TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui pembalap WSS pengguna motor MV Agusta asal Swiss Randy Krummenacher dalam sebuah press release-nya secara sepihak menyatakan keluar dari team. Randy menyatakan alasannya yakni “Kegagalan serius perusahaan, yang berdampak negatif pada kinerja, profesionalisme, reputasinya, dan keamanan pribadi” . . Wowww serius nih, gimana reaksi team?
Krummi menggambarkan bahwa MV Agusta F3-nya, dimana ia memperoleh podium dua pada race awal musim di Australia yang lalu dan sempat menorehkan laptime cepat selama semua sesi latihan dan juga dalam tes sebelumnya, bukan hanya tidak aman, tetapi juga menjelaskan bahwa sepeda motor tersebut tidak sesuai peraturan teknis FIM. Dia menginformasikan hal ini kepada yang berwenang dalam hal-hal teknis dari FIM, dimana mereka akan mulai mencari tahu dan menangani hal tersebut pada balapan berikutnya pada akhir pekan pertama Agustus 2020 di Jerez.
Andrea Quadranti, pemilik dan manajer tim MV Agusta Reparto Corse Via Speedweek menolak tuduhan tersebut. “Kami telah mencatat ada komunikasi sepihak tuan Krummenacher. Tuduhan yang dibuat oleh Krummenacher tidak berdasar. Karena alasan ini, MVRC menginstruksikan para pengacara untuk melindungi hak-hak kami, citra kami dan reputasi kami, yang rusak parah oleh inisiatif Mr. Krummenacher.
“Aku mengerti reaksi ini, banyak yang tidak tahu bahwa tim saya adalah tim privateer. Banyak yang berfikir kami adalah pabrikan MV Agusta. Tapi kami hanya menggunakan merek MV Agusta untuk penampilan kami. “ MV Agusta Motor S.p.A. mengklarifikasi bahwa MVRC S.r.l. adalah perusahaan independen yang berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Supersport sebagai tim eksternal pribadi.
Quadranti menyatakan timnya tidak bersalah dan mengasumsikan bahwa sisa musim 2020 ini sepertinya MVRC akan berjalan dengan 2 pembalap yang tersisa: Raffaele De Rose dan Federico Fuligni, tanpa Krummenacher. “Situasinya masih sangat segar dan mengejutkan kami, Saya dihubungi oleh beberapa pembalap pada hari Jumat, tetapi saya belum memutuskan. Saya mencari pembalap yang cepat.” . . Waaa menarik nih kalo Randy mau membeberkan siapa yang menurut dia merupakan ke-tidak profesional-an dari MV Agusta Reparto Corse.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Gokil juga berani ngomong gitu, tapi kira2 Mr RK ini udah dapet tawaran di team mana ? ARRC mungkin lebih menjanjikan
kmaren2 dia habis ngetes panigale versi CIV Suprebike, tapi nggak mungkin kan dia lebih milih ajang lokal CIV daripada WSS
krummenacher ini memang secara attitude dan profesionalitas minus banget, musim lalu dia nuduh timnya mihak ke Caricasulo cuma perkara konsleting kabel bodi yg bikin ECU dia bermasalah dan pasokan bensin di rpm atas nyendat. Kali ini dia nuduh tim dia curang kalo gw denger dari desas desus temen gw Krummenacher ga terima setelah dia tau daleman mesin yg harusnya bawaan motor udah diganti alias udah gak standar dan dia takut kalo dia lanjut bakalan jadi masalah kedepan. Misal dia bisa pertahanin juara dunia, tau2 di akhir dipermasalahin akhirnya gelarnya batal dan dia bakal dicap curang. Mungkin pemikiran Krummenacher bener, mungkin engga. Kita bahkan Krummenacher sendiri ga akan pernah tau yg bener gimana. Tapi opini gw langsung laporin ke FIM dan koar2 di media ada kecurangan teknis ditimnya menurut gw sama aja bunuh diri. Mending selesein secara internal, kalo ga ketemu jalan tengah baru out pake cara cantik ala Barbera taun lalu. FYI WSS ini memang ajang lumayan kotor secara teknis byk yg main belakang mungkin karena kurang pengawasan karena ga ada pabriksn yg turun langsung, Barbera termasuk korbannya.
@Ganti cangkir
husss jgn sudzon dulu ? di speedweek diterangkan kalo krummi mengirim info ke FIM klo MV ada kecurangan spek diluar regulasi siapa tau dia benar. krn bbrp wkt lalu di bawa motor F3-nya pulang ke swiss utk latihan privat, mugkin dia nemu sesuatu disana
@Ganti cangkir
Bisa jd pas di swiss dia konsultasi sm master mekanik balap om suter, dan katauan lah ada hal2 yg menyalahi regulasi di F3 nya
Gw sih ga permasalahin tuduhan Krummenacher, gw malah yakin banget dia bener wkwkwk cuma yg gw sayangkan adalah sikapnya. Dia lawan tim alias korporasi bro, yg sanggup menbalikkan keadaan dgn sewa pengacara. Kalo dia kalah biarpun bener, karir dia abis. Bener2 main api. Kalo dia beruntung tim dia yg bakal ga punya masa depan lagi, tapi kalo dia apes kalah di pengadilan udah deh bakalan jadi Anthony West versi Swiss. West juga awalnya tipe ga terimaan dan suka ngumbar aib tim ke media makanya ga laku bahkan sampe di berhentiin karirnya. Mainnya kurang cantij gw rasa, harusnya kalo dia laporin ya kirim ke FIM diem2 aja sbg anonim kaya orang HRC yg laporin Quartararo pake R1 spek endurance, bukan baru mulai malah langsung keluar sambil bekoar.
@Ganti cangkir
bener juga sih, lapor diam2 ya anonim
Berarti Rendi ini kurang pintar ya. Kalo orang HRC kan petinggi-petinggi, pasti pintar-pintar. Yah walaupun Rendi bukan sarjana, ya kalo pintar ya pintar aja ga harus sekolahan juga.
Hmm jadi inget sarjana di MotoGP. Kaya Miguel. Udah pembalap, ga kuliahan juga ga papa karna fokus balap dan duit dah banyak tapi masih aja jadi dr gigi. Nah gw bingunh kapan dia belajarnya ya. Hampir tiap minggu balapan MotoGP. Tapi sekarnag udah lulus dan jadi dr sih.
orang pintar gak harus sarjana lah…. diem aja didalam goa gunung kidul,,,,,ntar jd orang pinter
Wkwkwk satir lu kena banget kali yg baca kacung pemerintah yg byk tingkah melawan yg berkuasa
Maksud gw kalo
ijin nyimak wak ji
Mungkin Randy masih labil dan sedikit ada niat cari sensasi. Semoga bakat yg luar biasa tidak tertutup dari sikap yg kurang bijak.
Kadang pembapal banyak yg membunuh karirnya dr kebiasan ceplas ceplos yg tidak teknis. Akhirnya banyak team yg pikir2 menerima pembalap yg bisa jadi boomerang.
Lain dengan bang Cal yg teknis dan membangun.
Teknis dan membangun apaan yg di publik Inggris sendiri sering disebut moaner. Dia beruntung Redding sama Lowes ga terlalu bagus jadi dia yg lama ngendon di motogp karena buat Dorna dia satu2nya yg bisa wakilin Inggris.
Duh, nutup jalan sendiri.
Kenapa di balap motor banyak kasus yang melibatkan kepribadian ya. Beda sama di balap formula, kayaknya masalahnya cuma masalah teknis aja. Pembalap-pembalap muda di f2 atau f1 juga relatif lebih akrab satu sama lain.