Portimao diinvestigasi dan hasilnya adalah : MotoGP Stewards memutuskan bahwa clash yang mengakibatkan kedua pembalap ini crash sebagai murni insiden balap tanpa ada aksi tambahan yang diberikan kepada keduanya. Namun memang secara umum insiden ini melempar keduanya dari potensi posisi Top-5 menjadi tanpa poin di race Portimao ini.

Pernyataan di media sosial dari MotoGP mengonfirmasi: “FIM MotoGP Stewards telah mengonfirmasi bahwa crash antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia adalah insiden balapan. Oleh karena itu, tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil.”

Marquez-lah yang awalnya memulai menyalip saat ia turun ke bagian dalam tikungan terhadap Bagnaia yang kesulitan untuk mendapatkan posisi kelima. Namun pasca melakukan overtaking tersebut, Marquez sedikit melebar sehingga memberi peluang bagi Bagnaia untuk kembali membalas dari dalam tikungan.

Namun karena Marquez baru saja keluar dari racing line dan berusaha kembali ke racing line yang benar ia tidak melihat upaya Bagnaia yang berusaha masuk kembali dari dalam untuk merebut kembali posisinya. Akibatnya? Tabrakan antara keduanya tak bisa dihindarkan.

Pecco Bagnaia ditanya apakah usahanya untuk balik salip Marc dari bagian dalam tikungan membawa risiko, menjawab “Saat dia menyalip saya, dia melebar. Ketika seorang pria berkendara di depan Anda, yang sedang Anda lawan, melebar? Apa yang ingin kamu lakukan? Menyalipnya lagi untuk mengambil lebih banyak poin? Dari sisi saya, itu tidak berisiko.”

“Saat Marc tiba, dia mencoba menyalip. Dia melebar. Saya mencoba melewati batas. Dia melewati batasnya. Dan kami bertabrakan. Itu adalah sesuatu yang membuatku marah. Tapi itu normal. Ini adalah insiden balapan. Kami harus move-on. Itu membuat saya marah karena saya finis dengan nol poin.

“Tahun lalu di balapan kedua saya melakukan hal yang sama, finis dengan nol poin karena kesalahan saya. Tahun ini karena insiden balapan. Kami tahu dengan 38 balapan lagi, kejuaraan ini masih sangat panjang. Saya mengharapkan untuk menjadi lebih [konsisten]. Tidak mendapat poin nol di balapan kedua.”

CEO Ducati – Claudio Domenicali – sampai juga memberikan pendapatnya melakui jalur Sky-sport “Kami menempati posisi pertama dan kedua dengan tim (motor) pabrikan Ducati, jadi saya masih senang hari ini. Tapi jelas bahwa ketika hal seperti antara Pecco dan Marc terjadi, kami semua sedikit kecewa, tapi begitulah balapan berjalan.

“Dua juara hebat dan dia tidak mau menyerah pada salah satu dari mereka. Saya mengikuti analisis yang dilakukan di TV oleh media dan tergantung di mana Anda melihatnya, Anda cenderung sedikit setuju dengan salah satu dari mereka. Mungkin dengan pengalaman, mereka keduanya bisa lebih berhati-hati, namun di sisi lain tidak ada satu pun dari mereka yang mau menyerah. Jadi meski hanya dipertaruhkan peringkat kelima, mereka berjuang keras dan sama-sama mengambil risiko.” – @tmcblog

 

22 COMMENTS

    • inget bung ini race dgn kecepatan sangat tinggi
      dengan adrenalin sampe di ubun2
      lu ga bakalan bisa berpikir jernih dan cepat bersamaan
      dan mereka berdua udah pernah jurdun, punya ego masing2 dan itu wajar.

      mereka juga ada “keterbatasan penglihatan” karena posisi miring di tikungan (plus berhelm full face), plus ni trek banyak elevasi.
      coba deh lu main simulator motogp, ganti dr third POV jadi first POV, lu bakal ngerasain “keterbatasan penglihatan” tersebut saat masuk tikungan.
      ini murni race accident
      satu mencoba bertahan dgn pace yg melambat
      satunya lagi mencoba menyerang dgn pace yg juga tidak jauh beda (dilap tersebut – cmiiw)
      pembalap mental juara akan terus fight, mereka bukan pembalap mental test rider yg bakal lgs “mengalah”

  1. Padahal hal itu terjadi juga saat dia melakukan serangan balik dan hampir nyeruduk Acosta, untung cuman nyerempet jadi gak sampai jatuh, tidak belajar dari insiden sebelumnya, tapi wajar itu adalah ego seorang juara, jika ego seorang juara beradu dengan ego mental juara lainnya maka akan clash

  2. Dan kalo diteliti lagi, pas Pecco menubruk, motor march nyaris masih dalam posisi sedikit melebar belum ada laju accelerasi untuk menutup racing line (kembali ke racing line)

    • ya juga sih
      pas liat lagi di slowmo dari arah belakang, Marc bahkan terlihat udah nyoba menghindar ke kanan sesaat sebelum terjadi tumbukan antara punggungnya dia dengan bodi (fairing) sisi kanan motor si Pecco, tapi terlambat.
      hampir mirip kejadian Pedrosa dgn Dovi (saat triple clash bareng Lorenzo) di Jerez

  3. Sahur sahurrrr… Selagi yg di tubruk mamakes komentator berkata agak bijak… Beda lagi kalo yg nubruk mamakes… Apa kata komentator dimari…?

  4. Ini sirkuit titik overtake ny emang susah
    Udah bumpy,cilukba naik turun pula

    Lebih enak layout nya Estoril sebenarnya

    • setuju
      pinginnya sih ni trek diganti aja
      terlalu berbahaya untuk level kompetitif motogp saat ini, yg lap time motornya makin (keterlaluan) cepat

  5. Mungkin waktu pecco maksa masuk lagi dipikirnya kalaupun senggolan paling yg jatuh pembalap yg di sisi luar doang, eh taunya dia ikut jatuh juga, entahlah..

    • Beda…ini di tikungan U.
      Jadi saat Pecco membalas dengan masuk dari sisi dalam, posisi Pecco juga masih rebah namun sudah ada sedikit akselerasi, namun akselerasinya belum sepenuhnya mengarah ke arah straight lurus dan belum buka gas pol.

  6. Bbrp kali Pecco ini emg selalu overtake di celah2 tak terduga, kadang berhasil kadang gagal,
    Tapi kok statement Marc ga ada wak ?

  7. Selama dua tahun ini pembalap ducati lain cuma jadi patwal kagak berani nyalip peko paling cuma martin dan digia sekali di qatar..

  8. itulah salah satu pertimbangan sebab musabab marq cuma mau 1 tahun aja di gresini..pecco gaboleh disenggol pokoknya sesama 1 motor pabrikan yg sama,
    abis liat dr belakang acosta bisa ngesot2 macam dia dlu di honda,,, bakalan jd daya tarik pindah ke ktm nih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here