TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui bahwa Dorna dan FIM berencana untuk mengubah konsep konsesi kelas MotoGP mulai tahun 2024. Di gelaran MotoGP Sepang, Malaysia 2023 kemarin, Sporting Director Dorna Sport – Carlos Ezpeleta telah menyampaikan draft konsep konsesi baru kepada pimpinan lima merek yang bersaing di MotoGP. Draft ini adalah sebuah format konsesi baru yang tidak lagi didasarkan pada podium dan kemenangan yang mungkin diraih atau mungkin tidak diraih oleh pabrikan selama satu musim, melainkan terkait dengan poin yang dikumpulkan dalam klasifikasi konstruktor/ manufaktur.
Jadi sepertinya konsesi yang akan diperbarui/di-update dan draftnya telah mulai dikomunikasikan Dorna di Sepang akhir pekan lalu bukan merupakan konsesi tambahan. Ini sepertinya sebuah regulasi konsesi baru yang sedikit berbeda dan akan menggantikan regulasi konsesi lama yang telah dijalankan sampai musim 2023 ini.
Dengan konsesi model lama, Yamaha maupun Honda tidak akan berhak memperoleh kemudahan konsesi pada tahun 2024 nanti. Kedua pabrikan Jepang tersebut telah meraih beberapa podium dan kemenangan dalam dua tahun terakhir meski mengalami momen terendah di kejuaraan. Konsesi harus diubah untuk menyelamatkan kedua pabrikan ini, begitu mungkin menurut Dorna.
Sistem konsesi baru nanti masih menggunakan poin, namun akan berdasarkan poin yang diperoleh pabrikan di tabel klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor. Jelang Qatar GP 2023 detil dari skalanya dan hitungannya belum dipublikasikan, namun bocorannya adalah dari hitungan tersebut tim yang paling membutuhkan akan memperoleh beberapa keuntungan konsesi berupa:
- Dapat mengembangkan mesin sepanjang musim,
- Mendapat dua mesin tambahan per pembalap sepanjang tahun,
- Kemungkinan dapat memilih hingga empat sirkuit tambahan untuk mengadakan tes mereka secara pribadi,
- Setiap pembalap akan dapat melakukan debut hingga dua pembaruan aerodinamis sepanjang tahun.
- Lebih banyak wildcard hingga enam kali per musim,
- Setiap pembalap memiliki total 230 ban antara bulan Januari dan Desember dibandingkan 200 ban saat ini sejalan dengan penambahan jumlah kesempatan test
Point di atas adalah bersiftat draft dan sangat mungin berubah secara masih dalam tahap pembicaraan. Namun melihat detil di atas bagi TMCBlog, poin kemudahan konsesinya terkesan jauh lebih longgar dan memudahkan. Untuk diketahui sementara ini yang adem ayem dan mungkin menyetujui draft ini adalah Ducati sementara Aprilia dan KTM kayaknya agak nggak terima . . . Kita akan ikuti kelanjutan informasi ini sob.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Mantau…ngopdud
Aprilia dan KTM sebagai penerima bansos yg belum juara dunia, sementara Ducati sudah sukses bareng Suzuki. Tentu saja mereka mau juara dulu lah minimal maksimal.
Aprilia pengen juara dunia tapi ga ada pembalapnya yg bisa diandalkan, sementara ktm juga sama, baru tahun depan ada pembalap yg top tapi masih rookie dan perlu adaptasi.
Saya prediksi dikasih konsesi pun blm tentu yamaha& honda akan ke persaingan perebutan gelar juara dunia
Paling top masuk papan tengah
penguasa senaknya oprek regulasi 🤭
padahal urusan konsesi gak ada kaitanya sama safety, sedangkan urusan tekanan ban malah mikir mikir dulu
Menarik,coba dikulik wak
apa jaman ban BS tekanan ban bisa naik kalau posisi dibelakang motor lawan ketika race?
Jaman jembatan batu ga ngalamin yang namanya pake winglet2an jadi tekanan ban ttp stabil..tp emang jaman2nya dualisme,gelundungan ban lebih sering bermasalah dan pecah ban ato ngelupas karkas bannya dibanding merk jepun,baik di F1 atopun di motogp
Sejauh apa akselerasi mereka setelah dapat kelonggaran nii
Karena KTM, Aprilia dikasih kelonggaran, malah longgar longgar aja jauh dari ketat perebutan jurdun 😁
Sepertinya konsesi lebih pas untuk Onda aja, soalnya tahun kemarin dan tahun ini Yamaha jelas jauh lebih baik dibanding Onda
yamyam faktor pembalapnya yang bikin perbedaan yaitu Taro, kalo gak ada pembalap macam Taro di yamyam ya ancur juga kaya onda
Setuju yamyam gausah dikasih konsesi aja, biar tahun depan makin sunmori dibelakang..🤣
Tahun ini aja yg katanya sedikit “lebih baik” dari hoonda yamyam terancam pecah rekor ga menang dalam satu musim
tapi tetep aja masih papan tengah. targetnya kan emg pengen papan atas biar seru.
biar kyak dulu cucuk cucukan.
Mungkin utk menyetarakan level kompetisi kyknya lebih mudah utk melarang semua bentuk perangkat aerodinamis dan alat bantu lain seperti ride height devices, itu kyknya otomatis me-restart level balapan, soalnya klo mesin kyknya seimbang
agak sulit keknya untuk mengkebiri perangkat aerodinamis sama perangkat lain, karna mesinnya dibuat jg lebi buas dari yang udah udah, bisa srantal sruntus ga ada aerodinamis
apakah hasil draft itu ada proses lobi2an bareng hodna yg di jaman lawas terkenal suka oprex regulasi, ato emg murni dari rundingan mbah dorna, kalo iya murni tumben2an nih menguntungkan pabrikan jepun…
jaman dulu honda yang sering oprek regulasi?
ngeri juga..
Apakah honda ajak yamaha biar gak diejek sendirian? Biar ga dikatain oprek regulasi?
Mbah ezpelata kabarnya sangat kuatir, takut, parno, kehilangan yamama dan hendi. Maka dari itu keluar lah oprek konsesi kayak gini.
Nyang penting mesin gak disegel, walaupun mungkin kalo update harus di jembreng ke semua anggota msma
KTM anak baru udah gayanya tengil sama senior wkwkwkwk
Sebenarnya diperbolehkan update total motor selama musim berjalan dan pembalap pabrikan dibolehin ikut test privat sudah cukup.
Kalo dari draft itu harus ada pembolehan pembalap factory ikut test privat, karena input dari mereka yg penting
terlalu longgar sih kalau konsesi kaya gini, seharunya boleh update mesin tapi jumlah mesinnya per musim sama…
Tapi ya gapapa lah ya asalkan jangan sampai ada BoP di MotoGP
TAMBAHAN, tapi KTM & Aprilia juga ingin pembatasan untuk Ducati, draft pointnya:
1. Dua, bukan enam wildcard per tahun (atau tidak sama sekali), sehingga tidak ada sembilan ducati di antara 23 pembalap seperti di Sepang
2. 140 bukannya 170 ban uji per musim
Semakin panas kah
Jadi jatuhnya bukan konsesi khusus/spesial buat Jepangan seperti rumor sebelum ini ya, melainkan regulasi konsesi utamanya langsung yg di rubah, jadi semua bisa dpt tergantung performa konstruktor nya
malu ah dikasih konsesi, mending dikasih keistimewaaan setiap race start urutan 1-6 diisi motor yam dan hon, pembalap lainnya baru boleh start setelah 6 motor terdepan jaraknya 15 detik dengan pembalap ke 7
Terlalu longgar tuh…
Ngikuti….sambil ngopi…
Gimana dah ok belum tuh konsensinya, apakah sesuai dengan keinginan netijen yang budiman ? atau menurut vote terbanyak komentator,
1.ECU Inhouse
2.Bebas Pilih ban.
ducati juga selama ini sudah di berikan konsesi berupa 8 motor, perangkat lenong, air sus bisa naik turun , peraturan yang akan datang sudah tau duluan wkwk
Konsesinya cukup nambah alokasi ban aja buat test, sama boleh update mesin di pertengahan musim. Ini udah bakal ngasi kelonggaran buat tim2 tersebut
Oprek tu mesin! Biar bengis dikit!! Gk ngos2san ngejar team eropa! Kalau mesi udah waras? Tinggal seting kumis lele sama elektronik purba kala.