TMCBLOG.com – TMCBLOG memperoleh Kesempatan mencoba langsung Yamaha XSR155 bahkan sehari sebelum Motor ini dirilis Oleh Yamaha Indonesia. Yap Dengan strategi GerCep bertempat di pelataran parkir Sebuah Sirkuit yang dipakai Untuk MotoGP, akhirnnya Secara ekslusif Sport Heritage terbaru yang akan diproduksi Oleh Secara lokal Yamaha Indonesia di Plant Mereka ini berhasil selama setengah jam tmcblog rasakan Feelingnya untuk bisa diceritakan kepada sobat Sekalian. Secara umum Saat pertama Melihat ini biasannya Netizen yang budiman membandingkan dengan W175 ataupun CB150R Exmotion (tidak ada di Indonesia) dan kebetulan tmcblog sudah pernah Mencoba ketiga motor ini dan kata Kata pertama yang bisa tmcblog katakan adalah . . tidak ada yang sama dari ketiganya, Sama sama menggendong ke-Khasan Masing masing . . ada yang Bilang XSR15 Kurang Classic dibandingkan W175 . . Ya silahkan saja Lihat antara XSR700/ XSR900 dengan W800 . . beda karakater dan style kan, Begitulah kira kira melihat bagaimana perbedaan yang diangkat antara Yamaha dengan Kawasaki . . Ok langsung saja ke feeling dari XSR155 sob . .
Untuk sobat ketahui karena tmcblog mencoba di pelataran Parkir dengan Track beton, Maka fokus Pengetesan kali ini hadir di sesi feel berkendara, tmcblog tidak terlalu banyak menggali soal performa terutama Top Speed di Top gear. Saat naik pertama Kali Ke Motor ini, Feel yang dirasakan adalah Motor ini asli tinggi Banget, Beda Jauh dengan W175 kalau Mau di banding bandingkan.
Ketinggian tempat duduk/ Jok yang mencapai 81 cm buat tmcblog yang punya Jangkauan kaki 75 cm tentu akan sangat Jinjit balet ( tip Toe ) Banget karena pada dasarnya karena tekor 6 cm. Jadi seperti itu yan sob, Bukan soal tinggi badan secara keseluruhan, namun Jangkauan Kaki yang diukur dari Pangkal Paha sampai telapak bagian bawah.
Naik Di atasnya, feel ergonomi lansgung melayangkan ingatan pada Yamaha MT15, Baik Posisi gengaman tangan , Posisi Bokong duduk di seat sampai Posisi kaki menginjak FootPeg . . Persis Sama ! Tangan memang lebih tinggi dari Yamaha R15, namun tidak tinggi tinggi banget seperti Layaknya Motor touring . . Posisi Handlebar yang baplang namun dengan ketinggian yang medium membuat Posisi duduk ‘ berasa gagah ‘ ala Naik Motor motor dual purpose githu sob.
Kaki Pun Tidak Banget terasa seperti ‘Motor bapak bapak’ . . Posisi pijakan Footpeg dibuat mirip MT15 yang sporty dan semua ini mebuat Bentuk segitiga ergonomi keseluruhan lebih rileks dari R15 Namun tetap aware . . Posisi duduk Sigap kalau menurut tmcblog. Ini artinya Jika sobat sekalian pengen beli motor Yang ergonominya lebih berasa ‘santai’, setelah beli motor ini membutuhkan penyesuaian lagi semisal meng-upgrade handlebar jadi Lebih tinggi atau custom Footpeg lebih maju ke depan.
Walaupun rasa ergonominya ‘MT15 banget’, namun atmosfernya berbeda sob . Melihat tangki yang tear-drop Like, panel speedometer yang bulat- Rounded, siluet headlamp yang bulat, akan membuat Perasaan berkendara dengan atmosfer Berbeda, atmosfer Heritage dalam Balutan teknologi . . Yes Walaupun melihat speedometer bulat, namun Informasinya Ke-Kinian dengan LCD Negative Back-Light yang sangat Lengkap dan Informatif . . masukan tmcblog kaca spion kalau pakai Model Bulat akan membawa XSR155 ini lebih berasa haritagenya.
Oke Nyalakan Motor dengan memutar Anak Kunci yang ditancapkan di rumah kunci yang bertempat di Ujung Tangki bbm. Tanpa drama apapun karena memang biasannya Motor Dengan Fuel Injection akan berasa sangat Mudah dihidupkan dengan segala ke-otomatisasian-nya, Proses starternya juga MT banget dengan menggeser switch, Bukan menekan switch Starter. Pencetan pencetan lampu, Klakson di handlebar kiri sangat Heritage alias Sangat Jadul . . Sepertinya Yamaha Mendesain Secara Khusus soal panel Saklar Sebelah Kiri dari XSR155 ini dengan aura sangat Jadul, Namun masih dalam kategori mudah di operasikan.
Langsung jalan kan Motor . . Feel Power deliverynya sangat sangat sangat sangat ( sampe 4 kali ) Mirip Dengan MT15 dengan Limiter di angka 11 ribu rpm . . tmcblog coba geber dan benar di angka 11 ribu baru terasa berebet karena limiter mulai bekerja meng-cut-off kerja mesin.
Jika sobat seklaian Lihat Juga di Vlog yang telah tmcblog siapkan, maka sobat sekalian akan liat bahwa sesaat setelah motor jalan, langsung tmcblog coba nikung nikung berubah arah Zig Zag dan dari sinilah terlihat bahwa Feel bantingan setangnya memang nggak jauhd ari MT15 yang agile, sigap, dan cepat. Dan ini sekali lagi menurut tmcblog merupakan andil dari Bentuk Setang yang baplang dan tidak terlalu tinggi. Secara umum Feel ergonomi begini sangat berbeda dengan streetbike biasa macam Vixion dan CB150R streetfire . .
Buat tmcblog XSR155 konsep ergonominya lebih buat Urban-Riding. Yes Urban riding butuh karakter riding yang mudah dan Sigap dalam mengantisipasi tikungan dan lebih enak buat stop and Go, Terlebih lagi jok dari XSR155 ini lebih ‘kesat’ dari MT15 karena memiliki permukaan yang lebih kasar, nggak gampang slip. Dengan riding style yang ditawarkan oleh XSR155, awareness lebih terjaga !
Soal Top Speed di Top gear tmcblog tidak coba karena keterbatasan gears dan Track. Namun kalau cuma Buat gear gear rendah bisa tmcblog share ke sobat seklaian. Di Vlog pun bisa sobat cek bahwa saat tmcblog coba, gear satu di Redline RPM 11.000, XSR155 bisa tembus :
- Gear 1 ( RPM11000 ) : 39 km/jam
- Gear 1 ( RPM11000 ) : 67 km/jam
- Gear 3 ( RPM 8.000 ) : 75 km/jam
Dan Yang memang menarik juga, sama seperti di R15 maupun Di MT15 ada feel perubahan delivery Power XSR155 saat VVA bekerja dari Low Lift Valve, Ke Hi-Lift Valve yang memberikan sensasi perubahan Delivery power dari medium-ketahan menjadi Lebih ‘Plong’ githu sob . . bener bener bukan Gimmick nih VVA nya.
Rem depan Sama sama Berasa Proper seperti Halnya MT15, rem belakang punya performa di bawah performa pengereman rem depan jika digunakan secara independen. Bantingan suspensi depan dan Belakang Dari XSR155 Juga 100% Mirip MT15 . . Secara umum XSR155 ini sukses membuat tmcblog terpana bagaimana Yamaha berhasil Mengkombinasikan Look Jadul, Classic dan heritage seperti ini namun tanpa mengorbankan Performa . . . Itu Saja dulu Review Test Ride yang bisa tmcblog share ke sobat sekalian, silahkan dikunyah kunyah dan tentunya dikomentari . .
Taufik of BuitenZorg
Keren
Wak Haji jump start… ??
xsr 155 yg waktu launching ada yg tipe caferacer itu bisa dipesan utuh seperti itu sdh masuk tipe resmi atau harus beli part part lain buat dbikin sprti caferacer..mkin lama makin enak dipandang
Parts aksesoris yg dijual terpisah..
Enak kalo baca artikel wak haji…
Dari dulu he..
Selalu independen
Nda kaya yang lain belum rivew dengan apik udah nunggu yang versi 250 cc nya ha….
Hiden agenda sepertinya dia he….
Piss…
@cimol Saling melengkapi lah.
Wkwkwkwkwkwkwkw he…..
kedupax
KeReN
Nunggu counter attack nya ngahaem dulu……cb exmo
Haha
Mantap kang,
Review new n max nya ditunggu kang,
Mungkin nanti bisa bikin perbandingan dengan versi Indonesia wak
Keren jg…tmc pun sampai terpana
Keren.
Cuma karena dah pernah megang 250cc. Sekarang dibawah itu terasa kurang power… Padahal 250cc juga mau dibawa kemana. Masih overpowered untuk Indonesia.
kayaknya asik nih buat motor harian
smoga cb exmo 250cc (next tiger)
w175 laris manis krn jognya.pendek… knp tdk ada pabrikan lain yg berfikir ke arah itu ya
yup motor sport sekarang tinggi2 bgt buat ukuran orang indonesia kebanyakan apalagi posisi boncengannya bikin yang diboncengin susah naik
Komentar yang lebih proper tanpa menyudutkan fisik: Karena motor macam XSR155, MT15, CB125-CB250 Neo Sport Cafe itu product global yang didesain untuk ukuran rata2 orang sedunia. Jadi patokan risetnya bukan dari tinggi orang Indonesia pada umumnya atau rata2.
Makanya kita cuma bisa ‘nerimo’ aja kalo seat height-nya tinggi begitu (atau kalo mau ya dimodif sekalian).
Bisa simak artikel lama di blognya mas Vandra (Monkey Motoblog) soal pertimbangan beli motor buat rider yg kakinya jinjit.
mantap pak haji
ralat : maksud sy tdk tinggi
Syuting dimana nih wak? Ayo ngaku. Jakarta dan sekitarnya udah gak punya langit biru macam di video ini wak. Pasti diluar Jakarta ini.
Wah, ini di Thailand ya. Sehari sblm dirilis YIMM, wak haji ngeliput balap di Thailand.
Chang Buriram
Tuh kan. Kangen banget langit jakarta kaya di video itu bro. ?.
Masih belum rame sales ngebeeceee….
balik lagi nanti ah
sambil nyiapin popcorn
Keren Wak test singkatnya…
Btw mungkin bisa dibahas apa perlu pasang lowering kit krn joknya yg tinggi…
walaupun saya nggak nyampe tinggi di atas 80 cm, saya paling anti sama begitu begituan
pabrikan sudah mengukur dan menghitung balance dari Motor dengan sangat teliti
menurut saya kalau di ‘modif’ seperti lowering kit dll, pasti akan mengubah balance dari Motor . . dan saya lebih eprcaya hitung2an pabrikan
Iya Wak,maksud sy jg gt,kan kita yg awam kdg asal pasang part yg kita gak tau efeknya ke handling atau sektor lain hehe
Makasih Wak pencerahannya ?
kece nih kyny , tp radiatorny lebih kecil dr mt ya kang?
Bakal lebih keren kalo pake velgnya r15 ini
Pake velg jari2 keren bro. Bs dibeli terpisah tuh tromolnya WR155 buat dipasang jari2 ring 17. Biasanya kalo buatan pabrik aslinya lebih presisi dr pd pake aftermarket. Gak perlu ganjel ring sana sini. ?
Mantap ulasannya. Makasih Wak Haji & Mas Nugi.
VVA di Yamaha 4 tak kurang lebih kayak YPVS kalau di Yamaha 2 tak macam RZ atau RD series.
Kapan tes ride nmax 2020 nih…?
Mungkin di Januari 2020 yah
Keren wak, naksir juga sih beliin buat istri, hehe… anyway sy nungguin wak haji test ride WR155R nya malah, pengen tau impresinya secara kan wak haji udah melihara CRF150L di rumah, hehe…
Cari xabre second yg harga nya terjun bebas modif full body xsr lebih untung kali yakk
Secara kaki” nya udah sama
kan enjinnya beda,
Ya ga masalah bang yg penting kan tampilan nya heritage
Mesin xabre kan mayan nendang juga
Komplit wak ulasannya.
Sohc 155 vva ya paling gitu-gitu aja. Ergonomi yg maen
Wow keren banget mas..
Kurang sein dan spionnya doang yang masih makai puna piksen, coba pakai yang bulat pasti lebih dapet retronya
sekarang m-baca comment lbh ramai dr isi artikelnya ….sambil nongkrong di .. .. , moga laku dech biarbanyak pilihan motor ….dah bosen dgn boat-darat ….pas musim ujannih