Bro sekalian, kembali Ulasan tematis MotoGP datang dari salah satu Kontributor Internasional TMCblog, Manuel Pecino . .. Jurnalis Permanen MotoGP yang tulisannya banyak mengisi web web terbaik motorsport seperti speedweek, GPOne, SportRider dan lain lain . . . so Sungguh sebuah kehormatan tersendiri Manuel mau menuliskan pikirannya untuk dihadirkan di TMCBlog . .. Oke langsung saja yaaa Di Setengah Musim pertama MotoGP 2015 Andrea Iannone salah satu pebalap Ducati factory MotoGp berada di Posisi 3 pada perolehan Point dan berada diantara Lorenzo-Rossi dan Marquez . . . Siapapun tidak akan menyangka di awal Musim 2015 bahwa Andrea iannone akan memperoleh Capaian ini di setengah musim pertama. Iannone awalnya Nggak pernah diperhitungkan sebagai calon pnantang Juara dunia, Selama ini Ia lebih dianggap sebagai Aktor barisan kedua ( second Line Actor ) di Grid pebalap MotoGP
manuel Pecino sempat menanyakan hal yang agak agak “spicy” kepada Andrea iannone gini pertanyaannya : ” Andrea, Susah ya jadi Rider berkebangsaan Itali? , sepertinya valentino Rossi telah terlalu menghegemoni Image Motorsport roda dua Di Italia ” maksud dari Pertanyaan Pecino adalah ketenaran Valentino Membuat Rider Italia lain sulit bersaing dengan beliau . .. pertanyaan sedikit nyelekit seperti ini ditembakan dengan maksud agar Iannone tidak memberikan jawaban yang terlalu standar
menurut pecino hampir seluruh pebalap Italia yang ditanya pertanyaan seperti itu akan menjawab ” setuju ” namun tidak bagi Iannone . .. ” Tidak ” jawab iannone yang lalu dilanjutkan dengan penjelasan ” Valentino mungkin adalah salah satu Pebalap motoGP paling Kuat Sepanjang masa dan saya Senang menjadi Orang Italia, saya senang memiliki pebalap Italia yang telah sanggup melakukan hal ini semua ( maksudnya rossi ) Rossi adalah sebuah Stimulus bagi saya untuk selalu belajar dan secara konstant melakukan pengembangan. Rossi nggak memiliki aspek Buruk ( bagi saya ) “
Kontras dengan mayoritas Pebalap MotoGP Italia yang kebanyakan berasal dari Italia Utara, Andrea iannone berasal dari Region Abruzzo di daerah selatan Italia dan Iannone merupakan salah seorang dari sedikit rider MotoGP yang belum pernah megecap juara dunia pada kelas manapun di GrandPrix. Iannone naik ke kelas MotoGP ditahun 2013 bermula dari Tim satelit Pramac Ducati dan berlanjut di tim tersebut sampai akhir 2014 . . . setelah dua Musim berlaku sebagai ” peran pembantu ” ( supporting Actor ) . .. akhirnya Gigi Dall’igna mempercayakan Iannone sebagai tandem dari Andrea Dovizioso
kenapa Gigi Dall’Igna “memakai” dua andrea ini ? Satu sisi Andrea Dovizioso diperlukan Oleh Gigi karena Dovizioso telah banyak punya pengalaman berada di atas Motor Prototipe dengan Brand Bermacam macam baik Yamaha maupun Honda . . . Sedangkan Andrea iannone adalah Rider yang asli nggak pernah punya pengalaman naikin Motor Prototipe lain selain Ducati . . So dengan dua Andrea Ini akan ada dua data bahan masukan pengembangan bagi Gigi, satu dari pebalap yang punya pengalaman Multi Brand, satu lagi dari pebalap yang belum terkontaminasi oleh Brand apapun . . . smart juga nih Gigi
Lalu ada beberapa pertanyaan Interview yang dilakukan Mr Pecino . .. yang pertama adalah ” bagaimana perasaan Anda, Andrea iannone selama setangah Musim berada di team factory ? ” Iannone menjawab ” lebih dari yang saya bayangkan, selama saya di Grand prix ( Iannone masuk Grandprix mulai 2005 ) saya belum pernah di team factory. Ini adalah pengalaman pertama di tim Pabrikan, saya senang dan menyukainya karena kesempatan, cara kerja dan kapasitas di team pabrikan sangatlah besar. Ada banyak tekanan dan Tanggung jawab. Menurut saya untuk bisa menjadi besar harus ada yang menyokong mu, Sebuah pabrikan ”
tanya Mr Pecino : “Bagaimana cara pandang dan cara kerja mu sebagai rider developer ?”
jawab Iannone ” Pada setengah musim pertama 2015, kami harus mengerti dulu GP15. kami sadar behwa kebijakan selalu menambahkan part baru di tiap seri race adalah tindakan yang tidak tepat. Berusaha untuk menggali Potensi dari Motor dan bekerja menggunakan apa yang kita punya akan lebih dapat mengungkap kelemahan dari GP15
karena kepo akan pernyataan ” GP15’s problem ” Mr pecino Pun kembali menanyakan kepada iannone sebenarnya apa masalah dari GP15 ? iannone pun menjawab masalah yang sering terjadi di Ducati GP15 adalah masalah grip ban
Mr pecino menanyakan kembali ke Iannone, : ” kau kan Rider MotoGP yang nggak punya Titel Juara dunia sebelumnya , gimana kau memandang hal tersebut ? ” iannone pun menjawab ” ya saya nggak punya ” . . . ” Saya pernah memenangkan beberapa seri race, namun saya belum memiliki titel juara dunia, namun ketika kau race di track, kau nggak akan menghitung berapa kali kamu telah jadi Juara dunia. Dalam Balapan kau hanya berfikir bagaimana bisa berada di depan Rider lain. Di Musim ini kali telah berusaha berkompetisi dengan para pebalap pebalap yang kuat dan kubpikir kai sekarang sudah menajdi bagian dari mereka ”
Mr pecino memberikan pertanyaan terakhir, ” Iannone kau dianggap sebagai salah satu penantang juara dunia, apakah menurutmu ini Realistis ? ” . . . Iannonepun menjawab : ” saat ini sangatlah sulit untuk berfikir untuk memenangkan titel Juara dunia. Seorang pebalap tidak akan pernah lupa tujuan nya membalap. saya disini untuk memberikan maksimum apa yang saya bisa namun pada kondisi sekarang, kami memiliki batas yang tidak mengizinkan kami untuk berfikir sejauh itu ( juara dunia ). kami disini untuk Juara dan saya percaya ketika momentum itu ada kami akan bisa menjadi juara ”
Manuel pecino On Behalf of TMCBlog
Pict coutersy : Ducati Press
Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui
- email : [email protected]
- instagram : tmcblog
- whatsapp : +62818103404 ( whatsapp only )
- Facebook TMCBlog
- Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
- blog alternatif ; http://ringpiston.com
- Video Blog : http://tmcvlog.com
- Android App : Google Play Store
- iOS App : App Store
oh, begitu tho
Nebeng Om…tapi saya jangan di bully ya?
#nebeng iseng aja.
Monggo Kang Udin, saya di depan juga cuma iseng aja.
udin srigala berbulu marmut
2. ngonoo tho… thoo..
jawaban yang smart dan bijak dari Iannone.
jawaban yang smart dan bijak dari Iannone
ada yang menarik dari perkataan mbah gigi 😀
alasan dia memilih 2 andrea karena iannone pembalap yg membalap dimotogp hanya dengan 1 pabrikan/brand trus dovizioso pembalap yg pernah membalap dengan multi brand/pabrikan.
pertanyaannya adalah ?
kenapa yak mbah gigi gak mencoba membujuk rossi balik ke ducati ? kan rossi kaya dovizioso juga tuh pembalap multi brand trus kebangsaan italia pula. hihihihi
Kemungkinan karena Rossi tipe pembalap yang menginginkan motor yg sesuai dengan dirinya sendiri. Bahkan dengan Lorenzo settingan bs berbeda jauh..
Kalo Dovi lebih ke pengembangan umum,sehingga rata rata rider bisa pake motornya..
Saat di Honda dia bs support Stoner dan Pedrosa,saat di Yamaha bs support Cal Crutchclow..
Bisa jd Rossi dan Gigi belum tentu cocok..
yupp bisa jadi karena alesan itu dan bisa jadi juga karena rossi udah gak tertarik ke ducati. beberapa bulan lalu rossi pernah diwawancarain tentang impian dia dimasa lalu yang pengen juara dengan motor negaranya sendiri yaitu ducati. rossinya menjawab melupakan impian itu dan pengen pensiun bersama yamaha..
iannone dipakai ducati bukan iseng belaka mentang2 ada kursi kosong. ternyata masa depan ducati secara doi italian coy.
Motornya makin panas malah melempem, padahal termasuk lama pake bridgestone
yupp ducati anti mainstream pas ban masih ada michelin dan bridgestone, yang lain pake michelin ducati malah pake bridgestone. dan ducati sama stoner pula yg membuat rossi uring”an ke yamaha supaya ganti ban ke bridgestone dan akhirnya merembet ke semua pabrikan dan jadilah hanya bridgestone yg menjadi pilihan semua pabrikan..
Satu-satunya motor produk Eropa diantara gempuran Japstyle yang bertahan hingga kini dan bertarung di barisan depan di Motogp.
mantap nih, 29 😀
tuh kan masalhnya ducati grip, lalu aapa penyebabnya, ya power terlalu besar
tanggapan yang bijak dari seorang Andrea Ianone
le njawab kalem…
Kopdar dadakan bareng Jatimotoblog: http://wp.me/p1eQhG-1ku
mungkin juga om gigi mau pembalap itali juara dunia pake motor itali… kan belum ada tuh wakji…
mitos dikelas para raja yg ga bisa dipecahkan…
mungkin juga om gigi cuma iseng….
hehehe….
salam susah netral
kan itu impian awal rossi juga bro juara dengan all italia tapi…….ah sudahlah
Modar kowe fby… Ahihihihihiiiiiyyy
minimal 1 kali juara seri bisa gak nich
orongorong.com/2015/08/28/mau-di-banderol-berapa-next-suzuki-satria-fu-yang-183hp-itu/
hmmm… Iannone cukup bijaksana…mungkin bisa lah diharapkan naik podium 2-3 Kali lagi, kalo bisa juara seri itu sudah sangat mantep sekali
Wak, gimana progres plant 5 AHM? Agustus dah akhir.
iannone paling juozzzz
Kyny kalo rossi pasti memberi support buat pembalap senegaranya..
Jd ga ada istilahnya rider itali ketutupan pamornya sm rossi..
Buktinya dia seneng waktu di qatar,,
Podium 1 2 3 orang itali.. imo cmiiw
Rossi gk cocok di Ducati karena tidak di kasih kebebasan merubah, Ganti mesin motor seperti mesin Honda. Sedangkan di YaMaho rossi di kasih kebebasan di turuti Pabrikan Maho untuk merubah total mesin yaMaho lama jaman Biagi menjadi mirip mesin Honda. itu semua berkat Jeremmy Burgess sang Chief Enginer rossi y udah bertahun tahun menguasai n mengantongi data Mesin Honda.. dan itu semua di Boyong Burgess dan di Aplikasikan menganti Mesin memble One y lama menjadi Mesin Maho M1 aka Memble One skrng ini..
Satu hal yang pasti, efbeha jangan baca artikel moto gp. Hahaha
titip jemuran aja
Modifikasi Verza Full Fairing, cakep gan!
https://mglnblog.wordpress.com/2015/08/29/modifikasi-verza-full-fairing-cakep-gan/
memble tp knp ada di posisi atas……berarti yg lain lebih memble wkwkwk