Friday, 29 November 2024

Sambut Kesuksesan Di MotoGP, SIS Luncurkan Suzuki GSX-R150 Livery Suzuki Ecstar

TMCBLOG.com – Mewakili karakter jiwa sporti dan agresif para generasi muda, Suzuki GSX-R150 telah mendapat reputasi yang positif dan tempat tersendiri di masyarakat Indonesia, sebagai sepeda motor terkencang di kategori sport 150cc. Sejalan dengan momentum bersejarah perayaan 100 tahun usia Suzuki di Dunia, 50 tahun di Indonesia, serta lonjakan prestasi Team Suzuki Ecstar di ajang MotoGP, kini PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan pilihan terbaru Suzuki GSX-R150 MotoGP 2020 Edition yang telah dinantikan oleh banyak calon konsumen.

Terinspirasi dari unik dan segarnya tampilan Suzuki GSX-RR yang digunakan Team Suzuki Ecstar MotoGP pada musim balapan tahun 2020 ini, membuat seluruh anggota keluarga Suzuki GSX-R mendapatkan sentuhan yang serupa, tak terkecuali Suzuki GSX-R150. Dilabur dengan warna Solarize Silver – Met. Triton Blue, Suzuki GSX-R150 terlihat semakin stylish dan pasti menjadi pusat perhatian.

Kombinasi warna tersebut pertama kali diterapkan di sepeda motor balap Suzuki yang berkompetisi di ajang Isle of Man’s Trophy Tourist tahun 1960, dimana dua tahun kemudian pebalap Ernst Degner memenangkan balapan pertama untuk Suzuki sekaligus meraih gelar Kejuaraan Dunia pertama mereka di kategori 50cc. Kiprah tersebutlah yang akhirnya menjadi penghormatan sekaligus inspirasi di Suzuki GSX-R150 maupun Suzuki GSX-RR.

Gaya dari warna dan livery tersebut kembali menjadi populer di tahun 2020, sejak digunakan oleh Team Suzuki Ecstar MotoGP pada Suzuki GSX-RR 2020. Terlebih, saat podium demi podium MotoGP berhasil dikumpulkan oleh Alex Rins dan Joan Mir. Pada saat ini pun, Suzuki tengah memimpin poin kejuaraan kategori pebalap dan kategori tim MotoGP. Suatu prestasi yang patut dirayakan dengan mengaplikasikan tampilan serupa pada Suzuki GSX-R150.

Pemberian sentuhan spesial pada Suzuki GSX-R150 ini sekaligus menandai kiprah Suzuki sebagai perusahaan Internasional yang telah berdiri selama 100 tahun di Dunia, dan secara khusus juga sebagai bentuk perayaan 50 tahun Suzuki di Indonesia. Tentunya warna dan livery yang spesial akan memberikan kebanggaan dan memori luar biasa bagi siapapun yang memilikinya, karena berkesempatan merasakan menjadi bagian penting dalam perjalanan panjang Suzuki di Tanah Air selama setengah abad.

“Semenjak Team Suzuki Ecstar MotoGP memperkenalkan desain livery terbarunya tahun ini, banyak konsumen Suzuki menanyakan apakah mereka bisa memiliki produk Suzuki dengan gaya serupa? Terlebih banyak podium juara yang sudah diraih menjadi tambahan kebanggan tersendiri bagi para penggemar kami. Dari sana, SIS mencoba mengakomodir minat tersebut, dan sekaligus memanfaatkan perayaan 100 tahun Suzuki di Dunia, dan 50 tahun di Indonesia. Momentum inilah yang kami rasa tepat untuk segera meluncurkan penyegaran warna terbaru dengan semangat yang sama dengan Team Suzuki Ecstar MotoGP. Persembahan spesial Suzuki GSX-R150 MotoGP 2020 Edition ini betul-betul pilihan menarik dan memiliki nilai historis yang tinggi. Suzuki ingin konsumennya tidak hanya memiliki sepeda motor dengan gaya MotoGP, namun ikut merasakan menjadi bagian dari perjalanan 100 tahun Suzuki di Dunia dan 50 tahun di Indonesia”. Ujar Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Department Head PT. Suzuki Indomobil Sales

Meskipun menjadi produk yang spesial, Suzuki GSX-R150 MotoGP 2020 Edition ditawarkan dengan harga yang tetap terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 31.600.000,- untuk varian Keyless Ignition – non ABS (on the road DKI Jakarta). Pilihan menarik ini dapat segera dimiliki oleh calon konsumen pada bulan November 2020, melalui jaringan penjualan Suzuki se-Indonesia.

Selain itu, SIS juga turut memberikan penyegaran tampilan livery baru untuk Suzuki GSX-R150 varian Special Edition – Keyless Ignition – Non ABS dengan 3 pilihan yaitu MB. Daytona Yellow, Titan Black – Rouge Red CW, dan Stronger Red – Titan Black. Varian livery terbaru Suzuki GSX-R150 tersebut tak lama lagi akan segera hadir di jaringan-jaringan penjualan Suzuki

based on Suzuki Info

65 COMMENTS

  1. Wak bahas Lorenzo Savadori dong wak yang gantikan Bradley Smith. Hebat banget bejo abis. Cuma seorang cadangan test rider bisa race di MotoGP 3 round lagi. Bejo!

        • Aprilia ga mampu bayar gaji Dovi. Jadi mungkin ga bakal ke Aprilia Dovi. Cal udah kebanyakan cidera. Yah si bejo Lorenzo lah yang masuk. Lumayan muda 27 tahun dan orang Italia, juara superstock dan CIV pake motor Aprilia. Pas bangen dibandingkan Cal yang udah tua. Lorenzo ga banyak pengalaman jadi pasti mau dibayar murah. Masih baru dia belum banyak fans. Liat di IG fanpage bahas doi ga banyak yang comment.

    • Ada yang bilang gara gara Bos Aprilia ogah dikritik sama si Smith jadi konsekuensi nya si Brad diganti Savadori… Bener gk sih ?

      • Yang tau cuma Aprilia, media itu cuma pencitraan doang. Kalo emang itu bener, Bradley harus sadar diri, karna dari statistik dia bukan rider alien jadi ya ga usah pake kritik segala. Penasaran Lorenzo hasilnya bakal di atas Bradley atau sama aja. Liat minggu depan. Mau liat jadwal Mandalika tapi belum keluar katanya bulan ini pengumuman jadwal MotoGP. Tapi ditunda lagi.

    • Itu hanya berlaku untuk balap superbike,sama” motor masspro.MotoGP sebenarnya bukan balapan buat image penjualan

      • Kebalik cuy, MotoGP lah sebagai image penjualan..balap motor kasta tertinggi gitu loh
        Ngapain juga para sponsor pada nempelin brand nya di MotoGP jika bukan buat image penjualan

        • tapi kok di F1 pabrikan yg langsung dari pabrikan mobil cuma 4(mercy,ferrari,renault,honda lewat redbull) tapi hits penjualan dgn alasan kesuksesan hasil balap tim F1 yg pake mesinnya gak terlalu dominan ?.gak usah merek premium kaya mercy apalagi ferrari,yg beli mobil honda walaupun cuma brio atau jazz gak ada karena selalu maniac F1 atau menganggap mobil honda itu bagus sampe balap prestisius sekalipun. kalau berpikir open minded sudah pasti sih dunia otomotif roda dua beda dgn roda empat

        • Tapi di dunia F1 yg pabrikan mesinnya ada 4(mercy,ferrari,renault,honda lewat redbull) penjualannya gak selalu terlalu berpengaruh juga karena alasan prestasi balap.gak usah merek premium kaya mercy aplagi ferrari,lihat contoh merek honda.emang seberapa banyak atau apakah ada orang beli brio atau jazz karena mesin honda itu bagus sampe ke F1?. walau memang image balap di strategi marketing mobil gak sekuat image balap di strategi marketing motor

      • Lho crf150 udah discontinue ya?kok malah beat yg mewakili
        Lagian iklan beat stress gak ada masuk masuk trek garuk tanah deh,malah ke arena skateboard (lebih aneh lagi sih ?)

      • MotoGP itu untuk unjuk kekuatan resource mereka, menunjukkan mereka bisa loh bikin motor canggih,nan kencang,mudah ditekuk,efisien bahan bakar

        “Kalo kita ‘mau’, cepat atau lambat teknologi ini bisa dibenamkan ke motor massal kami loh,jadi yuk beli dan dukung pabrikan kami” mungkin gitu marketingnya ?

        • Tpi susah Buat Pamer “Teknologi” semenjak Banyak yg Di bekukan buat Menyetarakan Yg Lemah Dan Miskin Dana Riset .

    • Ya jelas untuk penjualan….honda masspro ada livery repsol, demikian pula yamaha dll..pakai livery atau pembalap motogp untuk menarik konsumen

  2. Yg putih stripe biru udah stop berarti,padahal pengen punya tapi gak ada duit ??

    Etapi,set bodynya katanya murah ya,lebih murah dr R15 dan CBR,berarti kalo punya GSX daripada ganti cat mending sekalian ganti body ya kalo mau ganti warna biasa buat spare kalo crash juga,haha

  3. Dulu gsx ini muncul karena desakan konsumen dan fans garis keras suzuki, nanti mungkin facelift ataupun all new nya bakal muncul kalau budegnya SIS uda sembuh, nanti belasan tahun kemudian atau malah gulung tikar dahulu jualannya di indonesia.

  4. Klo kita perhatikan Pabrikan ini tetep tenang dan tak ada info info negatif soal penjualan disaat pandemi dibandingkan pabrikan motor lainnya, saya menilai sepertinya pabrikan ini punya pondasi sistem manajemen yang handal, terlihat kalah saing dgn H dan Y tp sepertinya Diam dan heningnya pabrikan S ini Emas, kalem, santui, tak grusah grusuh tp diam diam eksis. banyak rahasia yg tidak diketahui oleh banyak orang krn mereka tak umbar. Saya pribadi justru salut dgn yang model begini. Saya sendiri seorang Wiraswasta yg tentunya memiliki saingan usaha, saya lihat pesaing itu laris manis, rame dan menyenangkan tp dilihat dari kemajuannya begitu begitu saja tak signifikan, artinya tidak sebanding lurus dgn usahanya yang rame dan laris itu.
    Pelajaran ini mas Bro. Asli keren pabrikan S ini. Strategi bisnisnya patut dicari tahu apa rahasia mereka.

    • Jangan lupa, user (konsumen-fans boy- atau die harder) Suzuki ini paham dengan segala resikonya, dari harga jual kembali rendah dan mitos spare part yang mahal. Namun mereka tetap beli; atau tetap nungguin kapan motor yang “diisukan” itu akan diproduksi.

      Jika melihat sisi bisnis; sekarang sudah era terbuka; bahwa keberhasilan suatu produk salah satunya juga karena sinerginya produsen dan konsumen.

      Saya bukan sales Suzuki, hanya FBS sejak dapat warisan FR80DX dan A100 77, terakhir waktu Address datang, simbok cuma nanya, “le dari dulu kok Suzuki terus?”.
      Jawab saya, ya nanti kalau Saluto ngga muncul saya beli Aerox saja.

      • Nah itu lho mas bro, klo kata mbah marijem nih Suzuki ini menerapkan strategi ati ati lan teliti, penjualan moncer bkn berarti untung mentereng kang, soalnya secara hukum alam permintaan banyak otomatis perlu SDM banyak, perlu biaya operasional besar, lifetime peralatan jg akan lebih cepat, yg diperhitungkan iya klo terus menerus selalu penjualan moncer trus, klo mendadak pesaing mampu ambil alih lalu yg tadinya pesanan membludak langsung jd lesu trus siapa yg akan gaji SDM, nanggung biaya operasional yg sudah terlanjur keluar, trus penggantian perlatan yg life timenya lebih cepat. Semua harus dilihat dari segi kemampuan modal sang pebisnis, resiko kegagalan, manajemen SDM jika terjadi stagnan penjualan, mengukur lifetime alat untuk mengurangi cost dan mubajirnya produk jika ternyata gagal atau kalah saing dgn kompetitor.
        Orang yg kaya raya trus mendadak miskin jg banyak lantaran terlalu PD dan mengikuti perasaan hrs ikut arus konsumen tanpa perhitungan kemungkinan gagal itu ADA.

        • Waduh, komen kritik kena jaring.

          Hm, jadi kembali ke Suzuki, menurut anda, kegagalan lahirnya Satria Young Star 115 itu dari efek kehati-hatian atau kurang inovasi?

      • Problemnya Suzuki, divisi salesnya g kreatif dan cenderung risk averse. Akhirnya sekalinya ambil tindakan, momentnya udah lewat.

        G cuman divisi motor, divisi mobil problemnya juga sama, sehingga biarpun price to value produknya lebih baik, tapi gara-gara marketing strategy yg g jelas plus isu harga jual kembali dan spare parts bikin market share nya selalu kalah sama merek sebelah. Dan parahnya, yang suka ngotot benerin salah kaprahnya justru konsumen dan fans beratnya. SISnya sendiri jarang ada suaranya, sekalinya bikin marketing gimmick, malah strategi marketing yg diambil g jarang ngerugiin konsumennya sendiri…….

  5. Kalem, santui, senyap penuh rahasia, endingnya sukses.
    Yang laen sibuk sulit, sibuk motogp masalah, sibuk dampak ini itu, sibuk ini itu, tp ini pabrikan kalem dan anyes anyes aja kaya huruf S endingnya di Motogp bikin gelisah pabrikan lain.
    Tipe pabrikan air diam menghanyutkan. bukan air teriak sana sini tp zonk.

  6. Gimana rasanya coba liat Duc*ti yg sudah keluarkan dana besar, riset sana sini dan sampe skrng hasilnya di Motogp masih zonk…..
    Bisnis memang butuh sabar, teliti lan ati-ati kata Mbah Waginah cak.

    • Lah fans berat Sijuki emang punya selera unik jadi sama aja merendahkan harga diri kalau ngebully pabrikan sebelah.

      • Ada yang unik dari FBS, cuma mereka Fans Boy yang mengkritik pabrikan Suzuki habis²an, bahkan bisa dilihat sebagai mem bully Suzuki sendiri. Itu artinya Suzuki punya basis konsumen die harder, yang merasa ikut “memiliki” Suzuki.

        Mungkin itu juga salah satu uniknya fans beratnya Suzuki.

  7. RPM di atas 9000 masih sangat nonjok. Malah lagi endul-endulnya itu.
    Redline ketemu di 13.000RPM!

    falling in love dah ama sensasi hi-rev ini, yg sayangnya cuma Sujuki yg bisa kasih setelah Hodna suntik mati mesin 150cc overbore nya.

  8. dgn dana minim bahkan slogan “nyalakan nyali” di gsx-RR merupakan bntuk promosi sis (ya sis ngebayar biar slogannya muncul).. tp nih motor bsa joss..

    tolonglah dirilis gsx versi katana ktimbng sya modif bandit/gsx-s

  9. Cuma desainnya yg blm bisa saya terima. Mungkin di mata orang eropa dan india keren tapi tidak menurut saya. Kalau ditambah Up Side Down dan Banana Arm, rombak total desain tampilan, dual keen eyes, all LED lighting, buntut yg lebih sporty, tangki, fairing yg agresif, bisa bikin setiap mata terpana

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP