Monday, 25 November 2024

Stoner Kritik Penampilan Quartararo, Vinales dan Dovizioso di MotoGP 2020

TMCBLOG.com – Casey Stoner, pembalap yang terkenal dengan nomor start 27 dan resmi mengambil keputusan untuk pensiun pada usia 27 tahun. Casey diketahui tidak menyukai hegemoni elektronik yang kian menguasai kendali di motor prototipe ini, secara umum alasan utama Casey pensiun dini saat itu adalah karena merasa sudah merasa sudah cukup dengan lingkungan paddock MotoGP dan ia tidak menyukai segala hal selain berada di dalam pit garage dan di dalam track. Meskipun Casey tidak menyukai beberapa hal di dalam MotoGP, kecintaannya pada sepeda motor masih tetap hidup, dan itulah mengapa tahun 2020 ini dia tidak melewatkan satu pun dari 14 balapan MotoGP.

Di musim yang tidak biasa yang dikondisikan oleh virus seperti musim 2020 ini, Stoner merasa kecewa setelah melihat bahwa menurutnya sebagian besar rival Marc Márquez tidak memanfaatkan ketidakhadiran Marc dengan maksimal untuk bersaing dan memperebutkan gelar hingga balapan terakhir di Portimao.

Dalam wawancara dilakukan oleh surat kabar El Mundo, pembalap asal Southport ini yakin jika saja Marc Marquez sempat pulih dan hanya mendapatkan setengah musim dari 2020 maka Marc akan jadi juara dunia. Menurut Casey, hasil final keseluruhan dari MotoGP 2020 ini telah menunjukan kepada dunia betapa superiornya seorang Marc Marquez ketika Ia hadir di tahun-tahun sebelumnya.

Casey Stoner kepada el Muldo tidak ragu menyebut 3 pembalap yang menurutnya adalah pecundang besar tahun ini, menurut pendapatnya “Quartararo, Viñales, dan Dovizioso” adalah tiga pembalap yang “tersesat di jalan” dan yang sikap ketiganya telah membuat Stoner terkejut: “Saya terkejut melihat itu, meskipun banyak kesalahan yang mereka perbuat, namun pembalapnya tetap terus tersenyum. Saya tidak mengerti mengapa. Di zaman saya tidak ada yang seperti itu.”

Stoner menggambarkan pembalap-pembalap zaman sekarang ini sebagai sosok pembalap yang “sangat konformis” dan mengkritik mereka karena lebih sadar akan jejaring sosial daripada hasil mereka di trek: “Mereka puas dengan komentar yang mereka terima di Instagram dan apa yang terjadi di trek tidak terlalu memengaruhi mereka. Kecuali Marc, tidak ada yang bekerja cukup keras.”

*Konformis : jenis pengaruh sosial saat individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial

Mengenai Joan Mir, Casey Stoner mengakui bahwa baginya kemenangan Joan adalah “kejutan yang menyenangkan” karena ia “bekerja” lebih dari siapa pun sepanjang tahun: “Ia bukan yang tercepat dan mungkin bukan yang paling bertalenta, tetapi ia bekerja dengam baik sepanjang tahun, “

“Saya senang berada jauh dari kejuaraan dunia MotoGP saat ini. Saya tidak mengerti bahwa ada begitu banyak elektronik, kontrol traksi atau sistem anti-wheelie, saya tidak mengerti bahwa ada begitu banyak aerodinamika, sayap-sayap pada sepeda motor … dan yang terpenting saya tidak mengerti bahwa regulasi berubah banyak. Belum lagi hal-hal lain.” juga mengkritik ekses balapan yang dari sudut pandangnya terlalu sentralistis: “Tidak, Saya mengerti bahwa begitu banyak balapan diadakan di Spanyol. Ini adalah sesuatu yang tidak terjadi di Formula 1. (MotoGP) tidak terlihat seperti kejuaraan dunia.” pungkas Stoner.

Taufik of BuitenZorg

91 COMMENTS

    • Turun balap klo berani. Gue yakin kelihatan di TV emang mudah. Semua orang bisa jadi expert klo jadi komentator, siapa pun dia, mulai dari darmo sampai mantan pembalap. Tiap era berbeda… Gue yakin mulai dari MM sampai tito rabat starter motoGP sudah memberikan kemampuan terbaik yg mereka miliki. Sudah sampai starter motoGP aja sudah sesuatu. Ga kaya gue… Cuma bisa kasih respec sama semua pembalap.

      • Anda tau ga sih siapa itu Casey Stoner. Kok malah nyuruh Casey Stoner membuktikan segala. Sono gih browsing dulu siapa itu Casey Stoner

      • Sorry ini ngomongin Casey stoner tetangga gue bozz. Orangnya sekarang hobby mancing. Disaat orang lain sampai patah tangan masih bela-belain main sepeda, ada yg sepedanya udah di kasih orang dia cari sepeda lain, sampe ada orang tua yang masih main sepeda juga. Ini disaat banyak orang masih pengen lihat dia main sepeda malah kabur pergi mancing

    • (MotoGP) tidak terlihat seperti kejuaraan dunia.” pungkas Stoner.
      Setujuuh gw ama babang Stoner… Itu seri2 spanyol mending di kurang2in lah. Masih banyak sirkuit lain yg berhak ikut. 1 negara cukup 1 sirkuit aja.

      • terlihat mudah buat F1 karena unsur safetynya tidak terlalu banyak. sedangkan sirkuit yg sesuai regulasi keselamatan motogp ga sebanyak itu. bayangin dah motogp balapan di monaco atau ajerbaizan. autokilled semua kalo jatuh.

        seiring berjalannya waktu mudah-mudahan banyak sirkuit yang sesuai untuk motogp

    • Pirro sudah membuktikannya,setingan stoner tidak manusiawi,itulah ada semacam “pengusiran secara halus”,posisi stoner di hrc sebagai test rider,karena setingan yg tidak manusiawi(minim elektronik)..dan di ducati pun akhirnya berhenti juga sebagai test rider..

    • Semua setingan elektronik seperti TCS, anti-wheelie, di off kan semua sama Stoner… jadi ga kepake setingannya sama pembalap lain yg biasa pake banyak setingan elektronik. wkwkwk…

  1. Setuju lah kalo Vinales dan Dovi. tapi FQ menurut gw si yaaa maklum lah, tim pabrikan aja belum, masi belajar untuk melakukan kesalahan.

    • Taro udah masuk tahun ke 2 gak ada istilah masih belajar dan dimaklumi, kecuali posisi dia masih rookie kaya tahun lalu itu harap dimaklumi ketika dia bikin kesalahan.

      Tahun ini tekanan taro itu besar, tahun lalu taro itu bagus apalagi masih rookie dan pake motor 1 tingkat dibawah pabrikan. Tahun ini dengan motor spek pabrikan dan full support pabrikan dia harus membuktikan. Dan kesalahan orang orang yamaha adalah koar koar diawal musim tentang si taro ini yg justru menambah tekanan buat si taro

      • itu dia. kesalahan bukan hanya dari sisi FQ. makanya saya si maklum aja. di tahun pertama dia kan tidak melakukan kesalahan ketika sedang jadi tumpuan, masih rookie, tahun ini melakukan kesalahan ketika sedang diharapkan dan digaung2kan namanya, tetap saja pengalaman baru.

      • Mantap om komennya, tidak boleh ada istilah belajar ditahun ke 2, makanya pembalap kita selalu dicoret, karena ditahun ke 2 kinerjanya gitu gitu aja.

        • Apalagi dapat seat di factory musim depan, Consistency is a must. Saya setuju kalo dia udh bukan rookie lagi, palagi akhir2 championship banyak blunder begimana kelak dia di factory yg tekanan nya lebih daripada sekarang

    • FQ menurut saya bagus lah ya, meskipun akhir musim keteteran, ini akan menjadi pembelajaran dia sama tim di musim mendatang. Dan musim ini secara personal lebih bagus dari musim lalu

  2. Fq20 = mental blum ada, sehingga sensornya pada ilangan
    Mv12 = pembalap manja, bentre kritik motornya
    Ad04 = dah ilang pasion di dukati

    • ancurnya dovi tahun ini parah banget sampai QF2 aja jarang.
      kayaknya lebih parah dari sekedar hilang passion. malah seperti dah saling benci tapi terpaksa jalankan kontak aja

      • nah ini mgkn bursa transfer pembalap harus diatur kyk cabang sepakbola di eropa yg sdh ada waktu2nya, biar gk ganggu konsentrasi pembalap, maybe 3 seri terakhir baru boleh negosiasi sign kontrak bkn dari awal musim baru berjalan uda ada senggol sana senggol sini hha

  3. Yang lucu itu media menggoreng berita mir vs marquez. Gak lama mir jurdun, marquez ngucapin via twitter eh media upload foto mir kecil bareng rossi.
    Dengan menggiring opini mir lebih seneng dan bersahabat kepada rossi dibanding marquez.
    Yah mencoba bikin seolah mir musuhan sama marquez gtu dah, macem tahun lalu taro sama marquez tp gak berhasil.
    Wkwkwk

    • Oia donk. Yg berkaitan langsung dg fitnah aja dosa nya udah pasti koq.
      Lha dalang fitnah nya kudu musti wajib harus dilipatjanda…eh dilipatgandakan dosa nya.

    • Ya begitulah media, goreng terus yg ada sampe laris, waktu jaman stoner vs rossi juga media terlalu lebay seolah* stoner dan rossi itu bermusuhan, padahal cuma sekadar rival di trek gak sampai keluar trek, dan lucunya banyak fans atau penonton yg notabenenya baru nonton motogp yg kemakan berita yg dibuat*media

  4. “Tidak, Saya mengerti bahwa begitu banyak balapan diadakan di Spanyol. Ini adalah sesuatu yang tidak terjadi di Formula 1. (MotoGP) tidak terlihat seperti kejuaraan dunia.”

    Jelas lebih menguntungkan akamsi jadinya.. cek pemenang terakhir akamsi yg jauh didepan..

  5. rider hebat dimasanya….g mau move on…skrg mang dah eranya elektro mo gmn lagi…

    sedikit banyak setuju ama cs27..agk kesel sih liat dovi g perform, kalo mvk…dri dlu mang gtu2 aja…mungkin tahun depan berubah, sepadock ama anak muda, lbh pgn menunjukan skillnya…

    • Ya, setiap era punya sisi berbeda…

      Selain sisi safety, elektronik sedikit banyak membuat gap persaingan tidak jomplang antar pabrikan dan pembalap, dan memperlebar ruang eksplorasi selain di sisi mesin, dan itu yg dorna lakukan utk menghadirkan balapan seru, sekalipun hadir MM yg mendominasi sejak masuk MotoGP.

    • Habis gmn oom, dovi udh kehilangan ritme setelah kehilangan seat utk tahun depan. Ya seharusnya udk pembalap senior kasih perpisahan manis lah, tp ya udh kepalang kecele sama si merah (susah payah bangunin motor dan dapat kemenangan pertama setelah era cs27, eh malah dijadikan public enemy sama si merah)

  6. Kesampingkan pabrikan yang punya budget terbatas, yang saya heran justru HRC ditahun ini, dengan dana yang melimpah kenapa bisa mendapatkan sasil seperti ini.

    • Regulasi kan membatasi agar pabrikan cekak bisa bersaing dg pabrikan banyak duit.
      Mulai dari ukuran bore stroke, bentuk piston, ecu, jenis bahan, waktu tes, dst.

      Sekrg beda paling banyak di mentalitas sama skill.

      • Yap bener, saat regulasi masih bebas ya tau sendiri gimana gila nya hrc dulu, dari mulai mesin v5, perangkat elektronik yg lebih advance, ssg, dll.

        Di era dominasi rossi dulu di yamaha para pembalap yg menggunakan rcv masih bisa kompetitif, kemunduran hrc mulai terlihat semenjak era unified ecu dan unified software yg gak se advance buatan inhouse bagi hrc

  7. Stoner mah kritik mulu. Daripada ngeritik, mending buktikan dengan balap lagi, jadi wildcard rider kek, rider pengganti kek, rider full time kek, test rider kek. Dia pernah bilang ga bisa balap karna sakit auto imun. OK paham. Tapi mbok ya jangan julid mulu itu mulut sama riders lain. Ampe dijawab sama Joan, emang gampang ngomong dari balik sofa.

    • Stoner masih mending sih, pernah terbukti alien, yg parah si carlo pernat, sampe dibilang “badut italia” oleh lorenzo haha

    • Media tanya pendapat dia, dan dia jawab dengan jujur. Sesuai dengan karakternya. Jorge Lorenzo juga kalo ditanya selalu jujur dengan pendapatnya. Makanya 2 orang itu banyak dijadikan public enemy sama netijen. Walau begitu mereka itu adalah seorang WORLD CHAMPION MOTOGP. Bukan sekedar pengamat kaleng kaleng.

  8. Mentalitas dan skill membuktikan bahwa tanpa seorang yg sangat kuat/superior macam marc, yg lain tdk satupun terpacu dan kehilangan tolak ukur utk dijadikan patokan. Dulu VR jd tolak ukur, Casey, Jorge dan sekarang Marc. Maaf ya, musim 2020 ga ada segila Marc. Jk musim 2021 marc kembali dan langsung nyetel, alamat bakalan digdaya HRC apalagi ditambah POL. Bagi sy hanya ada 2 rider yg bs kompetitif mengimbangi Marc diluar HRC dan itu ada di Jack dan Joan. Semoga Jack ketularan Stoner ketika bawa Ducati pabrikan.

  9. Setelah drama kompor jolor kagak digubris Crutchlow sekarang ganti drama lagi Stoner vs Dov,Vin,Qua
    Sekarang mereka bakal ladenin gak ya

  10. Benar sekali, saya setuju sama Stoner. Padahal ini momentum buat Dovi, Vinales, atau Quartararo! Yang semuanya memakai motor pabrikan!! Dan yang bikin jengkel, seolah Pabrikan Besar tempat mereka seolah fine fine aja dengan kondisi pembalap nya!! Come on, Yamaha dan Ducati kan bukan pemain baru, mereka cukup veteran, apa iya mereka gak punya SDM atau strategi buat menjalankan musim 2020? Hasilnya, musim 2020 terasa kurang menegangkan untuk persaingan gelar juara dunia, tidak ada persaingan ketat antar pembalap, tidak ada tuh senjata anti Marc marquez yang bisa mengancam Marc di tahun depan! gak ada tensi yang tinggi antar para pemenang race! Mir emang pembalap yang hebat, tapi pertanyaan nya, apakah tahun depan juka Marc pulih Mir bisa jadi ancaman? Tidak adakah lagi era dimana 2 pembalap superior MotoGP bersaing ketat seperti era Rossi-Biaggi, Rossi-Gibernau, Rossi-Stoner, atau era 4 alien fantastic 4? Bukan nya saya suka drama, tapi persaingan ketat, tensi, dan kekesalan ke rival setelah balapan tersa menghilang! Mereka bahkan bersalaman, dan tersenyum setelah balap, padahal sebelumnya mereka memacu adrenalin di atas 300km/jam. Apa demi image? Demi sportifitas? Saya melihatnya seperti mereka bukan pembalap yang haus akan kemenangan! Tidak ada komentar pedas atau sinis setelah balapan! Saya sih berharap senjata anti Marquez bisa muncul di 2021, dan persaingan antar rider terkesan lebih ketat!

  11. Jadi gimana?
    1. Marc yg telalu jago sehingga uberalles?
    2. Rival marc yang telalu luarbiasa retjeh?
    Atau
    3. Kombinasi 1 dan 2?

  12. Setuju dg stoner….

    Motor moto gp gak usah kebanyakan elektronik…

    Cukup karburator, cdi dan rem cakram…dg kubikasi 1000cc

    Baru deh ketahuan the real champion

  13. Motogp skrg banyak sayap² tidak lain tidak bukan gara² pergantian ban bridgestone ke miselin+unit control elektronik seragam.. ah lama.lagi ini miselin jadi pemasok ban sampe 2023, ya 3 tahun kedepan mungkin bakal tetap d3ngan sayap² yg aneh pada motor… dan semoga bridgestone jadi pemasok ban motogp lagi 2024 mendatang,dan tidak pakai sayap²an..

  14. Lho aku protes keras ke wak haji…
    Di thumbnail ada gambar stoner NYEKEL IWAK kok pas tak klik beritae malah muncul gambar stoner NDELOKI HP?

  15. Kalau pembalap sama motornya tidak dalam “satu jiwa”, kagak bakalan bisa juara dunia, tidak ada motor & pembalap yg sempurna, yg salah bukan motor & pembalapnya, tapi kesalahannya adalah tidak saling memahami.

  16. Alien sudah bicara.
    Dia kayaknya cuma kecewa aja kok belum liat sembalap gila cem Markeset yang berani ambil resiko dan teknik aneh2 macem Stoner sendiri beraksi di sirkuit. Inget lho, ECU+IMU+Traction Control+Sensor di motor semua terangkum dalam tangan kanan dan kiri Stoner. Kalau sembalap, gw masih nge-fans ama si Alien satu ini.

    • Sudah bukan jamannya beliau lagi dikomen. wong jarang keliatan di TV kalo lagi Live balap. Keliatannya cuma di medsos Motogp yang tidak pernah berhenti mengagung- agungkan prestasi yang telah usang 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP