TMCBLOG.com – Silahkan sobat simak kata kata pertama yang dihadirkan oleh Valentino Rossi dalam quote hari pertama Race Weekend MotoGP Silverstone 2018 . . ” “It looks like this track is better for the M1 and Yamaha, our bike works well. Maverick and I are quite fast . . . ” Coba simak kembali . . ” sepertinya Track ini ( Silverstone ) lebih baik Untuk M1 dan Yamaha . . . “ Valentino Tidak menggunakan pilihan kalimat ” Sepertinya Yamaha M1 telah membaik ” Ia lebih memilih kata bahwa Faktor Track Silverstone lah yang membuat Performa Yamaha M1 secara Keseluruhan secara fakta memang lebih baik dibandingkan Brno dan Red Bull Ring . . Valentino Ini Smart dalam menggunakan kata kata, Ia penuh pengalaman, ia sangat berhati hati dalam penggunaan kalimat untuk mengungkapkan perasaan Jujurnya mengenai feeling hari jumat seraya memberikan penjelasan halus bahwa ia tidak mau ‘ terjebak ‘ Oleh Faktor Track Yang ‘ menutupi ‘ keadaan sebenarnya . . Valentino Rossi sepertinya secara langsung ingin tetap memberikan aura pressure Kepada Yamaha agar terus bekerja bersama dan jangan terbuai oleh bersahabatnya layout Track Silverstone . .
Nahhh Sekarang Kita akan coba diskusikan bersama sama soal pertanyaan, mengapa Silverstone begitu bersahabat dengan Yamaha ? . . Atau mungkin pertanyaannya nanti bisa diubah, kenapa Yamaha M1 tidak se-struggle seperti saat di Brno dan Red Bull Ring ? berikut analisa yang merupakan Opini pribadi tmcblog meihat dari Kontur dan layout yang dihubungkan dengan sinyalemen permasalahan yang terjadi di Yamaha M1 . .
Kita Mulai dari Yamaha M1 dulu ya sob . . . Seperti yang sudah pernah kita bahas terdahulu . . Berawal dari tahun 2017 dan tahun tahun sebelumnya banyak permintaan dari Rossi dan Vinales agar Yamaha meningkatkan performa terutama Top Speed dari Yamaha M1 sehingga bisa berkompetisi dekat dengan Honda dan Ducati di Straight . . Para Insinyur di Iwata pun sepertinya akhirnya melakukan riset dan kemungkinan salah satu Solusi dari tentunya beanyak kombinasi solusi part lain adalah memperingan bobot CrankShaft . . . Sobat musti Note . . lebih ringan dan lebih berat dari bobot Crank shaft ini tidak berarti secara Kuantitatif punya angka yang sangat besar seperti 100 gram atau bahkan sampai 1 kg . . Mungkin hanya satu atau dua Digit gram atau bahkan lebih kecil lagi, imho-cmiiw so kalo di timbang pakai tangan tmcblog kira tidak akan terasa berbeda signifikan !
Namun sepertinya test Pra-Musim Yang dilakukan di Valencia, jerez, Sepang, dan Losail Qatar tidak berhasil mengeluarkan atau memunculkan effek NEGATIF dari ringannya Crankshaft . . sehingga akhirnnya Yamaha Movistar sepakat CrankShaft tersebut dipakai . . . di rakit ke Mesin 4 inline M1, dibaut dan di seal !! . . . Yamaha Tidak Bisa mengotak atik jeroan Mesin ini sampai musim MotoGP 2018 berakhir . ..
Di perjalanan Musim 2018 akhirnnya saat bertemu sirkuit Klasik sempit dan terutama yang memiliki kontur stop-Go yang sangat drastis/ Kontras dimana di satu titik tikungan Motor akan berhenti sampai Low speed setelah itu keluar tikungan dibalas dengan dengan akselerasi maksimum karena langsung mengejar straight panjang lagi . . Dengan ringannya bandul Crank, ada efek spin ban belakang yang seakan ‘membuang ‘ tenaga dan torsi Yamaha M1 dan efek kuantitatif yangterbaca adalah waktu saat M1 berakslerasi buka Throtel tersebut kalah dan tertinggal beberapa mikro detik dengan Honda dan Ducati . .
Sekarang Coba Cek sirkuit Brno ini . .
Sobat bisa lihat, selain beberapa tikungan Patah dan berbalik arah, tmcblog mencatat ada 5 kombinasi berbagai Straight dengan panjang yang berbeda beda . . saat menatap Straight ini yamaha M1 kudu ikutan adu geber dengan Honda dan Ducati . . . akibat ban belakang spin ada banyak etnaga, torsi dan waktu terbuang . . . Rossi dan Vinales akan banyak kehilangan time paling tidak di 5 titik . .. silahkan dikali saja Time hilang karena spin dikali 5 lalu dikali jumlah lap dalam race . . hasilnya pasti masif . .
Lalu coba lihat layout sirkuit red Bull ring ini
ini jauh lebih masif lagi dibandingkan brno . . . simak tikungan 1, Tikungan 3 dan tikungan 4 dimana Motor di spot spot tersebut Motor dipaksa untuk melakukan pengereman sangat keras sehingga Speed bisa turun drastis. Namun setelah keluar dari tikungan tersebut, Motor secara instant harus digeber kencang untuk melakukan akselerasi agar bisa memperoleh Initial speed yang mumpuni saat adu drag di beberapa traight . . . kembali kalo soal akselerasi . . yamaha struggle lagi karena Soal Crank shaft yang lebih ringan yang bikin ban belakang spin . . .
Sekarang Lihat sirkuit silverstone sob . .
coba lihat Tikungan 5, tikungan 9, dan tikungan 14 . . semuanya bukan tikungan stop-go yang artinya pembalap saat keluar tikungan tersebut menghadapi straight hanya diawali oleh semacam speed corner ( kekuatan Yamaha M1 ) dimana kecepatan motor flowing . . . al-hasil menurut tmcblog di titik titik tersebut betotan gas tidak terlalu dibejek brutal seperti masalnya di tikungan 15 atau pun tikungan tikungan seperti di red Bul ring yang memang sangat kejam Untuk Yamaha M1 karena membuat ban belakang spin . . yap, Ini lah sekedar analisa tmcblog mengenai kenapa dari tahun ketahun silverstone selalu ramah terhdap Yamaha M1 . . atau jangan jangan masalah Crankshaft mass ini sudah etrjadi beberapa tahun belakangan? Who Knows . . . kalo ada kesempatan ulasan ini akan tmcblog sampaikan saat siaran Di QP MotoGP Silverstone Trans 7 nanti malam . . See You there , silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna sob.
Taufik of BuitenZorg
akselerasi yamaha kurang maksimal kalo sirkuit itu memsksa motor m1 untuk hard breaking di situ m1 akan kurang kompetitif ,,bkan begitu tmc
yamaha kurang cocok di lintasan stop n go
akselerasi yg dulu sempet jdi kekuatan yamaha skr jdi malah kaya bumrang, sulit di kendaliin..
butuh software yg lebih bisa ngimbangin akselerasi
Marco Melandri, Bautista dan Domino Efek Petronas Yamaha
https://yuuoto.com/2018/08/24/marco-melandri/
Mau tanya wakk, gimana komentar tmcblog tentang opini Aleix Espargaro soal Marc?
nyadur dari motomatters:
Intinya dia lagi bahas Ianone pindah ke Aprilia, dia bilang pengalaman ianone berguna buat development Aprilia karena pernah naik Suzuki & Ducati, tb2 Aleix ngomong bahwa dua motor itu the best on the grid at the moment. Suzuki, karena stabil di semua sirkuit & ducati, karena mesinnya paling bagus dan stabil di sektor brake.
Waktu diingetin sama jurnalis bahwa yg mimpin championship adalah Honda (maksud jurnalisnya berarti harusnya honda dong yang motornya paling bagus), Aleix malah ngeyel “yang mimpin championship itu Marquez”, rider honda posisi kedua (Cal) emang rider bagus, tapi buktinya poin championship jauh banget dari Marc. Terus Aleix nanya, bayangin kalo Marc naik Ducati… bisa menang 19 kali berturut2 kali
Rider factory yamaha harusnya bs adaptif dg kondisi motor sperti Marquez. Klo nunggu dan nunggu update elektronik atau apapun itu, keburu game over…
Jadwal siaran nanti malam masih tetap kah Wak.? Saya mau nonton biarpun selisih waktu tempat tinggal Saya dengan Jakarta 2 jam lebih larut malam, demi nonton Wak haji Taufik Saya tahan mata…
jam 11 waktu Jakarta mas
Ya semoga bisa ikut meramaikan grup di depan biar mungkin bisa mempertontonkan seperti yg di assen tempo hari. Hatur nuhun wak, analisa yg bagus dan mudah dimengerti
kalo ga salah, sirkuit ini bertipe high speed, dimana kecepatan rata2 per lap nya tinggi…
jarang ada tikungan patah, lebih banyak tikungan bertipe speed corner…
sebenarnya gak bisa dibilang highspeed juga, masih highspeed Jerez, Lemans, Phillip Island
Mantap Wak Haji
Kalau menurut pandangan awam saya, Yamaha itu bukan butuh Torsi wak, tapi lebih membutuhkan Tossi… 🙂
wa bener juga 😀
Mungkin juga efek mesin inline yg condong ke depan jadi sektor rear end kurang mencengkram maksimal saat akselerasi..jadi mau di utak-atik bobot crankshaft’nya seperti apa menurut ane gak bakalan maksimal..solusi nya cuma satu mengakali itu..hanya dengan pengaturan elektronik/ataupun mungkin dengan riding style..misal saat berakselerasi rider agak condong kebelakang agar sektor rear end punya traksi maksimal..maybe yaa..
mantab ulasannya wak..
semoga race besok seru cucuk2annya..
Klo menurut saya dgn Cranksfat gtu akselerasi dan topspeed M1 lbh baik cuma yamaha telat ambil ahli ecu MM buat imbanginya. Klo scr kasar sbg pembalap ,krn g bs otak atik mesin,baiknya disiasati dgn nambah bobot bagian belakang atau bikin lbh rendah bagian belakang,mgkn bsa ubah bbrp mm fotstep blkg biar ada tekanan berat saat akselerasi trutama kluar tikungan. Hanya pendapat pribadi.
baiknya MV25 bsa akali ini,aplgi dia pke paket mesin yg lbh powerfull dr rossi.
Footstep blkang? Lu kira motoGP ada yg mbonceng? Wkwkw
@jimo lenyap
Maksud dia footstepnya dibuat agak ke belakang, biar titik beratnya agak mundur
Mungkin kalo titik berat digeser,
Ban depan malah kehilangan traksi
Michelin ban depannya tidak seperti bridgestone
Akibatnya malah sulit ditikungan
Mungkin yah…
Ban depannya michelin itu ajaib lho.. tanpa ada aba2, tahu2 udah di gravel..wkwkwkwk..
Mau COG nya di geser kebelakang? Nyungsep dah…
Comment: nambah bobot bagian belakang? Mungkin bisa nuru strategi ducati pake salad box. Salad boxnua bisa diisi elektrinik kit (ecu)
2017 COG udah digeser agak ke belakang, eh ternyata ada kelebihan dari M1 yg hilang kata rossi, dan masalah spin gak hilang juga. Motor jadi understeer dan harus rebah lebih lama di tikungan, yg muaranya pinggiran ban jadi lebih cepet habis
cuaca juga ngaruh wak cerah tapi berawan cenderung mendung bukan cerah ada matahari. nah walaupun istilah katanya layout sirkuit mendukung tapi kalo cuacanya cerah tapi ada matahari dan suhu lintasan meningkat. apa yamaha masih bisa bersaing kaya saat cuaca mendung dan suhu lintasan rendah ?
Klo yamaha emang bagus pas suhu rendah knpa pas ujan sering melempem kya krupuk?wkwk
pengin weruh mas taufik mlebu tivi
Masuk akal nih abah… cocok itu analisanya.
Meain gagal
Dovi deh…
Wak haji apakah di silverstone ini ahli elektronik mm yg di rekrut udah mulai bekerja..?
Bukan ahli elektronik MM, tapi teknis elektronik Yamaha WSBK yang pernah nanganin elektronik MM di Ducati dan Yamaha WSBK .. ya Michele gadda sudah hadir di Paddock bahkan semenjak Brno
Jadi employee tetap di yfr moto gp kah? Atau cuma pinjem aja?
Nasih team pata gimana wak?
apakah ini yg menjadi alasan kenapa waktu test dulu yamaha sempat bikin tangki bensin sampai ke buritan belakang
1 lagi wak haji
hemat saya
karena suhu udara & track silverstone rendah alias dingin
jadi ya ban lebih lama panas
kekurangan M1 yg overspin ban belakang malah jd menguntungkan
ban lebih cepat panas, sehingga lebih cepat meraih suhu ideal drpd kompetitor
tp overspin tetap jd masalah pas race day, krn walaupun suhu track dingin, yg namanya overspin ban tetap bikin cepat habis
prediksi saya duet movistar bagus saat FP & QTT
pas race day tetap kalah sama duo honda-ducati
bisa dibilang Yamaha sedang Apes, udah salah pilih mesin ehhh kaga punya ahli elektronik.
kalau melihat motor yang paling sempurna sepertinya dipegang Ducati.
Pabrikan paling Hoki udah jelas Honda yang punya Marquez yang bisa menutupi kelemahan Honda, pembalap honda yang lain kaga bisa bersaing.
Hoki??hoki kok langganan juara..jangan salah,crutchlow pembalap satelit nya honda aja pernah juara seri.disinilah pintarnya honda,memanage kekuatan motornya dengan tidak mengumbar hal teknis,lebih menunculkan image pembalapnya (marc).kalo dani memang udah kena faktor psikologis.
Saran saya, saat menjelaskan hilangnya masalah Yamaha di Silverstone, cukup jelaskan secara sederhana aja wak..
Jangan munculkan kata2 Crankshaft, bandul, speed trap
pertamax?
Mau tanya wakk, gimana komentar tmcblog tentang opini Aleix Espargaro soal Marc?
nyadur dari motomatters:
Intinya dia lagi bahas Ianone pindah ke Aprilia, dia bilang pengalaman ianone berguna buat development Aprilia karena pernah naik Suzuki & Ducati, tb2 Aleix ngomong bahwa dua motor itu the best on the grid at the moment. Suzuki, karena stabil di semua sirkuit & ducati, karena mesinnya paling bagus dan stabil di sektor brake.
Waktu diingetin sama jurnalis bahwa yg mimpin championship adalah Honda (maksud jurnalisnya berarti harusnya honda dong yang motornya paling bagus), Aleix malah ngeyel “yang mimpin championship itu Marquez”, rider honda posisi kedua (Cal) emang rider bagus, tapi buktinya poin championship jauh banget dari Marc. Terus Aleix nanya, bayangin kalo Marc naik Ducati… bisa menang 19 kali berturut2 kali
sesuai analisa tulisan Manuel pecino tho dan Juga dalam VLOG . .. Motor terbaik sampai paruh msuim 2018 menurut saya dan Nugie adalah Ducati GP18 karena memang bagus oleh siapa saja, di track mana saja, dan suasana cuaca apa saja
Apakah terbaiknya ducati karena motor lain dipaksa menggunakan ecu yg notabene merupakan gen dari si ducati?
Dan apalah juga karena sejatinya cal itu adalah test ridernya honda?? Sehingga cal kurang sesetabil rider utama honda?? Lalu bagaimana dengan pedros? Karena problem pensiun? Opini pribadi saya wak, okelylah untuk tahun model rcv 2017 honda dibawah ducati bahkan dibawah yamaha, untuk 2018 saya kira tetap honda yg terbaik, cuma problemnya rider pabrikan repsol honda tinggal marc yg punya roh jawara, pedros kehilangan roh sedangkan cal memang takdir sebagai test rider. Pembalap honda lain ya karena pakai motor terburuk di tahun 2017. Monggo kalau beda pendapat
Dan apalah juga karena sejatinya cal itu adalah test ridernya honda?? Sehingga cal kurang sesetabil rider utama honda?? Lalu bagaimana dengan pedros? Karena problem pensiun? Opini pribadi saya wak, okelylah untuk tahun model rcv 2017 honda dibawah ducati bahkan dibawah yamaha, untuk 2018 saya kira tetap honda yg terbaik, cuma problemnya rider pabrikan repsol honda tinggal marc yg punya roh jawara, pedros kehilangan roh sedangkan cal memang takdir sebagai test rider. Pembalap honda lain ya karena pakai motor terburuk di tahun 2017. Monggo kalau beda pendapat (second post)
Dan apalah juga karena sejatinya cal itu adalah test ridernya honda?? Sehingga cal kurang sesetabil rider utama honda?? Lalu bagaimana dengan pedros? Karena problem pensiun? Opini pribadi saya wak, okelylah untuk tahun model rcv 2017 honda dibawah ducati bahkan dibawah yamaha, untuk 2018 saya kira tetap honda yg terbaik, cuma problemnya rider pabrikan repsol honda tinggal marc yg punya roh jawara, pedros kehilangan roh sedangkan cal memang takdir sebagai test rider. Pembalap honda lain ya karena pakai motor terburuk di tahun 2017. Monggo kalau beda pendapat (third post)
@mas jokokarta
Ada indikasi demikian ?
tapi cuma insinyur dan teknisinya yg tau kondisi sebenarnya
motor terbaik adalah yang mengantarkan ridernya juara motogp.saat ini juara bertahan dan yang memimpin championship adalah honda,jadi motor terbaik adalah honda..kuantifikasinya jelas.,faktanya pun demikian.
Sekarang kan ecu cuma bisa nerima data inputan dari torductor gak bisa beri output seperti software in house
Tidak ditemukan masalah tapi tidak ditemukan peningkatan yg wow. Sementara pabrikan lain meningkat drastis.
Kedepan kalau dilihat layout-nya. Aragon bisa jadi neraka buat Yamaha
Dulu katanya tahun 2017 honda juga mengalami masalah akseledasi gara gara problem salah penghitungan bobot crankshaft, sampai terseok seok diawal paruh musim. Tetapi di paruh kedua problem bisa “teratasi” dengan utak atik setingan ecu mm. Mungkin rossi berpendapat honda saja mampu kenapa yamaha gak mampu?? Saya kira jalan ini sedang ditempuh yamaha dengan merekrut mekanik elektronik dari wsbk. Apakah mampu? Apakah terlambat? Atau masalah apalagi?
Dan apalah juga karena sejatinya cal itu adalah test ridernya honda?? Sehingga cal kurang sesetabil rider utama honda?? Lalu bagaimana dengan pedros? Karena problem pensiun? Opini pribadi saya wak, okelylah untuk tahun model rcv 2017 honda dibawah ducati bahkan dibawah yamaha, untuk 2018 saya kira tetap honda yg terbaik, cuma problemnya rider pabrikan repsol honda tinggal marc yg punya roh jawara, pedros kehilangan roh sedangkan cal memang takdir sebagai test rider. Pembalap honda lain ya karena pakai motor terburuk di tahun 2017. Monggo kalau beda pendapat
Kecantol dimana ya komenku wak?
Dan apalah juga karena sejatinya cal itu adalah test ridernya honda?? Sehingga cal kurang sesetabil rider utama honda?? Lalu bagaimana dengan pedros? Karena problem pensiun? Opini pribadi saya wak, okelylah untuk tahun model rcv 2017 honda dibawah ducati bahkan dibawah yamaha, untuk 2018 saya kira tetap honda yg terbaik, cuma problemnya rider pabrikan repsol honda tinggal marc yg punya roh jawara, pedros kehilangan roh sedangkan cal memang takdir sebagai test rider. Pembalap honda lain ya karena pakai motor terburuk di tahun 2017. Monggo kalau beda pendapat (semoga gak nyantol komen iki)
Ane mau tanya nih ,sebenernya ada gak sih perbedaan laptime pada motor disirkuit sebelum dan sesudah pake ECU in house ?
Contoh lebih spesifik ,marc ,honda sirkuit silverstone sebelum dan sesudah ECU seragam adakah poerbedaan laptimenya .
Ane cuma pengen tau sebenernya ECU MM ini langkah maju atau mundur buat pabrikan kecuali ducati n seberapa majunya atau seberapa mundurnya .(serius tanya)
tingal di lihat di data motogp.com lengkap
Munduuur banget lah… pernah diulas ama wak haji,,, istilahnya mah ecu hec dah kaya galaxy note 9, sedangkan ecu mm cuman galaxy note (6) dipaksa 7,,, akhirnya meledak!…
Ecu hrc maksudnya… liat aja markes pake ecu hec menang 11 x podium,,, gokssss gak!…
Tikungan di redbull ring, memang sangat kejam buat m1,…he.. He..
Kasian yamaha.. ….
terlalu hiperbola kalo mikro detik mah, mikro detik * 5 * 25 laps, satu race paling tertinggal mili detik harusnya, g sampai hitungan detik.
hehe.. jgn terlalu pendek dalam berpikir bro..
kalo di tiap sektor lemah, yamaha kehilangan mikro detik.. bukan berarti lawan kehilangan juga..
bakal ada gap yg makin besar di tiap lap nya..
fakta di tiap race hampir kayak gitu, gap time satu detik hampir selalu terjadi