TMCBLOG.com – Ngenes banget Sob, brand sepeda motor listrik berperforma tinggi yang dijadikan motor resmi gelaran balap MotoE generasi pertama yakni Energica, terancam BANGKRUT. Produsen sepeda motor listrik super asal Italia Energica Motor Company telah mengajukan likuidasi, menandai berakhirnya perjalanan mereka selama satu dekade sebagai pemimpin dalam sepeda motor listrik berperforma tinggi.
Dalam pernyataan yang dirilis hari ini, perusahaan tersebut mengatakan: “Meskipun manajemen berupaya secara aktif dan ekstensif mencari investor baru – selalu dengan tujuan mempertahankan kelangsungan usaha demi kepentingan terbaik kreditor – dalam beberapa jam terakhir menjadi jelas bahwa opsi alternatif ini tidak lagi layak, sehingga membuat perusahaan tidak punya pilihan lain selain memutuskan untuk membuka likuidasi kebangkrutan, sehingga memungkinkan pembayaran kembali kepada kreditor sejauh mungkin dari hasil likuidasi.”
Meskipun mengklaim capai rekor volume penjualan dan pendapatan dalam beberapa tahun terakhir, Energica mengatakan “penurunan pasar otomotif dan rantai pasokan,” di samping “krisis di pasar listrik dan penurunan investasi sektoral,” sebagai alasan utama keruntuhan finansial mereka. Keputusan tersebut dikonfirmasi selama rapat dewan pada tanggal 14 Oktober 2024.
Energica sempat memperoleh daya tarik signifikan di dunia balap selama bertahun-tahun setelah menjadi pemasok resmi sepeda motor untuk kejuaraan balap MotoE selama empat musim berturut-turut. – @tmcblog
Uang habis dibakar saat sponsor kah
maaf, untuk motor sport kenikmatan saat mendengar raungan suara knalpotnya ga ada yang bisa diganti. Cukuplah motor listrik khusus segmen commuter perkotaan. belanja, antar anak, pp kerja.
Lagian, pangsa pasar buat electric supercar-hypercar aja keciiiilll banget dibandingkan dengan ICE supercar-hypercar, apalagi ini motor sport electric siapa coba yang mau beli…
Kena gampar kymco yg punya segala segmen ya modar perusahaan semenjana ini
italia kayaknya suka jual beli perusahaan ya. terleoas dr alasan bangkrut atau apa. beda banget sama jepang. saya juga kalau bikin perusahaan terutama yang bikin brand sendiri. pasti saya perlakukan seperti anak sendiri.
molis untuk harian lebih cocok, untuk performance tinggi kurang cocok