Wednesday, 27 November 2024

Lorenzo kerap dihinggapi Masalah Non-teknis yang aneh aneh . . . dari Nyamuk di helm sampai Grip melorot

TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Jorge Lorenzo pembalap Spanyol yang kini Membalap dengan Repsol Honda tercatat semenjak dari Yamaha dan berkelana ke Ducati maupun Honda kerap Mengalami Masalah non teknis Yang aneh aneh. Masih Kah sobat Sekalian Ingat dahulu Tahun 2014 saat start race MotoGP Austin Jorge Lorenzo terkena masalah Yang menyebabkan Dirinya melakukan Jump start

Saat itu Lorenzo hadir di Starting grid di mana di dalam Helmnya terdapat banyak Nyamuk sehingga Jorge Harus membuka tear off. Setelah itu karena merasa tidak fokus saat Ia melihat Lampu merah otaknya menyangka bahwa race telah dimulai dan Ia melakukan Jump start.

Kejadian kedua hadir di race pembuka MotoGP Qatar 2015 dimana ada bagian dari Lining helm HJC yang copot dan menghalangi pandangan sepanjang race. Tahun 2015 dengan HJC pun hadir masalah kedua yakni Visor yang mengembun parah di gelaran MotoGP silverstone 2015.

Di Qatar 2019 Lorenzo mengalami masalah spining Clucth yang membuatnya bermasalah di 4 lap pertama race. Dan yang paling Mutakhir sebenarnya terjadi di gelaran MotoGP Argentina 2019 yang baru usai. Entah kenapa Jorge Lorenzo pencet tombol Pit lane yang biasannya hanya dilakukan pembalap saat memasuki Pit Lane. TomBol tersebut akan membatasi Kinerja mesin Motor hanya pada kecepatan tertentu saja maks 60 km/jam.

Jorge Lorenzo mengatakan bahwa ia mengira ia memencet tombol khusus start dimana akan hadir setingan elektronik yang akan meminimalisasi wheelie saat motor dibetot. Namun secara tidak sadar yang dipencet adalah tombol Pit limiter yang secara instant akan menurunkan RPM mesinnya. Jorge Lorenzo pun langsung di Overtake Banyak pembalap dibelakangnya.

Setelah Melakukan Pencetan tidak sengaja Pit Limiter saat Race start, Kejadian Non-teknis lain yang aneh kembali terjadi Yani ‘melorotnya’ Karet Grip kiri dari handlebar Honda RC213V Lorenzo. Jorge Lorenzo menengarai Penyebab dari Masalah ini diawali dari permintaannya sendiri yang ingin grip Handlebar yang lebih soft.

walaupun biasannya grip Handlebar kiri Juga diikat pakai Kabel baja, namun menurut Jorge bagian logam mengikis Karet Soft dari Handlebar sehingga akhirnnya handlebar itu pun melorot dan lepas. Praktis Lorenzo hanya memegang batang logam di handlebar Kiri. Yap jadi begitu deh bro. Jorge Lorenzo ini sebenarnya adalah tipe pembalap Yang jika berada dalam suasana dan atmosfer yang sangat mendukung maka dengan Gaya Butter Hammer ia akan sulit ditaklukan.

taufik of BuitenZorg

 

132 COMMENTS

    • benar.
      harus di ruwat kalau nanti mampir ke Indonesia lagi.

      kalau gak salah dulu si Crutchlow yg sering apes, tapi sekarang sudah berkurang apesnya (atau masih tetap apes?)

    • Satu lagi yg hilang dari JL99, dengan tangan dinginnya, dia ga punya “istana” sendiri. Yamaha ada VR46. Saat pindah ke ducati dengan gaji fantastis ada harapan dia akan “berkuasa” disana, tetapi pembuktiannya sangat terlambat. Ducati terlanjur jadi “istana”nya Dovi. Klo di Honda saat ini semua orang sudah tahu Honda is MM93. Harapan saya dulu dari ducati dia pindah ke suzuki, dengan potensi yg dimiliki suzuki JL bisa membangun kerajaannya disana.

  1. Jorge ini detail banget ya, dari bentuk tangki sampai handgrip diperhatiin betul.
    Saya penasaran, apakah kekencangan karet celana dalam juga dia perhatiin saat balap?
    Ini kritis atau manja? bener2 ga bisa turun balap di tahun 80an ke bawah sepertinya.

        • loh.. dulu pernah tayang tu di highlight motogp Lorenzo dan bbrapa pmbalap lain bergaya tahun 80’an dan parodiin para pmbalap dgn suasana dan fasilitas di era tsb. Lorenzo bertanya k salah satu mantan pbalap senior. “Dimana clinica box nya??” trus mantan pbalap senior itu nyodorin bangku kecil sama meja lipat. ini clinic box nya udah nikmatin aja. ga usah manja katanya? dan Lorenzo pun cm bsa melongo ?

  2. penasaran liat dia disirkuit eropa, entah kenapa di bakalan menang entah 1 kali atau mungkin beberapa kali disirkuit eropa

  3. Salah pencet tombol itu ibarat kebiasaan pake yamaha buat pencet sein, saat pindah honda malah yg kepencet klakson ? ?

  4. Walaah
    Perlu dibuat double compound nih, dalemnya hard luarnya soft, tetep ngegrip dan durable haiaahh ngomong opo to iki ?

  5. akhir-akhir ini memang banyak orang yg aneh. sudah beberapa kali saya menemui kejadian. kenapa bisa begitu ya? apakah karena suhu politik yg sudah mulai memanas ya?

    • jadi gini pak bangun, kalo kita mau pesen kopi yg enak, tinggal bilang ke barista “saya suka kopi pahit sedikit manis”, atw kopi pahit,kentel,manis”, atw “kopi susu tanpa gula”…nah percayakan barista yg meraciknya…ga usah rewel harus pake gelas ini itu, ga usah minta di aduk 23x, gak usah kepo ngaduknya pake sendok apa?, jgn tanya ini kopi apa teh? jgn minta ngaduknya se arah jarum jam atw jgn minta gelasnya di balik segala!!! kalo msh seperti itu, kita gak akan pernah menikmati kopi yg kita pesan, karena otak kita hanya memikirkan hal2 teknis di luar kopi! jadi lupa akan niat kita mau ngopi apa “bikin kopi”?! kalo saya ya itu…kalo saya lho pak bangun…

  6. Waktu di GP250 ini pembalap skill nya diatas rata-rata pembalap lainnya di track,,
    Gag heran waktu itu Yamaha Racing MotoGP langsung tertarik dan menyodorkan kontrak ke manajemenya,
    Terbukti 3 gelar Juara dunia bersama Yamaha, entah ada apa yg membuat hubungan itu kurang harmonis, menurut saya termasuk golongan alien di Gird MotoGP, mudah mudahan impian ente juara dunia di pabrikan tercapai Horge Lorenzo,
    Dia layak disebut Lord, bukan lagi King,,
    ?

      • pernah baca kalau sekat di paddock Yamaha itu cuma buat ‘show’ saja, karena pada akhirnya data-data dari kedua motor tetap bisa diakses kedua pembalap.

        • Apa yang perlu di reply mas ADI?
          Soal rakyat lejen valeban atau Meqi Markeset atau Lontezo atau siapa nih?
          Ehehe . . .

          Side note: Itu sebutan untuk rider2 juara MotoGP yg gue liat dari akun fansboy garis miring di sosmed. Ngoookk . .

        • menurut hemat saya om nugi jangan bawa2 istilah2 itu lah…byarkan rakyat2 jelata komentator yang berkata demikian…hehehe

        • ternyata fb-fb itu sudah bisa kita takar sejauh mana karakter dan isi otaknya ya mas Nugie. dari penyebutan nama rider saja sudah dapat dipastikan para fb ini penggemar wik-wik-wik movies. ngelus jenggot saya mas

      • Valentino is Valentino Om,
        Di tahun 2008-2010 saat bersama Horge di Yamaha, umur nya kan still 29-31 tahun, masih di usia emas di olahraga ini,
        Ditambah saat itu Yamaha still dominan dengan teori kando dan crossplane bigbang smoot but powerfull, jadi tidak ada alasan untuk tidak menjadikan Yamaha sebagai tempat yg sempurna untuk jadi juara,
        Jadi persaingan dengan Horge di paddock, di track, di press con, itu manusiawi susah dihindari,
        Dan gilanya Horge jiwanya fighter kala itu,,
        So both of them adalah Legend,,
        ?

      • ‘I am not a Great Rider, I am a CHAMPION’
        – Jorge Lorenzo –

        Sejak Qatar saya pribadi berharap dan nunggu Jorge kasih ‘Sweet revenge’ buat hamaYa dan cuDati.
        Namun mesti bersabar sampe Mugello atau di Montmelo mungkin. We will see mas bro . .

        • Yes,,
          Tapi Horge lebih keren dari yg ngomong kek gitu juga di F1 Bro,
          Taulah siapa dia,
          Fernando Alonso

        • dan bila saatnya itu tiba, saya lebih penasaran apa yg akan di pelajari marc dari seorang paduka, itu akan lebih exotic dan hotplate, akan ada gairah dalam tubuh harece…itu seperti melihat Sharon Stone di basic instinct…ough

  7. Udahlah…paduka hohe tuh klop nya di enjin inline..hehehhee
    Di duketek dia ngga berkutik di hondol palingan ngga beda jauh,coz sama2 V enjin..
    Rosilit di duketek parah,balik ke yamaho jadi lumayan..
    Inline user friendly..huehehhehehe
    Lagian balapan tidak sekedar speed doang,trek bukan cuma lurus doang..
    Kesimpulan: speed bukan segala-gala nya..hehehhe..peace

    • Waduh lorenzo gk berkutik di duciti yah? Saya fikir 2018 lorenzo juara di mugello, catalunya sama redbull ring lho, saya nglindur kayanya

      • @cak juncak:
        Betul anda nglindur,,,di duketek cuma juara seri itupun cuma beberapa sirkuit..
        Sedang di yamaho pernah juara dunia..
        Inline is the best…hueeehehe

        • Inline is the best? Ngak salah tuh? Saya rasa kurang tepat… Justru mesin v hondaaa lah yg terbaik saat ini… 2018,2017,2016,2014,2013,2011..

    • Ini misal, kali saat ini dikasih Suzuki Gimana yak? 😀
      soalnya katanya dovi kan Suzuki saat ini kecepatan di tikungannya pling tinggi, eh diatas ducati ding .. 😀

        • @jonathan boy
          Balapan tidak sekedar speed doang,trek bukan cuma lurus doang…
          Buktinya rosilit prnah jurdun,paduka hohe prnah jurdun…pake inline pula hueeehehehh

    • Hm…
      2018 jorge + ducati = 3x juara seri
      2018 semua yamaha ( inline) 1x juara seri
      Koq bisa bilang inline the best

    • Jangan samakan V Honnda dengan V ducata bray,gak ingat apa rossi sampe mainin musuhnya dulu waktu pake rc211v
      apa V5 dulu itu artinya Velernya ada 5 yg aslinya mesinnya inline4,who nose??

  8. Mdh2n seri berikutny g ad kejadian non teknis kyk gni. Pengen duo orange berjibaku di pack terdepan ?

  9. @jimmo: Emang riuhan penonton masuk dan ditulis dalam book recordnya motogp broo, tetap data recordlah yang akan dikenang dan dikenal oleh orang banyak di masa depan, termasuk anak cucu ente nanati pasti bakalan tau…..!!!!, siapa pembalap yang bisanya cmn suka koar-koar di media dan siapa pembalap yang biasa membungkam hatternya di lintasan…..!!!!!!

  10. Diva…. Ntar lama-lama air minumnya pun harus air mineral, spring water yang diambil khusus dari tetes embun lemon grass yang tumbuh di sekitar mata airnya….

    Itu sebabnya saya pesimis saat HRC mau merekrut Lorenzo untuk mengisi kekosongan seat Dani, sementara Zarco terlanjut mengikat janji dengan KTM. Saat semua sesuai dengan yg dia inginkan, dia untouchable, tapi saat ada sedikit masalah, langsung buyar. Beda 180 derajat dari masa awal-awal dia ikut MotoGP yg udah tulangnya udah pada patah aj masih ngotot balapan, sampe disediain kursi sebelum k podium.

    Sementara kl dibandingkan dengan pembalap HRC lainnya ky Marc yg bisa juara dunia wlpun bahunya bermasalah, bisa jadi polesitter wlpun harus sprint dl k paddock, bisa di barisan depan biarpun matany kemasukan kerikil atau setelah bahunya lepas, atau Cal yg praktis kakinya berat sebelah akibat bobot plat smp 1 kg buat nyambungin tulangnya yg hampir hancur tapi masih bisa fight d barisan depan. Beda banget gritnya

    • msh muda beda polapikir dgn umur kepala 3 om,

      kepala 3 sdh maen matematis,

      umur kepala 2 mah maen hajar aja, sakit pun ngak dirasa.

      • Paduka Hohe ini saat ini adalah pembalap yg paling concern ttg masalah safety, mungkin karena udah kenyang pengalaman crash.
        Suka tidak suka sy rasa ini hal yg positif buat Motogp itu sendiri, supaya pembalap lain lebih aware dengan urusan safety berkat kritikan2 pedasnya. Seperti misal untuk Simoncelli dulu, untuk Marc di awal2 naik kelas, dan untuk beberapa pembalap lainnya.

  11. Tadi pagi nyentil AHAEM dikit komentar muncul cuma beberapa jam langsung lenyap. Padahal kalau merk lain komentar tetap berdiri kokoh. If you know what I mean?

    • dalemnya bro. si batang besinya didobel tape dl baru grip karetnya dipasang. jd selain ngepas tapi lengket jg itu keras buanget bro. sy pingin ganti grip aja mbukanya setengah mati sampe basah badan keringetan. akhirnya di cutter karetnya baru dibuka hahaha

  12. Saya suka artikel seperti ini, otentik.
    JL mungkin perlu ganti nomor, jadi 66 agar takdirnya ikut terbalik
    ?

  13. Gue pernah komen cocokologi soal nomor start 99 JL. Itu penanda puncak karirnya. Sampe pensiun, dia tak kan pernah lagi juara dunia di Hond. MM93 menandakan bahwa ia akan mencetak rekor juara dunia 9 kali di kelas tertinggi (tingkat ketiga di kejuaraan motor prototipe). AD04, angkanya satu step lebih banyak dari 93. 9 ke 0, 3 ke 4. Gak akan pernah juara dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP