Saturday, 21 December 2024

HRC Akui Honda RC213V 2019 dibuat dengan target khusus . . . Bukan buat semua pembalap?

TMCBLOG.com – Sungguh menarik membaca hasil Interview Peter McLarren & Neil Morrison dengan Manager Teknis HRC, Takeo Yokoyama mengenai hasil Yang telah dicapai Oleh Marc Marquez sepanjang Musim 2019 yang akhirnnya berbuah hasil manis yakni Gelar Juara GP ke 8 Buat dirinya. Dalam Penjelasan panjang lebarnya Takeo Yokoyama sebagai perwakilan HRC Akhirnya mengakui bahwa Honda RC213V didevelop dengan power yang lebih tinggi dari Tahun lalu walau penambahan Power akan berimbas pada motor yang sulit dikendalikan. HRC semenjak awal sadar bahwa Hanya Marc Marquez lah yang bakal  bisa mengerti filosofi dari Motor 2019 ini. Selain itu HRC Sadar 100% soal Implikasi dan resiko yang akan mereka tanggung dari keputusan ini. Secara Umum, HRC mengakui bahwa Honda RC213V 2019 dengan perubahan paling kentara berupa Saluran Intake tunnel RAM AIR adalah Motor yang dikatakan Takeo sebagai ” Motor yang sedikit ditargetkan khusus “  . . dan kalo tmcblog boleh tebak, Apakah ‘target khusus’ tersebut adalah membantai sekaligus membungkam Ducati? Berikut Translate bebas tmcblog terhadap Interview Crash.net tersebut :

Tanya :
Gelar Baru lagi, yang ini gimana rasanya?

Takeo Yokoyama:
Setiap waktu selalu berbeda. Tahun ini sangat fantastis. Ini musim yang sulit, jujur ​​saja. Saya tahu orang-orang dari luar berkata, “Oh, terlihat mudah bagi Marc,” tapi nyatanya nggak. Mengetahui bahwa tidak ada yang mudah, kami mencoba yang terbaik dari sisi teknik, dan juga Marc mencoba yang maksimal dari sisi pengendara, dan juga saya sangat mengapresiasi seluruh tim. Repsol Honda melakukan pekerjaan yang sangat fantastis dan selalu berkonsentrasi pada semua detail. Dan itulah mengapa hasil hari ini menjadi simbol (dari kerja keras yang telah dilakukan) untuk musim ini. Kami mencoba, mencoba, mencoba, dan akhirnya kami memenangkan perlombaan, ini fantastis.

Tanya :
Marc memiliki mesin yang lebih kuat tahun ini. Apakah gaya berkendaranya berubah?

Takeo Yokoyama:
Ya persis. Jujur saja, gaya berkendaranya sudah banyak berubah. Di winter yang kami coba lakukan adalah, kami tahu bahwa kami memiliki pengendara terbaik di dunia, jadi kami memberinya Power. Karena di pertengahan straight, jika Anda tidak memiliki power, Anda tidak dapat melakukan apa pun. Bahkan pengendara terbaik di dunia tidak dapat melakukan apapun. Jadi inilah poin yang kami coba tingkatkan. Jadi kami berkonsentrasi di musim dingin untuk memberinya power sebanyak mungkin, (dan) mengetahui bahwa akan ada beberapa masalah lain( dari efek penambahan power) . Tapi kami memutuskan, OK, masalahnya akan datang, tapi sekali lagi, dia pembalap terbaik, jadi mungkin dia bisa memanage.

Selain itu, kami adalah Honda, dan kami tidak mau di belakang beberapa pabrikan lain dalam hal Power mesin di straight dan akselerasi. Jadi kami memutuskan, mari fokus pada hal ini di musim dingin yang lalu dan lihat apa yang terjadi. Segera setelah itu, Marc mengerti karakteristik Motor telah berubah, dan dengan segera pula dia mengubah gaya berkendaranya.

Dia mengatakan berkali-kali, jika dia memiliki mesin yang baik, dia tidak perlu bersusah payah di pengereman,bersusah payah di tikungan, dan dia dapat save ban ketika dia membutuhkannya, dan hal-hal seperti ini. Jadi dia benar-benar pintar, dan dia dengan segera dapat memahami filosofi RC213V tahun ini. Maksud saya, sungguh luar biasa memiliki pengendara yang cerdas, yang segera memahami konsep motor dan mengadaptasi gaya mengendarai untuk mengambil keuntungan maksimal dari motor tersebut. Benar-benar fantastis.

Tanya :
Marc pulih dari operasi pada awal musim dan tidak bisa 100% selama tes. Namun ia segera menyesuaikan gayanya. Seberapa mengesankan itu?

Takeo Yokoyama:
Kami tidak menyangka, ketika ia memulai tes Sepang, kondisinya sebenarnya jauh, jauh lebih buruk dari yang kami harapkan. Dia mengalami cedera segera setelah menyelesaikan musim 2018 lalu. Kemudian kami berharap dia mungkin sudah 80% fit pada tes Sepang, tapi tidak, dia kurang dari 50%, jujur ​​saja. Jadi dia tidak mencoba banyak Lap, padahal sebenarnya kami ingin dia naik dan menyelesaikan Lap sebanyak mungkin, karena itu adalah motor baru, mesin baru. Tetapi dia tidak memiliki kebugaran untuk melakukannya.

Jadi kita semua duduk bersama, dan berkata, OK, jika kita tidak dapat mengambil keuntungan maksimum dari motor baru, mari kita coba untuk mengelola, dan sementara itu, mari kita mencoba untuk memahami bagaimana mencari hal yang maksimal yang bisa diambil. Tapi secara mengejutkan, ketika dia memulai musim dia sudah memahami dengan baik, dan itu benar-benar luar biasa.

Tanya :
Anda pernah mengatakan beberapa hal yang membuat anda kagum padanya. Apakah dia masih mengagumkan Anda?

Takeo Yokoyama:
Ya, Pada dasarnya setiap hari saya mendapat kejutan, kejutan, kejutan. Sebenarnya, itulah salah satu alasan mengapa kami tidak bisa berhenti bekerja di industri sepeda motor, di olahraga motor. Kami sebagai insinyur mempredisksi sesuatu, lalu membuat sesuatu, lalu tiba-tiba seseorang dari planet lain atau apa pun itu datang, lompat ke motor ini dan melakukan sesuatu yang tidak pernah kita duga. Kemudian kami menyadari, oke, mungkin manusia bisa melakukannya – jika dia manusia!

Kemudian (kami) memahami ini, kami mencoba berpikir, OK, mari kita membuat hal baru yang terbaik di Motor ini, karena kami tahu bahwa dia dapat melakukan sesuatu lebih dari yang kami duga. Jadi (Marc) selalu merupakan lingkaran positif dari peningkatan ini.

Tanya :
Menurut Anda, apakah ini musim terkuat Marc?

Takeo Yokoyama:
Dari statistik, saya kira ya. Saya pikir dia masih bisa bekerja untuk poin maksimal selama satu musim. Jumlah kemenangan, saya tidak pandai di statistik, tapi saya pikir ya. Jelas, selain dari Austin, dia selalu P1 atau P2, jadi yakin ini salah satu musim terbaiknya.

Tanya :
Marc adalah satu-satunya pembalap yang menang di atas Honda tahun ini. Bagaimana perasaan Anda tentang itu? Apakah yang lain perlu naik kelas?

Takeo Yokoyama:
Yah, seperti yang saya katakan, saya tahu bahwa Motor tahun ini akan sedikit lebih sulit daripada motor tahun lalu, karena target kami adalah untuk menghadirkan power maksimum dari mesin, karena seperti saya katakan, kami tahu kami memiliki Marc Márquez yang dapat mengelola segala jenis kesulitan motor dengan cara terbaik. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkan ini, dan seperti yang kami harapkan (ternyata) dia mamanage dengan sangat baik, lebih baik dari yang kami duga. Tapi kemudian kami tahu juga bahwa untuk pengendara lain, mungkin itu sedikit lebih rumit.

Jelas untuk tahun depan, setidaknya kita akan mencoba memulihkan apa yang telah hilang dari kami di Motor Tahun 2018 ke Motor 2019, dan ini adalah tujuan kami. Jadi motor tahun ini sedikit ditargetkan khusus, tetapi mungkin untuk tahun depan, saya berharap RC213V akan sedikit lebih mudah untuk semua pengendara Honda.

taufik of BuitenZorg

163 COMMENTS

    • Bikin lh motor sekencang mungkin, masalah di lapangan biar gaya balap saya yg menyesuaikan

      Ttd
      Mm93

      ???

      How are microphone master ???

    • Susah juga sih, si itu kn bnyk fans, dan fans nya pun berpikir kalo apa yg di katakn si itu di microphone selalu benar, dan akhir dampknya pabrikan dan pembalap m1 lain yg terkena,

      Ayolah si itu sekrang dirimu hnya sebagai parasit disebuah pabrikan. Sorry ya FBR, tapi kenyataan me mang si itu seperti itu.

      • @ #
        Gak juga
        Buktinya ketika vale mengakui marc rider terkuat n layak jurdu, fbr tetap mengikari
        Bahkan untuk percaya omongan pujaannya mereka masih tetap standar janda

    • kami adalah honda kami tidak mau ada motor yang lebih kencang di grid.
      jadi karena kami punya marc kami bebas develop motor sesuai dengan tujuan kami, karena kami yaqueen marc bisa handle.

      so ini motor yang nyesuain rider apa rider yang nyesuain motor?.. semakin jelas

      ini juga seperti yang di bilang sama paduka, dy senyum nyoba motor 2018 dan karena cedera motor 2019 udh terlanjur di build dan ga bisa apa apa. so dr statement takeo. kayanya motor 2020 bakal balik ke base motor 2018 yg lebih ramah buat semua. CMIIW

      • saya menduga dan sepemikiran bro. motor 2020 bakal ramah buat semua. tapi motor 2020 marc sepertinya tetap yang powernya lebih besar
        bisa dibilang 2 arah pengembangan, imho

    • Ni bocah persis banget ama Stoner yak.. ?

      “Lu kasih aja motor dgn power segede-gedenya, selebihnya urusan gua”

      Tapi ya itu.. bener kata Pakde Ciabatti : “teringat ama Stoner tapi dengan lebih sedikit kelemahan”

      Fisik dan mental Marquez memang lebih kuat dari Stoner. Kondisi dislokasi tulang diem-diem bae malah sempet-sempetnya jurdun 2018. Dikasih motor badak yg susah dikendaliin malah menang P1-P2 mulu, plus tanpa keluhan capek dan pegal-pegal. Serangan war via media juga gak ngaruh ama dia, tetep bodo amat dan buktikan di track. Sayang pake banget Stoner gak sekuat dia ?

      • Nyobain jadi kaum seandainya ah

        Andai saja stoner secara fisik dan mental setara dengan marquez
        Andai juga umur mereka gak terpaut jauh
        Walau gak sepopuler sepakbola, tapi bakal ada rivalitas setara ronaldo-messi di motogp

      • Kalau Stoner vs Marq, dengan motor yang sama. Saya pegang Stoner unggul di awal-awal. Tapi berikutnya, Marq bakal di depan Stoner terus. Stoner cepet adaptasinya, sedang Marq dia cari masalahnya apa di motor dan cari solusinya, entah secara teknisi atau dengan ngerubah riding style nya.

        • Stoner vs Marc motor sama :

          • Untuk sekedar dogfight pegang Stoner lah.
          (Kecuali kalo SIRKUIT TIPE KIRI.. masih yakin menang Marc, versus siapapun itu ?)

          • Kalo modelnya championship, pegang Marc. Sepakat sama Ciabatti soalnya.

    • Catat M1.. kejauhan..

      Di pertengahan straight, jika Anda tidak memiliki power, Anda tidak dapat melakukan apa pun. Bahkan pengendara terbaik di dunia tidak dapat melakukan apapun.

      Motor susah belok.. kalau pengendara Alien santai aja…
      Stoner Ducati.. Marc RcV…

    • Klo menang memang ngomong apa aja enak sih. Cocokologi ala apa aja masuk. Makanya jadi orang harus selalu jadi pemenang kapan dan di manapun. Congratulation MM93 the best motoGP rider 2019.

  1. Mantap.. Pembalap yg menyesuaikan kekuatan motor, motor yg menyesuaukan kekuatan pembalap.. Jgn kya si itu klo kalah selalu menyalahkn motor, sementra motor yg sama dg ditunggangi yg lain mlah bs podium n juara seri..

    • Biasakan kunyah-kunyah dulu sob ?

      Artikel itu punya makna : 2018 dgn aksel & power yg lebih loyo jadi Marc harus ekstra effort untuk bener-bener latebrake.
      Sedangkan risiko effort berlebih dari latebrake tsb adalah diantaranya ban jadi boros, godek-godek, bahkan ndlosor.

      Nah dgn aksel & power yg lebih gede di 2019 ini cenderung eces banget (kalo versus non-Dukaty) dan cenderung gak perlu super latebrake lagi. Jadi risiko pengereman keras pun bisa diminimalin, ban bisa di menej dgn lebih baik, ndlosor pun jadi berkurang. Cmiiw

  2. Kayaknya jika pensiun salah satu motor yg dikasih/diminta Marquez untuk hadiah adalah rcv rahun 2019 ini bukan 2013 atau 2014 yg dia bisa menang 10 kali beruntun
    Karena RCV tahun ini itu udah kayak UFO nya dia ???

    Tapi tahun depan harus segera di tanggulangi loh,kalo tetap gini terus ya jangan rekrut pembalap manusia,,,ambil aja alien dr area 51,??

  3. Klo demikian kondisinya maka sebaiknya Honda segera menhembalikan Honda yg mudah dikendarai oleh semua pmbalap sebab bagaimanapun MM suatu saat akan tdk segesit skrg.

    • Lha, kan itu tujuannya mancing Zarco, dapet Lorenzo. HRC butuh masukan rider yg riding stylenya smooth. Berharap sama Dani, susah karena settingannya khusus. KTM aja rekrut Dani bukan untuk mengembangkan RC16, tapi cuma buat didengar masukannya terkait riding character RC161, kelemahannya di mana dan apa yang perlu diimprove.

      • sayangnya JL masuk ke HRC dalam kondisi cidera, udah gitu masuk musim malah dapat cidera lebih parah, mau ga mau develop motor 2019 murni dari marquez (motor 2019 udah mulai di test dipertengahan 2018)

        klo 2020 sentuhan JL masuk karakter power kyk 2019, siapa yang mo ngalahin HRC, atau cara ngalahin HRC kudu kepiye..

      • yes, bahkan 2018 marc sebener nya udh bilang mesin ckup dan waktunya mengembangkan chasis, makanya banyak yang berpendapat merekrut JL dan JZ adalah langkah awal memanusiakan RCV. tp hodna punya tujuan lain di 2019, setelah di 2018 selalu kalah top speed dengan ducita, ga boleh ada yang lebih kencang di grid selin hodna. jadilah motor 2019 more power more aksel.

  4. Pembalap yang selalu bisa memberikan kecerian di timnya, tak akan mungkin Honda rela melepasnya begitu saja.
    Lebih baik habis duit buat bayar gaji Marc yang bisa segel jurdun dari pada sudah habis duit buat develop motor tp ga pernah jurdun.

  5. bingung mau komen apa,, yg jelas semua poin2 jawaban Takeo bisa gue mengerti dan yah, Honda punya ambisi dlm membuat motornya seperti yg dia mau, dan mereka berani begitu krn punya seorang Marc Marquez yg seperti bunglon yg siap beradaptasi di motor apapun dan bagaimanapun,,, dan rumornya doi minta naik gaji lagi nih,

    • yap sudut pandangnya seperti itu, kesannya seperti HRC bukin Motor Special tailor Made buat Marc . . namun sebenarnya kalo dari Takeo Bilang ( mungkin ia tetap mau jaga Pride Brand Honda di atas Kultus Individu / Nama Pembalap/ superbody ) Bahwa Honda bikin motor kencang dengan potensi bikin ‘pembalap biasa’ struggle, namun mereka percaya Marc Bisa handle karena ini bukan pembalap biasa, imho

      • Nah. Kalimat mas taufik ini paling tepat. Baik marc dan honda punya ambisi sendiri2. Kesamaanya adalah mereka semua ingin paling superior dibidangnya

      • Ya kelemahan motor 2019 juga atas persetujuan Marc juga Wak Taufik. Itu sebabnya dalam banyak wawancara dia ngomong kalo di Hon-da dia merasa dianggap penting … Karena development ngikutin mau dia. Soal Hon-da ga mau disalip pas straight ya Marc juga maunya begitu, biar ga ngambil resiko harus late brake kayak musim kemarin.

        Menurut gw Hon-da ga semaunya ngedesain 2019. Mereka pasti ingat 2015 yg gagal bukan cuma karena Marc belum mature, juga karena motor terlalu sulit dihandle oleh Marc sekalipun.

        2015 point klasemen kebagi dgn Lorenzo n Rossi… Marc p3 setelah dominan tahun sebelumnya. Itu membuktikan sebegitu sulit motor 2015 dihandle. Lorenzo dgn Rossi saling berbagi point aja Marc masih p3. Kecuali misalnya Lorenzo dgn Marc doang top standings, yg lain beda jauh. Baru deh kematangan Marc yg bisa dijadikan satu satunya kambing hitam.

        Penegasan rcv 2019 Marc centris udah disampaikan Lorenzo, Crutchlow, Takeo dll di berbagai kesempatan. Termasuk ucapan Marc, “kalo rider lain kesulitan bukan urusan gw” gw develop motor yg bisa buat gw menang

    • Lah itu Puig sering nyindir pembalap Honda lain yang ga bisa fight di barisan depan? Padahal TY sendiri akhirnya mengakui memang ini motor “special”. Apa Puig bener2 nggak ngerti atau hanya bahasa sarkas aja biar Lorenzo, Crutchlow dan Nakagami dipaksa meningkatkan level setara Marquez?

  6. Yang jelas honda ga suka ada motor lain yang mesinnya lebih powerfull. Dan selama era 4tak paling jarang liat mesin honda meleduk, cuma inget yg kejadian di silverstone, yang lain gak inget ?

    • Sayangnya di superbike dan supersport jualannya mereka terkenal pelit fitur,bahkan biasanya powernya dibikin paling kecil/tengah tengah di kelasnya
      Gak tau deh kalo 2020 kedepan

    • bukannya :
      “Mesin Yang jebol ini adalah mesin yang dipakai semenjak FP2 Silverstone 2017 dimana Marc Marquez Crash dua kali di sesi tersebut”

    • ya betul, namun saya juga Yakin HRC Sadar sepenuhnya terhdap resiko resiko itu ( Marc CIdera atau Bahkan Marc Pindah ke Yamaha atau Ducati atau KTM) . namun mereka harus pilih soal strategi yang mau mereka Jalankan

      • Kayaknya kalo masalah marc pindah pabrikan, hrc ga terlaku khawatir kayaknya, cos marc ga seperti rossi yg merasa paling hebat, di tiap kesuksesannya marc selalu menyebut teamnya, sehingga gw yakin bakal sedikit konflik dengan manajemen dan tim, selain itu marc dr bocah disuport repsol terus, dan selama hubungan repsol dengan hrc mesra marques kataknya tetap stay, cos marques bukan tipe penghianat

        • Ho’oh itu anak udah dirangkul banget ama Repsol. PR banget buat yg menginginkan Marc.

          Kecuali Repsol pindah haluan jadi Repsol Yamaha ??

  7. Target menghancurkan mental Ducati yg PD dengan selogan “Mission Win No” sudah tercapai. HRC sangat cerdas dan beruntung punya Predator Alien. Cuma kadang suka kepikiran, amit2nya Marc cidera. Kaderisasi Alien butuh 10-15th. Cb dipertimbangkan lagi pembalap2 manusia nya

    • Iya tuh ambisinya menang dan juara sekarang.terus g juara2 gmna tuh? apa ga malu sama selogannya yang berlebihan?

  8. Paling suka dengan kalimat ini “karena kami adalah Honda,dan kami tidak mau berada di belakang pabrikan lainnya”
    Ini sudah seperti peringatan untuk pabrikan lain, jangan “ganggu” kami…
    memang sangat mengerikan kalau pabrikan yg satu ini udah amat sangat serius dan ambisius dalam menggapai target nya

  9. Apalagi cal dan hohe waktu itu juga masih penyembuhan juga, otomatis data cuma bergantung pada Bradl,jadi kalo hasilnya gak cocok untuk semua rider ya harus siap makan gragal selama 1 musim

  10. HRC akan sprt itu terus ,buat motor yg powerfull…mngenai pembalap sy yakin satu saat ada sosok alien bru,dn tnp ada ltar blkg mngndarai mtor motogp dr brand mnapun,tp ktika duduk di sadel rcv bs lngsung optimalkan potensi motor dn skillnya…(mirip kasus si fabio)sy yakin klo si fabio awalnya pake rcv jg bakalan lngsung tune in…dn akan melawan mm93 krn untk mngalahkan mm mngkin hanya bs dgn motor yg sm…dn akhirnya si HRC lah yg di untungkan kmbali

  11. “Dia mengatakan berkali-kali, jika dia memiliki mesin yang baik, dia tidak perlu bersusah payah di pengereman,bersusah payah di tikungan, dan dia dapat save ban ketika dia membutuhkannya, dan hal-hal seperti ini. Jadi dia benar-benar pintar, dan dia dengan segera dapat memahami filosofi RC213V tahun ini. Maksud saya, sungguh luar biasa memiliki pengendara yang cerdas, yang segera memahami konsep motor dan mengadaptasi gaya mengendarai untuk mengambil keuntungan maksimal dari motor tersebut. Benar-benar fantastis.”

    MM93 ini benar2 sudah menaikkan benchmark motogp, kombinasi yang klop antara mm93 dan RCVnya sehingga terpecahkan rekor2 yang sudah tertulis di sejarah motogp era modern. hampir semua jenis sirkuit di lahapnya gak peduli itu jenis sirkuit flowing or stop & go.

  12. Zarco mau dibejek juga…

    casey stoner mau ditampung juga ehh pilih Mancing mania ….
    mungkin inget jumpalitan saat naiik H tentunya Really inget anak bojo…

  13. bagi pembalain H lain sprt Cal cruclowww lihat tuh seng sabar jgn ikut2 Marques…

    yg penting ngrecokin pabrikan lain buat tameng marques

    udah ditebak strategi H…

  14. Yah… Sejauh wak haji pernah bahas RC213V 2019 versi MM93… Salah satu keunggulannya dgn power 2019 adalah dia memiliki 3 mode berkendara, jadi bisa menyesuaikan dengan karakteristik sirkuit. Patah2 gunakan late braking dgn ban hard+hard, flowing rebahan 61′ dgn ban soft. Dan tentunya itu mengubah gaya berkendara Marc.

    Kabar buruknya adalah, MM semakin alien, bahkan jika suatu saat pindah pabrikan pun dia sdh punya 3 gaya balap yg tinggal diaplikasikan ?

  15. Saya pikir ada logo cakar Monster itu punya tenaga njengat kayak monster, gataunya tetap manusiawi..

    Istighfar sudah suudzon ???

  16. manteb emang 2019
    fix kudu naek gaji dong, 2-3x lipat atau lebih
    tinggal ngambil sebagian dari gajinya paduka, mending buat MM
    “wong yang bisa naklukin cuma gue, ayo mau ape lo” ttd – MM

  17. Namun perlu diingat,honda ibaratnya powernya sudah mentok dan itu hanya MM yang bisa pakai. Sedngkan pabrikan lain misal ducati,suzuki bahkan yamaha yg mesinnya paling lemah musim ini dgn ahli ecu dah bs bersaing top 5. Musim depan ada 2 ,honda tetap pertahanin power bertumpu hanya pada MM yg andai jatuh kyk kmrin bs kyk JL99. Atau turunin power,,bisa membuat pembalap honda lainnya bersaing di top 5 tapi tentunya suzuki yamaha bakal naikin powernya plus punya speed corner. Wah bakal seru.

  18. Salah satu contoh betapa aliennya si Marc ini adalah ketika overtake Quartararo di tikungan terakhir kemarin. Di slow motion terlihat jelas dimana Marc sdh mulai merebahkan motornya bahkan disaat ban belakang masih ngangkat, sesuatu yg tdk dilakukan oleh Quartararo.
    Jelas Honda benar2 memanfaatkan talenta Marc Marquez. Termasuk katagori aji mumpung mungkin ya mas Taufik?

    • Tidak dilakukan ama Fabio ya karena filosofi motornya beda bro…

      M1 ga perlu dibegituin buat belok.

      Kalo dibilang aji mumpung sih nggak deh.
      Mereka udah coba bikin motor 2015 tapi ga cukup bisa dimanage Marc.

      • “….ga cukup bisa di manage Marc”

        ga cukup bisa dimanage oleh Marc versi SAAT itu. Marc saat itu pola pikirnya masih “Do or Die”, “Menang atau tidak sama sekali”

        Dia gagal jurdun saat itu murni karena terlalu banyak crash saat race (5x),
        jumlah kemenangan serinya (5x) pun di musim 2015 cuma kalah dr Lorenzo (6x)

        • Agree, proses dewasa nya Marc ini ckup jd senjata mematikan tahun ini. 2016 pun motor rcv ga baik baik banget. Sampe Marc bilang ga bisa juara sama motor itu. Tp team nya meyakinkan pertengahan musim akan Ada perbaikan. Dan Marc di sruh sabar

        • Sasis 2015 juga gak cocok karena pendekatan HRC dulu tiap tahun rombak mesin plus sasis sekalian,jadi nya semua termasuk Marc kejungkel semua yg pake Hunda
          Akhirnya Marc request balik ke sasis 2014 itu yg akhirnya semester kedua dia jadi lebih baik rapor nya

        • Sudah dijelaskan ama bro saitbaisait … Yg dibuat Hon-da tahun itu tidak bisa dimanage Marc. Sampai minta balik ke sasis lama. Bukan cuma do or die. Marc juga bukan rookie di tahun itu, dia udah world champion. Kalau dalam batas kemampuannya, ya dia bisa handle…

          Tahun ini development rcv ngikutin maunya Marc. Kelebihan maupun kekurangannya. Jadi seperti yg dibilang bro Genesis, Marc ngelengkapi puzzle HRC.

          Tanpa Marc, puzzle ga lengkap. Puzzle dibikin dengan mempertimbangkan Marc sebagai rider. Bukan rider lain. Kenapa ? Karena Marc menang. Dan itu wajar sekali.

        • @saitbaitsait
          ada yg benar dan ada yg sepertinya kurang benar juga

          btw gue juga salah,
          ternyata di 2015 Marc crash 6x saat race (3x di awal musim dan 3x diakhir musim)
          jadi baik pada awal musim 2015 maupun di semester keduanya, relatif sama aja hasilnya (hanya ada sedikit “improvement”)

        • @tak ada yang bisa:
          “…lorenzo itupun dapet karena dikasih marc pastinya.”
          klo opini itu gue (secara subyektif) masih fifty2 bisa ya bisa engga
          tapi klo mengenai “Ada kepentingan Spanyol d sana”,
          itu gue setuju, mengingat sebelum race Valencia, Raja Spanyol itu sendiri kedapatan berbincang dengan Marc, mungkin diminta “menjaga” Lorenzo sepanjang race ATAU cuma diminta jgn sampe menyenggol di Lorenzo atau jgn2 cuma basa basi doang.
          Marc tentu segan dong, wong itu Rajanya.
          Jgn sampe dia dimusuhi warga senegaranya sendiri akibat mengganggu jurdunnya Lorenzo akibat senggolan

          klo menurut gue (subyektif), Marc itu aslinya niat mau nyalip si Lorenzo tapi di last lap, entah itu di straight (macam yg dilakukan Stoner terhadap Ben Spies di 2011) atau di lakukan di 4 tikungan lainnya yg relatif “aman” (tikungan 2, 6 dan 8) mengingat Valencia racing line sempit mirip Misano, Menyalip Lorenzo yg racing linenya rapi itu sulit dan tidak ada jaminan tidak akan ada kontak/senggolan. Masalahnya dia terganggu oleh Pedrosa yg lg on-fire di separuh akhir balap.

  19. Salah satu contoh betapa aliennya si Marc ini adalah ketika overtake Quartararo di tikungan terakhir kemarin. Di slow motion terlihat jelas dimana Marc sdh mulai merebahkan motornya bahkan disaat ban belakang masih ngangkat, sesuatu yg tdk dilakukan oleh Quartararo.
    Jelas Honda benar2 memanfaatkan talenta Marc Marquez. Termasuk katagori aji mumpung mungkin ya mas Taufik?

  20. Devinisi kerjasama team. saling percaya.
    Yg satu bangun motor dgn maksimal (sesuai dgn hitungan mereka), yg satu menyesuaikan gaya balapnya dgn maksimal.

    Karena bagaimanapun, yg bisa secara “luwes” utk diubah/berubah adalah manusia, bukan mesin.
    Hny saja emang harus manusia yg pny skill, fisik, mental, kemauan utk belajar -> sampai titik maksimal yg bisa menjalankanya.

  21. “Kami adalah Honda, dan kami tidak mau di belakang beberapa pabrikan lain dalam hal Power mesin di straight dan akselerasi”

    Ayo kluarin mesin vtech tenaga tinggi buat vario, adv, dan pcx series nya.. 😀
    (berkhayal d0t com)

  22. ke inget awal musim, ducati mungkin setelah race thaigp kemaren ngearasa “gue dikerjain ma tu jepang satu”…kirain perangkat gua udah paling future banget, eh gataunya cuma sampah!!! jaran!

  23. ” karena seperti saya katakan, kami tahu kami memiliki Marc Márquez yang dapat mengelola segala jenis kesulitan motor dengan cara terbaik ”
    sungguh kasihan yang mendalam bagi 3 pembalap lain HRC

    • Ya ganti kebijakan lah…
      Skrg bisa bikin motor liar krn punya marc
      Kalo nanti marc pensiun atw pindah
      Ya disesuaikan dgn penggantinya
      Mungkin tidak mendominasi
      Tp ya struggle juga

  24. Begitulah ceritanya para fans kita …

    Tunggu kehadiran kita yaa

    Terima kasih …
    Terima kasih …
    Terima kasih …

    Ttd

    HRC , MM93 , Repsol

  25. entah ada masalah apa netizen GENERASI Z ini seperti tidak suka valentino ROSSI, miris, fans MOTOGP karbitan,.. klo fans motoGP kelahiran 90an tidak ada yg komen kayak anak BOCAH..
    kenapa fans ROSSI banyak? krna mereka fans setia, kebanyakan FANS SETIA ROSSI bukan krna merek Motornya,, malah Fans ROSSI dulu yg terbesar pas Rossi JUARA di HONDA berturut turut.. dan ketika pindah ke YAMAHA dia Langsung Juara lagi, nambah lagi fansbasenya.. Jadi kalian generasi Mecin tau apa soal MotoGP. Ada alasan kenapa Rossi di katakan The Doctor, terbukti di Umurnya yg sudah tua ini dia masih dalam 10 BESAR, dengan 9 gelar Juara sungguh wajar Fans setianya yg dri dulu menginginkan rossi juara dunia ke 10. biar di genapkan, krna rossi pernah berjanji akan pensiun saat gelar ke 10 dan memikirkan untuk berkeluarga, itulah kenapa fans ROSSI ingin sekali dia juara dunia terakhir kalinya, supaya cepat berkeluarga,. krna Fans ROSSI khawatir krna Cita Citanya dia lama berkeluarga.

    gua Fans ROSSI, tp gua bukan fans YAMAHA, gua One Heart Lover, motor Honda semua, tp fansnya ROSSI, walau begitu tidak membenci marc, baru sekedar Kagum, nanti ketika saatnya Marc pindah Pabrikan pasti bisa nge fans. pgn tau apakah dia bisa juara dunia klo motornya beda, krna sampai saat ini baru Stoner dan Rossi saja yg bisa jurdun dengan motor berbeda. lorenzo di ducati apes,di honda apes, dovisioso inkosisten.. istilahnya klo di sepakbola apakah Messi akan sehebat Ronaldo dengan klub yg berbeda beda. apa cuma jago kandang dan takut beradaptasi? lets see, menurut saya belum Sang Juara klo cuma bisa mengendalikan 1 merk pabrikan apalagi pabrikan yg keuangannya tidak terhingga macam honda.

    • Kita bukan benci rossi.. kita membenci para fans rossi yang over fanatik sampe2 berharap rider lain (biasa nya marq) crash, lihat aja komen di hari jumat kemaren di page2 motogp, gak fans Indo gak luar negeri banyak yang berharap marq cedera parah…..

      Anda sadar gak sih setiap orang2 berharap marq jatoh, yang jatoh malah selain marq… Pas di motegi 2016 contohnya yang crash malah rossi + lorenzo, pas valencia 2017 yang crash malah lorenzo lalu dovi.

      Intinya marq itu kebal bully, semakin orang2 ingin dia jatoh dia malah bisa juara seri

    • ane benci sama fans yg malah nyoraki rider yang jatuh, padahal taruhan nyawa. maaf kata, yg nyorakin itu valeban. kok valeban bisa segitunya ngedukung sesorang sampai ngebenci musuh idolanya ngedoakan pesaing idolanya sampe jatuh, fans sakit jiwa,

      note, saya nonton balap motor prototipe dari jaman GP 500, jaman 2 Stroke, dari awal mick doohan masih contender gelar juara, sampai dia mendominasi GP 500. sempat suka juga sama rossi, tapi makin kesini kelakuan idola dan pendukung fanatiknya makin menjijikkan, hanya gara gara persaingan olahraga sampai ngedoakan musuhnya kecelakaan itu sudah sakit jiwa..

  26. Mereka cuma lupa. Toh pengembangan motor lain JG pasti pake ujung tombak. Kalo terkesan rider friendly mAh bonus. Jangan tutup mata yamama jg pake ujung tombak pengembangan bahkan sampe saling iri itu pembalap nya. Cmiiw

  27. Selain itu, kami adalah Honda, dan kami tidak mau di belakang beberapa pabrikan lain dalam hal Power mesin di straight dan akselerasi. Jadi kami memutuskan, mari fokus pada hal ini di musim dingin yang lalu dan lihat apa yang terjadi

    Klo dilihat beberapa tahun kebelakang kyanya ini proyek ambisius Ha eR Ce agak berbau dendam sm ducduc

  28. Yang bilang rc213v 2019 bukan marquez sentris kayaknya lagi halu.
    Dari kata2 takeo jelas2 hrc buat rc213v 2019 yang yakin cuma marquez yang bisa pake. Dan itu terbukti di musim 2019 sekarang.
    Cuman pinternya takeo aja pake bahasa yang halus.

  29. Tuh dengerin pembalap yang lain, RCV itu liar mesti jago bawanya kaya markewes. Kalo pembalap biasa-biasa aja jangan maksa daripada nyawa melayang (ingat kato dan simoncelli, pedrosa pun pensiun dengan kondisi badan remuk)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP