TMCBLOG.com – Dahulu Cal Cruthlow pernah berbeda opini dengan Quartararo dan bilang bahwa Yamaha tidak butuh top-end power. Menurut Cal ke-inferior-an dari power M1 bukanlah isu utama yang harus segera diupdate. “Kami tidak membutuhkan lebih banyak tenaga. Percayalah kepada saya. Saya tahu apa yang dilakukan pabrikan lain. Berapa Newton meter [torsi] yang mereka gunakan saat keluar tikungan. Kami menggunakan lebih banyak dan mesinnya tidak mulus. Jadi kita perlu menuju ke arah performa motor yang lebih mulus.” . . Bagaimana Sekarang? Sepertinya tidak banyak berubah.
Berbicara dalam siniar MotoGP OMG! , Cal Crutchlow secara blak-blakan menekankan bahwa perangkat elektronik menjadi masalah utama di Yamaha M1: “Ya, mereka membutuhkan tenaga – itu pasti. Namun mereka hanya membutuhkannya di gigi keempat, kelima, dan keenam di akhir lintasan lurus. Saya pikir butuh waktu lama bagi saya untuk menjelaskan kepada Yamaha bahwa untuk mendapatkan tenaga, kami menciptakan begitu banyak masalah saat di tikungan sehingga ketika berada di akhir lintasan lurus kami menjadi lebih lambat dari sebelumnya.”
“Karena motornya mengalami spin. Perangkat elektronik adalah masalah terbesar saat ini – cara kerja perangkat elektronik kami tidak dapat menangani power yang kami miliki. Jadi kami lambat di akhir straight.”
Lebih lanjut, Crutchlow mencatat bahwa Yamaha telah kehilangan performa menikung yang baik seperti dulu: “Hal lain yang juga saya katakan adalah ada 15 tikungan di setiap sirkuit. Kami harus kembali untuk bisa melewati tikungan dengan sangat baik seperti dulu. Karena jika Anda lebih cepat 0,1 detik per tikungan, itu berarti [total] 1,5 detik. [Sementara] Kerugian Anda pada lintasan lurus adalah 0,2 detik/0,3 detik. Ya, Anda memerlukan kekuatan untuk bisa bertarung, itu pasti “
“Ada banyak perbedaan dalam filosofi berbagai hal, tapi itulah yang menyatukannya. Kami memasang sayap pada motor, kami melakukan banyak hal berbeda sehingga ada yang berhasil, ada pula yang tidak. Kami harus mencobanya, namun saya pikir ke depan, saya yakin mereka menuju ke arah yang benar. Ini hanya akan membutuhkan waktu lebih lama.”
Sungguh rumit
Sederhana saja…
*) Anggap tiap sirkuit ada 15 tikungan
Jika Anda lebih cepat 0,1 detik per tikungan, itu berarti total memangkas waktu 1,5 detik setiap putaran
*) Anggap tiap sirkuit ada 1 straight lurus panjang
Jika kalah power di lintasan lurus, terutama di gear saat kecepatan maksimal (gear 4, 5 atau 6), maka kita akan kalah adalah 0,2 – 0,3 detik dari lawan per setiap putaran
–> Hasil akhirnya 1,5 detik – 0,3 detik = 1,2 detik per setiap putaran
–> Yamaha tidak seharusnya mengorbankan kelebihan di cornering speed
Masalahnya ini cuma bisa berhasil kalau M1 memimpin di depan.
Itu lah pentingnya mendapatkan pole position.
Jadi jika mengikuti saran Crutchlow, dibutuhkan pembalap metronom seperti Lorenzo.
Quartararo sebenarnya sanggup precise dan konsisten tiap tikungan tiap lap.
Untungnya saat ini top speed M1 sdh sama dgn V4 Eropa, bahkan lebih kencang daripada V4 nya honda.
Kalau electronic sdh berhasil terpe ajkan untuk mendapatkan smooth acceleration, Quartararo dan Rins akan kembali menjadi title contender
Akibat keterbelakangan ECU
Kata lain ECU terbelakang alias jadul
akibat ketidakmampuan beradaptasi dengan ecu yang terbelakang.
Jupiter z yang lain semakin ketinggalan
dulu mereka masih bisa bertaji saat mash pake IMU nya buatan sendiri yah?
skrang semuanya sudah sama akhirnya begini
apakah seperti itu? atau bukan?
Kotaro minami cs minggu ini masih menimbang mau pake motor full baru, atau mau pake motor oplosan dengan parts baru.
Time will tell lagh.
Yamama minggu ini masih menimbang. Mau pake motor full baru, atau motor oplosan dengan parts baru.
Jurnalis ngeropah lagi pada ghibah. Mereka yakin banget tim promag bakalan join yamama. Time will tell lagh.
Coba ajak FQ ngopi yg agak jauh Cal…
Brarti gara2 ecu, power band putaran bawah harus sangat rendah powernya buat nikung smpe diakalin silindernya dmatiin saat nikung, trus putaran atas harus sangat tinggi powernya
Hanya mesin ducati yg bisa bgini hehehehe
Dan kompetitor V4 udh bisa kenceng ditikungan berkat pemanfaatan winglet yg baik, akhirnya inline4 kehilangan ke-relevan-nya di sirkuit saat ini,
pdhl gsx bisa bejaban dtrek lurus dg mesin v4 wlpn hrs ngesot2,, terbukti podium terakhir rins di australia 2022.. tp sayang inline itu sdh kgk tertarik motojipi sprtinya..
Sebaiknya hire insinyur Apple yg udh terbiasa mengoptimalkan software dan hardware mereka secara maksimal, 😆
emang bisa dicoding ulang bro??
secara hardware ecu nya sama, algoritma software boleh beda.
Coba di balikin ke awal. Mulus di tikungan dan tanpa winglet
Coba kolaborasi dengan Hnd, mereka bikin mesin, Ymh bikin sasis
Setelah jadi terserah masing2 mau dikembangin ke mana
*makin ngaco
so fix honda dan yamaha masalah besarnya di ECU ? apa ecu in house yang lebih baik atau memang tidak bisa beradaptasi ? tapi sudah sekian tahun berjalan masih belum klop juga ecu dan mesin japan jadi something wrong juga ya.
Coba bawa M1 2015 ke sirkuit, diadu dgn M1 2024
jauh bedanya om. versi sekarang pasti menang dibanding M1 2015. M1 current sudah improve tapi masalahnya pabrikan lain improvenya lebih banyak.
M1 2015 legend itu ecu masih jepun cbu ,sekarang kw2 wkwk..
Tapi yakin yamaha dan honda bangkit
Mungkin karena default ECU untuk V4 karena magnetti marelli dari sbelum ada peraturan single ECU sudah dipasangkan dengan Ducati. Akhirnya repot di Yamaha yang inline ditambah crossplane juga. Pengembangan ban juga pastinya condong ke V4 karena data yang masuk pasti lebih banyak V4 ketimbang inline.