Tuesday, 26 November 2024

Kenapa Movistar Yamaha MotoGP Team Nggak Mau Ikutan Open Class ?

AHM Oil EksNus 460x110

uk460x110feb

yamaha_new_team_logo3

Bro sekalian, beberapa jam kedepan Sirkuit Losail yang saat ini terang benderang oleh sinar matahari akan berangsur tergantikan terangnya oleh terang Lampu disepanjang Track dan  tentu saja, Free Practice  4 dan 2 sesi Kualifikasi akan menghangatkan Sirkuit Yang cukup megah ini. Dibalik itu beberapa waktu yang lalu Jurnalis disini banyak yang pengen tahu banget apakah kedepan Honda dan Yamaha Factory akan  Ikut regulasi Open Class  . . . seperti Kita ketahui Jawaban Honda Tidak , Jawaban Yamaha pun tidak . . . namun apa sebabnya tidak ? . . .kita simak dari Kubu Yamaha dulu ya bro . .

banner-440x100

banner-460feb14

Adalah Lin Jarvis yang menjelaskan kepada speedweek bahwa Penyebab Utama Yamaha Factory racing yang kini membawa Bendera sponsor Movistar adalah karena Kompetitornya Honda. Honda belum mau ikut Open Class sehingga Yamaha pun merasa belum perlu ikut Open Class. Lin Jarvis menambahkan Bahwa Tujuan Yamaha adalah mengalahkan Honda dalam kondisi kekuatan Yang head to head, Jika misalnya Yamaha Menang dalam opsi Open Class terhadap Honda yang masih di factory Class, Buat Yamaha kemenangan itu menjadi Hambar dan akan tidak membawa kepuasan.

Pendapat Lin Jarvis tentang Ban Kompon Lembut untuk Open Class

dalam wawancara dengan Speedweek pula Lin Jarvis pun menyatakan bahwa menurut pendapat pribadinya, untuk Tim Yamaha forward racing dan Tim Ducati, mesin mereka adalah mesin factory yang boleh dibilang nggak jauh berbeda  gap teknologinya dengan Motor M1 maupun RC203V . . . menurut Lin, Ban lebih lunak adalah regulasi bawaan dari jaman Kelas CRT dimana Pemberian ban lebih lembut untuk mengejar gap performance antara mesin CRT dan mesin factory . . . Nah jika sekarang mesin Factory Class dan Open Class Sudah 11-12 kayak gini, menurut Lin sudah nggak perlu lagi dibutuhkan ban dengan spesifikasi lebih lunak untuk tim Open Class.

Lin Pun seakan mengajak untuk mengevaluasi pasca race Malam Losail esok . ..  Bila Tim Open Class masih bisa lebih cepat dari Tim factory Class, menurut lin ada yang salah pada regulasi Open class . . .  hmmm . .. bagaimana menurut pendapat mas bro sekalian?

Taufik of BuitenZorg

81 COMMENTS

  1. pingin liat team satelite & open class bikin factory team ngga bisa berkutik banyak….tentu lebih seru seperti di formula 1…..dimana factory racing ngga ada taringnya 😀

  2. Gile lu ndro… Kalo Yamaha turun kelas ke open class, lha terus sing ngancani Honda ning factory class sopo ek? Suzuki? Masih tahun depan bro…tur yo mboh midun neng factory/open class. Tur kowe gelem nek lorenzo/rossi dadi rider open class? Nek saya sendiri yo wegah…

    Nb: kang taufik, tulisan RC203V harusnya RC213V kang…

  3. Sangat aneh….Team Factory berinvestasi
    Jutaan euro di kalahkan dengan Open Class
    . Sepertinya regulsinya perlu di tinjau ulang deh….

  4. nggak papa, biar setahun ini satelit berjaya
    masak yg juara kamu lagi kamu lagi
    factory lagi factory lagi 😀

  5. trus kalo ada yang salah dengan regulasi,mau diapain wak?ubah regulasi lagi?memang aturan bisa berubah seenaknya gitu wak?kalo untuk ducati mungkin karena melihat ada “sesuatu” dalam strategi ducati,pengecualianlah anggap dorna kecolongan. kalo misalnya ternyata di race yang podium alien lagi,trus masa regulasi mau dirubah lagi?menurut ane kalo berubah-berubah terus,koq kaya dagelan aja ni regulasi

  6. penggunaan ban lembut adalah regulasi lama untuk tim crt yang taon kemaren mesin nya kaya kura kura. tahun ini apakah masih kura kura ? kura kura berturbo+fasilitas yang wah..

  7. kl menurut sy ban ga jadi masalah. kl ban lunak cepet habis tp enak buat nikung tp top speed menurun. lihat espargaro sm rossi aj top speed beda ampe 10 km/jam. justru masalah besar ada pada bbm yg terpaut 4 liter. seharusnya dikurangi jadi 2 liter saja.
    tp sy juga heran biasanya lorenzo di fp bermain di 1 menit 55 detik tp kini bermain di 1 menit 56 detik

  8. trnyata nggak di sini atau di moto gp dan juga para FBnya dari jaman nenek moyang yamaha ma honda dah saling tekuk menekuk

    ….

  9. kl honda sikape berang dg muka merah berkata: hai dorna..!! apa”an ini, dmna ktegasan loe..!!! masak balap jd amburadul gni, masak kita yg udh ngluarin dwit bnyak malah d kepretin OC, ini smua gara” loe….(smbil nunjuk dorna)

    ymha yg da d dkat hnda bilg: (smbil mnepuk pundak hnda) Ehh.. tonk..!!! lawan loe tuch gue, jgn loe ngiri ma OC, biar dorna botak rmbutnya mkir regulasi yg pnting tarung kita hrus smpe tuntas, biarpun kita d kepretin OC biarlh “ora sah ngurus” tarung kita harus jln terus….
    po ra isi d rewangi poro FB bengkerengan nec awak e dwe mlayu melu OC……

    😀 sorry guyon wak 😀

  10. Telat kl Lin Jarvis ngomong gitu sekarang. Mestinya sblm tentuin masuk ke Factory, evaluasi banyaknya keuntungan Open dibanding keuntungan Factory. Apa kalo Honda masuk ke kali, Yamaha mau saingin jg masuk ke kali? Kadang, harus ada yg buat terobosan dan kadang ga perlu ikut arus, spt Ducati skrg

  11. gak di ban doang, jumlah bensin juga pengaruh. semakin banyak bensin mesin bisa disetting lebih ngacir. mesin OC aja gk difreeze kok jadi ada pengembangan mesin trus

  12. Kalau sampai balapan nanti pabrikan kalah,berarti senjata makan tuan bagi yamaha,pastinya niat yamaha nyewakan M1 ke tim opennya buat mukul RCV1000R dari honda,lucunya gak hanya RCV1000R,tim pabrikan yamaha sediripun dibuat kewalahan

    • engga uga… bg ymaha si aleix tu bg lab brjalan tuk mnguji kmampuan aleix, shngga dya layak naik klas ke factorynya ymaha tuk mnggantikn 46 & 99 bl mreka kluar / pensiun….

  13. setuju banget….
    memenangkan pertarungan secara head2head melawan honda yang punya sumber daya dan sumber dana melimpah akan menghasilkan kepuasan tersendiri bagi yamaha…
    dengan sumber daya dan dana yang bahkan lebih minim dari ducati, yamaha tetap bisa sukses mempecundangi honda…

  14. harusnya spec mesin dan ECU sama plek.. jadi skill rider sangat dieksplore abis2an, kalo gini mah,, taon depan pada hijrah ke open class semua, tapi rapopo, jadinya permainan seimbang.. #cumanonton… =D

    • klo regulasi seimbang buat semua tim, kesempatan buat tim lokal indonesia turunkan rider nasional….mbah darmo dengan motor krypton desmodromic enginenya. aplaus plokplok2 🙂

  15. ya bner wak.gak ada gengsinya jika Yamaha msuk OC llu bsa mengalahkan Tim pbrikan honda.. Bukan kmenangan racenya yg ingin dklahkan oleh yamaha,tpi tekhnologi honda itu sndiri yg ingin ditaklukan oleh yamaha 😀
    ga sbaar liat suzuki di motoGP… mudah”an aja ntar msuk team factory.biar rame team pabrikannya..

  16. ini masalah gengsi konstruktor
    tp apa ini bertahan hingga 2016? kbr terakhir honda urung mengundurkan diri 😀

  17. Pemangkasan bbm dengan selisih 4 liter mungkin itu aja yang paling ngaruh. Karena untuk setingan motor factory akan se efisien mungkin dengan tujuan bbm akan dikondisikan dalam tangki aman sampai final race. sedangkan open class bisa sampai limiter dan melakukan seting dengan selisih 4 liter 20 – 25 lap sooo… 160 ml per lap udah sangat cukup untuk jadikan motor lebih bringas dibanding yang 20 liter. Tapi untuk honda dan yamaha salut persetruan sampai seperti itu… :mrgreen: http://www.nivikoko.wordpress.com/2014/03/22/revie-product-celana-pendek-sport-dan-jersey-mu-kain-dan-modelnya-jempolan-eeuyyyy/

  18. “Bahwa Tujuan Yamaha adalah mengalahkan Honda dalam kondisi kekuatan Yang head to head, Jika misalnya Yamaha Menang dalam opsi Open Class terhadap Honda yang masih di factory Class, Buat Yamaha kemenangan itu menjadi Hambar dan akan tidak membawa kepuasan.”
    ———————————————–
    Wah saya suka komentar ini.. Dan memang bener, klo sudah dibantu regulasi buat menang, kemenangan akan hambar dan tidak membawa kepuasan.. 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP