Monday, 25 November 2024

[Tech-Talk] KTM Moto3 Juga Gunakan Ground Effect Fairing?

TMCBLOG.com – Berbeda dari kelas primer MotoGP, dasar dari peraturan teknis di Moto3 dan juga Moto2 adalah dilarang sama sekali memainkan aerodinamika dengan solusi winglet atau ‘sayap’ pada body-nya. Tetapi jika solusi aerodinamika hadir dalam bentuk fairing sangat diperbolehkan pada dua kelas perjenjangan ini. Terpantau saat sesi uji coba Moto3 di sirkuit Portimao, Portugal unit motor KTM dan grupnya terdapat update bentuk body yang menurut kami ini solusi cerdas di sektor aerodinamika motor di tengah larangan perangkat aero seperti winglet dan sejenisnya. Cekidot sob . .

Fairing bagian samping bawah didesain berkontur yang disinyalir menciptakan ground effect pada saat motor menikung. Seperti halnya pada motor Aprilia RS-GP yang memiliki sirip horizontal pada bagian samping fairing ground effect mereka, aliran udara dipadatkan dan berusaha untuk dikunci untuk tetap berada pada ‘terowongan’ yang terbentuk di antara fairing dan permukaan aspal pada saat motor rebah miring di dalam tikungan.

Hal ini akan mempercepat aliran udara di bagian tersebut yang secara otomatis akan menurunkan tekanan. Nah dari perbedaan tekanan yang ada maka akan hadir semacam daya hisap yang pada dasarnya juga merupakan downforce sehingga motor terasa menempel di line yang pembalap pilih.

Spatbor atau fender depan dibuat kebih lebar menutupi garpu suspensi juga cakram depan dari sisi depan, dan bentuk/modelnya diperbaharui dan lebih bagus bentuknya ketimbang model spatbor aero KTM RC250GP tahun lalu yang lebih seperti cover tempelan add-on.

Sudah pasti spatbor model baru ini didesain untuk menciptakan harmonisasi aliran udara dari depan ke bagian belakang motor saat menikung. Tujuannya sudah pasti meningkatkan stabilitas dan juga kekuatan speed cornering tanpa mengorbankan performa motor menghadapi tekanan drag yang bisa memperlambat motor di straight.

Fairing bagian depan tempat menempelnya nomor start pembalap juga tidak bulat cembung seperti motor spek tahun lalu dan tahun tahun sebelumnya, pada unit 2024 ini ada semacam kontur lekuk relung/ceruk di sana yang artinya tidak lagi sekadar mengarahkan aliran udara ke bagian samping (sidewash flow) seperti pada umumnya motor Moto3.

Namun juga desain seperti ini bisa menghasilkan downforce tersendiri meskipun tanpa kehadiran sayap/winglet. Pabrikan tentu mencari keuntungan sekecil apapun demi meningkatkan performa yang didapat dari rekayasa aerodinamika ini. Mencoba hal-hal lain yang bisa memberikan keuntungan sekecil apa pun dibandingkan dengan rival mereka.

Hal lain yang ikut berubah adalah lubang ram air tunnel berbeda dengan motor tahun lalu, ini juga merupakan imbas dari regulasi teknis yang membolehkan perubahan pada mesin  Moto3 mulai dari tahuun 2024 ini. Knalpot Akrapovic yang dipakai pun juga beda bentuknya ketimbang spek 2023.

Meskipun sepintas motor seakan tidak mengalami perubahan pada desain bodywork, tetapi jika diperhatikan lebih teliti, KTM ini hampir secara total merombak RC250GP dengan berbagai brand yang dipakai (Husqvarna, GASGAS dan CF Moto) di bagian fairing mereka. Efek dari kerjasama induk perusahaan dengan Red Bull Technology dalam membangun RC16 juga berimbas ke unit Moto3 mereka.

Terakhir perubahan yang terlihat pada area body motor KTM group di tahun 2024 ini ada pada bagian sub-frame belakang yang semakin ramping dan lebih tinggi. Ciri khas dari motor kelas kadet seperti Moto3 dan GP125 (dahulu) yang memiliki bentuk ramping di belakang namun bagian fairingnya lebar, menutupi badan pembalap ketika dalam posisi tuck-in di straight. Sebuah motor balap sudah pasti memperhitungkan sisi aerodinamika, dengan pendekatan seperti ini bentuk motor terlihat ‘alami’ tanpa sirip sirip tambahan namun pabrikan tetap bermain sektor aerodinamika motor. – @tmclog

10 COMMENTS

  1. Aerodinamika dari dulu ya selalu maen. Gp125 dulu jadi pertarungan 2 sisi yg kaga ketemu, pabrikan Yurop Aprilia, Derbi, Malagutty ama Mahindra (India racikan England) make fairing cembung kaya lohan dan pantat montok krn ngejar seflowing mungkin, pabrikan Japong Honda ama Yamaha maen di fairing ramping lancip2 dgn pikiran mangkin ramping dan mangkin lancip maka bisa ngurangin efek drag, yg kemudian konsepnya ditiru KTM ama Longcing. 2 konsep dasar itu sama2 bikin menang mgkin krn aero di kelas mini ga gitu ngaruh yg ngaruh bgt ya portingan ama material daleman mesin. Skrg KTM bawa tren baru dari motobiji, yaitu aerodinamika difungsiin buat jaga ban tetep napak aspal gimanapun caranya. Ngemengin ban, ngeliat Pirelli dimoto3 skrg yg ceper tapi lebar berasa balik ngeliat gp125 jaman old yg bannya ceper2 setelah betaon2 kita dicekokin pemandangan ban donat yg lebih mirip ban pasar senggol dari Danlop.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP