TMCBLOG.com – Ada banyak potensi torehan sejarah yang bisa terjadi pada balapan Grand Prix kelas MotoGP di sirkuit CoTA Amerika pada tahun 2024 ini. Namun kemenangan sempurna Maverick Vinales di balapan Ahad yang baru selesai beberapa jam yang lalu merupakan torehan sejarah ter-viral yang terjadi di MotoGP Amerika 2024 ini. Maverick Vinales meraih kemenangan pertamanya sejak Qatar 2021, kemenangannya yang ke-10 sepanjang karirnya di MotoGP, dan kemenangan pertamanya bersama Aprilia. BAT MAV mencetak sejarah sebagai pmebalap pertama yang menang bersama tiga pabrikan berbeda di era MotoGP, setelah sebelumnya menang bersama Suzuki dan Yamaha.

Sebelum ini Maverick merebut Pole Position, menjadi manusia tercepat di CoTA di atas sepeda motor, dan memenangkan balapan Sprint dengan tak tersentuh lawan sama sekali sembari menorehkan laptime terbaik saat balapan. Berbagai torehan ini jelas membuat Maverick Vinales bukan hanya menjadi Man Of The Race di hari Ahad, namun menurut TMCBlog dia adalah Man Of The Race Weekend MotoGP Amerika 2024, setuju? Oh ya, dengan kemenangan Vinales atas Acosta, semua pabrikan MotoGP saat ini kini telah meraih setidaknya satu podium di COTA.

Kemenangan Maverick di CoTA ini merupakan kemenangan keempat Aprilia di kelas premier, menambah tiga kemenangan yang dicetak Aleix Espargaro dan merupakan kemenangan yang pertama kembali sejak Espargaro di Catalunya tahun 2023. Dengan kemenangannya, Vinales kini telah mencetak 75 podium dalam karir Grand Prix-nya. Vinales mengakhiri rangkaian 11 kemenangan GP berturut-turut untuk Ducati yang dimulai di San Marino tahun 2023.

Dari Vinales kita beralih ke Pedro Acosta, dimana saat balapan dia berusia 19 tahun 325 hari dan finis di posisi 2. Memang Acosta belum berhasil merobek rekor pembalap termuda yang memenangkan balapan MotoGP di Austin, namun ada catatan lainnya yang juga cukup baik yakni Acosta mencetak hasil terbaiknya di MotoGP pada balapan ketiganya di kelas primer. Ia menjadi pembalap termuda yang dua kali berturut-turut meraih podium kelas premier, melampaui rekor Marc Marquez yang ditorehkan di Austin 2013 (berusia 20 tahun 63 hari).

Enea Bastianini menyelesaikan posisi 3 untuk podiumnya yang ke-11 di kelas premier, dan yang pertama dalam balapan MotoGP berturut-turut sejak San Marino/Aragon pada tahun 2022. Dia telah mencetak semua podiumnya di kelas tersebut bersama Ducati, dan dia kini berada di posisi kedelapan dalam daftar pembalap Ducati dengan podium terbanyak, empat lebih sedikit dari Johann Zarco. Ducati patut berterimakasih ke Enea karena dengan berhasil finish di posisi ketiga, Ducati mencatatkan 49 balapan Grand Prix MotoGP berturut-turut dengan setidaknya satu pembalap di podium.

Juara bertahan MotoGP – Francesco Bagnaia menyelesaikan balapan di P5, yang merupakan finis GP terburuknya sejak Argentina tahun lalu ketika ia terjatuh, melakukan remount, dan menyelesaikan P16. GP Portugal dan Amerika 2024 juga menandai balapan berturut-turut pertama yang dimulai Bagnaia tetapi gagal naik podium di keduanya sejak Argentina/Amerika tahun lalu. Ini podium MotoGP pertama tanpa Bagnaia (P5) atau Jorge Martin (P4) sejak GP Amerika tahun 2023 ketika itu Alex Rins, Luca Marini, dan Fabio Quartararo berada di podium.

23 COMMENTS

    • Alien baru sudah muncul, bingung juga, ini motornya yg sudah ready to win apa memang skill bocilnya yang diatas rata” dibanding rekan setim nya

    • keknya yang ada sempet berkurang jaraknya sama aco disisa 2 lap/3 lap akhir ada salah pencet sekali wkwkwkwkwk

  1. kalaupun marc gak crash, pasti ke salip sama pacenya batmav. so congrats, asli balapan cota tadi pagi paling seru sejauh musim 2024 ini. acosta tinggal nunggu waktu aja bisa p1. mantappppppp

    • yups bener, itu dah alasan mengapa Marc terkesan buru2 ingin segera pos1 agar bisa kabur secepatnya
      pace si Vinalez saat itu tak tertandingi siapapun

  2. Mantap lah walau idolaku apes dlosor tapi seru ini balapan dari awal menegangkan ada beberapa pembalap bersentuhan bikin lutut ngangkat.. mungkin nanti lambat laun pindah ke lain hati, siapa lagi kalo bukan Pedro Acosta.. MV juga kalau motornya perpect dan konsisten, dia akan jadi ancaman terus malah mungkin bisa masuk perebutan juara nih aprilia

  3. Marc tidak beruntung. Dia ngomong kalo ada masalah di bagian rem sejak berlangsung balapan, setiap tikungan dia harus tekan rem 3-4 kali untuk bisa berfungsi. Terakhir saat terjadi kres, sempat tidak berfungsi juga makanya gak pas berhenti dititik pengereman yang menyebabkan dia menekean lebih tuas rem mengakibatkan lock dan dloshoor. Tetep semangat Marc. Saya liat dia udah bagus dan selalu menang duel dengan rider pabrikan mesin factory lain. Gak sabar liat race selanjutnya

    • Sempat berasap sblm trjadi crash bang
      Katanya ada uji coba pengereman yg sesuai dgn keinginan marquez, kliatannya brhasil tp apes kena mslh teknis

    • njir klo bener Marc kena masalah pengereman, dengan race seketat itu dia masih berani push dan duel, ga peduli crash, bener2 ni orang punya massive cojones.

  4. Maverik emang oke… talenta maverik hampir sama dengan zarco.. meski jarang podium tapi stabil pacenya… aleix juga begitu.. dasarnya aprillia emang perkembangannya juga pesat.. di perhatikan dari dulu.. kesampingkan yang sering juara… aprillia cukup stabil…

  5. ketika pabrikan eropa bergantian mengisi podium, pabrikan jepang asik sunmori di belakang…. gws yamaha & honda, semoga lekas kompetitif

  6. MM93 kenapa ya ? Sabotase tim Factory / semi-factory kah ? Berjuang dgn motor seadanya … sudah maksimal di depan, malah masalah teknis front-end. Bbrp laps setelah AM73 crash, giliran MM93. Jangan bilang masalahnya sama huh … rem. FM21 pakai GP24 tapi performa mlempem … andai tim Satelit dapat 1 motor factory, nasib MM93 gak separah ini, mungkin justru seperti PA31 di GasGas yg luar biasa semangat.

    Tapi hasil tidak akan menghianati usaha, cepat / lambat MM93 pasti bisa P1. Soal klasemen kejuaraan tidak perlu dipikirkan, namanya juga tim Satelit kelas 2. Beda dgn tim Satelit kelas 1 seperti Pramac.

    Semangat MM93. Step by step.

    • bukan sabotase bung, mungkin cuma terlalu banyak customisasi yg dilakukan di sektor pengereman, berhubung mekanik juga manusia, bisa aja ada alpa.

      Bertahap aja, toh kompetisi lagi tinggi2nya antara ducati, ktm dan aprilia, sebagian rider dari masing tim dengan mesin pabrikan tersebut saat ini punya peluang tinggi untuk jurdun (mau dr yg tim pabrikan ataupun satelit). dan ini bahkan belum seperempat musim berjalan. jadi ga perlu sampe koar2 sabotase.

      kejuaraan udah ga hanya dikuasai 2-4 rider doang macam musim2 dulu jadi perolehan poin cenderung lebih rada “merata”. bisa aja sekarang Martin unggul, tapi satu kali crash aja atau kena trouble (di main race) posisi di klasemen bisa lgs berubah.

  7. Ketinggalan nonton live, nyusul siaran ulang, setelah selesai bisa dibilang calon best main race in 2024, Bestie yg diam2 jadi penyelamat Duacti dan best GP24, Acosta yg bener2 worth the hype, pure talent as it finest, membuat iri Marc dgn motornya (maybe), dan the one and only BatMav, yg resmi masuk exclusive club rider yg menang di 3 pabrikan berbeda di kelas premier, padahal sempat bermasalah di lap pertama, πŸ‘πŸ‘

  8. Congrats MV dan Acosta, tapi tetap komunitas banyak berharap MM menang next race, biar seru dan semakin terlihat kalo selama ini young guns sblmnya dari ducita lebih unggul karena motornya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here